Anda di halaman 1dari 7

Deteksi Dini Dan Penyuluhan Kanker Rahim (Ca Rahim) Pada Pasangan Usia

Subur
Di Puskesmas Mamajang Makassar

Nurlia Naim1 Sitti Hadijah 2 Zulfikar Ali Hasan1


Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Pltekkes Kemenkes makassar

ABSTRAK

Saat ini, penyakit non menular yang cukup mengkhawatirkan bagi masyarakat
terutama kaum wanita adalah kanker serviks. Penyakit kanker serviks merupakan
jenis kanker terbanyak yang ditemukan oleh Yayasan Kanker Indonesia setelah
kanker payudara. Perjalanan penyakit kanker yang sangat lambat, pada stadium awal
prakanker sebenarnya dapat diketahui dengan melakukan deteksi dini papsmear.
Pemeriksaan ini bersifat deskriptif untuk melakukan screening terhadap penyakit
kanker serviks pada pasangan usia subur di puskesmas Mamajang Makassar.
Penyuluhan dilakukan pada tanggal 27 Juli 2019 yang diikuti oleh pasangan usia
subur, selanjutnya sebanyak 20 peserta yang diambil sampel paps smear. Hasil
pemeriksaan didapatkan adalah Negatif For Intraepithelial Lesion Or Malignancy
(NILM) yang berarti bahwa hasil yang didapatkan adalah negatif. Disarankan kepada
Puskesmas untuk Merencanakan program kerja dengan melaksanakan penyuluhan /
sosialisasi mengenai kanker serviks dan melakukan pemeriksaan secara berkala
tentang kanker serviks, baik pemeriksaan standar IVA maupun pemeriksaan
papsmear. Dan untuk masyarakat diharapkan untuk melakukan pemeriksaan dini
secara berkala mengenai kanker serviks.
Kata Kunci: Kanker Serviks, Pemeriksaan Papsmear

PENDAHULUAN

Persoalan kesehatan reproduksi bukan hanya mencakup persoalan kesehatan


reproduksi wanita secara sempit dengan mengkaitkan seputar wanita usia subur yang
sudah menikah, namun mencakup pada setiap tahap dalam lingkungan hidup mulai
sejak masa kanak-kanak, remaja, dewasa reproduktif baik menikah maupun tidak
hingga pada wanita menopause. Agar dapat melaksanakan fungsi reproduksi secara
sehat setiap wanita hendaknya terbebas dari kelainan atau penyakit, baik langsung
maupun tidak langsung mengenai organ reproduksi. Salah satu kondisi diatas adalah
adanya kanker pada organ reproduksi (Harahap, 2008 dalam Darmawati 2010).
Saat ini, penyakit non menular yang cukup mengkhawatirkan bagi masyarakat
terutama kaum wanita adalah kanker serviks. Penyakit kanker serviks merupakan
jenis kanker terbanyak yang ditemukan oleh Yayasan Kanker Indonesia setelah
kanker payudara. Perjalanan penyakit kanker yang sangat lambat, pada stadium awal
prakanker sebenarnya dapat diketahui dengan melakukan deteksi dini papsmear.
Kanker serviks dimulai dengan adanya suatu perubahan dari sel leher rahim
normal menjadi sel abnormal yang kemudian membelah diri tanpa terkendali. Sel
leher rahim yang abnormal ini dapat berkumpul menjadi tumor. Tumor yang terjadi
dapat bersifat jinak ataupun ganas yang akan mengarah ke kanker dan dapat
menyebar (Rasjidi. I, 2007)
Human Pappiloma Virus (HPV) telah diketahui sebagai penyebab terjadinya
kanker serviks, yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual, infeksi beberapa
jenis virus, dan personal hygiene (Yayasan Kanker Indonesia, 2011). Bustan (2007),
menyatakan gejala kanker serviks mulai dapat diketahui dengan adanya keluar cairan
dari jalan lahir (keputihan), contact bleeding (perdarahan sewaktu berhubungan),
merasa sakit pada waktu coitus/berhubungan seksual, dan terjadi perdarahan
walaupun telah memasuki masa menopause.
Puskesmas Mamajang adalah Puskesmas dengan fasilitas rawat jalan rawat inap
persalinan. Dalam menjalankan fungsinya sebagai pusat pelayanan kesehatan
masyarakat secara menyeluruh dan terpadu, pusat pembinaan peran serta masyarakat
dan pusat pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya, senantiasa mengacu kepada
pokok-pokok pelayanan Puskesmas yaitu 18 kegiatan pokok Puskesmas yang
dituangkan dalam bentuk program kerja (Plan of Action) dengan memanfaatkan
sumber-sumber yang tersedia mencakup pola/tata laksana, tenaga, sarana dan dana
yang dimiliki secara optimal. Agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam
wilayah kerja dapat lebih merata dan menjangkau masyarakat yang tempat tinggalnya
jauh dari Puskesmas, Puskesmas Mamajang ditunjang dengan Puskesmas Pembantu
dan Puskesmas Keliling serta beberapa Posyandu yang tersebar di seluruh wilayah
kerja. Derajat kesehatan sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan karena pendidikan
bisa berpengaruh terhadap perilaku kesehatan seseorang. Pengetahuan yang dimiliki
oleh seorang yang berpendidikan mempengaruhi keputusan seseorang untuk
berperilaku sehat.
Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas di Puskesmas Mamajang, deteksi
dini kanker serviks pernah rutin dilakukan 1 sampai 2 kali dalam sebulan. Kegiatan
ini melibatkan kader – kader di wilayah kerja puskesmas mamajang. Metode yang
digunakan dalam deteksi dini ini adalah metode IVA.
Saat ini kegiatan deteksi dini kanker serviks di Puskesmas Mamajang sudah
tidak pernah dilakukan lagi dikarenakan petugas (dokter) yang biasanya melakukan
pengambilan dan pemeriksaan sampel swab vagina sedang tugas belajar, sedangkan
petugas Bidan yang saat ini berada di Puskesmas Mamajang belum pernah
mendapatkan pelatihan cara pengambilan sampel swab vagina. Tujuan dari
pengabdian masyarakat ini adalah Melakukan deteksi dini dan penyuluhan/ sosialisasi
kanker rahim (Ca serviks) untuk meningkatkan pengetahuan pada pasangan usia
subur di Puskesmas Mamajang Makassar, tentang manfaat papsmear dalam upaya
deteksi dini kanker mulut Rahim.
Metode
Metode yang digunakan adalah dengan Melakukan pemeriksaan Ca Serviks
menggunakan metode pap smear yang dilaksanakan di Puskesmas Mamajang dan
Memberikan penyuluhan kesehatan mengenai kanker serviks pada pasangan usia
subur di Puskesmas Mamajang.
Cara pengambilan sampel Pap smear:
1. Pemeriksaan ini dilakukan di atas kursi pemeriksaan khusus ginekologis.
2. Sampel sel-sel diambil dari luar serviks dan dari liang serviks dengan melakukan
usapan dengan spatula yang terbuat dari bahan kayu atau plastik.
3. Setelah usapan dilakukan, sebuah cytobrush (sikat kecil berbulu halus, untuk
mengambil sel-sel serviks) dimasukkan untuk melakukan usapan dalam kanal
serviks.
4. Setelah itu, sel-sel diletakkan dalam object glass (kaca objek) dan untuk
memfiksas, kemudian dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.
Persiapan Pemeriksaan Pap smear:
1. Tidak melakukan hubungan badan, tidak menggunakan tampon, pil vagina,
pembasuh antiseptic atau sabun ataupun mandi berendam dalam bath tub, selama
24 jam sebelum pemeriksaan, untuk menghindari ‘kontaminasi’ ke dalam vagina
yang dapat mengacaukan hasil pemeriksaan.
2. Tidak sedang menstruasi/ 2 minggu sesudah haid, karena darah dan sel dari dalam
rahim dapat mengganggu keakuratan hasil pap smear.
Cara pengambilan sediaan pap smear :
1. Pasang spekulum cocor bebek untuk menampilkan serviks
2. Spatula dengan ujung pendek diusapkan 360 derajat pada permukaan serviks
3. Geserkan spatula pada obyek glass (separo obyek glass) yang sudah ditandai
disebelah kiri
4. Kemudian spatula ayre yang telah dimodifikasi dengan ujung panjang (kapas lidi)
diusap 360 derajat pada lapisan endoserviks, lalu digeser pada setengah obyek
glass sisanya
5. Masukkan segera dalam larutan fiksasi (jangan berada di udara lebih dari 10 detik
karena mungkin terjadi artefak). Biarkan dalam larutan fiksasi minimal 30 menit.

Hasil
Berdasarkan pemeriksaan papsmear yang telah pada peserta penyuluhan
pasangan usia subur di Puskesmas Mamajang Kota Makassar didapatkan hasil
sebagai berikut :
Tabel .1 Hasil Pemeriksaan Papsmear Pada Peserta Penyuluhan Pasangan Usia Subur
di Puskesmas Mamajang Kota Makassar
Peserta
No Kesimpulan Hasil Pemeriksaan
Penyuluhan
Negative For Intraepithelial Lesion Or Malignancy
1 Ny. A
(NILM) / Radang Kronis Non Spesifik
Negative For Intraepithelial Lesion Or Malignancy
2 Ny. B
(NILM) / Servicitis Chronic Non Spesifik
Negative For Intraepithelial Lesion Or Malignancy
3 Ny. C
(NILM) / Servicitis Chronic Et Causa Coccus
Negative For Intraepithelial Lesion Or Malignancy
4 Ny. D
(NILM) / Radang Kronis Non Spesifik
Negative For Intraepithelial Lesion Or Malignancy
5 Ny. E
(NILM) / Servicitis Chronic
Negative For Intraepithelial Lesion Or Malignancy
6 Ny. F
(NILM) / Servicitis Chronic
Negative For Intraepithelial Lesion Or Malignancy
7 Ny. G
(NILM) / Radang Kronik Non Spesifik
Negative For Intraepithelial Lesion Or Malignancy
8 Ny. H
(NILM) / Cervicitis Chronic Non Spesifik
Negative For Intraepithelial Lesion Or Malignancy
9 Ny. I
(NILM) / Cervicitis Chronic Non Spesifik
Negative For Intraepithelial Lesion Or Malignancy
10 Ny. J
(NILM) / Cervicitis Chronic Dengan Adanya Coccus
Negative For Intraepithelial Lesion Or Malignancy
11 Ny. K
(NILM) / Radang Kronik Non Spesifik
Negative For Intraepithelial Lesion Or Malignancy
12 Ny. L
(NILM) / Radang Kronik Non Spesifik
Negative For Intraepithelial Lesion Or Malignancy
13 Ny. M
(NILM) / Radang Kronik Non Spesifik
Negative For Intraepithelial Lesion Or Malignancy
14 Ny. N
(NILM) / Radang Kronik Non Spesifik
Negative For Intraepithelial Lesion Or Malignancy
15 Ny. O
(NILM) / Radang Kronik Non Spesifik
Negative For Intraepithelial Lesion Or Malignancy
16 Ny. P
(NILM) / Radang Kronik Non Spesifik
Negative For Intraepithelial Lesion Or Malignancy
17 Ny. Q
(NILM) / Radang Kronik Non Spesifik
Negative For Intraepithelial Lesion Or Malignancy
18 Ny. R
(NILM) / Radang Kronik Non Spesifik
Negative For Intraepithelial Lesion Or Malignancy
19 Ny. S
(NILM) / Radang Kronik Non Spesifik
Negative For Intraepithelial Lesion Or Malignancy
20 Ny. T
(NILM) / Radang Kronik Non Spesifik

Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil pemeriksaan papsmear dari 20


peserta penyuluhan yang melakukan pemeriksaan semua hasilnya adalah Negatif For
Intraepithelial Lesion Or Malignancy (NILM) yang berarti bahwa hasil yang
didapatkan adalah negatif. Namun terdapat beberapa peserta pemeriksaan yang
diketahui mengalami radang kronis non spesifik
Kesimpulan
Dari hasil kegiatan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
pasangan usia subur wilayah puskesmas mamajang kota Makassar Negatif terhadap
kanker serviks. Penyuluhan yang telah dilakukan mengenai penjelasan kanker
serviks, penyebab, dan cara deteksi dini diharapkan dapat memberikan pemahaman
kepada masyarakat khususnya pasangan usia subur wilayah puskesmas mamajang
mengenai pentingnya melakukan pemeriksaan papsmear sebagai upaya deteksi dini
terhadap penyakit kanker serviks.
Selain itu kegiatan ini juga memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada
para tenaga kesehatan puskesmas mamajang seperti bidan dan perawat mengenai cara
pengambilan sampel swab vagina untuk digunakan pada pemeriksaan papsmear.
Saran
Dari kesimpulan diatas maka dapat disarankan:
1. Puskesmas
Merencanakan program kerja dengan melaksanakan penyuluhan / sosialisasi
mengenai kanker serviks dan melakukan pemeriksaan secara berkala tentang
kanker serviks, baik pemeriksaan standar IVA maupun pemeriksaan papsmear
2. Institusi
Dapat bekerja sama dengan instansi terkait untuk melakukan pelatihan
penanganan sampel papsmear terhadap tenaga kesehatan seperti bidan dan
perawat yang ada di puskesmas mamajang.
3. Masyarakat
Berbekal pemahaman yang telah diberikan mengenai pencegahan dan
pemeriksaan kanker serviks, diharapkan masyarakat untuk melakukan
pemeriksaan dini secara berkala mengenai kanker serviks
DAFTAR PUSTAKA

Bustan, M.N. 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Rineka Cipta

Darmawati. Volume 1 Nomor 1, 2010, Kanker Serviks Wanita Usia Subur, Program
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

Elizabeth. 2001. Cegah Kanker Pada Wanita. Jakarta : EGC


Rasjidi, I. 2007. Vaksin Human Papilloma Virus dan Eradikasi Kanker Mulut Rahim.
Surabaya : FKU Brawijaya

Yayasan Kanker Indonesia (YKI). 2011. www.yayasan kanker Indonesia.com

Gambar Penyuluhan Mengenai Kanker Serviks

Gambar Penjelasan Mengenai tata cara pengambilan sampel paps smear


Gambar Pengambilan sampel paps smear

Anda mungkin juga menyukai