Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KASUS

PSIKATRI
Pembimbing : Dr. Tommy Hermansyah, Sp.kj
Disusun oleh :
Jullinar Aulia Hasna 2018790065
Mutiara Nurul Qalbi 2018790090
Nadiyah Bayan Hafizah 2018790093

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA


RSUD R. SYAMSUDIN SH SUKABUMI FKK UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
IDENTITAS
Nama : Tn. H Pendidikan : SD

Jenis Kelamin: Laki-laki Pekerjaan : Buruh

Usia : 69 tahun Suku bangsa : sunda

Alamat : Kp. Kopeng RT 001/005 Tanggal Masuk : 8 Juni 2019

Agama : islam Tanggal Pemeriksaan : 27 Juni 2019

Status : Sudah Menikah


anamnesis
KELUHAN UTAMA :
Pasien memukuli warga dengan benda tajam sejak 3 tahun SMRS

KELUHAN TAMBAHAN:
Pasien suka marah-marah, mencurigai warga, sering bicara sendiri dan
menyendiri, waham
RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG:

Pasien mengaku dibawa ke rumah sakit oleh satpol PP. pasien tidak mengetahui
alasan dibawa kerumah sakit. Pasien dibawa kerumah sakit dikarenakan marah-
marah dan memukul orang lain dengan besi. Pasien mengatakan warga ingin
mengambil tanah 30 meter yang ditempatinya. Pasien mengaku tanah tersebut
miliknya yang diberikan oleh josh bush. Pasien mengatakan dia sudah mengenal
josh bush dan viraun dari remaja. Pasien mengaku berbicara dengan joshbush dan
firaun dengan Bahasa sunda, saat kita sangkal pasien tetap kukuh mengatakan
bahwa joshbush dan viraun berbahasa sunda. Pasien mengaku sering merasakan
barang-barang pasien dicuri warga. Pasien juga sering mendengar suara humming.
Pasien mengatakan saat ini ingin pulang. Pasien lebih sering menyendiri dibanding
mengobrol dengan pasien lain.
Riwayat gangguan sebelumnya
■ Riwayat Gangguan Psikiatri
Menurut pak RT pasien mulai sering menyerang warga lain sejak pasien bercerai
dengan istrinya sejak 25 tahun yang lalu. Hal ini juga didukung akibat anak pasien
meninggal dunia sejak 15 tahun yang lalu. Pasien pernah melakukan KDRT terhadap
istrinya dikarenakan pasien seringkali mencurigai istrinya berselingkuh. KDRT ini
menyebabkan pasien berpisah dengan istrinya sekitar 25 tahun yang lalu. Setelah
berpisah, pasien mulai memukuli orang-orang yang dikenalnya dengan menggunakan
tangan. Korban dari pasien biasanya sejumlah 2 hingga 3 orang pertahunnya.
Sebelum menyerang warga pasien berbicara dan bersikap baik dengan warga tersebut
namun pasien tiba-tiba marah dan menyerang warga tersebut dengan. Pasien juga
sering merebut barang-barang warga tiba-tiba. Namun, 3 tahun terakhir ini, pasien
tidak bersosialisasi dengan lingkungan sekitar warga takut dan menjauhi pasien
karena hampir setiap hari pasien mulai sering mengejar dan memukuli orang yang
tidak dikenalnya dengan menggunakan benda tajam. Ketika ditanya alasan pasien
melakukan hal tersebut karena pasien curiga barang miliknya dicuri. Pasien juga
■ Riwayat Gangguan Medis Non-Psikiatri
Pasien tidak pernah mengalami gangguan medik sebelumnya

■ Riwayat Zat Psikoaktif


Pasien merokok sebanyak 2 bungkus per hari

■ Riwayat Berobat ke Orang Pintar


Pasien tidak pernah berobat ke orang pintar.
Riwayat Perkembangan Pribadi
■ Riwayat Masa Kanak/ Remaja (0-18 tahun)
 Riwayat Pendidikan
Pasien menempuh pendidikan sampai tingkat SD. Pasien tidak memiliki banyak teman
selama di sekolah pasien tidak mengalami kesulitan dalam Pendidikan.

 Riwayat Berinteraksi Sosial


Pasien tidak suka berinteraksi dengan teman sebayanya sejak masa kanak-kanak hingga
saat ini dikarenakan pasien merasa tidak nyambung saat berbicara dengan orang lain.

 Relasi dengan Keluarga


Pasien kurang akrab dengan keluarga karena orang tua pasien sering meninggalkan
pasien berkeja.
 Persepsi diri dan lingkungan
Pasien sering merasa kurang percaya diri dikarenakan pendidikannya hanya sampai tingkat
SD sehingga pasien lebih memilih untuk menyendiri dan mengurangi interaksi dengan orang
lain.

■ Riwayat Masa Dewasa (>18 tahun)


 Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai buruh. Namun 3 tahun terakhir ini pasien jarang bekerja
dikarenakan pasien sering membuat masalah di tempat kerjanya sehingga jarang ada
orang yang ingin memperkerjakannya.

 Riwayat Perkawinan
Pasien sudah menikah namun kemudian ditinggalkan oleh istri dan anak-anaknya
sekitar 25 tahun yang lalu, dikarenakan pasien sering melakukan KDRT terhadap istrinya
yang sering dicurigai berselingkuh.
 Aktivitas Sosial
Terkadang pasien masih ikut serta dalam gotong royong di daerah tempat tinggalnya.

 Pelanggaran Hukum
Pasien seringkali ditangkap oleh polisi dikarenakan tindakan kekerasan terhadap orang
lain. Namun, pasien tidak pernah masuk penjara dengan alasan pasien termasuk orang dengan
gangguan jiwa sehingga tidak dapat dihukum.

 Situasi Kehidupan Sekarang


Saat ini pasien tinggal sendiri di masjid karena pasien ditinggalkan oleh keluarganya
sejak 25 tahun.Pembiayaan kebutuhan didapatkan pasien dari hasil kerja menjadi buruh atau
terkadang pasien mendapatkannya dari tetangga.

 Riwayat Psikoseksual
Tidak terganggu
 Riwayat Keluarga
• Pasien anak ketiga dari 7 bersaudara. Pasien memiliki 1orang istri, 1 orang
anak perempuan dan 1 orang anak laki-laki.
 Mimpi, Fantasi dan Nilai
■ Mimpi : tidak ada mimpi tertentu
■ Fantasi : tidak memiliki fantasi maupun khayalan yang mengganggu.
Status Mental
 Deskripsi Umum
 Penampilan :
laki-laki sesuai usia ( 69 tahun ), sikap santai, berpakaian lusuh, rambut ` rapi, dan hygene
pasien kurang baik (jarang mandi)

 Roman muka :
curiga

 Perilaku dan aktifitas psikomotor :


Pasien tampak gelisah, kontak mata dengan pemeriksa kurang adekuat. Gerakan seperti
mannerism (-), tics (-), agitasi (-), rigiditas (-), retardasi psikomotor (-).

 Sikap terhadap pemeriksa :


Kooperatif, mampu merespon pertanyaan yang diberikan dengan baik.
 Mood dan Afek
 Mood : hipertim
 Afek : labil
 Pembicaraan
Pasien dapat berbicara dengan lancar, kecepatan bicara sedikit lambat, volume
cukup. Artikulasi tidak jelas dan isi pembicaraan dapat dimengerti. Pasien
menjawab sesuai pertanyaan.
 Gangguan Presepsi
■ Halusinasi :
• Auditorik (+) mendengar suara josh bush berbahasa sunda dan humming
• visual (+) pasien mengaku bertemu josh bush dan viraun
• olfaktori (+) pasien mencium bau jengkol
■ Ilusi : Tidak ditemukan
■ Derealisasi: Tidak ditemukan
■ Depersonalisasi : Tidak ditemukan
 Gangguan Pikiran
• Bentuk fikiran : Autistik
• Jalan fikiran :
 Produktivitas : cukup
 Arus fikiran : flight of idea, negatifistik
 Hendaya bahasa : tidak terganggu
• Isi fikiran
■ Waham : Waham hubungan (+) waham kejar (+)
■ Perokupasi : (-)
■ Obsesi : (-)
■ Komplusif : (-)
■ Ide bunuh diri : (-)
■ Fobia : (-)
 Sensorium dan Kognisi
• Kesiagaan dan taraf kesadaran : compos mentis, pasien alert.
• Orientasi
 Waktu : tidak terganggu
 Tempat : tidak terganggu
 Orang : tidak terganggu
• Ingatan
 Segera : dalam batas normal
 Jangka pendek : dalam batas normal
 Jangka sedang : dalam batas normal
 Jangka panjang : terganggu
• Konsentrasi dan perhatian : tidak terganggu
• Kemampuan visuospasial : tidak terganggu
• Pikiran abstrak : tidak terganggu, pasien mampu memahami idiom ada udang dibalik batu.
• Inteligensi dan daya informasi : dalam batas normal
 Pengendalian Impuls, Daya Nilai, Tilikan dan Taraf Dapat Dipercaya
 Pengendalian impuls : Kurang dapat dikendalikan
 Daya nilai realitas : terganggu
 Tilikan : derajat 1 , pasien menyangkal total
penyakitnya
 Taraf dapat dipercaya : Secara keseluruhan pengakuan pasien
kurang dapat dipercaya.
Pemeriksaan fisik
STATUS GENERALIS PEMERIKSAAN FISIK UMUM

