EVALUASI PROGRAM
PENDIDIKAN
Disusun oleh :
Yani Sri Rahayu 191100013
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA
2020
Latar Belakang
Evaluasi berasal dari kata “evaluation” (bahasa Inggris), kata tersebutdiserap ke dalam
perbendaharaan dalam bahasa Indonesia dengantujuan mempertahankan kata aslinya dengan
penyesuaian lafal Indonesia (Arikunto dan Jabar, 2009:1).
Program didefinisikan sebagai suatu unit atau kesatuan kegiatan yangmerupakan realisasi atau
implementasi dari suatu kebijakan, berlangsungdalam proses yang berkesinambungan dan terjadi
dalam suatu organisasiyang melibatkan sekelompok orang (Arikunto dan Jabar, 2009:4).
Menurut Arikunto (2005:291) evaluasi program adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk mengetahui seberapa tinggi
tingkat keberhasilan dari kegiatan yang direncanakan.
Perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai pada masa yang akan datang
serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya. Dengan demikian, proses
perencanaan dilakukan dengan menguji berbagai arah pencapaian serta mengkaji berbagai
ketidakpastian yang ada, mengukur kemampuan (kapasitas) kita untuk mencapainya kemudian
memilih arah-arah dan langkah-langkah terbaik untuk mencapainya.
Analisis Evaluasi Program
Analisis atau analisa berasal dari kata Yunani kuno analusis yang berarti melepaskan. Analusis terbentuk dari dua suku kata,
yaitu ana yang berarti kembali, dan luein yang berarti melepas, jika digabung berarti melepas kembali atau menguraikan.
Kata analusis ini diserap ke dalam bahasa Inggris menjadi analysis, yang kemudian juga diserap ke dalam bahasa Indonesia
menjadi analisis.
Menurut Komaruddin (2001) analisis adalah kegiatan berpikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi
komponen sehinga dapat mengenal tanda-tanda komponen, hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-
masing dalam satu keseluruhan yang terpadu.
Menurut Harahap (2004) pengertian analisis adalah suatu upaya untuk memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi
berbagai unit terkecil.
Analisis Evaluasi Program Pendidikan adalah suatu proses analisis dari data-data yang
diperoleh dari kegiatan evaluasi program-program yang berhubungan dengan dunia
pendidikan.
Analisis Evaluasi Program
Evaluasi program pendidikan adalah suatu evaluasi program yang berhubungan dengan dunia pendidikan. Tentu saja hal
ini juga pasti terkait dengan siapa (pembuat, penyusun, pelaksana program) dan tujuan program (untuk apa, untuk siapa).
Dalam hal ini evaluasi program program pendidikan dapat dilakukan antara lain oleh:
Analisis evaluasi program pendidikan dilakukan dengan menyesuaikan model evaluasi yang sesuai dengan tujuan
maupun jenis program yang ada. Teknik analisis data dilakukan sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan.
Analisis Evaluasi Program
Teknik analisis data dilakukan sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis
data yang digunakan yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau untuk menguji hipotesis yang dirumuskan
dalam proposal.
Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang
bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Dengan pengamatan terus
menerus tersebut mengakibatkan variasi data tinggi sekali.
Penyusunan evaluasi terkait dengan model seperti apa yang akan diterapkan dalam
melakukan kegiatan evaluasi progam. Model-model tersebut dapat berupa model CIPP,
model Metfessel and Michael, model Stake, model Kesenjangan, model Glasr, model
Michael Scriven, Model Evaluasi Kelawanan, dan model Need Assessment.
Dalam penyusunan evaluasi hal penting yang harus diketahui oleh seorang evaluator adalah tujuan
program dan kriteria keberhasilan program.
Menyusun proposal evaluasi program
Tujuan evaluasi
Alat pengumpul data
Populasi dan sampel
Sumber data.
Setelah rencana evaluasi tersusun, langkah selanjutnya adalah penyusunan instrumen
evaluasi. Instrumen evaluasi yang disusun bergantung pada metode pengumpulan data
yang dipilih.
Instrumen evaluasi yang disusun bergantung pada metode pengumpulan data yang dipilih.
