Anda di halaman 1dari 27

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KE 1

 Penyelenggara Pemerintahan Daerah provinsi dan


kabupaten/kota terdiri atas kepala daerah dan
DPRD dibantu oleh Perangkat Daerah.
Asas Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah

Penyelenggara Pemerintahan Daerah, dalam menyelenggarakan


Pemerintahan Daerah berpedoman pada asas penyelenggaraan
pemerintahan negara yang terdiri atas:
 kepastian hukum;

 tertib penyelenggara negara;

 kepentingan umum;

 keterbukaan;

 proporsionalitas;

 profesionalitas;

 akuntabilitas;

 efisiensi;

 efektivitas; dan

 keadilan.
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

 Kepala Daerah
 Setiap Daerah dipimpin oleh kepala Pemerintahan
Daerah yang disebut kepala daerah. Kepala daerah
untuk Daerah provinsi disebut gubernur, untuk
Daerah kabupaten disebut bupati, dan untuk Daerah
kota disebut wali kota. Masa jabatan kepala daerah
sebagaimana dimaksud dalam adalah selama 5 (lima)
tahun terhitung sejak pelantikan dan sesudahnya
dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama
hanya untuk satu kali masa jabatan.
 Wakil Kepala Daerah
 Kepala daerah dapat dibantu oleh wakil kepala
daerah. Wakil kepala daerah untuk Daerah provinsi
disebut wakil gubernur, untuk Daerah kabupaten
disebut wakil bupati, dan untuk Daerah kota
disebut wakil wali kota.
Tugas, Wewenang, Kewajiban, dan Hak

 Kepala daerah mempunyai tugas:


 memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang
ditetapkan bersama DPRD;
 memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat;
 menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang
RPJPD dan rancangan Perda tentang RPJMD kepada
DPRD untuk dibahas bersama DPRD, serta menyusun
dan menetapkan RKPD;
 menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang
APBD, rancangan Perda tentang perubahan APBD, dan
rancangan Perda tentang pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD kepada DPRD untuk dibahas bersama;
 mewakili Daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan
dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangundangan;
 mengusulkan pengangkatan wakil kepala daerah; dan
 melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana kepala daerah
berwenang:
 mengajukan rancangan Perda;

 menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan

bersama DPRD;
 menetapkan Perkada dan keputusan kepala daerah;

 mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak

yang sangat dibutuhkan oleh Daerah dan/atau masyarakat;


 melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.
Wakil kepala daerah mempunyai tugas:
 membantu kepala daerah dalam:

 memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi

kewenangan Daerah;
 mengoordinasikan kegiatan Perangkat Daerah dan menindaklanjuti

laporan dan/atau temuan hasil pengawasan aparat pengawasan;


 memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah provinsi bagi wakil


gubernur; dan
 memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan yang

dilaksanakan oleh Perangkat Daerah kabupaten/kota, kelurahan,


dan/atau Desa bagi wakil bupati/wali kota;
 memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala
daerah dalam pelaksanaan Pemerintahan Daerah;
 melaksanakan tugas dan wewenang kepala daerah
apabila kepala daerah menjalani masa tahanan atau
berhalangan sementara; dan
 melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Kewajiban kepala daerah dan wakil kepala daerah meliputi:
 memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta


mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
 menaati seluruh ketentuan peraturan perundangundangan;

 mengembangkan kehidupan demokrasi;

 menjaga etika dan norma dalam pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang

menjadi kewenangan Daerah;


 menerapkan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik;

 melaksanakan program strategis nasional; dan

 menjalin hubungan kerja dengan seluruh Instansi Vertikal di Daerah dan

semua Perangkat Daerah.


Larangan bagi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

 membuat keputusan yang secara khusus memberikan


keuntungan pribadi, keluarga, kroni, golongan tertentu, atau
kelompok politiknya yang bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
 membuat kebijakan yang merugikan kepentingan umum dan
meresahkan sekelompok masyarakat atau mendiskriminasikan
warga negara dan/atau golongan masyarakat lain yang
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
 menjadi pengurus suatu perusahaan, baik milik swasta maupun
milik negara/daerah atau pengurus yayasan bidang apa pun;
 menyalahgunakan wewenang yang menguntungkan diri
sendiri dan/atau merugikan Daerah yang dipimpin;
 melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme serta
menerima uang, barang, dan/atau jasa dari pihak lain
yang mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan
dilakukan;
 menjadi advokat atau kuasa hukum dalam suatu perkara
di pengadilan
 menyalahgunakan wewenang dan melanggar
sumpah/janji jabatannya;
 merangkap jabatan sebagai pejabat negara lainnya
sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan;
 melakukan perjalanan ke luar negeri tanpa izin dari
Menteri; dan
 meninggalkan tugas dan wilayah kerja lebih dari 7 (tujuh)
Hari berturut-turut atau tidak berturut-turut dalam waktu 1
(satu) bulan tanpa izin Menteri untuk gubernur dan wakil
gubernur serta tanpa izin gubernur untuk bupati dan wakil
bupati atau wali kota dan wakil wali kota.
DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah)

 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, selanjutnya


disingkat DPRD, adalah Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah.
 DPRD mempunyai fungsi:
 legislasi; Fungsi legislasi diwujudkan dalam
membentuk peraturan daerah bersama kepala daerah.
 anggaran; Fungsi anggaran diwujudkan dalam
membahas dan menyetujui rancangan anggaran
pendapatan dan belanja daerah bersama kepala daerah.
 pengawasan. Fungsi pengawasan diwujudkan dalam
mengawasi pelaksanaan peraturan daerah dan APBD.
  
DPRD mempunyai tugas dan wewenang:
 membentuk peraturan daerah bersama kepala daerah;

 membahas dan memberikan persetujuan rancangan peraturan

daerah mengenai APBD yang diajukan oleh kepala daerah;


 melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah

dan APBD;
 mengusulkan pengangkatan dan/atau pemberhentian kepala daerah

dan/atau wakil kepala daerah kepada Presiden melalui Menteri


Dalam Negeri bagi DPRD provinsi dan kepada Menteri Dalam
Negeri melalui gubernur bagi DPRD kabupaten/kota, untuk
mendapatkan pengesahan pengangkatan dan/atau pemberhentian;
 memilih wakil kepala daerah dalam hal terjadi
kekosongan jabatan wakil kepala daerah;
 memberikan pendapat dan pertimbangan kepada
pemerintah daerah terhadap rencana perjanjian
internasional di daerah;
 memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama
internasional yang dilakukan oleh pemerintah daerah;
 meminta laporan keterangan pertanggungjawaban
kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah;
 memberikan persetujuan terhadap rencana kerja
sama dengan daerah lain atau dengan pihak ketiga
yang membebani masyarakat dan daerah;
 mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan; dan
 melaksanakan tugas dan wewenang lain yang
diatur dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan.
DPRD mempunyai hak:
 interpelasi;

 angket; dan

 menyatakan pendapat.
Penjelasan :
a. Interpelasi – Paling sedikit 7 angggota DPRD dan lebih dari 1 fraksi dapat
menggunakan hak interpelasi dengan mengajukan usul kepada Pimpinan
DPRD untuk meminta keterangan Bupati secara tertulis mengenai kebijakan
pemerintah daerah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada
kehidupan masyarakat, daerah dan negara. (Pasal 12:1)
b. Angket – Paling sedikit 7 anggota DPRD dan lebih dari 1 fraksi dapat
mengusulkan penggunaan hak angket untuk melakukan penyelidikan terhadap
kebijakan Bupati yang penting dan strategis serta berdampak luas pada
kehidupan masyarakat, daerah dan negara yang diduga bertentangan dengan
ketetntuan Perpu. (Pasal 15:1)
c. Hak Menyatakan Pendapat – Paling sedikit 10 orang anggota DPRD dan lebih
dari 1 fraksi dapat mengajukan usul pernyataan pendapat terhadap kebijakan
Bupati atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi didaerah (Pasal 21:1)
FRAKSI
 Untuk mengoptimalkan pelaksanaan fungsi, tuugas dan
wewenang DPRD serta hak dan kewajiban anggota DPRD,
dibentuk fraksi sebagai wadah berhimpun anggota DPRD. (Pasal
32:1)
 Setiap anggota DPRD wajib menjadi anggota salah satu fraksi.
(Pasal 32:2)
 Setiap fraksi di DPRD beranggotakan paling sedikit 4 oarang,
sama dengan jumlah komisi di DPRD. ( Pasal 32:3)
 Partai politik yang jumlah anggotanya di DPRD mencapai
ketentuan atau lebih dapat membentuk 1 fraksi. (Pasal 32:4)
 Dalam hal partai politik yang jumlah anggotanya di DPRD tidak
memenuhi ketentuan, anggotanya dapat bergabung dengan fraksi
yang ada atau membentuk fraksi gabungan. (Pasal 32:5)
Anggota DPRD mempunyai hak:
 mengajukan rancangan peraturan daerah;

 mengajukan pertanyaan;

 menyampaikan usul dan pendapat;

 memilih dan dipilih;

 membela diri;

 imunitas;

 mengikuti orientasi dan pendalaman tugas;

 protokoler; dan

 keuangan dan administratif.


Alat kelengkapan DPRD terdiri atas:
 pimpinan;

 Badan Musyawarah;

 komisi;

 Badan Legislasi Daerah;

 Badan Anggaran;

 Badan Kehormatan; dan

 alat kelengkapan lain yang diperlukan dan dibentuk

oleh rapat paripurna.


PIMPINAN
 Pimpinan DPRD terdiri dari 1 orang ketua dan 3 orang Wakil
Ketua. (Pasal 38:1)
 Pimpinan DPRD berasal dari partai politik berdasarkan urutan
perolehan perolehan kursi terbanyak di DPRD. (Pasal 38:2)
 Pimpinan DPRD mempunyai tugas : (Pasal 42:1)
a. Memimpin sidang DPRD dan menyimpulkan hasil sidang untuk
diambil keputusan;
b. Menyusun rencana kerja pimpinan dan mengadakan pembagian
kerja antara ketua dan wakil ketua;
c. Melakukan koordinasi dalam upaya menyinergikan pelaksanaan
agenda dan materi kegiatan dari alat kelengkapan DPRD;
d. Menjadi juru bicara DPRD;
e. Melaksankan dan memasyarakatkan keputusan DPRD;
f. Mewakili DPRD dalam hal berhubungan dengan lembaga/instansi
 Jenis Rapat DPRD terdiri atas:
 rapat paripurna;
 rapat paripurna istimewa;
 rapat pimpinan DPRD;
 rapat fraksi;
 rapat konsultasi;
 rapat Badan Musyawarah;
 rapat komisi;
 rapat gabungan komisi;
 rapat Badan Anggaran;
 rapat Badan Legislasi Daerah;
 rapat Badan Kehormatan;
 rapat panitia khusus;
 rapat kerja;
 rapat dengar pendapat; dan
 rapat dengar pendapat umum.
  

Anda mungkin juga menyukai