Anak Poliomyelitis
DISUSUN OLEH: KELOMPOK 4
Asuhan Keperawatan Pada Anak
Dengan Poliomielitis
• Brunhilde
• Lansing
• Leon: Dapat hidup berbulan-bulan didalam
air, mati dengan pengeringan /oksidan.
Masa inkubasi : 7-10-35 hari
Gejala Klinis
Poliomielitis asimtomatis:
Setelah masa inkubasi 7-10 hari,
tidak terdapat gejala karena daya tahan
tubuh cukup baik, maka tidak terdapat
gejala klinik sama sekali.
Poliomielitis abortif:
Timbul mendadak langsung beberapa jam sampai
beberapa hari. Gejala berupa infeksi virus seperti
malaise, anoreksia, nausea, muntah, nyeri kepala, nyeri
tenggorokan, konstipasi dannyeri abdomen.
Gejala Klinis
Poliomielitis :
non paralitik
kerusakan yang sama dan bila ringan sekali dapat terjadi penyembuhan fungsi neuron
dalam 3-4 minggu sesudah timbul gejala. Daerah yang biasanya terkena poliomyelitis
ialah :
• Medula spinalis terutama kornu anterior,
• Batang otak pada nucleus vestibularis dan inti-inti saraf cranial serta
formasio retikularis yang mengandung pusat vital,
• Sereblum terutama inti-inti virmis,
• Otak tengah “midbrain” terutama masa kelabu substansia nigra dan
kadang-kadang nucleus rubra,
• Talamus dan hipotalamus,
• Palidum dan
• Korteks serebri, hanya daerah motorik.
Penatalaksanaan
Medis
1. Poliomielitis aboratif
a. Diberikan analgetk dan sedative
b. Diet adekuat
c. Istirahat sampai suhu normal untuk beberapa hari,
sebaiknya dicegah aktifitas yang berlebihan selama 2 bulan
kemudian diperiksa neurskeletal secara teliti.
3. Poliomielitis paralitik
Perawatan dirumah sakit, Istirahat total, Selama fase akut
kebersihan mulut dijaga, Fisioterafi, Akupuntur,
Interferon
4. Poliomielitis asimtomatis
Poliomielitis asimtomatis tidak perlu perawatan.
Poliomielitis abortif diatasi dengan istirahat 7 hari jika
tidak terdapat gejala kelainan aktifitas dapat dimulai
lagi.
Komplikasi
dan lain-lain.
Pencegahan
Imunisasi
Jangan masuk ke daerah endemis
Jangan masukkan tindakan endemis
Tempatkan anak yang sakit di kamar terpisah, jauh dari anak-anak lainnya. Ibu
harus mencuci tangan setiap kali menyentuhnya. Perlindungan terbaik terhadap
polio ialah dengan memberikan vaksin polio/pemberian kekebalan. Seorang anak
yang cacat akibat polio harrus makan makanan bergizi dan melakukan gerak
badan untuk memperkuat otot-ototnya. Selama tahun pertama, sebagian kekuatan
dapat pulih kembali.
Pathways
Pengkajian
I . Biodata
A . Identitas Klien
1 . Nama/Nama panggilan : Nama lengkap pasien/Nama panggilan
yang disukai pasien
2 . Tempat tgl lahir/usia : Biasanya anak yang sering terkena
penyakit polio adalah yang berusia kurang
dari 3 tahun
3 . Jenis kelamin : Laki-Laki
4 . Agam a : Agama pasien
5 . Pendidikan : Pendidikan pasien, biasanya belum sekolah
6 . Alamat : Alamat pasien
7 . Tgl masuk : Tanggal dan waktu pasien masuk rumah
sakit
8 . Tgl pengkajian : Tanggal perawat melakukan pengkajian
9 . Diagnosa medik : Poliomielitis
1 0 . Rencana terapi : Rencana terapi pasien
A . Identitas Orang tua
1 . Ayah
a. Nama : Nama ayah pasien
b . Us ia : Usia ayah pasien
c . Pendidikan : Pendidikan terakhir ayah pasien
d . Pekerjaan/sumber penghasilan : Pekerjaan dan sumber penghasilan
e. Agama : Agama ayah pasien
f . Alamat : Alamat ayah pasien
2 . Ibu
a. Nama : Nama ibu pasien
b . Us ia : Usia ibu pasien
c . Pendidikan : Pendidikan terakhir ibu pasien
d . Pekerjaan/sumber penghasilan : Pekerjaan dan sumber penghasilan
e. Agama : Agama ibu pasien
f . Alamat : Alamat ibu pasien
I I . Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Keluhan Utama :
Pasien biasanya mengeluh aktivitasnya terganggu karena kelemahan,
kelelahan, serta kelumpuhan.
Riwayat Keluhan Utama :
Awalnya pasien mengeluh semakin hari berat badannya semakin
berkurang disertai dengan keluahan kelemahan, kelelahan, serta
kelumpuhan.
Keluhan yang biasanya dikeluhkan pasien pada saat pengkajian :
1 . Pasien mengeluh aktivitasnya terganggu karena kelemahan,
kelelahan, serta kelumpuhan.
2 . Keluarga pasien mengatakan bahwa akhir-akhir ini anaknya rewel
3 . Keluarga mengatakan bahwa pasien demam sudah 3 hari yang lalu
Riwayat penyakit terdahulu:
1 Tujuan :
1. Kaji pola makan anak. 1.) Mengetahui intake dan output anak.
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 2. Berikan makanan secara adekuat. 2.) Untuk mencakupi masukan sehingga output dan intake
selama 3x24 jam, diharapkan
seimbang.
perubahan nutrisi membaik, 3. Berikan nutrisi kalori, protein, vitamin
3.) Mencukupi kebutuhan nutrisi dengan seimbang.
Kriteria hasil: dan mineral.
4.)Mengetahui perkembangan anak.
Mual muntah berkurang 4. Timbang berat badan.
5.) Menambah masukan dan merangsang anak untuk
Intake output adekuat makan lebih banyak.
5. Berikan makanan kesukaan anak.
6.) Mempermudah proses pencernaan.
6. Berikan makanan tapi sering.
2 Tujuan :
1. Pantau suhu tubuh. 1) Untuk mencegah kedinginan tubuh yang berlebih.
Suhu tubuh kembali normal
2) Dapat menyebabkan efek neurotoksi.
Kriteria hasil :
Suhu tubuh normal : 36,5-37,5oC 2. Jangan pernah menggunakan usapan
3) Mengurangi penguapan
alcohol
saat
mandi/kompres. tubuh.
3. Hindari mengigil.
4) Dapat membantu mengurangi demam.
4. Kompres mandi hangat durasi 20-
30 menit.
3. Tujuan:
1. Lakukan strategi non farmakologis untuk membantu anak 1) Teknik-teknik seperti relaksasi, pernafasan berirama, dan distraksi dapat membuat
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 mengatasi nyeri. 2) nyeri dan dapat lebih di toleransi.
jam, diharapkan klien mampu
3) Karena orang tua adalah yang lebih mengetahui anak.
melakukan mengontrol nyeri, Kriteria hasil: 2. Libatkan orang tua dalam memilih strategi.
Menjelaskan factor penyebab nyeri Mengikuti pengobatan 3. Ajarkan anak untuk menggunakan strategi non farmakologis 4) Pendekatan ini tampak paling efektif pada nyeri ringan.
yang diberikan Mengontrol nyeri secara khusus sebelum nyeri. 5) Latihan ini mungkin diperlukan untuk
mandiri 4. Minta orang tua membantu anak dengan menggunakan membantu anak berfokus pada tindakan yang diperlukan
mengurangi nyeri.
srtategi selama nyeri.
5. Berikan analgesic
sesuai indikasi.
4. Tujuan:
1. Tentukan aktivitas atau keadaan fisik anak. 1) Memberikan informasi untuk mengembangkan rencana perawatan bagi program
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam, rehabilitasi.
diharapkan klien 2) Kelelahan yang dialami
mampu melakukan aktivitas lain sebagai
dapat mengindikasikan keadaan anak.
pengganti pergerakan, menjaga kestabilan 2. Catat dan terima keadaan kelemahan (kelelahan yang ada).
postur, Kriteria hasil:
Dapat mengikuti 3) Memberikan kesempatan untuk memecahkan masalah untuk
latihan yang diberikan 3. Indetifikasi factor- faktor yang mempertahankan atau meningkatkan mobilitas.
Dapat meminimalisir tremor dalam melakukan mempengaruhi kemampuan untuk aktif seperti pemasukan 4) Latihan berjalan dapat meningkatkan keamanan dan efektifan anak untuk
pergerakan makanan yang tidak adekuat. berjalan.
4. Evaluasi
perawatan anak. 3. Sediakan informasi dibatasi setelah periode
yang diperpanjang.
yang akurat sesuai kebutuhan jika
4. Harapan–harapan palsu akan diintervesikan
diminta oleh keluarga.
sebagai kurangnya pemahaman atau kejujuran.
4. Hindari harapan – harapan kosong mis
; pertanyaan seperti “ semua akan
berjalan
lancar”.
Pelaksanaan
Hari/tanggal Waktu No. Implementasi
Dx
08.00 1 1. Telah mengkaji pola makan anak.
Senin, 12 November
Wib
2020 2. Telah memberikan makanan secara adekuat.
3. Telah memberikan nutrisi kalori, protein, vitamin dan mineral.
4. Telah menimbang berat badan.
11.00 4
Senin, 16 November 2020 1. Telah menentukan aktivitas atau keadaan fisik anak.
Wib
2. Telah mencatat dan terima keadaan kelemahan (kelelahan yang ada).
3. Telah mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi kemampuan untuk aktif seperti pemasukan makanan yang tidak
adekuat.
4. Telah mengevaluasi kemampuan untuk
melakukan mobilisasi secara aman.
Evaluasi
10.00 Wib 2
Senin, 12 November 2020 S: Ibu klien mengatakan bahwa badan anaknya sudah tidak panas lagi.
O: Klien terlihat tenang., TTV dalam batas normal, fokus pada suhu 37,0 oC
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
11.00 Wib 3
Senin, 13 November 2020 S: ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak nyeri lagi, mengerti cara mengatasi nyeri sesaat, dan
paham mengenai pengobatan yang danjurkan.
O:Pasien terlihat tenang, TTV normal, tidak menunjukkan adanya nyeri.
A:Masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
PENUTUP
Kesimpulan
Poliomielitis adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh infeksi
virus polio yang menyerang susunan saraf pusat dan dapat menyebabkan
kelumpuhan serta atrofi otot pada anak-anak maupun pada orang dewasa. Virus
poliomyelitis (virus RNA) tergolong dalam genus Enterovirus dan famili
Picornaviridae, mempunyai 3 strain yaitu tipe 1 (Brunhilde), tipe 2 (Lansing) dan
tipe 3 (Leon). Infeksi dapat terjadi oleh satu atau lebih dari tipe virus tersebut.
Pemeriksaan likuor serebrospinalis akan menunjukkan pleiositosis biasanya kurang
dari 500/mm3, pada permulaan lebih banyak polimorfonukleus dari limfosit, tetapi
kemudian segera berubah menjadi limfosit yang lebih dominan. Tujuan pengobatan
polio adalah mengontrol gejala selama infeksi berlangsung. Dalam kasus-kasus
tertentu, beberapa pasien membutuhkan tindakan lifesaving terutama bantuan
nafas.
Saran
a. Pada mahasiswa
Diharapkan kepada mahasiswa khususnya mahasiswa keperawatan agar dapat
mengerti, memahami dan dapat menjelaskan tentang penyakit poliomielitis
baik mengenai pengertian, patofisiologi, etiologi, manifestasi klinis maupun
pencegahan serta penerapan asuhan keperawatannya.
b . Pada Dosen
Dosen diharapkan dapat memfasilitasi mahasiswa apabila terdapat mahasiswa
yang kurang paham tentang penyakit poliomielitis dan memberikan tambahan
materi atau penjelaskan apabila materi yang diberikan kurang lengkap atau
kurang jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Budi, et al. 2013. Makalah Virologi Virus Polio Kelompok IV. Makalah.
Dipublikasikan. Surakarta: Akademi Analis Kesehatan Nasional.
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Keokteran UI. 2005. Ilmu Kesehatan
Anak Jilid 2. Jakarta: Infomedika.