Apabila metode pengumpulan data yang dipilih adalah metode wawancara maka instrumen
evaluasi yang harus disusun adalah pedoman wawancara.Apabila metode pengumpulan data
yang dipilih adalah metode observasi, maka instrumen evaluasi yang harus disusun adalah
lembar pengamatan.
Roger Kaufman dan Fenwick W. English (1979, dalam Arikunto, 2014) mendefinisikan analisis kebutuhan
sebagai suatu proses formal untuk menentukan jarak atau kesenjangan antara keluaran dan dampak yang nyata
dengan keluaran dan dampak yang diinginkan, kemudian menempatkan deretan kesenjangan ini dalam skala
prioritas, lalu memilih hal yang paling penting untuk diselesaikan masalahnya. Analisis kebutuhan dalam
kegiatan belajar mengajar adalah:
Ketika diserahi tugas mengajar dan akan mulai melaksanakan tugas, seorang guru harus
memusatkan perhatian ke arah pencapaian tujuan, lalu memerhatikan materi yang menunjang
tujuan.
Setelah terpilih materi yang akan diajarkan, guru menelaah kembali materi terpilih tersebut,
untuk dicocokkan dengan kebutuhan siswa.
Pada langkah ketiga, setelah guru yakin betul bahwa materi yang dipilih sudah memenuhi
kebutuhan siswa yang akan belajar, lalu menentukan strategi yang tepat untuk menyampaikan
materi tersebut.
Langkah perencanaan setelah menentukan sampel evaluasi, yaitu menyamakan persepsi antar evaluator tentang
berbagai hal sebelum pengambilan data dimulai. Pada pelaksanaannya kegiatan evaluasi tidak mungkin hanya
dilakukan oleh seorang evaluator saja, melibatkan beberapa bahkan banyak evaluator.
Apabila hal ini terjadi maka perlu kesamaan persepsi antar evaluator agar tidak terjadi salah
persepsi (miss perception). Beberapa hal yang perlu disamakan persepsinyayaitu tujuan
program, tujuan evaluasi, kriteria keberhasilan program jenis data yang diperlukan, metode
pengumpulan data, instrumen pengumpul data, wilayah generalisasi, teknik sampling dan
jadwal kegiatan evaluasi program.
Membuat alat atau instrument evaluasi program
Adapun instrumen evaluasi program adalah sebagai berikut :
2. Pengumpulan
1. Sumber data
Data
Membuat alat atau instrument evaluasi program
3. Penyusunan Instrumen
Berdasarkan sintesis dari teori-teori yang dikaji tentang suatu konsep dari variabel yang hendak diukur,
kemudian dirumuskan kontruk dari variabel tersebut.
Berdasarkan konstruks tersebut dikembangkan dimensi dan indikator variabel yang hendak diukur yang
sesungguhnya telah tertuang secara eksplisit pada rumusan konstruk variabel pada langkah 1
Membuat kisi-kisi instrumen dalam bentuk tabel spesifikasi yang memuat dimensi, indikator, nomor
butir dan jumlah butir untuk setiap dimensi dan indikator.
Membuat alat atau instrument evaluasi program
- Validitas Instrumen
Validitas (validity) berasal dari kata valid artinya sah atau tepat. Validitas atau
kesahihan berarti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya.
- Reliabilitas
Reliabilitas memiliki istilah atau nama lain seperti keterpercayaan, keterhandalan,
keajegan, kestabilan, konsistensi. Berdasarkan arti kata tersebut, maka instrumen yang
reliabel adalah instrumen yang hasil pengukurannya dapat dipercaya.
Kesimpulan
Evaluasi program, terlebih pelaksana (evaluator) memiliki tujuan untuk
mengetahui tingkat ketercapaian program, dan apabila tujuan belum tercapai
pelaksana (evaluator) ingin mengetahui letak kekurangan dan sebabnya.
Hasilnya digunakan untuk menentukan tindak lanjut atau keputusan yang
akan diambil. Analisis Evaluasi Program Pendidikan adalah suatu kegiatan
menganalisis data dari evaluasi yang telah dilakukan terhadap program-
program pendidikan. Adapun tujuan dari analisis evaluasi program
pendidikan adalah untuk mengethaui tingkat keberhasilan program itu setelah
dilaksanakan. Instrumen yang telah tersusun tidak secara otomatis dapat
digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Instrumen tersebut
masih perlu divalidasi untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya