STREPTOCOCCUS
Berpasangan
MORFOLOGI
Membentuk rantai pendek/Panjang
Tidak berspora
Spesimen ditanam pada media blood agar plate dan atau azide blood agar plate. Masuk incubator 37
24 jam.
Hari 2 :
Koloni yang tersangka streptococcus di blood agar plate dibuat preparat dan dicat menurut gram.
Kalau betul gram (+) streptococcus. Koloni yang sama disubcultur pada blood agar tube dan blood
broth. Masuk incubator 37 24 jam.
ISOLASI DAN
Hari 3 :
DIAGNOSA
Blood broth : keruh haemolytis.
Koloni yang tumbuh diambil ditanam pada media untuk identifikasi, serta dilakukan test lainnya.
Begitu pula ditanam dalam media manitol broth. Masuk incubator 37
Hari 4 :
Dibaca dan dicatat hasil penanaman hari 3 dari mannitol broth dikerjakan catalase test. Kemudian
cocokkan dengan sifat cultural dan biochemisnya untuk menemukan diagnisenya.
Darah
Cerebrospinal
Urine
Sputum
SPESIMEN Secret hidung
Secret tenggorokan
Kerokan kulit
Pus luka
Exudate dan transudat
CATATAN
Tidak bergerak
berkapsul
Blood agar plate : kecil kecil, bulat, smooth, cekung, jernih, alfa
haemolytis, kadang berpigmen hijau, ada yang cembung dan mucoid.
Blood broth : anhaemolytis, keruh merata, beberapa hari kemudian
menjadi jernih karena terjadi autolysa.
Nutrient broth+NaCl 6,5% : tidak tumbuh
Nutrient broth pH 9,6 : tidak tumbuh
BIOCHEMIS
KF streptococcus agar : tidak tumbuh
Bile aesuline agar : tidak dihydrolisa
Sodium hypurate broth : tidak dihydrolisa
Bacitracin test : resistent
Optochin test : sensitif
Bile solubility test :positif
Hari 1 :
Spesimen ditanam pada blood agar plate atau azide blood agar plate. Masuk inkubasi 37
24 jam.
Hari 2 :
1. Koloni yang tersangka pneumococci, dibuat preparat dan dicat menurut gram
2. Kalau betul gram (+) diplococci/streptococci pendek pendek, koloni serupa itu
ISOLASI DAN
diambil, ditanam pada blood gar tube dan didalam blood broth.
3. Mauk incubator 37 24 jam.
DIAGNOSA Hari 3 :
Pertumbuhan pada blood agar tube dan blood broth ditanam pada media identifikasi dan
dikerjakan test lainnya. Masuk incubator 37 24 jam.
Hari 4 :
Dibaca dan dicatat hasil pengamatan pada media identifikasi, serta test lainnya,
kemudian dibandingkan dengan sifat sifat cultural dan biochemisnya untuk
menemukan diagnosanya.
SPESIMEN
Sputum
Secret tenggorokan
Cerebrospinal fluid
Cairan pleura
Cairan intraperitonial
CATATAN