Anda di halaman 1dari 10

NAMA : EKO WAHYUDI

NIM : 20190230016
MATKUL : P. KEWARGANEGARAAN
PRODI : TEKTRO UHT
DOSBING: DR. CHOMARIYAH, SH.,MH.
PRODUK UNGGULAN INDONESIA DI ASEAN

• DIANTARAN KELAPA SAWIT


• Minyak sawit adalah salah satu minyak yang paling banyak
dikonsumsi dan diproduksi di dunia. Minyak yang murah, mudah
diproduksi dan sangat stabil ini digunakan untuk berbagai variasi
makanan, kosmetik, produk kebersihan, dan juga bisa digunakan
sebagai sumber biofuel atau biodiesel. Kebanyakan minyak sawit
diproduksi di Asia, Afrika dan Amerika Selatan karena pohon kelapa
sawit membutuhkan suhu hangat, sinar matahari, dan curah hujan
tinggi untuk memaksimalkan produksinya.
Produksi minyak sawit dunia didominasi oleh Indonesia dan Malaysia. Kedua
negara ini secara total menghasilkan sekitar 85-90% dari total produksi
minyak sawit dunia. Indonesia adalah produsen dan eksportir minyak sawit
yang terbesar.

Dalam jangka panjang, permintaan dunia akan minyak sawit menunjukkan


kecenderungan meningkat sejalan dengan jumlah populasi dunia yang
bertumbuh dan karenanya meningkatkan konsumsi produk-produk dengan
bahan baku minyak sawit seperti produk makanan dan kosmetik. Sementara
itu, pemerintah di berbagai negara sedang mendukung pemakaian biofuel.
MINYAK KELAPA SAWIT DI INDONESIA

• Mayoritas hasil produksi minyak kelapa sawit Indonesia diekspor.


Negara-negara tujuan ekspor yang paling penting adalah RRT, India,
Pakistan, Malaysia, dan Belanda. Walaupun angkanya sangat tidak
signifikan, Indonesia juga mengimpor minyak sawit, terutama dari
India.
• Industri perkebunan dan pengolahan sawit adalah industri kunci bagi
perekonomian Indonesia: ekspor minyak kelapa sawit adalah
penghasil devisa yang penting dan industri ini memberikan 
kesempatan kerja bagi jutaan orang Indonesia. Dalam hal pertanian,
minyak sawit merupakan industri terpenting di Indonesia yang
menyumbang di antara 1,5 - 2,5 persen terhadap total produk domestik
bruto (PDB).
• Hampir 70% perkebunan kelapa sawit terletak di Sumatra, tempat
industri ini dimulai sejak masa kolonial Belanda. Sebagian besar dari
sisanya - sekitar 30% - berada di pulau Kalimantan.
Prospek Masa Depan Industri Minyak
Sawit di Indonesia
• Era Boom Komoditi 2000-an membawa berkat bagi Indonesia karena
berlimpahnya sumberdaya alam negara ini. Harga minyak sawit naik
tajam setelah tahun 2005 namun krisis global menyebabkan penurunan
tajam harga CPO di tahun 2008. Terjadi rebound yang kuat namun
setelah tahun 2011 harga CPO telah melemah, terutama karena
permintaan dari RRT telah menurun, sementara rendahnya harga
minyak mentah (sejak pertengahan 2014) mengurangi permintaan
biofuel berbahan baku minyak sawit. Karena itu, prospek industri
minyak sawit suram dalam jangka waktu pendek, terutama karena
Indonesia masih terlalu bergantung pada CPO dibandingkan produk-
produk minyak sawit olahan.
Pada saat permintaan global kuat, bisnis minyak sawit di
Indonesia menguntungkan karena alasan-alasan berikut:
• Margin laba yang besar, sementara komoditi ini mudah diproduksi
• Permintaan internasional yang besar dan terus berkembang seiring
kenaikan jumlah penduduk global
• Biaya produksi minyak sawit mentah (CPO) di Indonesia adalah yang
paling murah di dunia
• Tingkat produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan produk minyak
nabati
• Penggunaan biofuel diduga akan meningkat secara signifikan,
sementara penggunaan besin diperkirakan akan berkurang
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai