Anda di halaman 1dari 44

GASTROENTRITI

S AKUT
DEHIDRASI
RINGAN SEDANG

DIAN PRATIWI
712018071

1
Nama : An. A
Usia : 1 Tahun 11 bulan
Tgl. Lahir : 27/09/2017
IDENTITA Jenis Kelamin : Laki-laki
Bangsa : Indonesia
S Agama : Islam
PASIEN Alamat : jl. Timbunan n.
1097 RT 23 RW 04 Kertapati,
Palembang
MRS : 10 September
2019
2
Anamnesis
Keluhan Utama

BAB cair
Keluhan Tambahan
Mual dan muntah ,
nafsu makan menurun

RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT


Pasien datang ke IGD RSMP dengan keluhan BAB cair sejak 1 hari SMRS. Frekuensi
BAB ±5x sehari, volume tiap BAB ±1/2 gelas, cairan > ampasnya, BAB berwarna kuning,
lendir (-), darah (-). Keluhan disertai mual dan muntah frekuensi > 10x/hari. Muntah apa
yang dimakan dan diminum.
Psien mengalami penurunan nafsu makan tetapi masih mau minum susu formula.
Keluhan tidak disertai demam, kejang (-), menggigil (-) batuk (-) pilek (-). BAK normal
seperti biasa.
Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ada riwayat penyakit yang sama
sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang memiliki
keluhan yang sama.

Riwayat Kehamilan dan Kelahiran:

Riwayat Masa kehamilan


Partus
: 10 bulan
: Spontan
Tempat : Bidan
Penolong : Bidan
BB lahir : 3400
gram
Panjang badan : 51 cm
Keadaan saat lahir :
Langsung menangis
Riwayat Makanan:
ASI ekslusif : 0 – 6 bulan
Susu formula : 6 bulan – sekarang
Bubur Nasi : 6 bulan – 1,5 tahun
Nasi biasa : 12 bulan – sekarang
Kesan : kualitas dan kuantitas asupan gizi cukup

Riwayat Riwayat Perkembangan


•Gigi pertama : 6 bulan
•Berbalik : 3 bulan
•Tengkurap : 3 bulan
•Merangkak : 6 bulan
•Duduk : 7 bulan
•Berdiri : 10 bulan
•Berjalan : 10 bulan
•Bicara : 12 bulan
Kesan : Tidak ada keterlambatan dalam
tumbuh kembang anak
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
IMUNISASI DASAR
Umur Umur Umur Umur
BCG 0 bulan
DPT 1 2 bulan DPT 2 3 bulan DPT 3 4 bulan
HEP B 1 0 bulan HEP B 2 2 bulan HEP B 3 bulan
3
Hib 1 2 bulan Hib 2 3 bulan Hib 3 4 bulan
POLIO 1 0 bulan POLIO 2 bulan POLIO 4 bulan POLIO -
2 3 4
Campak 9 bulan

Kesan : Imunisasi dasar


Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos mentis (GCS: E4M 6V5)
• BB : 14 kg
• PB : 85 cm
• LK : 49 cm

Status Antropometri
BB/U : -2 s/d 2 SD (z- Score)
Normoweight
TB/U : -2 s/d 2 SD (z- Score)
Normoheight
BB/TB : >2 SD (z- Score) overweight
Heart Rate : 110 kali/menit, reguler, isi dan
tegangan cukup 7
BB/U: 0 s/d 2 SD (z- Score)
Normoweight
TB/U: -2 s/d 0 SD (z- Score)
Normoheight
BB/TB : >2 SD (z- Score)
overweight
Pemeriksaan Spesifik
Conjungtiva anemis (-),
Normoc
sklera ikterik (-),
ephali,
Cekung (+), pupil
UUB
isokor (+/+), reflek
cekung
cahaya (+/+), palpebra
(-)
Perdarahan gusi edema (-/-),
NCH (-),
(-), sianosis
sekret (-/-),
sirkumoral (-),
epistaksis (-)
mukosa bibir
kering (+), lidah Simetris,
kotor (-), Pembesaran
atrofi papil (-), KGB &
Tonsil hiperemis Tiroid(-)
(-) T1/T1 tenang
PARU
Inspeksi : Pergerakan dinding dada
simetris, retraksi (-)
Palpasi : Strem fremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+) normal, ronkhi
(-/-), wheezing (-/-)

JANTUNG
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus cordis dan thrill tidak teraba
Perkusi : Jantung dalam batas normal
Auskultasi: HR 110 kali/menit, Bunyi jantung I
dan II (+) normal, irama reguler, murmur dan
gallop (-)
PEMERIKSAAN KHUSUS

ABDOMEN
Inspeksi : cembung , venektasi (-), Spider nervi (-)
Auskultasi : Bising usus (+)
Palpasi : lemas, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba,
turgor kulit melambat
Perkusi : timpani
EKSTREMITAS

Superior : Akral hangat, pucat (-), sianosis (-),


pitting edema (-), petechie (-), CRT <2s

Inferior : Akral hangat, pucat (-), sianosis (-),


edema (-), petechie (-), CRT <2s

LIPAT PAHA GENITAL


Tak ada pembesaran KGB
PEMERIKSAAN LABORATORIUM (8 Agustus 2019)
DIAGNOSIS BANDING
Diare akut dehidrasi ringan sedang
Diare akut tanpa dehidrasi

DIAGNOSIS KERJA
Diare akut dehidrasi ringan sedang
TATA LAKSANA

Non Farmakologi
Farmakologi
•Menjelaskan mengenai penyakit diare
Ivfd KAEN 3A gtt XII/ menit
•Edukasi berupa menjaga personal
Zink 1x20 mg
higiene dan sanitasi lingkungan
Oralit/bab cair
•Asi dan makan diteruskan seperti biasa
Cefixime 2 x ½ cth
Prognosis

Quo ad vitam : ad
bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
TINJAUAN
PUSTAKA

BEST FOR You


ORGANICS COMPANY
DEFINISI

Diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih
dari 3 kali perhari, disertai dengan perubahan konsitensi tinja
menjadi cair dengan atau tanpa lender dan darah yang
berlangsung kurang dari satu minggu.
EPIDEMIOLOGI

Diare merupakan salah satu penyebab kematian dan kesakitan tertinggi pada
anak usia dibawah 5 tahun. Sebanyak 6 juta anak meninggal tiap tahunnya karena
diare dan sebagian besar terjadi di negara berkembang. 17% kematian anak di
dunia disebabkan oleh diare.
ETIOLOGI

Penyebab penting diare pada anak-anak yaitu Rotavirus, Escherichia coli


enterotoksigenik, Shigella, Campylobacter jejuni dan Cryptosporidium.
CARA PENULARAN

Cara penularan diare umumnya melalui cara fekal-oral yaitu melalui makanan atau
minuman yang tercemar oleh enteropatogen, atau kontak langsung tangan dengan
penderita atau barang- barang yang telah tercemar tinja penderita atau tidak
langsung melalui lalat.
PATOGENESIS
DIARE OSMOTIK
Keberadaan substansi yang tidak terserap atau peningkatan jumlah partikel
osmotik di dalam usus halus, akan menaikkan tekanan osmotik dan menarik air
secara berlebihan ke dalam usus halus sehingga terjadi peningkatan berat serta
volume feses.

DIARE SEKRETORIK
Mikroorganisme patogen akan mengiritasi otot dan lapisan mukosa intestinum.
Peningkatan motilitas dan sekret (air, elektrolit, serta lendir) sebagai
konsekuensinya akan mengakibatkan diare

MALABSORPSI UMUM
Gangguan atau kegagalan ekskresi pankreas menyebabkan kegagalan pemecahan
kompleks protein, karbohidrat, trigliserid, selanjutnya menyebabkan maldigesti,
malabsorbsi dan akhirnya menyebabkan diare osmotik.
Gejala
Rotavirus Shigella Salmonella ETEC EIEC Kolera
klinik
48-72
Masa tunas 17-72 jam 24-48 jam 6-72 jam 6-72 jam 6-72 jam
Jam
Panas + ++ ++ - ++ -
Mual
Sering Jarang Sering + _ Sering
muntah
Tenesmus Tenesmu Tenesmus
Nyeri perut tenesmus - Kramp
kramp Kolik kramp
Nyeri kepala - + + - - -
Lamanya
5-7 hari >7 hari 3-7 hari 2-3 hari Variasi 3hari
sakit
Sifat tinja
Volume Sedang Sedikit Sedikit Banyak Sedikit Banyak
Terus
Frekuensi 5-10x/hr >10x/hr Sering Sering Sering
Menerus
Konsistensi Cair Lembek Lembek Cair Lembek cair
Darah - Sering kadang - + -
Amais
Bau Langu ± Busuk + Tidak
khas
Seperti air
Kuning- Merah- Merah
Warna Kehijauan tak berwarna cucian
hijau – hijau hijau
beras
Leukosit - + + - - -
Lain-lain infeksi
anorexia kejang ± sepsis± Meteorismus ±
sistematik
DIAGNOSIS

ANAMNESIS
lama diare, frekuensi, volume, konsistensi tinja, warna, bau, ada/tidak
lendir dan darah. Bila disertai muntah volume dan frekuensinya.
Kencing: biasa, berkurang, jarang atau tidak kencing dalam 6-8 jam
terakhir. Makanan dan minuman yang diberikan selama diare.
Adakah panas atau penyakit lain yang menyertai seperti: batuk, pilek, otitis media,
campak.
DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN FISIK
berat badan, suhu tubuh, frekuensi denyut jantung dan pernapasan serta
tekanan darah. Selanjutnya perlu dicari tanda-tanda utama dehidrasi:
kesadaran, rasa haus, dan turgor kulit abdomen dan tanda-tanda
tambahan lainya: ubun-ubun besar cekung atau tidak, mata: cekung atau
tidak, ada atau tidak adanya air mata, bibir, mukosa mulut dan lidah kering
atau basah.
Skor Dehidrasi Menurut WHO

Penilaian 1 2 3
Keadaan umum Baik Lesu / haus Gelisah, lemas, ngantuk
Mata Tidak cekung Agak cekung Sangat cekung
Mulut Biasa Kering Sangat kering
Pernapasan <30x / menit 30-40x / menit >40x / menit
Turgor Baik Kurang Jelek
Nadi < 120x / menit 120-140x / menit >140x / menit
Penilaian :
<6 : Tidak dehidrasi
7-12 : Dehidrasi ringan sampai sedang
>13 : Dehidrasi berat
LABORATORIUM

1. Darah : darah lengkap, serum elketrolit, analisa gas darah,


glukosa darah, kultur dan tes kepekaan terhadap
antibiotika
2. Urine : urine lengkap, kultur dan test kepekaan terhadap
antibiotika
3. Feses : Pemeriksaan makroskopik
Pemeriksaan mikroskopik
TATALAKSANA
REHIDRASI

Diare akut dehidrasi ringan sedang menggunakan oralit dengan dosis


75 ml/kgBB/4jam, jika gagal upaya rehidrasi oral (URO) menggunakan IVFD dengan RL dosis
75 ml/kgBB/4 jam.
Diare akut dehidrasi berat dapat menggunakan salah satu cara :
a.Cairan ringer laktat dengan dosis 30 ml/jam/kgBB sampai tanda-tanda dehidrasi hilang
(target 4 jam atau 120 ml/kgBB).
b.Umur 1 sampai 11 bulan: 30 ml/kgBB dalam satu jam pertama, selanjutnya 70ml/kgBB/
dalam 5 jam. Setelah bayi bisa minum tambahkan oralit 5 ml/kgBB/jam.
Umur 1 tahun ke atas: 30 ml/kgBB dalam 30 menit pertama, selanjutnya 70 ml/kgBB dalam 2,5
jam. Setelah anak bisa minum tambahkan oralit 5 ml/kgBB/jam.
REHIDRASI

Diare akut dengan penyulit/komplikasi Menggunakan modifikasi Sutejo dengan


cairan yang mengandung: Na 63,3 mEq/L, K: 10,4 mEq/L, Cl: 61,4 mEq/L, HCO3:
12,6 mEq/L (mirip cairan KAEN 3A)
Diare akut dengan penyulit dengan dehidrasi ringan-sedang:
4 jam pertama : 50 cc/kgBB
20 jam kedua : 150 cc/kgBB
Atau dapat diberikan dengan kecepatan yang sama 200 cc/kgBB/hari
Diare akut dengan penyulit dehidrasi berat:
4 jam pertama : 60 cc/kgBB
20 jam kedua : 190 cc/kgBB
REHIDRASI
REHIDRASI
REHIDRASI
ZINK DIBERIKAN SELAMA 10 HARI BERTURUT-TURUT

Penggunaan zink pada anak dengan diare dengan dosis 20 mg


perhari selama 10-14 hari, dan pada bayi <6 bulan dengan
dosis 10 mg perhari selama 10-14 hari.
ASI DAN MAKANAN TETAP DITERUSKAN

Pemberian makanan harus diteruskan selama diare dan setelah sembuh.


Tujuannya adalah memberikan makanan kaya nutrien sebanyak anak
mampu menerima. Meneruskan pemberian makanan akan mempercepat
kembalinya fungsi usus yang normal termasuk kemampuan menerima
dan mengabsorbsi berbagai nutrien, sehingga memburuknya status gizi
dapat dicegah atau paling tidak dikurangi.
ANTIBIOTIK SELEKTIF

1) Kolera

Semua penderita yang secara klinis dicurigai kolera diberi Tetrasiklin 50


mg/kgBB/hari dibagi 4 dosis selama 3 hari.
2) Diare bakterial invasif
Secara klinis didiagnosis jika:
a. Panas lebih dari 38,5 C dan meteorismus
b. Ada lendir dan darah dalam tinja secara makroskopis dan mikroskopis.
c. Ada leukosit dalam tinja secara mikroskopis 10/lpb atau lebih atau (++) .
ANTIBIOTIK SELEKTIF

 Klinis diduga ke arah Shigella diberi Nalidixid acid 55 mg/kgBB/hari diberi 4


dosis selama 10 hari atau Ciprofloxacin 30 mg/kgBB/hari 1x sehari selama 3
hari.
 Klinis diduga ke arah Salmonella diberikan Kloramfenikol 100 mg/kgBB/hari
dibagi 4 dosis selama 10 hari.
 Klinis diduga amubiasis diberikan metronidazol dengan dosis 50
mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis.
ANTIBIOTIK SELEKTIF

3. Diare dengan penyakit penyerta


Penyakit penyerta diobati sebagaimana mestinya
4. Diare karena parasit/jamur
•Amuibiasis diberikan Metronidazole 50 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis selama 5-7 hari.
•Helminthiasis: untuk Ascaris/Ankylostoma/Oxyuris: Pyrantel Pamoate 10
mg/kgBB/hari dosis tunggal atau albendazole 400 mg dosis tunggal untuk anak lebih
dari 2 tahun.
•Untuk Trichuris: Mebendazole 2 x 100 mg selama 3 hari.
•Giardiasis : Metronidazole 15 mg/kgBB/hari selama 5 hari.
NASIHAT KEPADA ORANG TUA
KOMPLIKASI
PROGNOSIS
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai