Blood Agar atau Agar Darah adalah jenis medium diperkaya yang
memiliki fungsi untuk menumbuhkan bakteri atau mikroorganisme dengan
ciri-ciri pertumbuhannya yang lambat.
Medium ini pertama kali dikenalkan oleh Bulloch pada tahun 1938 yang
dibuat menggunakan darah manusia yang diteteskan secara langsung
diatas permukaan medium agar (The History of Bacteriology).
Blood Agar awalnya berupa medium basal umum yang kemudian
ditambah 5% darah merah / serum darah yang diambil dari domba, kuda,
kelinci bahkan manusia.
Di dunia mikrobiologi medis medium ini sering digunakan untuk
menumbuhkan bermacam-macam bakteri patogen yang sulit diutmbuhkan
di medium biasa, contohnya Haemophilus influenzae bakteri penyebab
flu, Streptococcus penumoniae bakteri penyebab
penumonia, dan Neisseria gonhoroe bakteri penyebab penyakit kelamin.
Blood Agar tidak sepenuhnya bersifat selektif terhadap jenis bakteri
tertentu, tetapi mampu untuk membedakan sifat-sifat bakteri berdasarkan
kemampuan hemolisis / hemolitik terhadap sel darah merah.
Hemolisis adalah pecah / lisisnya sel darah merah akibat aktifitas bakteri
yang dikategorikan menjadi alfa-hemolisis, beta-hemolisis dan gama-
hemolisis.
Blood Agar dapat dimodifikasi menjadi medium selektif untuk
menumbuhkan bakteri tertentu dengan cara menambahkan zat antibiotik,
zat kimia atau pewarna kedalam medium.
Saat ini medium Blood Agar tersedia dalam bentuk sintetis yang berupa
medium basal. Namun untuk komponen darah / serum darah tidak
disediakan secara langsung oleh formulator. Komponen darah / serum
darah dapat diperoleh secara mandiri di bank darah atau rumah
pemotongan hewan.
Sifat fisik medium Blood Agar adalah padat karena mengandung
komposisi agar dan biasanya disiapkan dalam bentuk cawan petri untuk
melakukan kegiatan isolasi.
Lab-lemco 10 gram
powder
Peptone 10 gram
NaCl 5 gram
Agar 10 gram
Distilled Water 1 liter
Final pH 7.3 ± 0.2 @ 25°C