Kompetensi Umum:
1. Mahasiswa mampu memahami dan mengerti Perancangan untuk instalasi Penerangan.
Kompetensi Khusus:
1. Mahasiswa mampu dan bisa menjelas cara perancangan Instalasi penerangan rumah.
2. Mahasiswa mampu dan bisa memilih komponen yang sesuai pada sebuah instalasi rumah.
3. Mahasiswa mampu dan bisa merancang sebuah instalasi rumah.
A. Penyajian Materi
Instalasi penerangan di dalam ruangan harus sesuai dengan peraturan yang telah
ditentukan IEC (International Electrical Comission).
Keadaan Ruangan
Data yang perlu diperhatikan adalah :
Perencanaan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam merencanakan suatu instalasi listrik adalah :
• Keandalan
• Ketersediaan
• Keandalan
• Keamanan
• Faktor ekonomi.
Selain itu, harus diperhatikan ketentuan-ketentuan yang ada pada Peraturan Umum Instalasi
Listrik (PUIL'2011).
b. Pembagian Ruangan
Pembagian ruangan dimaksudkan untuk menentukan kapasitas pembagian
pembebanan, sehingga pengelompokan pembebanan tiap-tiap masing kamar dapat diatur.
Pengelompokan pembebanan ini dimaksudkan untuk meningkatkan keandalan sistem
penginstalasian listrik, sehingga jika terjadi gangguan pada suatu kamar tidak mengganggu
kamar lainnya.
Instalasi Listrik I
PARAMETER SISTEM PENERANGAN I (Lanjutan)
d. Kegunaan Ruangan
Untuk menentukan intensitas penerangan dan flux cahaya yang dibutuhkan dari
suatu penerangan, harus diketahui kegunaan ruangan, sehingga pencahayaan yang sampai
pada permukaan bidang kerja sesuai dengan kebutuhan dan visualisasi yang diterima akan
dirasakan nyaman.
f. Kondisi Kerja
Temperatur dan kelembaban serta pengaruh debu juga diperhatikan dalam
memenuhi visualisasi yang nyaman. Untuk temperatur yang tinggi digunakan lampu yang
memancarkan cahaya lembut, tidak menimbulkan suhu yang tinggi. Pada ruangan yang
lembab, dibutuhkan pencahayaan yang mengandung temperatur yang lebih tinggi, misalnya
dengan menggunakan lampu pijar. Pada ruangan berdebu, dibutuhkan pencahayaan lampu
yang lebih tajam, sehingga faktor penghalang debu dapat diatasi.
Berdasarkan keadaan ruangan, dapat dipilih sumber penerangan dan armatur yang
sesuai, yang meliputi :
- bentuk
- tingkat pengamanannya
- komponen-komponen
Instalasi Listrik I
PARAMETER SISTEM PENERANGAN I (Lanjutan)
Aspek Kualitas
Faktor-faktor yang yang menentukan kualitas penerangan adalah :
- kuat penerangan
- efek bayangan dan arah datangnya cahaya
- penerangan yang merata
- intensitas yang tetap
- penyilauan
- warna cahaya lampu
- efek warna
- biaya instalasii
Untuk bidang kerja yang dipasang pada langit-langit, maka "ceiling cavity"nya adalah nol
(Hcc = 0). Sedangkan untuk bidang kerja di atas lantai, maka "floor cavity"adalah nol (HFC
= 0).
Instalasi Listrik I
PARAMETER SISTEM PENERANGAN I (Lanjutan)
ρc Hcc
ρw HRC
ρF HFC
A.
2
B. Gambar 3.1. tata letak lampu dengan metode Zonal
Faktor Pemakaian ( CU )
Faktor pemakaian merupakan perbandingan antara jumlah lumen yang diterima suatu
permukaan/bidang kerja dengan jumlah lumen total yang dipancarkan lampu. Faktor
pemakaian ini besarnya tergantung dari :
a. Distribusi cahaya ; langsung atau tidak langsung.
b. Ukuran ruangan
c. Faktor refleksi cahaya yang ditimbulkan dari setiap sisi ruang.
Faktor pemakaian dapat ditentukan dengan menggunakan metode pembagian daerah
(Zonal-cavity Method) yaitu dengan membagi suatu daerah atau ruang atas tiga bagian.
Langkah-langkah dasar yang diperlukan untuk menghitung Faktor Pemakaian suatu ruangan,
adalah 3:
Instalasi Listrik I
PARAMETER SISTEM PENERANGAN I (Lanjutan)
d). Mencari faktor pemakaian CU untuk ρFC 20 % (pada lampiran B-4) dengan cara
mengkorelasikannya terhadap FCR pada kolom ρCC dan ρFC yang telah ditentukan.
e). Jika ρFC yang ditentukan (pada langkah c) berbeda dari 20 %, maka diperoleh dengan
mengalikannya dengan harga.
Faktor pemakaian dapat diperbesar dengan mengatur sistem pencahayaan langsung, letak
sumber cahaya tidak terlalu tinggi, refleksi cahaya dari dinding dan langit-langit besar dengan
menggunakan warna muda.
A.4.2. Faktor Rugi Cahaya (LLF)
Jumlah cahaya yang sampai pada bidang kerja, selain dari faktor pemakaian
juga dipengaruhi oleh faktor rugi cahaya atau disebut juga dengan Koefisien
Depresiasi.
Instalasi Listrik I
PARAMETER SISTEM PENERANGAN I (Lanjutan)
Faktor ini dimasukan dalam pemakaian material yang akan dipasang. LSD ini
direncanakan bernilai 1,0.
• Faktor penerangan ke lampu (LVF = Voltage-to-luminaire)
Faktor ini dibuat 1,0
• Faktor ballas penerangan (LBF).
LBF (Lumiinaire Ballast Factor) hanya timbul pada lampu pengisian gas dan lampu
HID. Untuk lampu pijar, LBF = 1,0. Faktor ini digunakan hanya jika balast pada
lampu berbeda dari balast yang digunakan untuk membuat pengukuran penerangan.
Untuk semua pemakaian, LBF = 1,0.
• Penyusutan pengotoran permukaan ruangan (RSDD)
• Penyusutan lumen lampu (LLD).
Penyusutan lumen lampu merupakan perbandingan lumen yang ada terhadap lumen
lampu baru. Besarnya LLD ini diasumsikan 0,85.
Faktor usia lampu (LBO).
Faktor usia lampu merupakan perbandingan sisa masa lampu yang masih digunakan
terhadap lampu yang akan dipakai. Untuk pemakaian lampu baru dipasang, LBO =
1,0.
• Penyusutan pengotoran penerangan (LDD).
Faktor penyusutan pengotoran penerangan merupakan rugi-rugi yang ditimbulkan
akibat berkurangnya kekuatan cahaya yang dipancarkan lampu. Lama pemakaian
lampu sangat mempengaruhi besarnya LDD ini.
Faktor depresi dapat diperbaiki dengan menjaga kebersihan lampu, armatur dan
ruangan. Untuk keadaan : a, b, c, dan d, merupakan faktor rugi cahaya yang tidak
dapat diperbaharui, jadi tergantung kondisi setempat. Faktor ini biasanya dianggap
1,0. Untuk keadaan e, f, g, dan i, berpengaruh atas umur lampu dan lama pemakaian
atau batas perawatan yang diberikan tiap lampu sehingga LLF diperhitungkan. Untuk
keadaan baru, faktor penyusutan dianggap 1. Secara umum Hight-Lost Faktor yang
diakibatkan oleh pengotoran dan debu yang menempel serta penambahan usia lampu,
Instalasi Listrik I
PARAMETER SISTEM PENERANGAN I (Lanjutan)
untuk dibawah keadaan rata-rata adalah 0,2. Bagaimanapun LLF juga dapat 0,3 untuk
keadaan dan lokasi khusus tertentu.
Φ x CU x LLF
E = (3.4)
luas bidang kerja (m2)
dimana :
- Φ = Kuat penerangan pada suatu ruangan (lux)
- CU = Koefisien Pemakaian (Coefficients of Utilization).
- LLF = Faktor rugi cahaya (Light Loss Factor).
Instalasi Listrik I
PARAMETER SISTEM PENERANGAN I (Lanjutan)
Φ
n = (3.6)
Φo
dimana :
n = banyak lampu yang dipasang (jumlah lampu/armatur)
Φo = Fluks cahaya dari lampu (lumen)
Φ = Fluks cahaya yang dibutuhkan ruangan (lumen)
7
.
Instalasi Listrik I
PARAMETER SISTEM PENERANGAN I (Lanjutan)
C. Rujukan
Instalasi Listrik I