Anda di halaman 1dari 11

OTONOMI DAERAH

Oleh : Fahmi Ali Ramdhani,S.H.,M.H.


OTONOMI DAERAH
 Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan
kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri Urusan Pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem
Negara Kesatuan Republik Indonesia. ( UU No.23
tahun 2014).
Dasar Hukum Otonomi Daerah
 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 18
Ayat 1 - 7, Pasal 18A ayat 1 dan 2 , Pasal 18B ayat 1 dan 2.
 Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan
Otonomi Daerah, Pengaturan, pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya
Nasional yg Berkeadilan, serta perimbangan keuangan Pusat dan Daerah
dalam Kerangka NKRI.
 Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/2000 tentang Rekomendasi Kebijakan
dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah.
 UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
 UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
 UU No. 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah (Revisi UU No.32
Tahun 2004)
Tujuan Otonomi Daerah
 Peningkatan pelayanan masyarakat yang semakin baik.
 Pengembangan kehidupan demokrasi.
 Keadilan nasional.
 Pemerataan wilayah daerah.
 Pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah
serta antar daerah dalam rangka keutuhan NKRI.
 Mendorong pemberdayaaan masyarakat.
 Menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan
peran serta masyarakat, mengembangkan peran dan fungsi 
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Asas Otonomi Daerah
 Desentralisasi adalah penyerahan Urusan Pemerintahan oleh
Pemerintah Pusat kepada daerah otonom berdasarkan Asas Otonomi.
 Dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat kepada gubernur
sebagai wakil Pemerintah Pusat, kepada instansi vertikal di wilayah
tertentu, dan/atau kepada gubernur dan bupati/wali kota sebagai
penanggung jawab urusan pemerintahan umum.
 Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah Pusat kepada
daerah otonom untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat atau dari Pemerintah
Daerah provinsi kepada Daerah kabupaten/kota untuk melaksanakan
sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
provinsi.
Syarat Pembentukan Otda
 Syarat Administratif
 Syarat Teknis
 Syarat Fisik
Syarat Administratif
 Surat keputusan yang menandakan persetujuan dari DPRD
kabupaten/kota yang akan menjadi cakupan wilayah provinsi
 Surat keputusan yang menandakan persetujuan dari
Bupati/Walikota yang akan menjadi cakupan wilayah
provinsi
 Surat keputusan yang menandakan persetujuan dari DPRD
provinsi induk
 Surat keputusan yang menandakan persetujuan dari
Gubernur
 Surat rekomendasi dari Menteri Dalam Negeri
Syarat Teknis
 Luas wilayah
 Kependudukan
 Kemampuan ekonomi
 Potensi yang dimiliki oleh daerah seperti daerah
wisata, perkebunan, pertaniannya, dll
 Kondisi sosial budaya masyarakat yang ada di
daerah tersebut
 Kondisi sosial politik
 Faktor pertahanan dan keamanan
Syarat Fisik
 Untuk membentuk provinsi setidaknya harus
memiliki 5 (lima) kabupaten/kota
 Untuk membentuk sebuah kabupaten setidaknya
harus terdiri dari 5 (lima) kecamatan
 Untuk pembentukan kota minimal harus memiliki 4
(empat) daerah kecamatan
 Kejelasan tentang rencana keberadaan ibu kota
 Sarana dan prasarana pemerintahan yang dimiliki
oleh wilayah calon daerah otonom.
Contoh Otonomi Daerah
 Penentuan Nominal Upah Minimum Regional
 Penentuan Besaran Pajak dan Retribusi Daerah
 Pengembangan Kurikulum Pendidikan Sesuai Daerah
 Penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
 Pengelolaan Objek Wisata Milik Daerah
 Kebebasan Pelaksanaan Kebijakan oleh Berbagai Tingkat
Struktur Pemerintahan
 Penerapan Sistem Manajemen Hasil Perikanan di Nusa
Tenggara Barat
 Desentralisasi Sektor Kehutanan Indonesia
 Pengembangan Kawasan Kota Bandung sebagai Smart City
 Penerapan Aturan Mengenai Angkutan Online di Kota Bogor

Anda mungkin juga menyukai