Anda di halaman 1dari 32

ANALISA REGRESI DENGAN VARIABEL

MODERATING DAN INTERVENING


• Dalam penelitian manajemen, peneliti selalu
fokus pada variabel independen dan
hubungannya dengan variabel dependen
• Namun dalam dunia nyata banyak konsep-
konsep manajemen yang menunjukkan adanya
hubungan variabel independen terhadap
dependen dapat diperkuat atau diperlemah
variabel lainnya (sebagai variabel moderating)
atau hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen tidak secara langsung tetapi
melalui variabel lainnya (sebagai variabel
intervening)
Variabel Moderating
• Variabel moderating adalah variabel independen
yang akan memperkuat atau memperlemah
hubungan antara variabel independen lainnya
terhadap variabel dependen.
• Dengan semakin tersedianya peralatan statistik
memungkinkan untuk dapat membuktikan
apakah adanya variabel moderating sebagai
faktor yang mempengaruhi hubungan variabel
independen terhadap dependen
Variabel moderating
• Penentuan bahwa variabel independen
merupakan variabel moderating adalah
didasarkan konsep teori yang jelas, yang dapat
dirujuk dari teori, penelitian terdahulu.
• Variabel moderating jelas tergambar dalam
model penelitian yang merupakan bagian
hipotesis
• Hipotesis dikembangkan dari rujukan teori dan
penelitian terdahulu
Model variabel moderating
Struktur Desentralisasi

Partisipasi Anggaran Kinerja Manajerial

Dalam gambar di atas Struktur Organisasi merupakan variabel


moderating karena dapat memperlemah atau memperkuat hubungan
antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial. Hubungan ini harus
dapat dijelaskan secara konsepsional berdasarkan berbagai rujukan teori
atau penelitian terdahulu.

Hipotesis : Semakin tinggi partisipasi anggaran dan struktur organisasinya


desentralisasi, maka semakin tinggi kinerja manajerial. Sebaliknya semakin
tinggi partisipasi anggaran dan struktur organisasinya sentralisasi, maka
semakin menurun kinerja menajerial.
Jelas variabel struktur organisasi merupakan variabel moderating karena
dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara partisipasi
anggaran dan kinerja manajerial
Pengembangan model moderasi
Kompleksitas lingkungan berpengaruh terhadap barrier to entry (rintangan
masuk), seperti Porter (1995) yang menyatakan semakin tinggi tingkat
persaingan, menyebabkan perusahaan cenderung untuk tidak keluar-masuk
dari bisnis tersebut. Hal tersebut tentunya bertentangan dengan pendapat
(Rumelt 1974, Jensen’s 1986, Hitt dan Hokisson 1990 dan Barney 2002) yang
menyatakan, dengan posisi free cash flow yang besar perusahaan cenderung
melakukan diversifikasi unrelated business, karena posisi free cash flow yang
besar menurut Jensen’s sebagai indikasi bahwa bisnis tersebut sedang
mengalami penurunan sehingga perusahaan cenderung untuk memilih strategi
unrelated business. Namun, dalam penelitian ini menegaskan bahwa tingkat
kompleksitas lingkungan juga akan mempengaruhi terhadap pilihan terhadap
strategi diversifikasi, walaupun perusahaan memiliki free cash flow yang cukup
besar, perusahaan tidak langsung akan memilih strategi unrelated business,
Oleh karena itu hipotesis yang diajukan adalah:

Kompleksitas lingkungan memoderasi hubungan free cash flow dengan pilihan


jenis diversifikasi. Semakin tinggi kompleksitas lingkungan, dengan free cash
flow tertentu, semakin besar probabilitas perusahaan memilih dominant atau
related business dibandingkan unrelated business.
Cara untuk menguji regresi dan
variabel moderating
• Uji Interaksi
• Uji Nilai Selisih Mutlak
• Uji Residual
Uji interaksi
• Uji interaksi disebut juga Moderated
Regression Analysis (MRA) dengan
cara perkalian dua atau lebih variabel
independen dengan rumus sbb :

Y  a  b1 X 1  b2 X 2  b3 X 1 X 2  e
Contoh Aplikasi Model Moderasi
• Misalnya model moderasi sbb :
Wealth

Earns Income

Semakin tinggi Earns dan Wealth akan berpengaruh semakin tinggi Income

Aplikasi dengan Progam SPSS


Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.865 .650 2.868 .005
EARNS .904 .079 .830 11.474 .000
WEALTH .100 .031 .302 3.275 .001
WxE -.002 .002 -.170 -1.468 .145
a. Dependent Variable: INCOME
Uji Nilai Selisih Mutlak
• (Frucot and Shearon 1991)

Y  a  b1 X 1  b2 X 2  b3 X 1  X 2
( X i  X ) 
Dimana : Xi=merupakan nilai standardize score  X 
 i

X 1  X 2  Merupakan interaksi yang diukur dengan nilai absolut perbedaan


antara X1dan X2
Misalkan untuk menguji :

Income  a  b1 Earns  b2Wealth  b3 Earns  Wealth


Model dapat ditulis :

Income  a  b1Zearns  b2 Zwealth  b3 AbsX 1 _ X 2  e


Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 9.802 .383 25.613 .000
Zscore(EARNS) 4.251 .321 .761 13.242 .000
Zscore(WEALTH) 1.047 .332 .188 3.158 .002
mode .221 .462 .023 .477 .634
a. Dependent Variable: INCOME
Uji Residual
• Analisis residual ingin menguji pengaruh deviasi (penyimpangan)
dari suatu model. Fokusnya adalah ketidak cocokan (lack of fit)
yang dihasilkan dari suatu deviasi hubungan linier antar variabel
independen. Lack of fit ditunjukkan oleh nilai residual di dalam
regresi.Dalam hal ini jika terjadi kecocokan antara Earns dan
Wealth (nilai residual kecil atau nol) yaitu Earns tinggi dan Wealth
juga tinggi maka income juga tinggi. Sebaliknya jika terjadi ketidak
cocokan atau lack of fit antara Earns dan Wealth (nilai residual
besar), maka income akan rendah.
• Dalam persamaan regresi apakah variabel Wealth merupakan
variabel moderasi akan ditunjukkan dengan nilai koefisien b1
Income signifikan dan negatif hasilnya (yang berarti adanya lack of
fit antara Erans dan Wealth mengakibatkan Income turun (atau
berpengaruh negatif)
• Contoh Aplikasi
Variabel Intervening
• Variabel intervening dapat juga dikatakan sebagai variabel
mediating,fungsinya memediasi hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
• Misalkan variabel Wealth sebagai variabel mediasi. Model
tersebut dapat ditulis
e1

Wealth p3
p1
X2
Income e2
Earns
p2 Y
(X1)

Untuk menguji hal ini dapat dilakukan dengan analisis jalur dengan persamaan :
Persamaan 1
Wealth  b1 Earns  e1
Income  b1 Earns  b2Wealth  e2 Persamaan 2
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -3.572 2.433 -1.468 .145
EARNS 2.049 .258 .625 7.927 .000
a. Dependent Variable: WEALTH
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.543 .461 5.517 .000
EARNS .832 .062 .764 13.406 .000
WEALTH .065 .019 .195 3.424 .001
a. Dependent Variable: INCOME
Output
e1

Wealth p3
p1
Income e2
Earns
p2

e1=0.371

0.625 Wealth 0.195

Income E2=0.036
Earns
0.764
Hasil analisis jalur menunjukkan Earns dapat berpengaruh langsung maupun tidak
langsung (yaitu dari Earns ke Wealth (intervening) lalu ke Income. Besarnya
penngaruh langsung adalah sebesar 0.764, sedangkan besarnya pengaruh tidak
langsung harus dihitung dengan mangalikan koefisisen tidak langsungnya yaitu
(0.625*0.195)=0.0122 atau total pengaruh Erans ke Income =0.764+0.0122=0.776

Anda mungkin juga menyukai