Anda di halaman 1dari 6

Nama kelompok :

Faridah fazrin
Dewi diana fungki
KELAS : XII TEI 2
SENSOR GAS

 DASAR TEORI
 Sensor gas adalah sensor yang befungsi untuk mengukur senyawa gas polutan yang ada di
udara,seperti karbonmonoksida, hidrokarbon, nitrooksida, dan lain-lain. Sudah semakin banyak
dipasaran telah beredar pengindra ga semikonduktor. Tentunya dibedakan oleh sensitivitas
sensor tersebut, semakin mahal maka sensitivitas semakin bagus. Pengindra gas tersebut
bekerja dengan semakin tinggi konsentrasi gas maka resistansinya semakin rendah.
Banyak sekali type sensor gas yang digunakan dan tersedia dipasaran, seperti sensor gas
untuk mendeteksi gas LPG yaitu type TGS 2610 dan sensor gas untuk mendeteksi asap rokok
yaitu type AF 30. Pada pembahsan ini yang di bahas adalah Sensor Gas Type AF 30.
 Sensor AF 30 adalah sensor yang dapat mendeteksi asap rokok. Jenis sensor asap secara
umum dibagi menjadi 3 macam yaitu ionization smoke detector, photoelectric smoke detector,
dan air-sampling smoke detector. Perbedaan dari ketiga jenis smoke detector tersebut
hanyalah pada metode deteksinya.
PRINSIP KERJA

Pada dasarnya prinsip kerja dari sensor tersebut adalah mendeteksi keberadaan gas-gas yang
dianggap mewakili asap rokok, yaitu gas Hydrogen dan Ethanol. Sensor AF-30 mempunyai
tingkat sensitifitas yang tinggi terhadap dua jenis gas tersebut. Jika sensor tersebut
mendeteksi keberadaan gas-gas tersebut diudara dengan tingkat konsentrasi tertentu, maka
sensor akan menganggap terdapat asap rokok di udara. Ketika sensor mendeteksi keberadaan
gas-gas tersebut maka resistansi elektrik sensor akan turun. Dengan memanfaatkan prinsip
kerja dsri sensor AF 30 ini, maka dapat mendeteksi adanya asap di suatu ruangan. Sensor ini
dapat mendeteksi secara akurat gas dengan merasakan unsure yang terkena untuk satu sisi
suatu keramik substrate. Didalamnya mempunyai sejumlah suatu penyerap keramik untuk
perlindungan melawan terhadap debu atau gas yang tidak diketahui.
CONTOH RANGKAIAN DAN SENSOR
 Heater pada sensor ini berfungsi sebagai pemicu sensor untuk dapat mendeteksi
target gas ang diharapkan setelah di beri tegangan 5V. Sehingga dua element
logam (2 dan 4) akan bekerja. Dan di antara dua element logam tersebut,
terdapat ruang yang jarakya telah ditentukan. Apabila ada sensor mendeteksi
gas, maka kerapatan ruang yang terdapat antara logam 2 dan 4 akan membesar /
mengecil. Saat tahanan semakin kecil, maka arus akan mengalir dari 2 ke 4
sehinga output tegangan sensor akan besar.
KESIMPULAN

 Kesimpulan Sensor gas berbentuk resistor dan transistor telah berhasil dibuat dengan cara
elektropolimerisasi monomer dari polimer konduktif. Sensor gas hasil fabrikasi telah diuji
dengan bensin, biosolar dan minyak tanah. Hasil uji menunjukkan bahwa sensor gas
menunjukkan perubahan resistansi listrik yang signifikan ketika dipaparkan ke senyawa
uji. Dari pola yang didapat dari kurva radar perubahan resistansi pada masing-masing
sensor didapatkan bahwa masing-masing senyawa uji memberikan pola yang berbeda.
Sehingga dari pola response masing-masing sensor jenis senyawa uji dapat ditentukan.
Pemilihan bensin, biosolar dan minyak tanah pada uji sensor didasarkan pada hasil
analisis GC/MS limbah kilang minyak di Cepu. Dari hasil analisis GC/MS didapatkan
bahwa komponen-komponen senyawa dalam limbah mengandung alkan rantai lurus yang
masuk dalam kelas minyak tanah dan solar.

Anda mungkin juga menyukai