Anda di halaman 1dari 11

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH STATISTIKA


NAMA : ARIZKA NOVANDITA. H
NIM : 21071000091
DOSEN PENGAMPU : Bapak. Dr. IR Harsono, MS.S

1. Dasar Pengambilan Keputusan :


• Jika Nilai signifikan < 0,05 , maka Berkorelasi
• Jika Nilai signifikan > 0,05 , maka tidak Berkorelasi

A) Hasil SPSS
Correlations

Konsumsi Pendapatan
Konsumsi Pearson Correlation 1 .806**
Sig. (2-tailed) .001

N 14 14
Pendapatan Pearson Correlation .806** 1
Sig. (2-tailed) .001

N 14 14
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

B) Dari Hasil SPSS pada table Korelasi diatas menunjukkan hasil :

• Bahwa nilai Sig pada Pendapatan yaitu sebesar 0,001 yaitu lebih lebih kecil dari
0,005 atau 5% maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara
Konsumsi dengan Pendapatan.
• Untuk Nilai Pearson Correlationnya yaitu sebesar 0,806, menurut pedoman
derajat hubungannya yaitu (korelasi kuat). Berarti tingkat hubungan antara
Konsumsi dengan Pendapatan yaitu kuat.
• Nilai 0,806 artinya Konsumsi berhubungan secara positif terhadap Pendapatan
dengan derajat hubungan korelasi Kuat.
2. Perumusan Hipotesis :
• H1= Terdapat pengaruh Tingkat Produksi (D) terhadap Laba Bersih (Y)
• H2= Terdapat pengaruh Volume Penjualan (X2) terhadap Laba Bersih (Y)
• H3= Terdapat pengaruh Tingkat Produksi (D) terhadap Volume Penjualan (X2)
secara simultan terhadap Laba Bersih (Y)
A. Uji T
T table = 2,262
B. Uji F
F table = 4,10
• PENGUJIAN HIPOTESIS H1 DAN H2 DENGAN UJI T

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 839.357 432.344 1.941 .084
Tingkat Produksi 93.925 294.011 .273 .319 .757
Volume Penjualan -2.064 4.433 -.398 -.466 .653
a. Dependent Variable: Laba Bersih

A. Hipotesis I

Diketahui nilai sig untuk pengaruh D terhadap Y adalah sebesar 0,757 lebih besar dari 0,05
dan nilait hitung 0,319 lebih kecil dari pada t table 2,262, sehingga dapat disimpulkan bahwa
H1 ditolak yang berarti Tingkat Produksi tidak berpengaruh terhadap Laba Bersih.

B. Hipotesis II

Diketahui nilai sig untuk pengaruh X2 terhadap Y adalah sebesar 0,653 lebih besar dari 0,05
dan t hitung sebesar -0,466 lebih kecil dari pada t table 2,262, sehingga dapat disimpulkan
bahwa H2 ditolak yang berarti Volume Penjualan tidak berpengaruh terhadap Laba Bersih.

PENGUJIAN HIPOTESIS H3 DENGAN UJI F

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 26367.514 2 13183.757 .150 .863b
Residual 792497.486 9 88055.276
Total 818865.000 11
a. Dependent Variable: Laba Bersih

b. Predictors: (Constant), Volume Penjualan, Tingkat Produksi


C. HIPOTESIS III

Berdasarkan output diatas diketahui nilai signifikasi untuk pengaruh D dan X2 secara simultan
terhadap Y adalah sebesar 0,863 lebih besar dari 0,05 dan nilai F hitung 0,150 lebih kecil dari
f table 4,10, sehingga dapat disimpulkan bahwa H3 ditolak yang berarti tidak terdapat pengaruh
Tingkat Produksi dan Volume Penjualan secara simultan terhadap Laba Bersih.

Koefisien determinasi

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .179a .032 -.183 296.741
a. Predictors: (Constant), Volume Penjualan, Tingkat Produksi

Berdasarkan output diatas diketahui R square sebesar 0,032, hal ini mengandung arti bahwa
pengaruh Tingkat Produksi (D) dan Valume Penjualan (X2) secara simultan terhadap Laba
Bersih sebesar 0%

3. ANALISIS DATA UJI F :

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 193.994 1 193.994 2.921 .122b
Residual 597.643 9 66.405
Total 791.636 10
a. Dependent Variable: Tekanan Darah
b. Predictors: (Constant), Umur

Intepretasi pada table Anova :


Dari table diatas diperoleh informasi bahwa nilai signifikan pada table anova atau uji F
sebesar 0,122 lebih besar dari 0,05 yang berarti variable X secara bersama-sama tidak
berpengaruh terhadap Y.
ANALISI DATA UJI T :

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 105.817 7.994 13.238 .000
Umur .490 .287 .495 1.709 .122
a. Dependent Variable: Tekanan Darah

Kesimpulan dari Tabel Uji T :

Berdasarkan table uji T diperoleh informasi bahwa variable X mempunyai koefisien


0,490 dengan konstanta 105,817. Untuk mengetahui mana yang signifikan maka
dilihat kolom nilai sig yaitu untuk X adalah 0,122 lebih besar dari 0,05 yakni berarti
bahwa variable X tidak berpengaruh terhadap variable Y.

• KORELASI RANK SPEARMAN

Correlations
Umur Tekanan Darah
Spearman's rho Umur Correlation Coefficient 1.000 .369
Sig. (2-tailed) . .264
N 11 11
Tekanan Darah Correlation Coefficient .369 1.000
Sig. (2-tailed) .264 .
N 11 11

a) Melihat Signifikansi Hubungan


Berdasarkan output diatas, diketahui nilai sig. sebesar 0,264 lebih besar dari 0,05
maka dapat dikatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara Umur dengan
Tekanan Darah
b) Melihat Tingkat Kekuatan Hubungan
Dari output SPP diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,369, artinya tingkat
kekuatan hungan atai korelasi antara variable Umur terhadap Tekanan adalah sebesar
0,369 artinya korelasi cukup.
c) Melihat Arah Hubungan
Angka koefisien korelasi pada hasil diatas, bernilai positif 0,369 sehingga hub kedua
variable tesebut bersifat searah.

4. Gambar I : DIAGRAM PATH

MOTIVASI

(X1)

Lingkungan KINERJA
Kerja (Y1)
(Y2)

KEPEMIMPINAN

(X2)

1) UJI MODEL I
3.1 Hipotesis Uji Simultan (Uji F)

H0 diterima jika α > 0,05

Ha diterima jika α < 0,05

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 6.927 2 3.464 4.613 .019b
Residual 20.273 27 .751

Total 27.200 29

a. Dependent Variable: LINGKUNGAN KERJA ( Y1 )


b. Predictors: (Constant), KEPEMIMPINAN ( X2 ), MOTIVASI ( X1 )
Interpretasi dari Tabel Anova :

Dari table diatas diperoleh informasi bahwa nilai signifikansi pada table anova atau uji F
sebesar 0,019 lebih kecil dari 0,05 yang artinya variable X1 dan X2 secara bersama-sama
berpengaruh terhadap Y1. Selanjutnya untuk mengetahui variable independent mana yang
benar-benar berpengaruh terhadap Y1 maka dilakukan Uji T.

3.2 HIPOTESIS UJI PARSIAL (UJI T)


Hipotesis Statistika :
X1 → Y1 H0 : B1 = 0
Ha : B1 = 0
X2 → Y1 H0 : B2 = 0
Ha : B2 = 0

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.803 .606 2.977 .006
MOTIVASI (X1) .452 .160 .490 2.827 .009
KEPEMIMPINAN (X2) .036 .136 .046 .267 .792

a. Dependent Variable: LINGKUNGAN KERJA (Y1)

Kesimpulan dari hasil Regresi Pertama :

Berdasarkan table uji T diperoleh informasi bahwa variable X1 mempunyai koefisien 0,009
dan 0,036 dengan konstanta 1,803. Untuk mengetahui mana yang signifikan maka dilihat
kolom nilai sig yaitu untuk X1 adalah 0,009 lebih kecil dari 0,05 yakni berarti bahwa variable
X1 berpengaruh terhadap variable Y1. Selanjutnya untuk variable X2 koefisien regresi sebesar
0,036 dengan nilai sig. 0,792 lebih besar dari 0,05 sehingga variable ini bisa di artikan bahwa
tidak signifikan. Persamaan regresi yang dapat ditampilkan adalah sebagai berikut :

Y1 = αi + X1 + B2 X2 + ϵ1

Bahwa garisnya adalah Y1 = 1.803 + 0,452X1


Gambar Diagram PATH I (Variabel Exogenous X1,X2 terhadap Endogenous Y1)

X1 B1 = 0,452
MOTOVASI
Sig = 0,009
Y1
Ling. Kerja

X2
B2 = 0,038
KEPEMIMPINAN
Sig = 0,792

3.3 UJI Determinasi (R²)

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .505a .255 .199 .867
a. Predictors: (Constant), KEPEMIMPINAN, MOTIVASI

Interpretasi dari table Model Summary


Table tersebut memberikan nilai koefisien determinasi sebesar 0,255. Kesimpulannya bahwa
pengaruh variable X1 dan X2 secara simultan terhadap variable Y1 adalah sebesar 25,5%
sedangkan sisanya dipengaruhi oleh factor lain diluar variable X.

2) UJI MODEL II :
2.1. Hipotesis Uji Simultan (UJI F)

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3.459 2 1.730 2.593 .093b
Residual 18.008 27 .667
Total 21.467 29
a. Dependent Variable: KINERJA ( Y2 )
b. Predictors: (Constant), KEPEMIMPINAN ( X2 ), MOTIVASI ( X1 )

Interpretasi dari table Anova (Regresi II) :


Dari table diatas diperoleh informasi bahwa nilai signifikansi pada table anova
atau uji F sebesar 0,093 lebih besar dari 0,05 yang artinya bahwa variable X1 dan
X2 secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variable Y2.
2.2. HIPOTESIS UJI PARSIAL ( UJI T )

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.256 .571 5.704 .000
MOTIVASI ( X1 ) -.195 .151 -.237 -1.290 .208
KEPEMIMPINAN .277 .128 .398 2.164 .039
(X2)
a. Dependent Variable: KINERJA ( Y2 )

Kesimpulan dari hasil Regresi ke II :


Berdasarkan table Uji T diperoleh informasi bahwa variable X1 MEMPUNYAI KOEFISIEN
-0,195 dan 0,277 dengan konstanta 3.256. untuk mengetahui mana yang signifikan maka dilihat
kolom nilai sig yaitu untuk X1 sebesar 0,208 lebih besar dari 0,05 ini mengandung arti bahwa
variable X1 tidak berpengaruh signifikan terhadap variable Y2. Selanjutnya untuk variable X2
koefisien regresi sebesar 0,277 dengan nilai sig 0.039 lebih kecil dari 0,05 yang berarti variable
ini bisa dinyatakan signifikan. Persamaan regresi yang dapat di tampilkan yaitu:

Y2 = α2 + β3X1 + β4X2 + ϵ2

Bahwa garisnya adalah Y2 = 3,256 + 0,039X2, artinya dari nilai sig X1 dan X2 hanya variable
X2 saja yang signifikan berpengaruh terhadap variable Y2

X1
B3 = -0,195
MOTOVASI
Sig = 0,208
Y2
KINERJA

X2
B4 = 0,277
KEPEMIMPINAN
Sig = 0,039
2.3. Uji Determinasi (R²)

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .401a .161 .099 .817
a. Predictors: (Constant), KEPEMIMPINAN, MOTIVASI

Interpretasi dari Tabel Summary (Regresi ke II)


Tabel tersebut memberikan nilai koefisien determinasi sebesar 0,161. Kesimpulannya bahwa
pengaruh variable X1 dan X2 secara simultan terhadap variable Y2 adalah sebesar 16,1% dan
sisanya dipengaruhi oleh factor lain diluar variable X.

3) ANALISIS REGRESI MODEL III


3.1. HIPOTESIS UJI SIMULTAN ( UJI F )

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .712 1 .712 .960 .336b
Residual 20.755 28 .741
Total 21.467 29
a. Dependent Variable: KINERJA ( Y2)
b. Predictors: (Constant), LINGKUNGAN KERJA (Y1)

Interpretasi dari Tabel Anova (model III) :


Dari table diatas diperoleh informasi bahwa nilai signifikan pada table anova atau uji F sebesar
0,336 lebih besar dari 0,05 yang berarti variable Y1 secara bersama-sama tidak berpengaruh
terhadap Y2.

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4.083 .583 7.006 .000
LINGKUNGAN KERJA -.162 .165 -.182 -.980 .336
(Y1)
a. Dependent Variable: KINERJA ( Y2 )
Kesimpulan dari hasil model III :

Berdasarkan table uji T diperoleh informasi bahwa variable Y1 mempunyai koefisien -0,162
dengan konstanta 4,083. Untuk mengetahui mana yang signifikan maka dilihat kolom nilai sig
yaitu untuk Y1 sebesar 0,336 lebih besar dari 0,05 berarti bahwa variable Y1 tidak berpengaruh
terhadap variable Y2.

Persamaan regresi yang dapat di tampilkan adalah :

Bahwa garisnya adalah Y2 = 4,083 , artinya variable yang


Y2 = α3 + B5 y1
signifikan adalah “α” (konstanta) nya saja.

Y1 B5 = -0,162 Y2

(LINGKUNGAN KERJA) (KINERJA)


Sig = 0,336

3.3. UJI DETERMINASI (R²)

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .182a .033 -.001 .861
a. Predictors: (Constant), LINGKUNGAN KERJA

Interpretasi dari table Model Summary (model III)


Tabel tersebut memberikan nilai koefisien determinasi sebesar 0,033. Kesimpulan bahwa
pengaruh variable Y1 secara bersam-saman terhadap variable Y2 adalah sebesar 0% sedangkan
sisanya dipengaruhi dari factor lain.
KESIMPULAN DARI GAMBAR DIAGRAM PATH

Variabel Exogenous dan Pengaruh Langsung Pengaruh Tidak Langsung


Endogenous

X1 Y1 B1 = 0,452

X2 Y1 B2 = 0,038

X1 Y2 B3 = -0,195

X2 Y2 B4 = 0,277

Y1 Y2 B5 = = -0,162

TOTAL 0,41

Anda mungkin juga menyukai