(Toksikologi klinis)
(ADVERSE DRUG REACTION/ REAKSI
OBAT YANG TIDAK DIINGINKAN)
SITI MARIAM
Apa yang pertama anda bayangkan tentang
kata TOKSIK?
Bahan Beracun
Senyawa
Anorganik
Dimanakah keracunan
terjadi ?
• Dapat dimana saja: disekitar rumah, kantor,
sekolah, saat traveling dan dengan rute apapun
• Kebanyakan lewat oral
• Keracunan industri dan agricultural paparan
dermal dan pulmonary
• Di rumah: dapur, kamar mandi, kamar tidur
dan garasi
Siapa yang rentan terkena efek toksik?
• Anak-anak Rasa ingin tahu,ingin menjelajah
yang tinggi, kecenderungan untuk memasukkan
‘sesuatu’ke dalam mulut
• Contoh kapur barus bagi anak-anak sangat menarik
warnanya yang cantik dan dianggap permen
Orang tua
harus
waspada
Apa yang menyebabkan
terjadinya keracunan ?
Self poisoning
Keracunan yang merapukan Pasien memakan obat dengan dosis yang berlebih
kecelakaan, tanpa adanya tetapi dengan pengetahuan bahwa dosis ini tak
faktor kesengajaan membahayakan. Pasien tidak bermaksud bunuh diri
tetapi hanya untuk mencari perhatian saja.
Pasien bermaksud untuk bunuh diri, bisa Keracunan akibat tindakan kriminal yaitu
berakhir dengan kematian atau pasien dapat seseorang dengan sengaja meracuni orang
sembuh bila salah tafsir dengan dosis yang lain.
dipakai
Rute Toksikan Masuk dalam Tubuh
a. Keracunan bahan kmia korosif asam kuat atau basa yang tertelan akan segera
timbul tanda-tanda pada bibir dan selaput lendir mulut pada berwarna keputihan
atau kebiruan akibat luka bakar kimia, timbul rasa panas dan terbakar pada
batang tenggorok sakit dan nyeri pada lambung yang disertai rasa mual, rasa
ingin muntah dan cairan muntah berwarna coklat karena bercampuyr dengan
darah. Pada bahan kimia lain seperti baigon atau insektisida lain akan dijumpai
konvulsi atau kejang dan pengeluaran ludah atau keringat yang berlebihan.
b. Pada keracunan melalui inhalasi oleh karena menghirup bahan kimia oleh gas,
uap atau kabut yang merangsang dan merusak selaput lender atau pernapasan,
akan timbul gejala rasa pedih dan panas pada tenggorok batuk kering dan pada
kondisi yang parah akan disertai dengan sesak nafas dfan muntah darah.
c. Pada keracunan yang disebabkan oleh sengatan serangga atau ular dapat
dijumpai gejala dengan adanya gatal, mailase,odema laring, bronkospasme berat,
shock, dan kematian.
Gejala Keracunan Lanjutan …….
d. Pada keracunan kontaminasi kulit oleh bahan kimia karbon disulfide maka
akan nampak kemerahan, timbul gelembung kecil dan merata seperti luka
bakar oleh air panas kulit menjadi kering dan bersisisk dan berpotensi
timbul infeksi sekunder dermatitis.
e. Pada keracunan yang disebabkan oleh gigitan ular dapat dijumpai gejala
pada rongga mulut dan pernapasan atau por-pori kulit, rasa haus, pusing
banyak keluar keringat badan lemah nadi kecil dan lemah. badan mengggil
pernapasan pendek dan akhnrnya mati.
f. Keracunan oleh bahan makanan seperti jengkol dapat dijumpai gejala
nyeri pada daerah pinggang, ginjal, dan pusat konvusi hematuri dan dalam
jumlah sedikit perut kembung, urine berbau, kadang muntah dan dalam
keadaaan parah dapat menyebabkan saluran kemih penuh dengan asam
asam jengkol.
g. Pada keracunan narkotik golongan stimulant dapat dijumpai tremor,
bibnir kering, anoreksi, mual, bibir kering, agresif halusinasi, insomnia dan
hipertensi, pada gejala depresan akan dijumpai gejala depresisehingga
terdapat tanda mudah tertidur
Diagnosa Keracunan
a. Keracunan ringan
– Anoreksia
– Rasa takut
– Pupil miosis
– Nyeri kepala
– Tremor lidah
– Rasa lemah
– Tremor kelopak mata
Diagnosa Keracunan Lanjutan……
b. Keracunan sedang c. Keracunan berat
– Nausea – Diare
– Hipersaliva – Sesak nafas
– – Koma
Bradikardi
– Inkontienensia urine
– Muntah-muntah
– Sianosos
– Tremor lidah
– Edema paru
– Rasa lemah – Konvulsi
– Hiperhidrosis – Reaksi cahaya (-)
– Kejang / keram perut – Inkontinensia feses
– Fasikulasi otot – Blockade jantung dan
akhirnya meninggal
Penanganan Keracunan
Penanganan Keracunan Secara Umum
2. Pemberian Antidotum:
– Antidotum mekanis: Norit
– Antidotum kimia: BAL, EDTA, Penisilamin, Desferoksamin
– Antidotum fisiologis: Nalorfin, Atropin
3. Sesuai gejala:
– Bila kejang, berikan antikejang
– Bila syok, berikan cairan IV
– Bila infeksi, berikan antibiotika
4. Tindakan lain :
– Transfusi total
– Dialisis
– Diuresis
• Bilas lambung : X>1-2 jam racun tertelan
• Bahaya : Terjadi aspirasi isi lambung
• Tdk bisa diberikan pada pasien
Pengeluaran racun mengantuk / koma
dari lambung • Sirup Ipekak : memuntahkan isi peruk
(dws dan anak)
• Aktivitas kurang
• Indikasi : Racun yang tertelan tidak
• Pengasaman Amonium Klorida/vit C
bersifat korosis dan kondisi pasien sadar
Obat basa lemah : amfetamin
Pengasaman dan sepenuhnya.
• Pembasaan Na.Bikarbonat obat
Pembasaan Urine
as.lemah : aspirin, fenobarbital
• Menaikkan derajat ionisasi
Berkurangnya rearbsorbsi
Bantuan Pernapasan
(normal)
1. Pernapasan buatan
2. Pemberian oksigen : Tidak boleh >
6-8 jam
1. (As.sianida, pelarut, ester asam
Keracunan Zat folat) -> Menggunakan
Berbahaya kantong napas.
2. Gas
merangsang(Klor,fosgen,dll)
Udem paru-paru toksik
Dapat digunakan
Klasifikasi Toksikologi
ADR (Adverse
Efek Samping
Drug Reaction)
Efek yang diinginkan dari suatu obat.
Ex : Paracetamol 500mg 3xsehari panas EFEK TERAPI
dan meredakan nyeri
Efek samping dengan efek utama dari obat tidak dapat didefinisikan secara mutlak,
kebanyakan obat mempunyai lebih dari satu khasiat farmakologi, karena efek samping untuk
pengobatan penyakit tertentu bisa menjadi kerja utama obat pada keadaan lain. Adakalanya
efek samping merupakan kelanjutan efek utama sampai tingkat yang tidak diinginkan,
contohnya penggunaan Fenobarbital.
Efek samping yang jarang bahkan tidak digunakan sebagai efek utama (efek samping yang
tidak diharapkan) diantaranya : efek samping dari obat yang menyebabkan mual, pusing,
obat-obat yang mengiritasi lambung, dll.
Lanotten
Sebagai Obat
Obat Hipertensi Efek samping : Penyubur rambut
Pertumbuhan rambut
Proscar (Regaine dan
Obat Hipertropi Prostat Propecia)
6. EFEK TOKSIK
Toksik = Racun
Efek toksik obat efek
obat yang dapat
menyebabkan
keracunan.
Efek toksik tergantung dosis
• Bila dosis >> efek
samping mual, muntah,
pusing, efek terhadap
organ, dll
• Bila dosis<< efek terapi
obat tidak tercapai
Dosis-Efek Toksik
• Dalam hubungan dosis-efek individual biasanya
seseorang akan mengalami peningkatan efek seiring
peningkatan dosis.
• Hubungan dosis-efek quantal adalah persentase kenaikan
jumlah penduduk yang terpengaruh kenaikan dosis.
Fenomena dosis-efek quantal penting dalam nilai dosis
mematikan median (lethal dose (LD) LD50) obat-obatan
dan bahan kimia tertentu.
• LD50 adalah dosis tertentu yang dinyatakan dalam
miligram berat bahan uji per kilogram berat badan (BB)
hewan uji yang menghasilkan 50 % respon kematian
pada populasi hewan uji dalam jangka waktu tertentu.
• LD50 ditentukan secara eksperimental, dengan
memberikan obat atau bahan uji kepada marmut atau
tikus (baik secara oral atau intraperitoneal) hingga dosis
yang menyebabkan kematian pada 50% hewan uji.
Racun Menyembuhkan
• Keracunan atau Intoksikasi menurut WHO adalah kondisi yang mengikuti masuknya suatu
zat psikoaktif yang menyebabkan gangguan kesadaran, kognisi, persepsi, afek, perlaku,
fungsi, dan repon psikofisiologis.
• Sumber lain menyebutkan bahwa keracunan dapat diartikan sebagai masuknya suatu zat
kedalam tubuh yang dapat menyebabkan ketidak normalan mekanisme dalam tubuh bahkan
sampai dapat menyebabkan kematian
ROM/ADR
• Efek merugikan atau reaksi merugikan (adverse reaction) dari suatu
obat dalam suatu pengobatan disebut Reaksi Obat Merugikan (ROM/
Adverse Drug Reaction (ADR))
• Reaksi Obat Merugikan (ROM) adalah Setiap respon terhadap suatu obat yang
berbahaya & tidak dimaksudkan, terjadi pada dosis biasa yang digunakan pada
manusia untuk profilaksis, diagnosis atau terapi penyakit atau untuk memodifikasi
fungsi fisiologik. Tidak termasuk kegagalan terapi, overdosis, penyalahgunaan
obat, ketidakpatuhan dan kesalahan obat (World Health Organization).
• Menurut Karch-Lasagna, ROM adalah setiap respons terhadap suatu obat yang
berbahaya & tidak dimaksudkan, terjadi pada dosis yang digunakan pada manusia
untuk profilaksis, diagnosis, terapi, tidak termasuk gagal mencapai kegunaan yang
dimaksudkan.
ADVERSE DRUG EFECT
1. ALERGI
2. EFEK SEKUNDER : SUPERINFEKSI
DAN RESISTENSI
3. TERATOGEN
4. TOLERANSI, HABITUASI DAN ADIKSI
5. EFEK TOKSIS tergantung dosis
1. REAKSI ALERGI (Hipersentitivitas)