Keadaan Umum Tampak Sehat


Kepala Normocephali, tidak ada
Kesadaraan Compos Mentis deformitas
GCS E4M6V5 Wajah Risus sardonicus (-)
TTV TD : 110/80 mmHg Mata
Suhu : 36.6°C  Konjungtiva Anemis (-/-)
HR : 84x/menit  Sklera Ikhterik (-/)
RR : 20x/menit
Leher
 KGB Tidak teraba
Berat bedan 50 kg  Tiroid Tidak ada pembesaran kelenjar
Tinggi badan 158 cm tiroid, bruit(-/-)
BMI 20,9  Trakea Ditengah
 Pulsasi aorta Teraba +/+
 JVP 4+2cm H2O
 Massa -
Paru Suara nafas vesikuler +/+, TRM -
wheezing -/-, ronkhi -/- N. Kranialis DBN
Jantung:
 Batas jantung
 Atas ICS III
 Kanan ICS IV Parasternal dextra
 Kiri ICS V midaxilaris sinistra
 Bunyi jantung Bunyi jantung I&II regular
 Bunyi jantung -  Refleks patologis Dalam batas normal
tambahan

Sensorik
Abdomen:  Ekstremitas atas +/+
 Bising usus 10x/menit  Ekstremitas bawah +/+
 Hepatomegali -
Fungsi regresi Tidak ada gangguan
 Splenomegali -
 Massa - Fungsi luhur Dalam batas normal
 Ekstremitas
 Akral Hangat
 CRT <2detik
Formulasi Diagnostik
 F20-29 : Pasien memiliki waham atau halusinasi sehingga pada pasien ini digolongkan ke
dalam F20-F29.
Gejala-gejala tersebut sesuai dengan PPDGJ III F20.0 Skizofrenia paranoid berkelanjutan

