Anda di halaman 1dari 61

TEKNIK PRODUKSI I

TM UPN “Veteran” Yogyakarta

 PRODUKTIVITAS FORMASI
 VERTICAL LIFT PERFORMANCE

 CHOKE PERFORMANCE

 HORIZONTAL FLOW PERFORMANCE


 NATURAL FLOW WELL

 NODAL ANALYSIS
KINERJA ALIRAN FLUIDA MASUK KE
DASAR SUMUR

Perencanaan teknik produksi sumur minyak atau gas antara lain


diperlukan pengetahuan tentang kinerja aliran fluida reservoir
dari formasi produktif masuk ke lubang sumur.

Ulah aliran ini dinyatakan dalam bentuk hubungan antara tekanan


aliran di dasar sumur dengan laju aliran minyak atau gas.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja aliran
fluida reservoir dari formasi produktif masuk ke dasar
lubang sumur adalah :
1.Jumlah fasa yang mengalir
2.Sifat fisik fluida reservoir
3.Sifat fisik batuan reservoir
4.Konfigurasi di sekitar lubang bor, yaitu :
 Perforasi
 Adanya skin/ kerusakan formasi
 Gravel pack
 Rekahan hasil perekahan hidrolik
5.Kemiringan lubang sumur di formasi produktif
(vertikal miring atau horizontal)
6.Bentuk daerah pengurasan
Konfigurasidasar sumur yang mempengaruhi
 Kinerja aliran fluida ke dalam sumur
Keenam faktor tersebut diatas secara ideal harus diwakili didalam
setiap metoda perhitungan kinerja aliran fluida dari formasi
masuk ke lubang sumur.

Tetapi sekarang, belum tersedia satu metoda praktis yang


memperhitungkan Keenam faktor tersebut diatas secara serentak.

Oleh karena sampai saat ini tersedia banyak metoda-metoda


perhitungan kinerja aliran dari formasi ke dasar lubang sumur,
maka perlu diperhatikan tantang asumsi dari masing-masing
metoda sebelum suatu metoda diaplikasikan di suatu sumur.
Dengan membahas secara lebih rinci tentang masing-masing
metoda, diharapkan pembaca memahami kelebihan dan
kelemahan setiap metoda serta dapat memilih satu metoda yang
paling sesuai dengan kondisi sumur yang sedang dievaluasi.

Dengan mengetahui kelemahan masing-masing metoda tidak


berarti bahwa suatu metoda tidak dapat digunakan, jika kondisi
sumur sebenarnya tidak sesuai dengan persyaratan atau anggapan;
tetapi metoda tersebut masih dapat digunakan dengan menyadari
kemungkinan kesalahan yang ditimbulkan dari hasil perhitungan,
sehubungan dengan tidak sesuainya antara keadaan sebenarnya
dengan anggapan-anggapan dalam metoda.
BASIC PETROLEUM ENGINEERING

DASAR TEKNIK RESERVOIR


DASAR TEKNIK RESERVOIR

Hydrocarbon Reservoirs
Definisi reservoir :
Reservoir adalah merupakan suatu tempat
terakumulasinya fluida hidrokarbon (minyak dan atau
gas) dan air di bawah permukaan tanah
Unsur Reservoir :
– Batuan reservoir

– Fluida reservoir

– Lapisan penutup (cap rock)

– Perangkap reservoir (reservoir trap)

– Kondisi reservoir (Press. dan Temp.)

– Mekanisme Pendorongan (Drive Mechanism)

– Kinerja Reservoir (Reservoir Performance)


KOMPONEN RESERVOIR MIGAS

Batuan Res. Lapisan Penutup Perangkap Res. (antiklin)


1. BATUAN RESERVOIR
JENIS BATUAN RESERVOAR :
1. Batu pasir
• Orthoquartzites
• Graywacke
• Arkose

2. Batuan Karbonat
• Limestone
• Dolomite

3. Batuan Shale
DASAR TEKNIK RESERVOIR

Batuan Reservoir

 Sifat Fisik Batuan Reservoir


1. Porositas
2. Saturasi Fluida
3. Permeabilitas
4. Wettabilitas
5. Tekanan Kapiler
6. Kompresibilitas
DASAR-DASAR TEKNIK RESERVOIR

POROSITAS
 Perbandingan antara volume ruang pori terhadap
volume total batuan (bulk)

  Vb  Vs  Vp
Vb Vb
Vb : volume batuan total (bulk)
Vs : volume padatan batuan total (grain)
Vp : volume ruang pori total batuan

Klasifikasi
1. Porositas Total, Perbandingan antara volume pori
total terhadap volume pori batuan total

2. Porositas Efektif, Perbandingan antara volume pori


yang saling berhubungan terhadap volume pori batuan
total
DASAR TEKNIK RESERVOIR

POROSITAS
Pengaruh Susunan Butir
DASAR TEKNIK RESERVOIR

PERMEABILITAS
 Kemampuan suatu batuan untuk mengalirkan fluida

Q (cm3 / sec) .  (cp) . L (cm)


k (darcy ) 
A ( sq.cm) . ( P1  P2 ) (atm)

 Permeabilitas absolut
fluida yang mengalir melalui media berpori hanya satu fasa
 Permeabilitas efektif
fluida yang mengalir melalui media berpori lebih dari satu fasa

 Permeabilitas relatif
perbandingan permeabilitas efekyif dengan permeabilitas
absolut
DASAR TEKNIK RESERVOIR

PERMEABILITAS

Faktor yang mempengaruhi :

Porositas
Saturasi
Viskositas
Tekanan
Geometri Aliran
DASAR TEKNIK RESERVOIR

PERMEABILITAS
 Hubungan Permeabilitas Dengan
Kecepatan Aliran, Viskositas dan Tekanan
k dP
v x
 dL
V : kecepatan aliran, cm/detik
 : viskositas fluida, cp
k : permeabilitas media berpori, Darcy
dP/dL: gradien tekanan dalam arah aliran, atm/cm
DASAR TEKNIK RESERVOIR

WETABILITAS

Difinisi :
 Kemampuan batuan untuk dibasahi oleh fasa
fluida, jika diberikan dua fluida yang tidak saling
bercampur (immisible)
 Pembasahan Fluida dalam Pori Batuan

Pori yang terisi Air


Matrik Batuan
Pori yang terisi Minyak

Oil Wet Water Wet


DASAR TEKNIK RESERVOIR
WETABILITAS
 Kesetimbangan gaya pada batas
Air-Minyak-Padatan
DASAR TEKNIK RESERVOIR

TEKANAN KAPILER

Perbedaan tekanan permukaan dua fluida tak-campur akibat


kontak antar permukaan yang memisahkan kedua fluida tersebut

h = ketinggian cairan dari WOC, ft


h
Pc (Sw )  (  w  o ) w = densitas air, lb/cuft
144 o = densitas minyak, lb/cuft
Pengaruh Tekanan Kapiler
 Mengontrol distribusi saturasi dalam reservoir
 Mekanisme pendorong minyak & gas untuk mengalir
DASAR-DASAR TEKNIK RESERVOIR
COMPRESSIBILITY

 Fraksi
perubahan volume material padatan
terhadap satuan perubahan tekanan
Cr : Kompressibilitas bulk
1 dVr Cp : Kompressibilitas pori
Cr  .
Vr dP Vr : volume padatan
1 dV p Vp : volume pori
Cp  . *
V p dP P : tekanan hidrostatik fluida
P* : tekanan luar
(tekanan overburden)
DASAR-DASAR TEKNIK RESERVOIR
SATURASI FLUIDA
volume pori  pori yang diisi oleh oil
So 
volume pori  pori total
volume pori  pori yang diisi oleh water
Sw 
volume pori  pori total
volume pori  pori yang diisi oleh gas
Sg 
volume pori  pori total

Sg + So + Sw = 1
So  V + Sg  V = (1 – Sw )  V

 Bervariasi terhadap posisi dalam reservoir


 Bervariasi dengan komulatif produksi reservoir
DASAR-DASAR TEKNIK RESERVOIR
SATURASI FLUIDA
Volume pori yang diisi oleh oil
So 
volume pori total
volume pori yang diisi oleh water
Sw 
volume pori total
volume pori yang diisi oleh gas
Sg 
volume pori total

Sg + So + Sw = 1
So  V + Sg  V = (1 – Sw )  V

 Bervariasi terhadap posisi dalam reservoir


 Bervariasi dengan komulatif produksi reservoir
2. FLUIDA RESERVOIR

A. Jenis Fluida Reservoir:


• Minyak: minyak berat & minyak ringan
• Gas: gas kondensate, gas basah & gas kering
• Air

B. Sifat Fisik Fluida Reservoir


• Densitas
• Viskositas
• Faktor Volume Formasi
• Kelarutan Gas dalam Minyak
• Kompressibilitas
Minyak Berat
Minyak Ringan
Gas Kondensat
Gas Basah
Gas Kering
Kelarutan Gas dalam Minyak (Rs)
Banyaknya SCF gas yang terlarut dalam satu STB
minyak pada kondisi standar 14,7 psi dan 60 oF
1 ,2048
 P  
Rs   g   1,4  x 10 0 ,0125 API 0 ,00091( T - 460)

 18 ,2  

Rs = kelarutan gas dalam minyak , scf/stb


P = pressure, psi
g = specific gravity gas, lb/cuft
T = temperatur, oF
Faktor Volume Formasi Minyak (Bo)
Definisi :
Perbandingan volume minyak dan gas terlarut pada
kondisi reservoir dengan volume minyak pada kondisi
standard (14,7 psi, 60oF)
Di bawah Pb :
1, 2
 g 
0,5

Bo  0,9759  0,000120 Rs
 
  1,25 (T - 460) 

  o  

Di atas Pb :   p 
Bo  Bob EXP  A ln
P 
  b 
dimana :
A 
 10 5  1433  5 Rs  17 ,2( T  460 )  1180 gs  12 ,61o API 
  Psep 
 gs  g 1  5 ,912( 10
5
)(  o )( Tsep  460 )Log 
 114 ,7 


  
Hubungan FVF dengan Tekanan
Hubungan Rs dengan Tekanan
FVF Gas
Perbandingan volume gas pada kondisi tekanan dan
temperatur reservoir dengan volume gas dengan
kondisi standar (60 oF, 14,7 psia)

Z T
Bg  0.00504 r r cuft / scf
P
r

Bg = faktor volume formasi , cuft/scf


Zr = faktor Z
Pr = pressure, psi
Tr = temperatur, oR
3. PERANGKAP RESERVOIR
Terdiri dari :

1. Perangkap Struktur
2. Perangkap Stratigrafi
3. Perangkap Kombinasi
Perangkap Struktur
• Perangkap yang terbentuk akibat adanya
gejala-gejala tektonik atau struktur, seperti
perlipatan, patahan, salt dome atau ketidak
selarasan.
Perangkap Stratigrafi
• Perangkap yang terbentuk karena perubahan
lithologi batuan, perubahan fasies atau adanya
penghalang permeabilitas.
Perangkap Kombinasi
• Perangkap yang terbentuk karena
kombinasi antara perangkap struktur dan
perangkap stratigrafi

Interseksi suatu patahan


Perlipatan suatu bagian
dengan suatu bagian
reservoir pembajian
ujung pengendapan
porous dan permeabel
4. KONDISI RESERVOIR

Terdiri dari :

1. Tekanan Reservoir
- Tekanan Hidrostatik
- Tekanan Kapiler
- Tekanan Overburden
2. Temperatur Reservoir
Perumusan Tekanan Kapiler

h
Pc    w  o 
144

dimana :
Pc = tekanan kapiler, psi
h = selisih tinggi permukaan antara dua fluida, ft
w = densitas air, lb/cuft
o = densitas minyak, lb/cuft
Tekanan Overburden
Tekanan overburden merupakan tekanan yang
diakibatkan oleh adanya berat batuan dan kandungan
fluida yang terdapat dalam pori-pori batuan yang
terletak di atas lapisan produktif
G mb  G fl
Po   D 1     ma +  fl
A
Po = tekanan overburden, psi
Gmb = berat matrik batuan formasi, lb
Gfl = berat fluida yang terkandung dalam pori batuan, lb
A = luas lapisan, in2
D = kedalaman vertikal formasi, ft
 = porositas, fraksi
ma = densitas matrik batuan, lb/cuft
fl = densitas fluida, lb/cuft
Temperature Reservoir
 Temperatur akan mengalami kenaikan dengan
bertambahnya kedalaman, ini dinamakan gradien
geothermal yang dipengaruhi oleh jauh dekatnya dari
pusat magma. harga rata-ratanya adalah 2oF/100 ft.

Td = Ta + (GTH x D)

Td = temperatur reservoir pada kedalaman D ft, oF


Ta = temperatur pada permukaan, oF
GTH = gradient temperatur, oF
D = kedalaman, ratusan ft
5. TENAGA PENDORONG
RESERVOIR

Terdiri dari :
1. Depletion Drive Reservoir
2. Gas Cap Drive Reservoir
3. Water Drive Reservoir
4. Segregation Drive Reservoir
5. Combination Drive Reservoir
Depletion Drive Reservoir
Gas Cap Drive Reservoir
Water Drive Reservoir
Segregation Drive Reservoir
Combination Drive Reservoir
Perkiraan-perkiraan reservoir yang akan dibahas meliputi :
 Perkiraan cadangan (definisi dan metode perhitungan
perkiraan cadangan).
 Metode Volumetris
 Metode Material Balance
 Metode Decline Curve
 Perkiraan produktivitas formasi.
 Perkiraan perilaku reservoir (reservoir performance).
 Original oil in place (OOIP) mempunyai pengertian jumlah
minyak mula-mula yang menempati reservoir, baik yang dapat
maupun yang tidak dapat diproduksikan.
 Cadangan minyak (oil reserve) adalah sejumlah akumulasi minyak
yang dapat diproduksikan ke permukaan secara komersial
berdasarkan data yang ada.
 Ultimate recovery merupakan suatu harga taksiran tertinggi dari
jumlah minyak di dalam reservoir yang memungkinkan untuk
diproduksi selama living time-nya.
 Recovery factor mempunyai pengertian bagian atau fraksi dari
jumlah minyak mula-mula yang ada di dalam reservoir yang dapat
dikeluarkan ke permukaan.
 Pembagian cadangan berdasarkan suatu ketidakpastian :
1. Cadangan terbukti (Proven Reserves)
Merupakan Cadangan minyak yang jumlahnya telah dibuktikan
dengan derajat kepastian yang tinggi, berdasarkan pada hasil
dari pembuktian melalui analisis secara geologi, keteknikan
dan keekonomian.
2. Cadangan belum terbukti (Potential Reserve)
Adalah Cadangan minyak yang berda-sarkan pada data
Geologi dan Keteknikan, jumlahnya masih harus dibuktikan
dengan pemboran dan pengujian lebih lanjut. Cadangan
belum terbukti dibagi dua, yaitu :
a. Cadangan Mungkin (Possible)
b. Cadangan Harapan (Probable)
 Setelah bulk volume reservoar dihitung, maka dapat ditentukan
besarnya IOIP (initial oil in place), dengan persamaan sebagai
berikut :
Perhitungan OOIP

7758   Vb   ( 1  Sw )
N
Boi
dimana :
N : original oil in place, STB.
Vb : jumlah volume batuan mengandung hidrokarbon, cuft.

 : porositas batuan, fraksi.


Sw : saturasi air mula-mula, fraksi.
Boi : faktor volume formasi minyak mula-mula, bbl/STB.
7758 : Konstanta faktor konversi, bbl/acre-ft.
Perhitungan OGIP

43560   Vb   ( 1  Sw )
G
Bgi

G : original gas in place, SCF


Vb : jumlah volume batuan mengandung hidrokarbon, cuft.
 : porositas batuan, fraksi.
Sw : saturasi air mula-mula, fraksi.
Bgi : faktor volume formasi gas mula-mula, cuft/SCF.
43560: Konstanta faktor konversi, cuft/acre-ft
 Dengan mengetahui data produksi, data PVT, ukuran tudung gas
dan water influx, maka secara matematis persamaan material
balance dapat ditulis sebagai berikut :

Np ( Bt  ( Rp  Rs ) Bg  ( We  Wp Bw ) )
N 
Bt  Bti  ( mBti / Bgi ) ( Bg  Bgi )
dimana :
Bt = faktor volume formasi dua fasa, BBl / STB ( sub skrip I
menyatakan keadaan mula–mula )
N = Banyaknya cadangan minyak dalam reservoar, STB
Np = Produksi kumulatif minyak, STB
Rp = Gp / Np
Rsi = Kelarutan gas dalam minyak mula-mula, SCF / STB
Rs = Kelarutan gas dalam minyak, SCF / STB
Bo = Faktor volume formasi minyak, Bbl / STB
Boi = Faktor volume formasi minyak mula-mula, Bbl / STB
Bg = Faktor volume formasi gas, cuft / STB
Bgi = Faktor volume formasi gas mula-mula, cuft / STB
Bt = Faktor volume formasi total (dua fasa), Bbl / STB
= Bo + ( Rsi – Rs ) Bg
m = Perbandingan volume gas cap dengan volume minyak
direservoar awal
We = Water influx kumulatif, Bbl
Wp= Produksi air kumulatif, STB
 Untuk Depletion Drive Reservoar
Untuk reservoir dengan kondisi seperti ini harga m, We dan
Wp adalah nol, sehingga persamaan menjadi :

Np ( Bt  ( Rp  Rsi ) Bg )
N 
Bt  Bti

Untuk kondisi tekanan reservoir dibawah tekanan gelembung


akan berlaku persamaan sebagai berikut :
Np  Bo   Rp  Rs  Bg 
N 
Bt  Bti
 Untuk Gas Cap Drive Reservoar
Pada kondisi ini reservoir ditempati oleh sejumlah gas
dibagian atas (gas cap) dan sejumlah minyak dibagian bawah,
sehingga harga m tidak sama dengan nol namun harga We dan
Wp kecil sehingga dapat diabaikan

Np ( Bt  ( Rp  Rsi ) Bg )
N 
Bt  Bti  ( mBti / Bgi ) ( Bg  Bgi )
 Untuk Water Drive Reservoar
Untuk kondisi tanpa tudung gas bebas awal harga m = 0
Np ( Bt  ( Rp  Rsi ) Bg  ( We  Wp Bw ) )
N 
Bt  Bti

Dengan kondisi ada Gas Cap


Np ( Bt  ( Rp  Rsi ) Bg  ( We  Wp Bw ) )
N 
Bt  Bti  ( mBti / Bgi ) ( Bg  Bgi )
 Untuk Combination Drive Reservoar
Kombinasi water drive yang lemah dengan solution gas drive
tanpa adanya tudung gas bebas awal.
 Pada kondisi tekanan reservoar diatas tekanan gelembung

Np Bo  Boi We  Wp Np  Bo
  N 
 Untuk
N kondisi
Bo tekanan  Botekanan
N Bo reservoar dibawah  Boi  gelembung
 We  Wp 

Np Bo  Np ( Rp  Rs ) Bg  ( We  Wp )
N 
Bt  Bti
Kombinasi gas cap dan water drive :

Np Rp Bg  ( We  Wp )  Np ( Boi  Bg Rs )
N 
Bt  Bti  ( mBoi / Bgi ) ( Bg  Bgi )
6. KINERJA RESERVOIR
Kinerja reservoir (Reservoir
Performance) biasa direpresentasikan
dengan Production Performance :

1. Waktu vs Tekanan Reservoir


2. Waktu vs Laju Produksi (Qo, Qw, Qg)
3. Waktu vs Ratio Produksi (WC, GOR, GLR)
4. Waktu vs Jumlah Sumur Ber Produksi
5. Waktu vs Ukuran Choke/Bean

Dalam satu tampilan (Kurva)

Anda mungkin juga menyukai