Anda di halaman 1dari 30

Saklar

RIZA
WIDIA,
SST, MT
Pertemuan
6
Kegunaan saklar dalam
suatu rangkaian listrik
• Satu perangkat atau alat yang
berfungsi sebagai pemutus dan
penyambung rangkaian listrik
Ada beberapa persyaratan dalam
pemasangan saklar antara lain:

1.Harus dapat melayani secara aman tanpa


memerlukan alat bantu.
2.Saklar harus dipasang sedemikian rupa
sehingga bagian yang bergerak (tangkai
atau pengumpil) saklar tidak bertegangan
pada waktu saklar dalam keadaan
terbuka atau tidak terhubung (Puil 1977
Pasal 206 B1).
3. Dudukan semua saklar di
dalam suatu instalasi harus
seragam, misalnya: semua
saklar dalam keadaan
terhubung: Jika tangkai saklar
didorong ke atas
• Saklar dapat digunakan di semua jenis
rangkaian listrik baik itu listrik
tegangan tinggi maupun tegangan
rendah.
• Yang membedakan antara saklar
untuk tegangan tinggi maupun
tegangan rendah adalah bentuk
fisiknya.
Berdasarkan tempat
pemasangannya adalah :
Saklar In-Bow
adalah saklar
yang ditanam di
dalam
tembok.

Saklar Out-Bow
adalah saklar
yang ditanam
pada permukaan
Sakelar Berdasarkan sistem kerjanya
a)Sakelar tunggal
• b)Sakelar kutub ganda (dwi kutub)
c)Sakelar kutub tiga (tri kutub)
menghubungkan atau memutuskan
hantaran fasa (R, S, dan T}
d)Sakelar kelompok
untuk menghubungkan
ataumemutuskan dua lampu atau
dua golongan lampu secara
bergantian,
Saklar manual berdasarkan
penggunaannya :
• Saklar untuk instalasi Rumah
(penerangan).

1. Saklar tunggal
untuk
mengoperasika
n satu buah
lampu
2. Saklar seri
untuk
mengoperasika
n lebih dari satu
buah lampu
2. Saklar silang
untuk
(Saklar
Intermediate)
Mengoperasikan
lebih dari satu
buah lampu yang
dibantu dengan
saklar tukar.
• Saklar mekanik (untuk Instalasi Tenaga)
Saklar mekanik merupakan saklar yang
bekerja karena terjadi kontak fisik
terhadap saklar seperti sentuhan,
tekanan, atau perpindahan.
Berdasarkan jumlah jalur masukan
dan status koneksi, terdapat
istilah pole dan throw.
• Pole menunjukkan jumlah jalur
masukan (input) yang menjadi
sumber listrik. Saklar yang dibuat
umumnya memiliki satu, dua, atau
tiga pole.
• Throw menunjukkan jumlah
status koneksi yang ditunjukkan
oleh saklar.
Umumnya saklar yang dibuat
memiliki single (1) atau double (2)
throw
Beberapa jenis saklar mekanik

1. Single Pole Single Throw


(SPST)
Saklar
mekanik yang
terdiri dari 2
terminal

Digunaka
2. Single Pole Double Throw (SPDT
Saklar mekanik
yang terdiri dari 3
terminal yang
mana 1 terminal
input dan 2
terminal output.

Untuk mengendalikan 2 rangkaian


listrik agar bekerja bergantian
3. Double Pole Single Throw (DPST)

Saklar mekanik
yang terdiri dari 4
terminal yaitu 2
terminal input dan
2 terminal output.

Saklar ini cocok digunakan untuk menghubungkan


arus listrik pada dua jalur rangkaian berbeda
secara bersamaan.
4. Double Pole Double Throw (DPDT)
Saklar ini
seperti 2 saklar
SPDT yang
saling
terhubung
secara
mekanis.

Contohnya pada rangkaian motor DC (sebagai


rangkaian putar kanan dan putar kiri).
5. Two Poles Six Throw (2P6T)

Saklar
mekanis
yang terdiri
dari 14
terminal

Contohnya pada MCB 3 phase, dimana


terdapat 3 sumber dan 1 status koneksi,
Saklar berdasarkan cara
pengoperasian dan konstruksinya,

1. Push Button (Tombol)


Push button
berarti tombol
tekan.
merupakan
saklar yang
bekerja
sesaat.
• Push button memiliki 2 jenis yaitu
Normally Open (NO) dan Normally
Close (NC).

Normally Open
(NO)
• Normally
Close (NC)
2. Toggle Switch

Toggle
switch terdiri
dari sebuah tuas
mekanik yang
dapat diubah
posisinya.
Toggle switch dapat digunakan
sebagai saklar pada lampu.
3. Limit Switch

Limit
switch
berarti
saklar
pembatas

Contohnya pada lift, lift akan berhenti


secara otomatis karena sistem kontrolnya
dimatikan oleh limit switch
4. Selector Switch

Selector switch
merupakan saklar
yang kontaknya
dapat diputar.,kita
dapat memilih 2 atau
lebih posisi kontak

Contohnya pada saklar kipas


angin
5. Joystick Switch

Joystick swith
terdiri dari
sebuah tuas
yang dapat
diputar bebas
ke segala
arah

Saklar ini biasa digunakan pengendali


arah gerak seperti eskavator, remote

Anda mungkin juga menyukai