Anda di halaman 1dari 21

ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (2)

Oleh : Fahmi Ali Ramdhani,S.H.,M.H.


Lembaga Teknis Daerah
 Lembaga teknis daerah merupakan unsur pendukung
tugas kepala daerah dalam penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik.
 Lembaga teknis daerah berbentuk Badan, kantor,
atau rumah sakit umum daerah.
 Badan, kantor, atau rumah sakit umum daerah
masing2 dipimpin oleh Kepala yang diangkat oleh
Kepala Daerah dari pegawai negeri sipil yang
memenuhi syarat atas usul Sekretaris Daerah.
Badan
Badan dibentuk untuk melaksanakan fungsi
penunjang Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah meliputi:
 perencanaan;

 keuangan;

 kepegawaian serta pendidikan dan pelatihan;

 penelitian dan pengembangan; dan

 fungsi lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.
 Badan  termasuk dalam Lembaga Teknis Daerah
(LTD) yang dibentuk untuk melaksanakan fungsi
penunjang Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah meliputi: perencanaan,
keuangan, kepegawaian serta pendidikan dan pelatihan,
penelitian dan pengembangan, fungsi lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Contoh Badan
daerah adalah: Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda), Badan Kepegawaian Daerah (BKD),
Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Daerah.
Badan diklasifikasikan
 badan tipe A yang dibentuk untuk mewadahi
pelaksanaan fungsi penunjang Urusan
Pemerintahan dengan beban kerja yang besar;
 badan tipe B yang dibentuk untuk mewadahi
pelaksanaan fungsi penunjang Urusan
Pemerintahan dengan beban kerja yang sedang; dan
 badan tipe C yang dibentuk untuk mewadahi
pelaksanaan fungsi penunjang Urusan
Pemerintahan dengan beban kerja yang kecil.
 Penentuan beban kerja badan didasarkan pada jumlah
penduduk, luas wilayah, kemampuan keuangan
Daerah, dan cakupan tugas
 Badan dipimpin oleh seorang kepala.
 Kepala badan mempunyai tugas membantu kepala
daerah melaksanakan fungsi penunjang Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
 Kepala badan dalam melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui
sekretaris Daerah.
Perumpunan urusan yang diwadahi dalam bentuk
badan, kantor, inspektorat, dan rumah sakit

 bidang perencanaan pembangunan dan statistik;


 bidang penelitian dan pengembangan;
 bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat;
 bidang lingkungan hidup;
 bidang ketahanan pangan;
 bidang penanaman modal;
 bidang perpustakaan, arsip, dan dokumentasi;
 bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa;
 bidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana;
 bidang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan;
 bidang pengawasan; dan
 bidang pelayanan kesehatan.
Kecamatan
 Daerah kabupaten/kota membentuk Kecamatan dalam
rangka meningkatkan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan
masyarakat Desa/kelurahan.
 Kecamatan dibentuk dengan Perda Kabupaten/Kota
berpedoman pada peraturan pemerintah.
 Rancangan Perda Kabupaten/Kota tentang pembentukan
Kecamatan yang telah mendapatkan persetujuan bersama
bupati/wali kota dan DPRD kabupaten/kota, sebelum
ditetapkan oleh bupati/ wali kota disampaikan kepada
Menteri melalui gubernur sebagai wakil Pemerintah
Pusat untuk mendapat persetujuan.
 Pembentukan Kecamatan harus memenuhi
persyaratan dasar, persyaratan teknis, dan
persyaratan administratif.
 Persyaratan dasar meliputi:
a. jumlah penduduk minimal;
b. luas wilayah minimal;
c. jumlah minimal Desa/kelurahan yang menjadi
cakupan; dan
d. usia minimal Kecamatan.
Persyaratan teknis meliputi:
a. kemampuan keuangan Daerah;
b. sarana dan prasarana pemerintahan; dan
c. persyaratan teknis lainnya yang diatur dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Persyaratan administratif meliputi:
a. kesepakatan musyawarah Desa dan/atau
keputusan forum komunikasi kelurahan atau nama
lain di Kecamatan induk; dan
b. kesepakatan musyawarah Desa dan/atau
keputusan forum komunikasi kelurahan atau nama
lain di wilayah Kecamatan yang akan dibentuk.
 Kecamatan diklasifikasikan atas:
a. Kecamatan tipe A yang dibentuk untuk
Kecamatan dengan beban kerja yang besar; dan
b. Kecamatan tipe B yang dibentuk untuk
Kecamatan dengan beban kerja yang kecil.
 Penentuan beban kerja didasarkan pada jumlah
penduduk, luas wilayah, dan jumlah
Desa/kelurahan.
 Kecamatan dipimpin oleh seorang kepala kecamatan yang
disebut camat yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada bupati/wali kota melalui sekretaris Daerah.
 Bupati/wali kota wajib mengangkat camat dari pegawai
negeri sipil yang menguasai pengetahuan teknis
pemerintahan dan memenuhi persyaratan kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Pengangkatan camat yang tidak sesuai dengan ketentuan
dibatalkan keputusan pengangkatannya oleh gubernur
sebagai wakil Pemerintah Pusat.
 Dalam melaksankan tugas2nya, Camat dibantu
oleh Perangkat Kecamatan dan bertanggung jawab
kepada Bupati/Walikota melalui Sekretaris Daerah
Kabupaten/Kota.
 Perangkat Kecamatan bertanggung jawab kepada
camat.
Camat menyelenggarakan tugas umum pemerintahan

 Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan


masyarakat;
 Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan
ketentuan ketertiban umum;
 Mengkoordinasikan penerapan dan penegakkan
peraturan perundang-undangan;
 Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan
fasilitas pelayanan umum
 Kecamatan adalah pembagian wilayah administratif di
Indonesia di bawah kabupaten atau kota yang dipimpin oleh
seorang Camat. Kecamatan terdiri atas desa-desa atau
kelurahan-kelurahan. Kecamatan dibentuk dalam rangka
meningkatkan koordinasi Penyelenggaraan pemerintahan,
pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat
Desa/kelurahan. Organisasi kecamatan dipimpin oleh (1) satu
camat, 1 (satu) sekretaris (kecamatan), paling banyak 5 (lima)
seksi yang masing-masing dipimpin oleh 1 (satu) kepala seksi,
dan sekretariat membawahkan paling banyak 3 (tiga) sub
bagian yang masing-masing dikepalai oleh 1 (satu) kepala sub
bagian.
Kelurahan
 Kelurahan dibentuk di Wilayah kecamatan dengan
peraturan daerah (Perda) pada Pertauran Pemerintah.
 Kelurahan diPimpin oleh Lurah yang dalam pelaksanaan
tugasnya memperoleh pelimpahan dari Bupati?Walikota.
Disamping itu, Lurah mempunyai tugas:
1. Pelaksanaan kegiatan pemerintah kelurahan;
2. Pemberdayaan masyarakat;
3. Pelayanan masyarakat;
4. Penyelenggaraan ketentuan dan ketertiban umum;
5. Pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;
 Lurah diangkat oleh Bupati/Walikota atas usul camat dari
pegawai negeri sipil yang menguasai pengetahuan teknis
pemerintahan dan memenuhi syarat sesuai dengan peraturan
perundang2an.
 Dalam melaksanakan tugas2nya, Lurah dibantu oleh
perangkat kelurahan dan bertanggungjawab kepada
Bupati/Walikota melalui Camat.
 Perangkat kelurahan bertanggungjawab kepada Lurah.
 Untuk kelancaran pelaksanaan tugas lurah, pada kelurahan
dapat dibentuk Lembaga lainnya sesuai dengan keutuhan
yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
 Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam
bentuk suatu organisasi adalah urusan
pemerintahan yang perlu ditangani.
 Akan tetapi tidak berarti bahwa setiap penanganan
urusan pemerintahan harus dibentuk atau diwadahi
dalam organisasi tersendiri.
 Besaran organisasi atau susunan organisasi perangkat daerah
sekurang2nya mempertimbangkan faktor:
1. Kemampuan keuangan;
2. Kebutuhan Daerah;
3. Cakupan tugas yang meliputi sasaran tugas yang harus
diwujudkan;
4. Jenis dan banyaknya tugas;
5. :uas wilayah kerja dan kondisi geografis;
6. Jumlah dan kepadtan penduduk;
7. Potensi daerah yang bertahan dengan urusan yang akan ditangani;
8. Sarana dan prasarana penunjang tugas;
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai