Penyebab munculnya penyakit (Kastini S Kaspan) 80% Emosi Negatif 20% Virus, bakteri, gen pembawa atau penyebab lainya EMOSI Menurut KBBI, Emosi adalah luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat. Emosi bersifat subjektif Pengelolaan emosi memegang peranan penting dalam hubungan antar manusia. Banyak orang kehilangan pekerjaan atau karir yang bagus, uang dan lain-lain karena ketidakmampuan mengelola emosi. EMOSI Kesedihan karena sesuatu hal yang tidak diinginkan atau tidak tercapai adalah hal yang wajar dan manusiawi, tetapi yang terpenting adalah bagaimana mengelola kesedihan dan kekecewaan tersebut menjadi bermanfaat. Ketika dikuasai emosi, biasanya kita akan merasa benar 100%, setelah emosi mereda, sebagian dari kita akan menyesal dan merasa bersalah, karena kita adalah manusia yang tidak sempurna dan telah menyakiti sesama Ketika Emosi tak Terkendali 1. Berwudlu bagi yang muslim 2. Menarik nafas panjang 3. Menenangkan diri 4. Duduk 5. Berpikir mencari solusi yang tepat 6. Action. Mengenali Emosi 1. Bahagia, ditunjukkan dengan emosi yang menyenangkan seperti perasaan puas, ceria, gembira, tersenyum, tertawa dan sejahtera. Saat bahagia orang cenderung lebih mudah untuk berpikir dan bekerja serta lebih mudah untuk bersahabat. Perasaan bahagia/ pikiran yang tenang dan pola hidup sehat serta istirahat yang tubuh akan memberikan kesehatan yang baik Mengenali Emosi 2. Sedih, merupakan reaksi dari kejadian yang tidak mengenakkan, perasaan kehilangan, tidak diinginkan atau tidak dicintai. Emosi ini terlihat dari ekspresi wajah yang sendu, tatapan mata kosong, bibir cemberut, muka pucat dan tidak bersemangat Bila dibiarkan berlarut-larut dapat menjadi depresi atau putus asa. Mengenali Emosi 3. Marah, menunjukkan adanya kekesalan terhadap suatu kejadian, perkataan atau tindakan orang lain. Emosi ini terlihat dari ekspresi muka mengerucut, mata melotot, bibir manyun, kadang diiringi dengan teriakan, mencaci, memaki bahkan menganiaya atau membanting barang Apakah marah harus ditahan?bagaimana cara mengelola rasa marah?Tindakan kita menentukan seberapa baik kemampuan kita dalam mengelola rasa marah. Mengenali Emosi 4. Takut, merupakan respon terhadap sesuatu yang berpotensi menimbulkan bahaya. Ketakutan muncul akibat melihat atau merasakan sesuatu yang menyeramkan atau menakutkan. Emosi ini biasanya ditandai dengan menutup kedua mata dengan kedua tangan, tiba-tiba berhenti saat berjalan, menangis, berteriak dan menjauh dari sumber ketakutan. Perasaan takut berlebihan disebut fobia, yakni perasaan takut yang berlebihan dan tidak beralasan terhadap sesuatu yang memicu rasa cemas dan ada usaha untuk menghindarinya Mengenali Emosi 5. Jijik, merupakan respon negatif terhadap sesuatu yang tidak disukai, yang dianggap menjijikkan. Muncul bila kita menemukan rasa, pemandangan atau bau yang tidak menyenangkan, sesuatu yang jorok dan jauh dari kata bersih. Terlihat dari ekspresi mengerutkan hidung, menutup hidung jika berhubungan dengan aroma, memalingkan muka jika melihat sesuatu yang menjijikkan, melengkungkan bibir ke atas atau rasa mau muntah. Rasa jijik diatur oleh otak (korteks insular anterior) sehingga seharusnya kita dapat mengendalikan rasa jijik. Mengenali Emosi 6. Kaget, merupakan respon yang muncul secara tidak sengaja akibat terkejut akan suatu hal yang tiba-tiba terjadi. Saat mendengar berita, melihat atau mengalami sesuatu di luar perkiraan. Pada dasarnya merupakan suatu bentuk perlindungan tubuh yang muncul disebabkan oleh ketidaksiapan orang tersebut terhadap suatu hal Ekspresi yang muncul adalah mengangkat alis, melebarkan mata atau melotot dan membuka mulut. Reaksi berlebihan dapat juga muncul seperti melompat, menjerit, berteriak dan seperti sedang terengah-engah. Rasa kaget dapat menyebabkan denyut jantung meningkat dan mengganggu aliran darah. Melatih Kecerdasan Emosi Merupakan upaya membentuk pribadi yang mampu berpikir dan bersikap positif terhadap orang lain sehingga membuat orang lain merasa nyaman berada di sekitar kita. Merupakan kemampuan mengenali dan mengelola emosi yang dirasakan diri sendiri maupun orang lain. Kecerdasan emosi berguna dalam bernegosiasi dan bekerjasama dengan rekan kerja. Melatih Kecerdasan Emosi 1. Kenali emosi yang kita rasakan Tanyakan pada hati yang terdalam bagaimana perasaan kita yang sesungguhnya. Bisa dilakukan dengan merenung dan menanyakan kepada diri sendiri, kita termasuk tipe yang bagaimana. Menilai diri sendiri saat berada pada suatu situasi yang membuat kita dapat melihat seperti apa diri kita dengan jelas. Melatih Kecerdasan Emosi 2. Meminta pendapat orang lain Terkadang kita lebih mudah menilai orang lain daripada menilai diri sendiri. Meminta pendapat orang lain membantu kita mengenali diri kita sendiri, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan langkah Harus seimbang, jangan sampai kita lupa bahagia karena terlalu menuruti kata orang lain atau terlalu percaya diri hingga mengabaikan penilaian orang lain terhadap kita Melatih Kecerdasan Emosi 3. Mengamati setiap perubahan emosi atau mood kita Kita dapat memilah hal-hal apa saja yang dapat membuat kita sedih, bahagia, takut atau jijik sehingga kita dapat mengenali diri kita lebih dalam 4. Menulis catatan harian Mencatat dan mengevaluasi tindakan kita. Kecerdasan emosi akan lebih terasah karena kita banyak belajar dari pengalaman yang kita alami sehari-hari. Melatih Kecerdasan Emosi 5. Berpikir sebelum bertindak Melakukan perbuatan atau tindakan tanpa memperhitungkan terlebih dahulu dapat membawa kita pada penyesalan yang tiada akhir. Kita juga perlu memikirkan tentang manfaat dari apa yang kita ucapkan. Jika memang tidak bermanfaat maka diam adalah lebih baik. Melatih Kecerdasan Emosi 6. Menerima saran/ kritik Orang yang sukses adalah orang yang terbuka terhadap saran ataupun kritik. Saran/ kritik yang membawa kebaikan dapat kita gunakan untuk introspeksi diri dan memperbaiki kualitas diri 7. Introspeksi diri, merupakan pengenalan terhadap diri sendiri setelah adanya saran atau kritikan dari orang lain. 8. Membuka pikiran, membuka diri dan wawasan yang lebih luas, mengubah mindset Melatih Kecerdasan Emosi 1. Untuk dapat menaklukkan emosi, mulailah berpikir tentang manfaat dari emosi tersebut, misalnya apa gunanya kita marah, sedih dst 2. Gunakanlah akal kita untuk menekan emosi dan membuat kita mampu berpikir logis. Dengan akal kita dapat mengarahkan emosi kita ke arah yang lebih baik, yang bersifat membangun,bukan menghancurkan. Arahkan emosi kita untuk mencapai tujuan. Mengelola Stress Jika kita tidak mampu untuk mengubah keadaan yang ada atau kita tidak mampu untuk berpindah dari kondisi yang tidak menyenangkan, setidaknya kita berupaya mencegah agar stres tersebut tidak muncul. 1. Avoid (hindari), kenali sumber stres dan hindari 2. Alter (ubah), mengubah keadaan sesuai dengan keinginan kita 3. Accept (terima), menerima kejadian atau kenyataan yang tidak diinginkan, karena tidak mampu mengubah, daripada timbul stres berkepanjangan. 4. Adopt (sesuaikan), mengubah kata “tidak mampu” menjadi “mampu” akan meingkatkan semangat kita. Mengatasi Emosi Negatif 1. Menerima kenyataan bahwa hal itu sudah terjadi, menerima tanpa adanya penolakan 2. Membuat diri serileks mungkin, seperti bersandar dan menghirup udara segar 3. Menganggap itu sebagai kekuatan untuk dapat berbuat lebih. Menghadapi Penolakan 1. Menyadari penolakan adalah hal yang wajar 2. Mengingat kembali dan introspeksi diri. Ingat, penolakan tidak selalu terjadi karena kita yang salah, tetapi karena orang lain memiliki pemikiran yang berbeda dengan kita 3. Berbicara dengan teman yang dapat dipercaya 4. Melakukan kegiatan lain yang menyenangkan dan bermanfaat 5. Move on, menggunakan penolakan sebagai sarana untuk memperbaiki diri agar tidak terulang kembali Menghadapi Kesepian 1. Kita dapat mengenali diri sendiri secara lebih mendalam 2. Sarana memperoleh kekuatan batin 3. Sarana untuk berkreasi 4. Sarana untuk menyenangkan diri sendiri Menghadapi Rasa Kehilangan dan Trauma 1. Jujur 2. Ingat kita tidak sendiri 3. Pasrah dan percaya pada Tuhan 4. Mensyukuri apa yang masih ada dan tidak hilang 5. Mengendalikan dan mengalihkan perasaan 6. Membantu orang lain 7. Positive Thinking, hal yang jauh lebih baik akan datang Menghadapi Rasa Bersalah
Kita harus belajar memaafkan diri
sendiri.
Tekanan akibat perasaan bersalah
dapat menghancurkan diri dan masa depan kita Menghadapi Kegagalan 1. Kegagalan adalah sukses yang tertunda 2. Kita tidak boleh berpikir negatif terhadap kegagalan 3. Memperbaiki diri dan terus berinovasi 4. Bersikap positif 5. Membangun jaringan TERIMA KASIH