Anda di halaman 1dari 26

Pengukuran Deskriptif

Riky Hamdani, S.K.M.,M.Epid


Pengukuran Gejala Pusat
 Rata-rata (average) ialah suatu nilai yang mewakili suatu
kelompok data. Nilai ini disebut juga ukuran gejala pusat
karena pada umumnya mempunyai kecenderungan terletak di
tengah-tengah dan memusat ke dalam suatu kelompok data
yang disusun menurut besar kecilnya nilai data.
 Modus, median dan mean, merupakan teknik statistik yang
digunakan untuk menjelaskan kelompok, yang didasarkan atas
gejala pusat dari kelompok tersebut, namun dari tiga macam
teknik tersebut, yang menjadi ukuran gejala pusatnya berbeda
Mean
Mean merupakan teknik penjelasan kelompok yang
didasarkan atas nilai rata2 dari kelompok tersebut.
Rata2 (mean) ini didapat dengan menjumlahkan data
seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi
dengan jumlah individu yang ada pada kelompok
tersebut
Mean Ungroup Data

Rumus :

Σ xi
x=
n
Contoh :
Nilai final Biostats lima orang mahasiswa :
69, 76, 80, 66, 74
Mean = 73
Lanjutan
Xi fi Xi fi fiXi
69 4 69 4 276
Σ f i xi 76 2 76 2 152
x= 80 3 80 3 240
Σ fi 66 4 66 4 264
74 2 74 2 148
Jumlah 15 Jumlah 15 1080

Maka, mean nilai final biostat mahasiswa tersebut adalah


1080/15 = 72
Mean group data
Rumus :

Σ fimi
x=
Σ fi
m i = tanda kelas / titik tengah
f i = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas
Lanjutan
nilai fi mi fi.mi
31-40 7 35,5 248,5
41-50 8 45,5 364
51-60 10 55,5 555
61-70 25 65,5 1637,5
71-80 20 75,5 1510
Jumlah 70 4315

x = 4315 = 61,64
70
Penggunaan Mean
Sebagai salah satu ukuran rata-rata, mean dapat digunakan apabila kita
berhadapan dengan fakta berikut ini:
1. Bahwa data statistik yang kita hadapi merupakan data yang distribusi
frekuensinya bersifat normal atau simetris, setidaknya mendekati normal.
2. Bahwa dalam kegiatan analisis data, kita menghendaki kadar kemantapan
atau kadar kepercayaan yang setinggi mungkin.
3. Bahwa dalam penganalisisan data selanjutnya terhadap data yang sedang
kita hadapi atau kita teliti tersebut, akan kita kenai ukuran-ukuran statistik
selain Mean, misalnya deviasi rata-rata, deviasi standar, korelasi dan
sebagainya.
Modus
• Modus merupakan teknik penjelasan kelompok yang
didasarkan atas nilai yang sedang populer (yang
sedang menjadi mode) atau nilai yang sering muncul
dalam kelompok tersebut
Modus
• Ditentukan melalui frekuensi terbanyak diantara data
yang ada
• Contoh : data berat badan mahasiswa
56, 53, 59, 48, 50, 50, 46
maka modusnya adalah 50
Modus group data

Rumus :
b1
Mo = b + p
b1 + b2

b = batas bawah kelas modal (kelas interval dengan frekuensi terbanyak)


b1 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan kelas < sebelum tanda kelas
modal
b2 =frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan kelas > sesudah tanda kelas
modal
p/I = panjang kelas modal/interval kelas
Lanjutan
Nilai ujian fi
31-40 1 Kelas modal = kelas kelima
41-50 2
• b = 70,5
51-60 5
61-70 15
• b1 = 25 – 15 = 10
71-80 25 • b2 = 25 – 20 = 5
81-90 20 • p/i = 10
91-100 12 • Mo = 70,5 + 10 10=77,17
Jumlah 80 10 + 5
Penggunaan Modus
Mencari modus dapat kita lakukan apabila kita berhadapan dengan
fakta sebagai berikut:
1. Kita ingin memperoleh nilai yang menunjukkan aturan rata-rata
dalam waktu yang paling singkat.
2. Dalam mencari nilai yang menunjukkan ukuran rata-rata itu kita
meniadakan faktor ketelitian, artinya ukuran rata-rata itu kita
kehendaki hanya bersifat kasar saja.
3. Data yang sedang kita teliti kita hanya ingin mengetahui ciri
khasnya saja.
Median
• Median adalah salah satu teknik penjelasan
kelompok yang didasarkan atas nilai tengah dari
kelompok data yang telah disusun urutannya dari
yang terkecil sampai yang terbesar, atau sebaliknya
dari yang terbesar sampai yang terkecil.
Median ungroup data

• Untuk data ganjil


rumus : Me = ( n + 1 ) / 2
Contoh : 3, 7, 5, 9, 10
array data : 3, 5, 7, 9, 10
• Untuk data genap
contoh : 6, 4, 9, 8, 8, 10, 7, 10
array data : 4, 6, 7, 8, 8, 9, 10, 10
Me = ( 8 + 8 ) / 2 = 8
Lanjutan
Rumus :
Me = b + p 1/2n - F
f

b : batas bawah kelas median (kelas interval dimana median terletak)


n :ukuran sampel atau banyak data
F : jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas yang < tanda kelas
median
f :frekuensi kelas median
p/i :panjang kelas median/interval kelas median
Lanjutan
Nilai Ujian fi fkum • Kelas median akan terletak di
(n+1)/2. jadi pada kelas ke lima
31-40 1 1
• b = 70,5
41-50 2 3 • F = 1 + 2 +5 + 15 = 23
51-60 5 8 • f = 25
61-70 15 23 • p/i = 10
71-80 25 48 • n = 80
81-90 20 68 • Me = 70,5 + 10 = 77,3
91-100 12 80 80/2 - 23
Jumlah 80 25
Penggunaan Median
Nilai median dapat dicari atau dihitung, apabila terdapat fakta sebagai
berikut:
1. Kita tidak memiliki waktu yang cukup luas atau longgar untuk
menghitung nilai Meannya
2. Kita tidak ingin memperoleh nilai rata-rata dengan tingkat ketelitian
yang tinggi, melainkan hanya sekedar ingin mengetahui skor atau nilai
yang merupakan nilai median yang kita teliti.
3. Distribusi frekuensi yang kita hadapi itu bersifat tidak normal
4. Data yang sedang kita teliti tidak akan dianalisis secara lebih dalam lagi
dengan menggunakan ukuran statistik lainnya.
Pengukuran Variasi Kelompok
Untuk menjelaskan keadaan kelompok, dapat juga
didasarkan pada tingkat variasi data yang terjadi pada
kelompok tersebut. Untuk mengetahui tingkat variasi
kelompok data dapat dilakukan dengan melihat rentang
data dan standar deviasi atau simpangan baku
Range (Jangkauan)
• Range data (range) dapat diketahui dengan jalan
mengurangi data yang terbesar dengan data terkecil
pada kelompok itu.
• Semakin kecil nilai r maka kualitas data akan semakin
baik, sebaliknya semakin besar nilai r, maka
kualitasnya semakin tidak baik.
Lanjutan
Rumus:

R = Xt - Xr
Dimana
R = Rentang
Xt = Data terbesar dalam kelompok
Xr = Data terkecil dalam kelompok
Varians dan Standar Deviasi

 Salah satu teknik stats yang digunakan untuk menjelaskan


homogenitas kelompok adalah dengan varians
 Varians merupakan jumlah kuadrat semua deviasi nilai- nilai
individual terhadap rata-rata kelompok
 Akar varians disebut standar deviasi atau simpangan baku
Untuk sampel , simpangan baku diberi simbol s
Untuk populasi, simpangan baku diberi simbol σ
Varians
2 2 2
2 (x i  x )  (x i  x )    (x n  x )
S 
n 1

n N
2
 (x i  x )  (x i  x )
2
2 i 1
S  ; Var Sampel σ 2x  i 1 ; Var Populasi
n 1
N
Standar Deviasi

S

 X-X  2 Untuk data tunggal
n -1

S

f X - X  2

Untuk data
f - 1
berkelompok
n  f
VARIANS dan
STANDAR DEVIASI

Interval
Kelas
X f
X - X 2

f X-X  2

26124,76
9-21 15 3 2592,85 7778,55 S 
2
 442,79
22-34 28 4 1437,93 5751,72 60 - 1
35-47 41 4 621 2484
48-60 54 8 142,09 1136,72 S  442,79  21,04
61-73 67 12 1,17 14,04
74-86 80 23 198,25 4559,75
87-99 93 6 733,33 4399,98

Σf = 60 26124,76

Anda mungkin juga menyukai