Anda di halaman 1dari 58

Bed Site Teaching

SKROFULODERMA

Oleh:
Sri Pertiwi Andry

Preseptor:
Dr. Rina Gustia, SpKK, FINSDV, FAADV

L/O/G/O
BAB 1
PENDAHULUA
N
Scrofula
8 juta orang/tahun
84%
Anak & dewasa muda
Rumusan Masalah

 Makalah ini membahas definisi, epidemiologi,


patofisiologi, diagnosis, dan tatalaksana skrofuloderma
dan kaitannya dengan salah satu pasien skrofuloderma di
RSUP Dr. M. Djamil Padang
Tujuan Penulisan

 Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang


skrofuloderma.
Metode Penulisan

Tinjauan pustaka yang merujuk dari berbagai literatur.


BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI

Tuberkulosis kolikuativa kutis


Scrofula
EPIDEMIOLOGI

8 Juta /orang/tahunnya

84%

Terutama di Negara – Negara berkembang dan


negara tropis
EPIDEMIOLOGI

Menyerang semua usia tetapi lebih sering


terjadi pada anak – anak dan dewasa
muda.

Prevalensinya tinggi pada anak – anak yang


mengonsumsi susu yang telah terkontaminasi
Mycobacterium bovis.

Penyebarannya dapat terjadi pada musim


hujan dan diakibatkan karena gizi yang
kurang dan sanitasi yang buruk.
ETIOLOGI

Mycobacterium
tuberculosis. Berbentuk batang, panjang
2-4/μ dan lebar 0,3-0,5/ μ,
tahan asam, tidak bergerak,
tidak membentuk spora,
bersifat aerob dan suhu
optimal pertumbuhan 37°C.

M. bovis
PERJALANAN PENYAKIT
•Biasanya menular melalui percikan air ludah dan oleh
karenanya awal infeksi skrofuloderma di daerah leher
adalah pada tonsil atau paru

•Jika di ketiak maka kemungkinan awal infeksi pada


apeks pleura

•Jika di lipat paha awal infeksi pada ekstrimitas


bawah.

• Fokus primer didapatkan pada daerah yang aliran getah


beningnya bermuara pada kelenjar getah bening yang
meradang.

• Penyebaran penyakit terjadi secara cepat melalui limfatik


ke kelenjar getah bening dari daerah yang sakit dan
melalui aliran darah
MANIFESTASI KLINIS
• Pembesaran kelenjar getah bening.
• Tahap 1
• Tahap 2
• Tahap 3
• Tahap 4
• Tahap akhir
Pemeriksaan
1. Tes Tuberkulin
2. Pemeriksaan Histopatologi
3. Pemeriksaan DNA dengan PCR
4. Pemeriksaan Sitologi aspirasi jarum halus
5. Pemeriksaan kultur
Diagnosis

• Diagnosis pada skrofuloderma dapat


ditegakkan berdasarkan anamnesis,
gambaran klinis dan ditunjang oleh
pemeriksaan histopatologi. Selain itu
dapat juga ditunjang dengan pemeriksaan
bakteriologik.
Diagnosis Banding

1. Hidradenitis supurativa
2. Limfogranuloma
venereum
3. Aktinomikosis
Penatalaksanaan
• Kombinasi beberapa obat dan diberikan dalam jangka
waktu tertentu.
Prognosis
Umumnya baik
BAB 3
LAPORAN KASUS
Anamnesis Keluhan Utama

Benjolan- benjolan pada leher


kiri yang terasa nyeri sejak 10
hari yang lalu.
IDENTITAS
> Nama : Tn. RH
> Umur : 42 tahun
> Jenis Kelamin : Laki – laki
> Pekerjaan : Supir Angkot
> Pendidikan : SLTA
> Alamat : Lubuk Begalung, Padang
> Status Perkawinan : Sudah Menikah
> Agama : Islam
> Suku : Minang
> Tanggal Pemeriksaan : 9 Februari 2021
> Nomor HP : 0823xxxx
Riwayat penyakit
sekarang
> Awalnya lebih kurang satu tahun yang lalu
pasien mengeluhkan munculnya benjolan
pada leher kiri sebesar kelereng yang tidak
terasa merah,panas, dan nyeri.
> Lebih kurang 5 bulan yang lalu benjolan
dirasakan semakin lama semakin
membesar, benjolan sebesar telur puyuh
dan terasa nyeri.
Riwayat penyakit
sekarang
> Lebih kurang 10 hari yang lalu benjolan
tersebut pecah mengeluarkan cairan
berwarna merah dan kuning, kemudian
benjolan tersebut berubah menjadi luka
basah di leher kiri disertai nyeri,dan diobati
dengan kompres iodin.
> Riwayat batuk darah ada sejak 1 tahun
yang lalu.Batuk darah berwarna merah
segar bercampur dahak kurang lebih 1
sendok makan.
> Terdapat riwayat penurunan berat badan
sejak 2 bulan terakhir, penurunan lebih
kurang 5 kg.
Riwayat penyakit
sekarang
> Terdapat riwayat penurunan nafsu makan
sejak 2 bulan terakhir.
> Pasien mengeluhkan badan terasa lemas
sejak 2 bulan terakhir
> Riwayat sesak nafas, demam, dan keringat
malam tidak ada.
> Pasien sudah pernah didiagnosa menderita TB
paru 10 tahun yang lalu, namun pasien tidak
menyelesaikan pengobatan.
Riwayat penyakit
dahulu
 Awalnya pasien dirujuk ke paru dari
puskesmas Lubuk begalung Padang
dengan diagnosa tb paru, kemudian
pasien di rontgen dan ternyata didapatkan
tumor mediastinum, dan sudah dilakukan
operasi pada 21 desember 2020
Riwayat Pengobatan
 Pasien sudah ada mengobati keluhan
pecahnya bengkak dengan kompres iodin
 Sudah mendapatkan terapi Tb
Riwayat
Keluarga/atopi
- Tidak ada anggota keluarga dan disekitar
lingkungan pasien yang menderita
keluhan yang sama seperti pasien.
- Anggota keluarga yang mengalami batuk-
batuk lama dan mengeluarkan darah
disangkal oleh pasien
- Penyakit keganasan pada keluarga
disangkal oleh pasien.
Riwayat sosial
ekonomi
- Pasien mandi 0-1 kali sehari
- Pasien merokok dari umur 13
tahun,selama 39 tahun dengan jumlah
32 batang perhari dan sudah berhenti 5
bulan ini.Pasien perokok dengan indeks
Brinkman Berat.
- Pasien tidak minum alcohol
- Riwayat seks bebas disangkal
- Pasien bekerja sebagai Supir Angkot
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis

• Keadaan umum : Tampak sakit sedang


• Kesadaran umum : Komposmentis Kooperatif.
• TD : 130/80 mmHg
• Nadi : 86 kali/menit
• Nafas : 20 kali/menit
• Berat badan : 57 kg
• Tinggi badan : 165 cm
• IMT : 20,95 (Normoweight)
• Suhu :36ºC
Status Generalis

• Rambut : tidak mudah rontok


• Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-) Kelenjar getah bening :
Ada pembesaran kelenjar getah
bening
• Aksila : Ada pembesaran kelenjar getah bening di aksila

kiri
• Pemeriksaan thorax : Adanya bekas luka operasi
• Pemeriksaan abdomen : Dalam batas normal

 
Status Dermatologikus
• Lokasi : Regio coli sinistra
• Distribusi : Terlokalisir
• Bentuk : Oval
• Susunan : Anular
• Batas : Tegas
• Ukuran : Plakat
• Efloresensi : Nodul berbentuk linier sewarna kulit,konsistensi kenyal,
di daerah tengah nodul terdapat pustul yang pecah dengan dinding
menggaung disertai jembatan kulit.
• Status Venerologikus : Tidak dilakukan
• Kelainan selaput : Tidak ditemukan kelainan
• Kelainan kuku : Tidak ditemukan kelainan
• Kelainan rambut : Tidak ditemukan kelainan

• Kelainan Kalenjer Limfe


• Terdapat pembesaran KGB di coli sinistra regio segitiga posterior servikal,
1 buah, ukuran 2x2x2, 1x1x1 cm, mobile, konsistensi kenyal, nyeri tekan
• Terdapat pembesaran KGB di ketiak kiri 1 buah ukuran 2x1x1, 1x1x1 cm ,
mobile, konsistensi kenyal, nyeri tekan
FOTO
KLINIS
RESUME

 
Telah dilakukan pemeriksaan pada
seorang pasien Laki-laki berusia 42 tahun
di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Dr. M.
Djamil Padang tanggal 09 Februari 2021
dengan keluhan
Benjolan- benjolan pada leher kiri yang terasa nyeri sejak 10 hari yang lalu.
Awalnya lebih kurang satu tahun yang lalu pasien mengeluhkan ada bengkak
pada leher kiri sebesar kelereng, tidak terasa nyeri.
Lebih kurang 5 bulan yang lalu benjolan dirasakan semakin lama semakin
membesar, benjolan sebesar telur puyuh dan terasa nyeri.
Lebih kurang 10 hari yang lalu muncul bengkak yang sudah pecah mengeluarkan
cairan berwarna merah dan kuning, benjolan berubah menjadi luka basah di leher
kiri disertai nyeri.
RESUME

Pasien sudah pernah didiagnosa menderita TB paru 10 tahun


yang lalu, namun pasien tidak menyelesaikan pengobatan.
Awalnya pasien dirujuk ke paru dari puskesmas Lubuk begalung
Padang dengan diagnosa tb paru,kemudian pasien di rontgen dan
ternyata didapatkan tumor mediastinum, dan sudah dilakukan
operasi pada 20 desember 2020.
Pemeriksaan status generalis didapatkan kelainan kelenjar limfe
RESUME

 
Pada pemeriksaan status dermatologikus didapatkan lokasi di regio
coli sinistra, distribusi terlokalisir, bentuk : Oval, Susunan :Anular,
batas : Tegas, Ukuran : Plakat, Efloresensi : Nodul berbentuk linier
sewarna kulit,konsistensi kenyal, di daerah tengah nodul terdapat
pustul yang pecah dengan dinding menggaung disertai jembatan kulit.
Diagnosa kerja

Skrofuloderma
TB Paru
Diagnosa banding

Tidak ada
Pemeriksaan Laboratorium
rutin & anjuran

PEMERIKSAAN LABORATORIUM RUTIN


Pemeriksaan bakteriologi : BTA diambil dari pus

• PEMERIKSAAN LABORATORIUM ANJURAN


• LED
• Tes tuberkulin
• Histopatologi
• Polimerase chain reaction
Diagnosis

Skrofuloderma
TB paru
Tatalaksana

Umum

Khusus
Khusus

Topikal
• Larutan povidon iodin 1%
Prognosis
• Quo Ad Sanam : Dubia.
• Quo Ad Vitam : Dubia.
• Quo Ad Kosmetikum : Dubia.
• Quo Ad Functionam : Dubia.
RESEP
dr. Muda Kulit
Praktik Umum
SIP: 10061407
Hari:Senin-Jumat
Jam 19.00-21.00
Alamat: Jalan Pampangan
No Telp 082385616180
  Padang, 09 Februari 2021
BAB 4
DISKUSI
Seorang pasien laki-laki usia 42 tahun datang ke Poliklinik
Kulit dan Kelamin RSUP Dr. M. Djamil Padang pada
tanggal 09 februari 2021 dengan keluhan benjolan-
benjolan pada leher kiri yang terasa nyeri sejak 10 hari
yang lalu. Awalnya lebih kurang satu tahun yang lalu pasien
mengeluhkan munculnya benjolan pada leher kiri sebesar
kelereng yang tidak terasa nyeri, panas, dan merah.
Lebih kurang 5 bulan yang lalu benjolan dirasakan semakin
lama semakin membesar, benjolan sebesar telur puyuh dan
terasa nyeri. Lebih kurang 10 hari yang lalu benjolan tersebut
pecah mengeluarkan cairan berwarna merah dan kuning,
kemudian benjolan tersebut berubah menjadi luka basah di
leher kiri disertai nyeri,dan diobati dengan kompres iodin.
Riwayat batuk ada sejak 1 tahun yang lalu. Terdapat riwayat
penurunan berat badan sejak 2 bulan terakhir, penurunan lebih
kurang 5 kg.
Terdapat riwayat penurunan nafsu makan sejak 2 bulan
terakhir. Riwayat demam, dan keringat malam tidak ada.
Pasien sudah pernah didiagnosa menderita TB paru 10 tahun
yang lalu, namun pasien tidak menyelesaikan pengobatan.
Terdapat riwayat penurunan nafsu makan sejak 2
bulan terakhir. Riwayat demam, dan keringat
malam tidak ada. Pasien sudah pernah
didiagnosa menderita TB paru 10 tahun yang lalu,
namun pasien tidak menyelesaikan pengobatan.
Awalnya pasien dirujuk ke paru dari puskesmas
Lubuk begalung Padang dengan diagnosa tb
paru,kemudian pasien di rontgen dan ternyata
didapatkan tumor mediastinum, dan sudah
dilakukan operasi pada 21 januari 2021.
Pemeriksaan Fisik didapatkan adanya
pembesaran KGB pada leher dan ketiak.
Berdasarkan anamnesis dan Pemfis

Skrofuloderma dengan
didapatkan
benjolan pada leher yang
dirasakan nyeri dan pasien
ada riwayat Tb
BTA yang diharapkan
Pemeriksaan anjuran pada pasien ini LED dengan harapan terjadi
peninggian LED, dan dilakukan pemeriksaan PCR untuk menentukan
etiologi.
Terapi
Khusus Terapi
Sistemik

Prognosis:Dubia
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai