Anda di halaman 1dari 14

“STREPTOCOCCUS”

Dosen Pengampu: Siti Aminah, S.Si, M.Kes.

R. Agfi Arvianita
1913353046
01 Klasifikasi 06 Daya tahan kuman

02 Gambar 07 Struktur Antigen

03 Morfologi 08 Penyakit klinis

04 Sifat umum 09 Spesimen

05 Sifat Pertumbuhan
10 Jenis Pemeriksaan
Klasifikasi
Kingdom : Bacteria
Divisio      : Procaryotae
Class        : Schyzomycetes
Ordo         : Eubacteriales
Famili : Streptococcaceae
Genus : Streptococcus
Spesies :
1.  Streptococcus pyogenes 
2.   Streptococcus agalactiae
3.   Streptococcus equisimitis
4.   Streptococcus faecalis ( S.bovis, S.equinus )
5.   Streptococcus pneumoniae
6.   Streptococcus viridans ( S. mitis, S. sanguis, S. milleri, S. mutans )
Gambar

Streptococcus pyogenes Streptococcus mitis ( alpha Streptococcus faecalis


( gama non-hemolytic )
( beta hemolytic )   hemolytic )
Morfologi

Bentuk: coccus agak memanjang Gram (+),


Susunan: berderet seperti rantai
Ukuran: 0,5-1,0 υm,
Spora: (-),
Motilitas: (-)
Kapsul: (+)
Sifat umum
1. Gram positif (bisa juga gram negatif tua)
2. Bulat atau bulat telur dengan diameter ≤ 2 µm
3. Pembelahan sel yaitu satu arah, sehingga ditemukan koloni berpasangan (tersusun
diplokokus) atau berderet panjang
4. Homofermentan (menghasilkan asam laktat
Sifat Pertumbuhan
- Tumbuh subur pada suasana fakultatif anaerob
- - Tumbuh dihambat pada media sederhana
- - Tumbuh subur pada media kaya ( blood agar plate )
- - pH pertumbuhan 7,4-7,6 dengan suhu optimum 370C
- - Meragi glucosa dengan membentuk asam laktat yg dapat menghambat
pertumbuhannya.
- - Untuk isolasi primer hatus menggunakan media kaya ( + darah/serum ).
- - Penambahan glucosa 0,5 % dapat meningkatkan pertumbuhannya tetapi
menyebabkan penurunan daya lisisnya terhadap eritrosit.
- - Pada media Blood agar plate akan terbentuk koloni kecil-kecil, keabuan dan agak
opalesen, bentuk bulat,pinggir rata pada permukaan media, koloni nampak sebagai
setitik cairan.
- - Membentuk 2 macam koloni mucoid dan glossy.
Sifat Pertumbuhan
- - Tes katalase (-) karena Streptococcus tidak mempunyai enzym katalase.
- - Berdasarkan kemampuan hemolitiknya pada blood agar plate, kuman dapat dibagi
dalam :
1. Hemolisis type α terbentuk zona kehijauan disekitar koloni. Artinya kuman mempunyai
kemampuan melisiskan eritrosit sebagian.contohnya Streptococcus viridans
2. Hemolisis type β terbentuk zona jernih disekitar koloni. Artinya kuman mempunyai
kemampuan melisiskan eritrosit seluruhnya/total. Contoh : Streptococcus hemolyticus
3. Hemolisis type Ϫ tidak melisiskan eritrosit.contoh Streptococcus anhemolyticus Untuk
mendapatkan hemolisis yg jelas sehingga mudah dibedakan typenya, harus
menggunakan darah kuda atau kelinci dan media tidak boleh mengandung glucose.
Daya tahan kuman
-Dalam sputum,eksudat dan ekskreta binatang dapat hidup terus sampai beberapa minggu.
- Pada media biasa suhu kamar mati setelah 10-14 hari. 
- Disimpan secara liofil dpt hidup tanpa berubah virulensinya sampai berbulan-bulan atau
bertahun-tahun.
- Semua spesies mati pada suhu 600C setelah 30-60 menit. 
- Dengan Pasteurisasi ( 620C ) kuman mati selama 30 menit.
- Dengan zat kimia dibawah ini kuman mati dalam 15 menit :
- Yodium tinctura 1/50
- Fenol 1/200
- Kresol 1/175
- HgCl2 1/200-1/500
- Merkurokhrom 1/50
- Heksilresorsinol 1/1000
Yang patogen peka terhadap efek bakteriostatik Sulfonamida, kecuali
S.faecalis. Streptococcus yang anaerob jauh lebih resisten terhadap penicillin
dibandingkan Streptococcus yang areob. Rentan terhadap tetrasiklin dan khloramfenikol.
Struktur Antigen
 - Struktur antigennya lebih kompleks : 
- Karbohidrat C : ada dalam dinding sel. 
- Protein M : Berhubungan dengan virulensi kuman Streptococcus grup A, kerjanya
menghambat fagositosis, dihasilkan oleh kuman type mucoid, pembentukkannya berkurang
jika telah dibiakkan berulang-ulang.
- Substansi T : Tidak ada hubungan dengan virulensi kuman, rusak pada ekstrasi dengan
asam.
- Protein R : tahan terhadap tripsin, tidak tahan dgn pepsin,rusak oleh pemanasan dan asam.
- Nukleoprotein : merupakan bagian dari badan sel.
- Bakteriofaga
Penyakit klinis
1. Infeksi tenggorokan dan kulit ( S.pyogenes/grup A) bersifat paling virulen
2. Sepsis neonatus, infeksi purpuralis, meningitis ( S.agalactiae/grup B )
3. Penyakit pada hwan ( S.equisimitis )
4. Infeksi saluran kemih dan empedu, septikemia, endokarditis ( S.faecalis/grup D )
5. Pembentukan plak pada gigi ( S.mutans )
Terdapat sekitar 20 spesies dari streptococcus sp., sehingga perlu klasifikasi untuk dapat
ditentukan jenisnya. Ada 3 cara klasifikasi, yaitu berdasarkan karakteristik pertumbuhan koloni,
pola hemolisis pada media agar darah/kaldu pepton darah ( untuk mengetahui jenis alpha,
beta, dan gama ), serta dengan cara serologi yaitu mengetahui komposisi antigenik dari
substansi dinding sel.
Spesimen
1. Spesimen yang digunakan untuk pemeriksaan streptococcus dapat berupa sputum, urin, tinja, usapan
luka, usapan kulit maupun faring. Untuk penanganan spesimen, dapaat digunakan beberapa cara, antara
lain :
2. Jika sampel kurang dari 2 jam dilakukan pemeriksaan, maka tidak diperlukan perlakuan khusus. Bakteri
Streptococcus cukup tahan pada lingkungan kering, spesimen berupa kapas lidi dapat dimasukkan ke
dalam kantong kertas steril atau tabung steril untuk dibawa ke labratorium.
3. Jika membutuhkan waktu selama 24 jam (baru dikirim esok harinya) atau jika dicurigai terdapat bakteri
patogen lainnya, misalnya pada infeksi luka, sangat diperlukan media lain seperti media stuart atau amies
( media transport ).
4. Jika transpor membutuhkan waktu lebih dari 1 hari, perlu silika gel atau sistem transpor dengan kertas
filter kering. Sistem ini dapat digunakan untuk spesimen usapan kulit atau faring.
Jenis Pemeriksaan
Ada 3 jenis pemeriksaan untuk menentukan jenis Stretococcus :
1. Cara langsung, cara ini merupakan cara yang paling sederhana, cepat, dan murah. pemeriksaan
langsung bersifat pengujian pendahuluan dengan melakukan pemeriksaan mikrosopis dengan
pengecatan gram. kelemahan pemeriksaan langsung yaitu karena hanya dapat menentukan bentuk
koloni, susunan bakteri dan sifat pengecatan. Bentuk khas dari Streptococcus gama non-hemolytic
adalah berbentuk bulat telur, tampak sebagai diplokokus, dan kadang-kadang enyerupai batang.
2. Cara isolasi dan kutur ( dengan mengamati pertumbuhan pada media/kultur )
3. Identfikasi ( dengan pengecatan, tes katalase, tes tehadap antigen pada dinding sel, dll ).

 (http://nadianalizt.blogspot.com/2012/05/bakteri-streptococcus-sp-streptokokus.html)
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai