Anda di halaman 1dari 12

ASURANSI

DEFINISI

▪ Asuransi atau Pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana


seorang penanggung mengikatkan diri pada tertanggung dengan
menerima suatu premi, untuk memberi penggantian kepadanya
karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa
yang tidak menentu. (Pasal 246 KUHD)
UNSUR-UNSUR DALAM ASURANSI : TERTANGGUNG

▪ Adalah Pihak yang berhak atas penggantian kerugian.


▪ seseorang atau badan atau organisasi yang berjanji untuk membayar
sejumlah uang (disebut premi) kepada pihak penanggung.
Pembayaran ini bisa dilakukan secara berturut-turut (diangsur) atau
sekaligus tunai. Yang selanjutnya dengan membayar premi ini maka
pihak insured akan mendapatkan hak mendapatkan klaim asuransi.
Bersama dengan hak tersebut melekat juga kewajiban untuk tetap
membayar premi sesuai dengan kesepakatan
UNSUR-UNSUR DALAM ASURANSI : PENANGGUNG

▪ Adalah Pihak yang bersedia mengganti kerugian


▪ adalah badan atau lembaga, atau organisasi tertentu yang dalam
skema perjanjian akan membayarkan sejumlah uang (bisa disebut
sebagai uang santunan atau penggantian) baik secara berangsur-
angsur ataupun secara tunai (sekaligus), kepada pihak pertama apabila
terjadi sesuatu hal yang terjadi sesuai dengan apa yang diperjanjikan.
Hak insure adalah mendapatkan pembayaran premi. Sedangkan
kewajibannya adalah membayar sejumlah uang sesuai klaim yang ada
dalam skema perjanjian
UNSUR-UNSUR DALAM ASURANSI : OBYEK ASURANSI

▪ meliputi antara lain : benda, beserta hak dan atau kepentingan yang
melekat pada benda tersebut, hal yang terkait dengan nyawa, bagian
tubuh (termasuk kesehatan) serta lainnya yang termasuk dalam objek
asuransi sesuai dengan yang dijanjikan pihak insure (uang pensiun,
pendapatan bulanan serta lainnya). Dimana pihak insured membayar
uang premi dengan tujuan bebas dari risiko kerusakan, kehilangan,
serta kerugian lainnya
UNSUR-UNSUR DALAM ASURANSI : PERISTIWA ASURANSI

▪ satu peristiwa tidak pasti (evenement) yang mengancam objek


asuransi, dan didalamnya terjadi persetujuan antara pihak insure dan
insured sehingga menjadi satu perbuatan hukum berupa kesepakatan
antara kedua belah pihak
PRINSIP-PRINSIP POKOK ASURANSI

1. Insurable Interest (kepentingan yang diasuransikan)


Bahwa pihak yang mengansuransikan harus memiliki kepentingan (interest) atas harta benda yang dapat
diasuransikan (insurable ). kepentingan dan objek tersebut harus legal dan equitable (tidak melawan
hukum dan layak). Memiliki kepentingan atas obyek yang diasuransikan apabila Anda menderita
kerugian keuangan seandainya terjadi musibah yang menimbulkan kerugian atau kerusakan atas obyek
Pokok Asuransi
Prinsip-prinsip

tersebut. Pelanggaran prinsip ini bisa berakibat klaim tidak dapat dibayarkan. Apabila terjadi musibah
atas obyek yang diasuransikan dan terbukti bahwa Anda tidak memiliki kepentingan keuangan atas
obyek tersebut, maka Anda tidak berhak menerima ganti rugi

2. Utmost Good Faith (itikad terbaik)


Tertanggung berkewajiban memberitahukan sejelas-jelasnya dan teliti mengenai segala fakta-fakta penting
yang berkaitan dengan obyek yang diasuransikan (fakta material yang akan mempengaruhi Penanggung
dalam menerima atau menolak suatu permohonan asuransi). Sedangkan pihak Penanggung berkewajiban
menjelaskan risiko-risiko yang dijamin maupun yang dikecualikan, segala persyaratan dan kondisi
peranggungan secara jelas serta teliti. Kewajiban untuk memberikan fakta-fakta penting tersebut berlaku :
Sejak perjanjian mengenai perjanjian asuransi dibicarakan sampai kontrak asuransi selesai dibuat,
1. Selama masa kontrak dan pada saat perpanjangan kontrak asuransi.
2. Pada saat terjadi perubahan pada kontrak asuransi dan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
perubahan
PRINSIP-PRINSIP POKOK ASURANSI

3. Indemnity (ganti rugi indemnitas)


Bertujuan mengembalikan posisi Tertanggung pada posisi sesaat sebelum terjadi kerugian yang dijamin
polis. Apabila obyek yang diasuransikan terkena musibah sehingga menimbulkan kerugian maka kami
akan memberi ganti rugi untuk mengembalikan posisi keuangan Anda setelah terjadi kerugian menjadi
sama dengan sesaat sebelum terjadi kerugian. Dengan demikian Anda tidak berhak memperoleh ganti
Pokok Asuransi
Prinsip-prinsip

rugi yang lebih besar (mengambil keuntungan) daripada kerugian yang Anda derita. Beberapa cara
pembayaran ganti rugi yang berlaku: 1. Pembayaran dengan uang tunai, atau 2. Perbaikan, atau
Penggantian, atau Pemulihan kembali.

4. Subrogation (subrogasi)
Sebagai konsekuensi dari prinsip Indemnity adalah pengalihan hak (subrogasi) dari Tertanggung kepada
Penanggung jika Penanggung telah membayar ganti rugi kepada Tertanggung. Prinsip subrogasi diatur
dalam pasal 284 kitab Undang- Undang Hukum Dagang, yang berbunyi: “Apabila seorang penanggung
telah membayar ganti rugi sepenuhnya kepada tertanggung, maka penanggung akan menggantikan
kedudukan tertanggung dalam segala hal untuk menuntut pihak ketiga yang telah menimbulkan kerugian
pada Tertanggung.
PRINSIP-PRINSIP POKOK ASURANSI

Prinsip-prinsip
Pokok Asuransi
5. Indemnity (ganti rugi indemnitas) 6. Contribution (kontribusi)
Bertujuan mengembalikan posisi Tertanggung pada posisi sesaat sebelum terjadi Jika suatu objek diasuransikan ke beberapa parusahaan asuransi maka akan berlaku prinsip
kerugian yang dijamin polis. Apabila obyek yang diasuransikan terkena musibah kontribusi atas masing-masing perusahaan asuransi tersebut. Contoh: Anda
sehingga menimbulkan kerugian maka kami akan memberi ganti rugi untuk mengasuransikan satu unit bangunan rumah tinggal + isinya seharga 200 juta rupiah
kepada tiga perusahaan asuransi : Misal Asuransi A 200 juta, B 100 juta dan C 100 juta
mengembalikan posisi keuangan Anda setelah terjadi kerugian menjadi sama
rupiah. Bila bangunan tersebut terbakar habis (mengalami kerugian total) maka maksimum
dengan sesaat sebelum terjadi kerugian. Dengan demikian Anda tidak berhak ganti rugi yang Anda peroleh dari masing-masing asuransi adalah : A = 200 juta/ 400 juta x
memperoleh ganti rugi yang lebih besar (mengambil keuntungan) daripada 200 juta = 100 juta rupiah B = 100 juta/ 400 juta x 200 juta = 50 juta rupiah C = 100 juta/ 400
kerugian yang Anda derita. Beberapa cara pembayaran ganti rugi yang berlaku: juta x 200 juta = 50 juta rupiah Berarti jumlah ganti rugi yang Anda terima dari ke-3
1. Pembayaran dengan uang tunai, atau 2. Perbaikan, atau Penggantian, atau perusahaan asuransi tersebut bukanlah Rp. 400.000.000,00 melainkan Rp. 200.000.000,00
Pemulihan kembali. sesuai dengan harga yang sebenarnya
PRINSIP-PRINSIP POKOK ASURANSI

Prinsip-prinsip
Pokok Asuransi

6. Proximate Cause (kausa proksimal)


Prinsip penyebab utama yang aktif dan efisien menimbulkan suatu kerugian dalam suatu kejadian.  Apabila kepentingan yang
diasuransikan mengalami musibah atau kecelakaan, maka pertama-tama kami akan mencari sebab-sebab yang aktif dan efisien yang
menggerakkan suatu rangkaian peristiwa tanpa terputus sehingga pada akhirnya terjadilah musibah atau kecelakaan tersebut. Suatu
prinsip yang digunakan untuk mencari penyebab kerugian yang aktif dan efisien adalah: “Unbro ke n Chain o f Eve nts” yaitu suatu
rangkaian mata rantai peristiwa yang tidak terputus
JENIS-JENIS ASURANSI

DARI PENYELENGGARAANNYA

Asuransi Umum Asuransi Swasta


(Public Insurance) (Private Insurance)
JENIS-JENIS ASURANSI

DARI OBYEK ASURANSI

Asuransi Jiwa (Life Asuransi Umum


Insurance) (General Insurance)

Anda mungkin juga menyukai