Anda di halaman 1dari 28

Kebutuhan Eliminasi Urine

Oleh : Sri Hayati, S.Kp.,M.Kep


Eliminasi  proses pembuangan sisa metabolisme tubuh baik berupa urine
atau feses.

Pengeluaran sisa Metabolisme


► Bila terakumulasi  mengganggu fungsi kehidupan
► Proses metabolisme
o Energi  untuk kebutuhan sel
o Sampah / sisa  berbahaya

Kebutuhan eliminasi terdiri atas dua,


1.Eliminasi urin  berkemih / miksi
2.Eliminasi alvi / feses  defekasi
ELIMINASI URIN
• Bergantung pada : Fungsi ginjal, ureter, kandung kemih, uretra
• Ginjal  menyaring produk limbah dari darah membentuk urin
• Ureter  mentranspor urine dari ginjal ke kandung kemih
• Kandung kemih  menyimpan urine sampai timbul keinginan untuk berkemih
kemampuan menampung : 600 ml
keinginan berkemih dirasakan : 150-200 ml pada dewasa & 50 – 200 ml pada
anak kecil
• Urin ke luar melalui urethra
 wanita  panjang : 4 – 6,5 cm  diantara labia minora  di atas vagina & di
bawah klitoris
Laki-laki  20 cm  di ujung distal penis
MIKSI

Urine pada blast  merangsang reseptor pada dinding blastMedula


spinalis sakral 2-4  relaxasi spincter interna dan korteks cerebri 
keinginan untuk miksi

Blast penuh setiap 2 jam.


Proses Berkemih :
1. Pengisian Kandung kemih
2. Pengosongan Kandung kemih
MICTURITION REFLEX
Faktor yang Memengaruhi proses Urinasi
1. Kondisi Pre renalis
• Penurunan volume intravaskular, dehidrasi, perdarahan, luka bakar, syok
• Perubahan resistensi vaskular, sepsis, reaksi anafilaktik
• Kegagalan pompa jantung
2. Renalis
• Obat-obatan nefrotoksik  gentamisin
• Reaksi transfusi
• DM
• Glomerulonefritis
3. Pascarenalis
• Obstruksi ureter, kandeng kemih, uretra, bekuan
• Hipertrofi prostat
• Tumor Pelvis
4. Pertumbuhan dan Perkembangan
Normal Pada Bayi dan anak-anak jumlah 400-500 ml/hari
Dewasa : 1-2 ml/kg BB/ jam atau 1500 – 1600 ml / 24 jam
 < 30 ml / jam = indikasi ada perubahan dalam ginjal
Lansia
• Sering nokturi (urinasi berlebih pada malam hari)  karena Perubahan fungsi ginjal &
kandung kemih  kecepatan filtrasi glomerulus menurun & penurunan kemampuan
ginjal memekatkan urin
• Kandung kemih kehilangan tonus otot & daya tampung untuk menahan urine 
frekuensi berkemih meningkat
• Kandung kemih tidak berkontraksi  sering menyisakan urin di dalam kandung kemih
(residu urin)
• Pria  hipertrofi prostat benigna  rentan retensi dan inkontinensia urin
5. Faktor Sosiokultural
Adat, kebiasaan ex : harus berkemih di toilet  kesulitan ketika harus tirah baring
6.Faktor Psikologis
• Ansietas & stres  dorongan berkemih & frekuensi meningkat
• Ketegangan emosional
7. Kebiasaan Pribadi
• Privasi yang adekuat
• Distraksi untuk relaks
8. Tonus Otot
 Lemah otot abdomen & otot dasar panggul  merusak kontraksi kandung kemih &
spincter uretra
MASALAH PADA SISTEM URIN
1. Retensi
Ketidakmampuan kandung kemih untuk mengosongkan isinya.
 Peningkatan sisa urin dalam kandung kemih  berat : blas bisa menahan 2000-
3000 ml urin
 Distensi kandung kemih, nyeri

2. Inkontinensis
Ketidakmampuan otot sphincter eksternal sementara atau menetap untuk
mengontrol ekskresi urine.

3. Enuresis
Ketidakksanggupan menahan kemih yang diakibatkan tidak mampu mengontrol
sphincter eksterna.

4. Perubahan pola eliminasi urine


Terjadi karena obstruksi anatomis, kerusakan motorik sensorik, dan infeksi saluran
kemih
5. Anuria
- Tidak ada produksi urin untuk ginjal
- Produksi urin < 100 ml / hari
Penyebab  - Penyakit Ginjal
- Obstruksi saluran kemih
- Aliran Darah ke ginjal berkurang
6. Oliguria  berkurangnya kemampuan untuk membentuk urin
Urin : 100-500 ml/24 jam
Penyebab : - Penurunan perfusi ginjal
7. Poliuria
• Miksi >>
• Penyakit Ginjal, Hormonal (DM)
• Dapat disertai  dehidrasi
 Haus yang berlebihan
Penyebab
1. Obstruksi
Adanya hambatan untuk mengeluarkan sampah/sisa

Ginjal

Batu Ureter

Uretra
• Laki-laki > 50 tahun  Obstruksi uretra karena hipertropi prostat

• Obstruksi Fungsional  kerusakan saraf


2. INFEKSI
PENGKAJIAN MASALAH PERKEMIHAN
1. Pola Perkemihan
2. Gejala Perubahan Perkemihan
3. Faktor Yang mempengaruhi Perkemihan
4. Pengkajian fisik * Ginjal  memperkusi costovertebra
* Kandung kemih
* Meatus uretra
5. Pengkajian Urin  Asupan dan keluaran
Karakteristik urin  warna, kejernihan, Bau
Pemeriksaan kimia urin  lab
6. Pemeriksaan diagnostik
Tindakan Untuk Gangguan Perkemihan
1. Mempertahankan kebiasaan eliminasi
• Perawat mempelajarai waktu saat berkemih normal  misal saat bangun tidur
• Menawarkan klien menggunakan fasilitas toilet
• Menjaga privasi klien

2. Terapi farmakologi
• Membantu mengatasi masalah inkontinensia dan retensi
• Satu obat merelaksasikan kandung kemih  betanekol
• Satu obat menstimulasi kontraksi kandung kemih kolinergik
 Side efek : diare
3. Kateterisasi  Pemasangan kateter
Foley catheter

Kondom catheter
3. Bladder Training  melatih kembali fungsi kandung kemih 
mengembalikan pola normal perkemihan dengan menghambat atau
menstimulasi pengeluaran air kemih

4. Melatih Kebiasaan Berkemih


To Be Continue.................

Anda mungkin juga menyukai