Anda di halaman 1dari 15

KELAINAN JANTUNG KONGENITAL:

ATRIAL SEPTAL DEFECT


(ASD)

SMF/Bagian Kardiologi RSUZA


Fakultas Kedokteran Universtas Syiah Kuala
Banda Aceh 2021
DEFINISI
ASD (Atrial Septal Defect) adalah penyakit jantung
bawaan berupa lubang (defek) pada septuminter
atrial, akibat kegagalan fusi septuminter atrial
semasa janin.
ETIOLOGI
Defek septum atrium (ASD) adalah gangguan
jantung bawaan yang disebabkan oleh malformasi
spontan septum interatrial.
EPIDEMIOLOGI
Tiga jenis utama dari defek septum atrium (ASD) sebanyak
20-40% dari penyakit jantung bawaan terjadi pada saat
dewasa yaitu:
1. Ostium sekundum
2. Ostium primum
3. Sinus venosus
Jenis kelamin dan demografi yang berkaitan dengan usia
lebih banyak menyerang perempuan dari pada laki-laki,
dengan rasio 2:1
PATOFISIOLOGI

Terbentuk lubang,
sehingga Tekanan di sisi kiri
Curah jantung ke
menyebabkan jantung > sisi kanan
Defek antar septum tubuh menurun
peluang darah jantung
atrium Curah jantung ke
berpindah antara Sehingga terbentuk
atrium kanan dan paru meningkat
“left-to-right-shunt”
kiri
PATOFISIOLOGI

Jika dibiarkan terus


menerus akan
Sesak nafas menyebabkan
Curah Jantung ke
Edema paru kerusakan progresif
paru meningkat Mudah lelah pada dinding
pembuluh darah
paru
MANIFESTASI KLINIS
Jika ukuran ASD kecil maka pasien bisa asimtomatis
Jika ukuran besar dapat menimbulkan gejala:
• Infeksi saluran nafas berulang
• Sesak nafas
• Kesulitan menyusui
• Gagal tumbuh kembang
• Mudah lelah
• Takipnoe
• Sianosis
• Auskultasi: splitting BJ II, P2 mengeras, ejection sistolik murmur di sela iga 2
para sternal kiri, mid diastolik murmur di katup tricuspid
• Hepatomegali
DIAGNOSIS
• Ananmnesis
• Pemeriksaan fisik
• Foto Thoraks AP/ PA
• EKG 12 lead
• Ekokardiografi: TTE dan TEE pada sebagian kasus
• MRI (pada sebagian kasus)
• Sadap Jantung (pada kasus yang dicurigai Pulmonary Vascular
Disease)
TATALAKSANA

Penutupan ASD dapat dilakukan dengan bedah atau non bedah


dengan pemasangan device (pada ASD sekundum tanpa hipertensi
pulmonal, yang lokasinya memungkinkan)
TATALAKSANA
ASD dengan aliran pirau yang kecil

Pemantauan klinis dan ekokardiografis. Bila hasil ekokardiogram


meragukan antara kecil dan sedang, dilakukan pemeriksaan sadap
jantung usia 5–8 tahun untuk menentukan flow ratio (FR).
Penutupan ASD dilakukan bila FR >1,5
TATALAKSANA
ASD dengan aliran pirau yang besar

Bayi dengan ASD besar dan Gagal Jantung Kongestif


• Berikan obat anti gagal jantung (digitalis, diuretika, vasodilator) - Bila
GJK teratasi: operasi penutupan ASD ditunda sampai usia >1 tahun
tanpa didahului pemeriksaan sadap jantung
• Bila GJK tidak teratasi: operasi penutupan ASD harus dilakukan lebih dini
TATALAKSANA
ASD dengan aliran pirau yang besar

Bayi dengan ASD besar, tanpa Gagal Jantung Kongestif, dan tanpa
Hipertensi Pulmonal
• Operasi penutupan ASD usia pra-sekolah (3–4 tahun).
TATALAKSANA
ASD dengan aliran pirau yang besar

Anak/orang dewasa dengan Hipertensi Pulmonal


• Pada anak/orang dewasa, biasanya gejala yang timbul adalah
akibat Hipertensi Pulmonal, pada kondisi seperti ini penutupan
ASD harus segera dilakukan
TATALAKSANA
ASD dengan aliran pirau yang besar

Anak atau orang dewasa tanpa Hipertensi Pulmonal


• Bila tidak ada tanda-tanda Hipertensi Pulmonal, operasi
penutupan ASD dilakukan secara elektif, pada usia pra–sekolah
(3–4 tahun). Penutupan ASD sekundum dilakukan dengan
operasi atau intervensi non bedah dengan device tanpa
didahului pemeriksaan sadap jantung
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai