Anda di halaman 1dari 46

APPENDICITIS

Senin, 5 November 2012

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Karawang
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
PENDAHULUAN
Appendicitis adalah
Salah satu penyebab
peradangan pada
keadaan bedah
organ appendix
emergensi terbanyak
vermiformis

Angka komplikasi
Insiden terbanyak berupa perforasi
terjadi pada usia appendix diikuti dengan
peritonitis generalisata
10 – 30 tahun cukup tinggi.

Diduga berkaitan
APPENDIX
• Organ yang berbentuk
tabung panjang dan
sempit.
• Panjangnya ± 10cm
(kisaran 3-15cm) dan
berpangkal di caecum.
• Pada posisi yang lazim,
apendiks terletak pada
regio abdomen kanan
bawah di titik McBurney
HELMUT (1988)
• Terdapat variasi letak
a. Posisi  retrocecal
(65%)
b. Posisi pelvic (31 %)
c. Posisi paracolica
(2%)
d. Posisi preileal (1%)
e. Posisi post ileal
(1%)
PERSARAFAN DAN VASKULAR

Parasimpatis Simpatis

Berasal dari cabang N. Vagus ●
Berasal dari N. Thoracalis X

Vaskularis berasal dari A.


Appendicularis
asi

Appendiks
EPIDEMIOLOGI APPENDICITIS

Sering pada Laki-laki 1,4 lebih


umur 10-19 banyak dibandingkan
tahun perempuan

Di Amerika Lebih rendah pada


Serikat sekitar 1,1 negara dengan
kasus setiap 1000 budaya konsumsi
orang per tahun makanan tinggi serat
ETIOLOGI
Etiologi

Erosi mukosa
apendiks karena
parasit seperti
Peranan Lingkungan Peranan Obstruksi
Entamoeba
hystolityca dan
benda asing
Appendicitis (dengan fecalith)
Organisme Yang Ditemukan Pada
Appendicitis Acuta

Bakteri Aerob dan Fakultatif Bakteri Anaerob

Batang Gram (-) Batang Gram (-)


Eschericia coli Bacteroides fragilis
Pseudomonas aeruginosa Bacteroides sp.
Klebsiella sp. Fusobacterium sp.
Coccus Gr (+) Batang Gram (-)
Streptococcus anginosus Clostridium sp.
Streptococcus sp. Coccus Gram (+)
Enteococcus sp. Peptostreptococcus sp.
Patogensis
DIAGNOSIS
Anam
nesa

Pemerik
saan
Fisik Diagnosis

Pemeriksa
an
Penunjang
Gejala Klinis

nyeri samar-
samar dan
mual nyeri akan
mengeluh demam
berpindah
dan ringan,
tumpul di ke kuadran sakit perut
daerah dengan
epigastrium di kadang kanan bila
suhu
bawah, ke berjalan
sekitar
umbilikus atau
ada titik Mc sekitar 37,5
atau batuk -38,5o C
periumbilikus muntah Burney
GEJALA* FREKUENSI (%)

Nyeri perut 100

Anorexia 100

Mual 90

Muntah 75

Nyeri berpindah 50

Gejala sisa klasik (nyeri periumbilikal kemudian


anorexia/mual/muntah kemudian nyeri berpindah
50
ke RLQ kemudian demam yang tidak terlalu
tinggi)

*-- Onset gejala khas terdapat dalam 24-36 jam


PEMERIKSAAN FISIK

Inspeksi ●
Pada appendicitis akut biasanya ditemukan
distensi perut


Nyeri tekan Mc Burney
Nyeri lepas Mc Burney

Palpasi


Defans muscular

Rovsing Sign

Blumberg Sign

Khusus untuk appendicitis kronis tipe Reccurent/Interval
Appendicitis tidak ada defans muscular sedangkan untuk yang tipe
Reccurent Appendicular Colic ditemukan nyeri tekan di apendiks. 1,7
Bloomberg Rovsing

Psoas Obturator
Pemeriksaan Uji Psoas dan Uji
Obturator

Rangsangan
Bila
Untuk mengetahui letak apendiks yang
otot psoas
dengan
appendiks
yang
meradang
hiperektensi
sendi panggul meradang
Uji kanan menempel di
m. psoas
Atau
psoas fleksi aktif mayor, maka
sendi panggul tindakan
kanan, tersebut akan
kemudian menimbulkan
paha kanan
nyeri. 1,7
ditahan
PEMERIKSAAN UJI PSOAS DAN UJI
OBTURATOR
PEMERIKSAAN UJI PSOAS DAN UJI
OBTURATOR
PEMERIKSAAN PENUNJANG


Leukositosis ringan berkisar
Labor ●
antara 10.000-18.000/ mm3
CRP (C-Reactive Protein) > 8

atoriu ●
mcg/mL
persentase neutrofil ≥ 75%

Pemeriksaan urine 
m menyingkirkan kemungkinan
ISK
Perbandingan USG dan CT Scan Appendix
pada Appendicitis (10)
USG CT Scan Appendix

Sensitivitas 85% 90-100%


Spesifitas 92% 95-97%
Penggunaan Evaluasi pasien pada pasien Evaluasi pasien pada pasien
Appendicitis Appendicitis
Keuntungan Aman Lebih akurat
Relatif murah Lebih baik dalam
Dapat menyingkirkan mengidentifikasi Appendix
penyakit pelvis pada wanita normal, phlegmon dan
Lebih baik pada anak-anak abscess

Kerugian Tergantung operator Mahal


Secara teknik tidak adekuat Radiasi ionisasi
dalam menilai gas Kontras
Nyeri
ULTRASONOGRAFI
• Sensitifitasnya sebesar
78%-96% dan
spesifitasnya sebesar
85%-98%.
• Penilaian dikatakan positif
bila tanpa kompresi ukuran
anterior-posterior Appendix
6 mm atau lebih
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Foto polos
abdomen
CT Scan

Jarang membantu ●
Sama atau lebih akurat
daripada USG, tapi jauh lebih
diagnosis Appendicitis mahal
acuta ●
Karena alasan biaya dan efek

Tetapi dapat sangat radiasinya, CT Scan diperiksa
bermanfaat untuk terutama saat dicurigai adanya
Abscess appendix untuk
menyingkirkan melakukan percutaneous
diagnosis banding drainage secara tepat
Gambaran CT Scan abdomen: Appendicitis perforata
dengan abscess dan kumpulan cairan di pelvis1)
Gambaran CT Scan abdomen: Penebalan Appendix
(panah) dengan appendicolith1)
DIAGNOSIS BANDING
•Adenitis Mesenterica Acuta
•Gastroenteritis akut
•Penyakit urogenital pada laki-laki.
•Diverticulitis Meckel
•Intususseption
•Chron’s enteritis
•Perforasi ulkus peptikum
•Infeksi saluran kencing
•Batu Urethra
•Peritonitis Primer
KOMPLIKASI

1. Perforasi
2. Peritonitis
3. Appendicular infiltrat
APPENDECTOMY
1. Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik.
2. Dibuat sayatan kulit:
3. Dibuat sayatan otot, ada dua cara:
Pararectal/ Paramedian
4. Sayatan/ incisi pada vaginae tendinae M. rectus
abdominis lalu otot disisihkan ke medial. Fascia diklem
sampai saat penutupan vagina M. rectus abdominis
karena fascianya ada 2 agar tidak tertinggal pada waktu
penjahitan. Bila yang terjahit hanya satu lapis fascia saja,
dapat terjadi hernia cicatricalis.
Mc Burney/ Wechselschnitt/ muscle splitting
• Incisi apponeurosis M. Obliquus abdominis externus dari
lateral atas ke medial bawah.

Keterangan gambar:
Satu incisi kulit yang rapi dibuat dengan perut mata
pisau. Incisi kedua mengenai jaringan subkutan sampai
ke fascia M. Obliquus abdominis externus.
• Splitting M. Obliquus abdominis internus dari medial atas ke
lateral bawah.

Keterangan gambar:
Dari tepi sarung rektus, fascia tipis M. obliquus internus
diincisi searah dengan seratnya ke arah lateral.
Splitting M. transversus abdominis arah
horizontal

Keterangan gambar:
• Pada saat menarik M. obliquus internus hendaklah berhati-hati agar
tak terjadi trauma jaringan. Dapat ditambahkan, bahwa N.
iliohipogastricus dan pembuluh yang memperdarahinya terletak di
sebelah lateral di antara M. obliquus externus dan internus. Tarikan
yang terlalu keras akan merobek pembuluh dan membahayakan
saraf.
Peritoneum dibuka

• Kasa Laparatomi dipasang pada semua jaringan subkutan yang


terpapar. Peritoneum sering nampak meradang, menggambarkan
proses yang ada di bawahnya. Secuil peritoneum angkat dengan
pinset. Yang nampak di sini ialah pinset jaringan De Bakey. Asisten
juga mengangkat dengan cara yang sama pada sisi di sebelah dokter
bedah. Dokter bedah melepaskan pinset, memasang lagi sampai dia
yakin bahwa hanya peritoneum yang diangkat.
• Caecum dicari kemudian dikeluarkan kemudian taenia libera
ditelusuri untuk mencari Appendix. Setelah Appendix ditemukan,
Appendix diklem dengan klem Babcock dengan arah selalu ke
atas (untuk mencegah kontaminasi ke jaringan sekitarnya).

• Appendix dibebaskan dari mesoappendix dengan cara:


Mesoappenddix ditembus dengan sonde kocher dan pada
kedua sisinya, diklem, kemudian dipotong di antara 2 ikatan.
Appendix di klem pada basis
• Klem dipindahkan sedikit ke distal, lalu bekas klem
yang pertama diikat dengan benang yang diabsorbsi
(supaya bisa lepas sehingga tidak terbentuk rongga
dan bila terbentuk pus akan masuk ke dalam Caecum).
Appendix dipotong di antara ikatan dan
klem, puntung diberi betadine
Perawatan puntung Appendix dapat
dilakukan dengan cara
• Dibuat jahitan tabak sak pada Caecum, puntung Appendix
diinversikan ke dalam Caecum. Tabak sak dapat ditambah
dengan jahitan Z.
• Puntung dijahit saja dengan benang yang tidak diabsorbsi. Resiko
kontaminasi dan adhesi.
• Bila prosedur a+b tidak dapat dilaksanakan, misalnya bila puntung
rapuh, dapat dilakukan penjahitan 2 lapis seperti pada perforasi
usus.
Appendiktomi lanjutan
• Bila bagian “Appendix dipotong di antara
ikatan dan klem” tidak dapat dilakukan, maka
Appendix dipotong dulu, baru dilepaskan dan
mesenteriolumnya (retrograde).
• Dinding abdomen dijahit lapis demi lapis.
Laparoscopic Appendectomy
• Diagnosis dan
terapeutik
• Dengan
menggunakan
laparoscope akan
mudah membedakan
penyakit akut
ginekologi dari
Appendicitis acuta.1)
KOMPLIKASI POST
OPERASI
• Fistel berfaeces Appendicitis
gangrenosa, maupun fistel tak
berfaeces; karena benda asing,
tuberculosis, Aktinomikosis.
• Hernia cicatricalis.
• Ileus
• Perdarahan dari traktus digestivus:
PROGNOSIS
• Mortalitas dari Appendicitis di USA
menurun terus dari 9,9% per 100.000
pada tahun 1939 sampai 0,2% per
100.000 pada tahun 1986
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai