Anda di halaman 1dari 16

G/L/1th

Keluhan utama : Benjolan di lipatan paha kiri


Telaah : Hal ini dialami pasien sejak ± 2 hari
sebelum masuk rumah sakit. Benjolan awalnya sudah
muncul sejak 3 bulan yang lalu, namun dapat masuk
dan keluar dengan sedirinya. Tetapi 2 hari ini sudah
tidak dapat masuk kembali. Keluhan mual dijumpai
dan muntah sudah lebih dari 10 kali dalam 2 hari
terakhir. BAB sulit dalam 2 hari ini. BAK normal.
Demam tidak dijumpai.
Status present
Sensorium : Compos
Mentis
HR : 92 x/i
RR : 20x/i
T : 37o c
VA :2
S
Status Generalisata
Kepala dan leher : dalam batas
normal
Dada : dalam batas normal
Abdomen : status lokalisata
Genitalia : status lokalisata

Ekstremitas : dalam batas normal


Status Lokalisata
Abdomen
Inspeksi : Simetris, distensi(- ),
darm countur (-), darm steifung (-)
Palpasi : Soepel, nyeri tekan (-)
Perkusi: Timpani
Auskultasi : Peristaltik (-)
Regio inguinalis kiri
Inspeksi:
- Terlihat benjolan didaerah inguinalis
kiri yang memanjang hingga skrotum
- Warna kulit sama dengan daerah sekitarnya

Palpasi :
- Teraba benjolan, bentuk lonjong memanjang hingga skrotum, konsistensi
kenyal, nyeri tekan (-)
- Benjolan tidak dapat didorong masuk
Status lokalisata:
Genitalia : Laki-laki
Skrotum :
I : asimetris, warna kulit skrotum sama
seperti kulit disekitarnya, tes transiluminasi
(-)
A : peristaltic (-)
P : Testis teraba, teraba massa di skrotum
kiri, konsistensi kenyal, permukaan licin,
mobile, batas tegas, nyeri (-)

Digital Rectal Examination:


Periuneum normal, sfingter ani ketat, mukosa
licin, ampula recti kolaps (-), nyeri (-)
Sarung tangan : feses (+), darah (-), lendir (-)
Foto Klinis
Hasil Laboratorium
• Hb/Hct/Wbc/Plt : 13.3/40.5/7.99/339.000
• Na/K/Cl : 142/4.60/115
• Neutrofil : 76.9
• KGD : 107
Foto thorax
Diagnosis Kerja
(L) Hernia Inguinalis Lateralis
Inkarserata
Penatalaksanaan di IGD
• Puasa
• Pasang kateter dan NGT
• IVFD RL 20gtt/I
• Inj. Ceftriaxone 300mg/iv
• Inj Ranitidin 20mg /iv
• Inj. Ketorolac 15mg/iv

• R/ Herniotomy
LAPORAN PEMBEDAHAN
1. Pasien posisi supine
2. Dalam GA ETT anastesi, dilakukan prosedur aseptik
antiseptik, drapping melokalisir lapangan oprasi
3. Lapangan operasi ditutup dengan duk steril
4. Dilakukan insisi midline, kutis subkutis dibuka, line alba. Peritoneum
dibuka, tampak omentum mengarah ke fossa illiaca sebelah kanan
adhesi, adhesi dijumpai dan omentum dibebaskan, keluar pus sebanyak
30cc dan pus dikirim ke bagian mikrobiologi.
5. Identifikasi caecum, apendiks ditemukan antecaecal, tampak perforasi
pada shaf appendiks, ukuran perforasi 1x0.5cm.
6. Apendiks dan mesoapendiks dipisahkan, A & V. Appendikularis diligasi.
7. Dilakukan apendektomi dengan double ligation.
8. Appendiks di periksakan ke bagian patologi anatomi
9. Cavium abdomen dicuci dengan Nacl 0,9% hingga bersih
10. Ditinggalkan 1 buah drain di cavum douglas.
11. Luka operasi dijahit lapis demi lapis.
12. Operasi selesai

Anda mungkin juga menyukai