Anda di halaman 1dari 26

SURAT BERHARGA

SILABUS

▪ Pengertian Surat Berharga


▪ Fungsi Surat Berharga
▪ Dasar Hukum Surat Berharga
▪ Penggolongan Surat Berharga
▪ Dasar-dasar mengikat Para Pihak
▪ Syarat Umum Surat Berharga
▪ Klausula-klausula dalam Surat Berharga
▪ Surat Berharga Yang Diatur dalam KUHD
▪ Surat Berharga diluar KUHD
PENGERTIAN / DEFINISI

▪ Adalah Sebuah dokumen yang diterbitkan oleh penerbitnya sebagai


pemenuhan suatu prestasi berupa pembayaran sejumlah uang
sehingga berfungsi sebagai alat bayar yang di dalamnya berisikan
suatu perintah untuk membayar kepada pihak-pihak yang memegang
surat tersebut, baik pihak yang diberikan SB oleh penerbitnya ataupun
pihak ketiga kepada siapa SB tersebut telah dialihkan
▪ Adalah Surat pengakuan hutang, wesel, saham, obligasi, sekuritas
kredit atau setiap derivatif dan surat berharga atau kepentingan lain
atau suatu kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang lazim
diperdagangkan dalam pasar modal maupun pasar uang. (UU No.
7/1992 tentang Perbankan)
FUNGSI

▪ Sebagai Alat Pembayaran (Alat Tukar Uang)


▪ Sebagai Alat Pemindahan Hak Tagih (diperjual belikan dengan mudah
dan sederhana)
▪ Sebagai Surat Legitimasi (Sebagai surat bukti hak tagih)
DASAR HUKUM

▪ Kitab Undang-undang Hukum Dagang (Wesel, Cek, Surat Sanggup,


Promes atas unjuk, dll)
▪ Peraturan Perundang-undangan lainnya
PENGGOLONGAN BERDASARKAN ISI DAN
PERIKATANNYA

▪ Surat yang Bersifat Hukum Kebendaan


Ciri-cirinya :
- Isi dari perikatan surat adalah bertujuan untuk penyerahan barang
Contoh : Konosemen (Bill of Lading)
▪ Surat Tanda Keanggotaan
yaitu berupa saham-saham dari PT/Persekutuan lainnya yang
memakai sistem saham.Perikatan diwujudkan/terdapat dalam surat seperti
ini berupa perikatan antara persekutuan tsb dg para pemegang saham
(berdasarkan perikatan itu, pemegang saham dapat memakai haknya utk
memberikan suara).
PENGGOLONGAN BERDASARKAN ISI DAN
PERIKATANNYA

▪ Surat Tanda Keanggotaan


yaitu berupa saham-saham dari PT/Persekutuan lainnya yang
memakai sistem saham.Perikatan diwujudkan/terdapat dalam surat
seperti ini berupa perikatan antara persekutuan tsb dg para
pemegang saham (berdasarkan perikatan itu, pemegang saham
dapat memakai haknya utk memberikan suara).

Contoh : Surat Saham


PENGGOLONGAN BERDASARKAN ISI DAN
PERIKATANNYA

▪ Surat Tagihan Hutang


yaitu semua surat atas unjuk / atas pengganti yang mewujudkan
suatu perikatan
Contoh : Wesel, Cek, Surat Sanggup
DASAR-DASAR MENGIKAT PARA PIHAK :
PERIKATAN DASAR

▪ Awal terbitnya Surat Berharga tidak akan terlepas dari perjanjian/selalu


didahului suatu transaksi/perbuatan hukum antara para pihak dengan
kata lain adanya Perikatan Dasar.
▪ Perikatan tersebut berbentuk perjanjian.
▪ Penerbitan Surat Berharga merupakan tindak lanjut dari perikatan
dasarnya
DASAR-DASAR MENGIKAT PARA PIHAK :
TEORI DASAR

▪ Teori Kreasi (Creatietheorie)


Surat Berharga mengikat penerbitnya adalah karena tindakan penerbit
menandatangani Surat Berharga tersebut
DASAR-DASAR MENGIKAT PARA PIHAK :
TEORI DASAR

▪ Teori Kepatutan
Penerbit Surat Berharga terikat dan hrs membayar Surat Berharga
kepada siapapun pemegangnya. Namun jika pemegang Surat
Berharga tergolong “tdk pantas” maka penerbit tidak terikat untuk
membayarnya
DASAR-DASAR MENGIKAT PARA PIHAK :
TEORI DASAR

▪ Teori Perjanjian
Alasan Surat Berharga mengikat Penerbitnya karena penerbit telah
membuat suatu perjanjian dengan pihak pemegang Surat Berharga
tersebut yakni perjanjian membayarnya
DASAR-DASAR MENGIKAT PARA PIHAK :
TEORI DASAR

▪ Teori Penunjukan
Alasan Surat Berharga mengikat Penerbitnya karena pihak pemegang
Surat Berharga menunjukkan Surat Berharga tersebut kepada penerbit
untuk mendapatkan pembayarannya
SYARAT UMUM SURAT BERHARGA

▪ Nama surat (wesel/cek/dll)


▪ Perintah/janji tanpa syarat
▪ Nama tersangkut
▪ Hari gugur
▪ Tempat pembayaran
▪ Nama penerima/pemegang
▪ Tgl, tempat surat diterbitkan
▪ Tanda tangan penerbit
KLAUSULA DALAM SURAT BERHARGA

▪ Atas pembawa/atas unjuk/atas tunjuk (aan toonder), pengalihannya dengan


menyerahkan surat tersebut
▪ Atas pengganti (aan order), pengalihannya dg cara endosemen
SURAT BERHARGA YANG DIATUR DALAM KUHD

▪ Surat Wesel
▪ Surat Cek
▪ Surat Sanggup
▪ Promes atas unjuk
PENJELASAN SURAT BERHARGA DALAM KUHD

Surat Berharga yang diatur dalam


KUHD
1. Surat Wessel
Adalah surat berharga yang memuat kata wessel didalamnya, diberikan tanggal dan ditandatangani disuatu tempat, dalam mana si penerbit memberi perintah tanpa syarat kepada tersangkut untuk pada hari
bayarmembayar sejumlah uang kepada orang (penerima) yang ditunjuk oleh penerbit atau penggantinya disuatu tempat tertentu

Syarat-syarat formil bagi suatu wessel diatur dalam pasal 100 KUHD bahwa.dimana harus memenuhi hal-hal sebagai berikut:
a. Kata "wesel", disebut dalam teksnya sendiri dan di istilahkan dalam bahasa surat itu.
b. Perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.
c. Nama si pembayar/tertarik.
d. Penetapan hari bayar.
e. Penetapan tempat dimana pembayaran harus dilakukan.
f. Nama Orang/pihak kepada siapa atau pihak lain yang ditunjuk olehnya pembayaran harus dilakukan.
g. Tanggal dan tempat ditariknya surat wesel.
h. Tanda tangan pihak yang mengeluarkan (penarik)
PENJELASAN SURAT BERHARGA DALAM KUHD

Surat Berharga yang diatur dalam


KUHD
2. Surat Sanggup
Adalah adalah surat berharga yang memuat kata "aksep” atau Promes dalam mana penerbit menyanggupi untuk membayar sejumlah yang kepada orang yang disebut
dalam surat sanggup itu atau penggantinya atau pembawanya pada hari bayar

Surat sanggup mirip dengan surat wesel, tetapi berapa syarat pada surat wesel tidak berlaku pada surat sanggup, perbedaannya dengan surat wesel adalah:
a. Surat sanggup tidak mempunyai tersangkut.
b. Penerbit dalam surat sanggup tidak memberi perintah untuk membayar, tetapi menyanggupi untuk membayar.
c. Penerbit surat sanggub tidak menjadi debitur regres, tetapi debitur surat sanggup.
d. Penerbit tidalk menjamin seperti pada penerbit wesel, tetapi melakukan pembayaran sendiri sebagai debitur surat sanggup.
e. Penerbit surat sanggup merangkap kedudukan sebagai akseptan pada wesel yaitu mengikatkan diri untuk membayar
PENJELASAN SURAT BERHARGA DALAM KUHD

Surat Berharga yang diatur dalam


KUHD
2. Surat Sanggup
Sebagaimana dengan surat wesel, Undang-Undang juga mengharuskan adanya berapa syarat yang harus terdapat dalam surat sanggub supaya dapat disebutkan surat seperti yang
diatur dalam pasal 174 KUH Dagang yaitu :
Baik clausula: “sanggub”, maupun nama “surat sanggub” atau promes atas pengganti yang dimuatkan didalam teks sendiri, dan dinyatakan dalam bahasa dengan mana surat itu
disebutkan .
Janji yang tidak bersyarat untuk membayar suatu jumlah tertentu.
Penunjukan hari gugur.
Penunjukan tempat, dimana pembayaran harus terjadi.
Nama orang, kepada siapa atau kepada penggantinya pembayaran itu harus dilakukan.
Penyebutan hari penanggalan, beserta tempat, dimana surat sanggub itu ditanda tangani.
Tanda tangan orang yang mengeluarkan surat itu
PENJELASAN SURAT BERHARGA DALAM KUHD

Surat Berharga yang diatur dalam


KUHD
3. Cek
adalah surat berharga yang memuat kata cek/cheque dalam mana penerbitannya memerintahkan kepada bank tertentu untuk membayar sejumlah uang kepada orang yang namanya disebut dalam cek,
penggantinya, pembawanya pada saat ditunjukkan. Dalam pasal 178 KUHD ditentukan syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi suatu cek dan kalau salah satu syarat dalam pasal, tersebut tidak dipenuhi,
maka kertas itu tidak dapat diperlakukan sebagai cek

Syarat-syarat cek tersebut adalah:


a. Pada setiap cek harus terdapat kata cek dan dinyatakan dalam bahasa cek itu ditulis.
b. Perintah tidak bersyarat untuk membayar suatu jumlah tertentu.
c. Nama orang (bankir) yang harus membayar.
d. Penunjukkan tempat dimana pembayaran harus terjadi.
e. Penyebutan tanggal serta 'tempat dimana cek ditertibkan.
f. Tanda tangan dari orang yang menerbitkan cek.
PENJELASAN SURAT BERHARGA DALAM KUHD

Surat Berharga yang diatur


4. Kwitansi-kwitansi dan promes atas tunjuk
adalah suatu surat yang ditanggali, diterbitkan oleh penanda tangannya terhadap orang lain untuk suatu
pembayaran sejumlah uang yang ditentukan didalamnya kepada penunjuk (atas tunjuk) pada waktu
dalam KUHD

diperlihatkan

Syarat-syarat cek tersebut adalah:


a. Pada setiap cek harus terdapat kata cek dan dinyatakan dalam bahasa cek itu ditulis.
b. Perintah tidak bersyarat untuk membayar suatu jumlah tertentu.
c. Nama orang (bankir) yang harus membayar.
d. Penunjukkan tempat dimana pembayaran harus terjadi.
e. Penyebutan tanggal serta 'tempat dimana cek ditertibkan.
f. Tanda tangan dari orang yang menerbitkan cek.
PERBEDAAN WESEL DAN CEK (WESEL)

▪ Wesel : sebagai alat pembayaran kredit.


▪ Wesel : Waktu peredaran 1 th.
▪ Wesel : Dapat diterbitkan atas bankir atau bukan bankir.
▪ Wesel : Waktu pembyran pada wkt tertentu yang telah ditetapkan dalam wesel.
▪ Wesel : Pemegang dapat memperoleh pmbayaran sebelum hari bayar dengan
cara endosemen.
▪ Wesel mengenal akseptasi.
▪ Walaupun dpt diterbitkan atas penglihatan, wesel bersifat atas pengganti (aan
order).
PERBEDAAN WESEL DAN CEK (CEK)

▪ Cek : sebagai alat pembayaran tunai.


▪ Cek : Waktu peredaran 70 hr.
▪ Cek Harus diterbitkan atas bankir.
▪ Cek harus dibayar pada waktu diperlihatkan.
▪ Cek : Memperoleh pembayaran dengan lngsung saja diperlihatkn kepada
bankirnya
▪ Cek tidak mengenal akseptasi.
▪ Cek dapat diterbitkan atas pengganti dan dapat juga atas unjuk. Umumnya cek
diterbitkan atas unjuk sehingga peralihannya cukup dari tangan ke tangan.
SURAT BERHARGA YANG TIDAK DIATUR DALAM
KUHD

▪ Surat Obligasi
▪ Bilyet Giro
▪ Sertifikat Bank Indonesia
▪ Surat Berharga Komersial
▪ Traveller’s Cheque
PENJELASAN SURAT BERHARGA DILUAR KUHD

Surat Berharga yang tidak diatur


secara khusus dalam KUHD

1. Bilyet Giro
Adalahh surat perintah tak bersayarat dari nasabah yang telah dibakukan bentuknya kepada bank
penyimpan dana untuk memindahkan sejumlah dana dari rekening giro yang bersangkutan kepada pihak
penerima yang disebutkan namanya, kepada bank yang sama atau kepada bank lainnya (Purwosutjipto),

Kedudukan Bilyet Giro dengan cek hampir sama, hanya bedanya cek adalah alat pembayaran tunai
sedangkan bilyet giro merupakan alat pembayaran yang bersifat giral, dengan cara memindah bukukan
sejumlah dana dari si penerbit
PENJELASAN SURAT BERHARGA DILUAR KUHD

Surat Berharga yang tidak diatur 2. Travels Cheque


secara khusus dalam KUHD Adalah surat yang berharga dikeluarkan oleh sebuah bank, yang mengandung nilai, dimana bark
penerbit sanggub membayar sejumlah uang sebesar nilai nominalnya kepada orang yang tanda
tangannya tertera ada cek perjalanan itu
Kedudukan Bilyet Giro dengan cek hampir sama, hanya bedanya cek adalah alat pembayaran tunai
sedangkan bilyet giro merupakan alat pembayaran yang bersifat giral, dengan cara memindah bukukan
sejumlah dana dari si penerbit

Syarat-syarat formal yang biasanya terdapat didalam suatu cek perjalanan, adalah sebagai berikut:
Nama Travels Cheque secara Tersendiri.
Nilai nominal dari travels cheque.
Nama bank yang mengeluarkan.
Nomor seri dari tanggal pengeluaran cek perjalanan.
Tanda tangan orang yang berpergian pada waktu pembelian TC tanda tangan pada waktu penguangan
cek perjalanan.
Perintah membayar tanpa syarat.
Dapat dibayarkan sebagai alat pembayaran yang sah.
Tanda tangan dari bank penerbit

Anda mungkin juga menyukai