 Diagnosis Multiaksial
■ Aksis I : F20.0 Skizofrenia Paranoid berkelanjutan
■ Aksis II : tidak ada diagnosis
■ Aksis III: Tidak ada diagnosis
■ Aksis IV : Masalah berkaitan dengan primary support group, psikososial dan lingkungan
lain
■ Aksis V : GAF current: 70-61
GAF highest level past year: tidak ada
TINJAUAN
PUSTAKA
Skizofrenia Paranoid Dan Gangguan Kepribadian
Skizoid
Skizofrenia paranoid
 Definisi
Skizofrenia paranoid adalah jenis skizofrenia yang paling sering terjadi. Awitan subtype ini biasanya terjadi
lebih belakangan bila dibandingkan dengan bentuk-bentuk skizofrenia lain.
 Epidemiologi
Gejala skizofrenia muncul pada usia remaja akhir atau dewasa muda. Awitan pada laki-laki biasanya antara
15-25 tahun dan pada perempuan 25-35 tahun.
 Etiologi
 Terdapat lesi diotak
 Peningkatan serotonin dan nonepinefrin di forebrain limbik
 Genetik
 Pedoman Diagnostik
 waham-waham kejaran, rujukan (reference), "exalted birth"(merasa dirinya tinggi, istimewa), misi
khusus, perubahan tubuh atau kecemburuan;
 Halusinasi auditorik yang mengancam pasien atau memberi perintah, bunyi pluit (whistling),
mendengung (humming), atau bunyi tawa (laughing);
 Halusinasi pembauan atau pengecapan-rasa, atau bersifat seksual, atau Iain-lain perasaan tubuh;
halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol
 Gangguan pikiran mungkin jelas dalam keadaan-keadaan yang akut
 Mood iritabilitas, kemarahan tiba-tiba, ketakutan dan kecurigaan
Gangguan kepribadian skizoid
 Definisi
Pola perilaku pelepasan diri dari hubungan sosial disertai kemampuan ekspresi emosi yang terbatas dalam
hubungan interpersomal. Bersifat pervasif, berawal sejak dewasa muda dan nyata dalam pelbagai konteks.
 Epidemiologi
laki-laki 2 kali lebih banyak daripada perempuan.
 Pedoman diagnostik
Berdasarkan PPDGJ-III dan DSM-5 untuk diagnosis gangguan kepribadian skizoid yang memenuhi deskripsi
berikut paling sedikit 3 dari :
■ Sedikit (bila ada) aktivitas yang memberikan kesenangan
■ Emosi dingin, afek mendatar atau tak peduli (detachment)
■ Kurang mampu untuk mengekspresikan kehangatan, kelembutan, atau kemarahan terhadap orang lain
■ Tampak nyata ketidak-pedulian baik terhadap pujian maupun kecaman
■ Kurang tertarik untuk mengalami pengalaman seksual dengan orang lain (perhitungkan usia penderita)
■ Hampir selalu memilih aktivitas yang dilakukan sendiri
■ Preokupasi dengan fantasi dan introspeksi yang berlebihan
■ Tidak mempunyai teman dekat atau hubungan pribadi yang akrab (kalau ada hanya satu) dan tidak ada keinginan
untuk menjalin hubungan seperti itu
■ Sangat tidak sensitif terhadap norma dan kebiasaan sosial yang berlaku.
Terapi
 FARMAKOTERAPI
 Risperidone 2mg 3x1
 Trihexyphenidyl 2 mg 3x1
 Chlorpromazine 1x100 mg

 NON FARMAKOTERAPI
 Ventilasi : memberikan pasien kesempatan untuk mengungkapkan perasaan dan
keluhannya sehingga pasien merasa lega.
 Konseling : Membantu pasien memahami penyakitnya dan membantu menghadapi
serta mengatasi stressor tersebut dan menganjurkan untuk berobat teratur.
 Menitipkan pasien ke dinas social, lalu memberikan penjelasan kepada pihak yang
bertanggung jawab atas pasien mengenai pemberian dorongan dan menciptakan
lingkungan kondusif untuk pasien, Serta mengontrol pengonsumsian obat pasien dan
rutin membawa pasien control ke poli jiwa
Prognosis
■ Quo ad vitam: Bonam
■ Quo ad functionam: Dubia ad malam
■ Quo ad sanationam: Dubia ad malam
Daftar pustaka

■ Dorland, W.A. 2002. Newman. Kamus Kedokteran Dorland Edisi ke-29. Jakarta: EGC.
■ Sadock, BJ, Sadock, VA. 2017. Kaplan dan Sadock: Buku Ajar Psikiatri Klinis Edisi ke-2. Jakarta:
Binarupa Aksara.
■ Kaplan & saddock, harlock l, Kaplan MD, Benjamin D, saddock.”Sinopsis Psikiatri, Ilmu
Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis”. Gangguan Mood, bab 15. Jilid I .Ed. VII, Jakarta. Binarupa
Aksara, 1997.H;777-857.
■ Maslim, R. 2013. Pedoman Penentuan Diagnosis Gangguan Jiwa Edisi ke-3. Jakarta: Kedokteran
Jiwa FK Unika Atma Jaya.
■ Maslim, R. 2014. Penggunaan Klinis Obat Psikotropik Edisi ke-4. Jakarta: Kedokteran Jiwa FK
Unika Atma Jaya.
■ Buku Ajar Psikiatri Edisi ke-3. Jakarta: Badan penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai