Anda di halaman 1dari 17

Gangguan Skizofrenia

Psikologi Abnormal
Pertemuan 13
Iis Kurniasih, S.Psi., M.A
Gangguan Skizofrenia
Definisi Gangguan Skizofrenia

Gejala – Gejala Gangguan Skizofrenia

Tipe – Tipe Gangguan Skizofrenia

Etiologi Gangguan Skizofrenia

Penanganan Gangguan Skizofrenia


Definisi Gangguan Skizofrenia

Skizofrenia adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani “schizein” yang berarti
terpisah atau pecah dan “phrenia” yang berarti jiwa. Kata-kata tersebut menjelaskan tentang
karakteristik utama dari skizofrenia yaitu adanya pemisahan antara pikiran, emosi dan
perilaku dari orang yang mengalaminya.

Skizofrenia merupakan gangguan psikotik yang merusak dan melibatkan gangguan yang khas
dalam berpkir (delusi), persepsi (halusinasi), pembicaraan, emosi dan perilaku. Skizofrenia
mengganggu persepsi tentang dunia, pikiran, pembicaraan, gerakan dan hampir seua aspek lain
dalam fungsi keseharian klien. Biasanya bersifat kronis dengan angka kekambuhan yang tinggi.
Gejala-gejala yang lebih jelas, secara umum
meliputi manifestasi-manifestasi yang lebih aktif
dari perilaku abnormal, atau distorsi dari
Gejala Positif perilaku normal, termasuk delusi dan
halusinasi.

Gejala-Gejala
Gejala Gejala ini meliputi berbagai macam perilaku
Gangguan Disorganisasi eratik yang memengaruhi pembicaraan,
Skizofrenia perilaku motorik, dan reaksi emosional.

Simtom yang defisit, yaitu perilaku yang


Gejala Negatif seharusnya dimiliki oleh orang normal, namun
tidak dimunculkan oleh individu yang
mengalami gangguan skizofrenia.
Kriteria Gangguan Skizofrenia

● Delusi
● Halusinasi
● Pembicaraan yang terdisorganisasi
● Perilaku katatonik atau sangat terdisorganisasi
● Gejala-Gejala negatif seperti pendataran afeksi, alogia, atau avolisi
● Disfungsi sosial dan okupasional
● Tidak memedulikan perawatan diri
● Persisten selama paling tidak 6 bulan
Gejala-Gejala Positif Gangguan Skizofrenia

● Delusi atau waham  keyakinan yang keliru dan tetap dipertahankan meskipun dipertemukan
dengan berbagai bukti atas kekeliruannya (gangguan isi pikiran)
contoh waham kebesaran : sangat meyakini bahwa ia merupakan orang yang sangat hebat dan
punya kekuatan.
● Halusinasi  Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat,
didengar atau diindra meskipun hal-hal itu tidak riil atau tidak benar-benar ada.
Contoh halusinasi Pendengaran  orang mendengar suara-suara yang sebenarnya tidak ada
(suara yang meminta klien untuk melakukan bunuh diri)
Contoh halusinasi penglihatan  melihat sesuatu tetapi sebenarnya tidak ada (melihat orang
yang disayangi dan membuat patah hati muncul didepannya)
Gejala-Gejala Disorganisasi

● Pembicaraan yang terdisorganisasi penderita memiliki insight lemah, bicara melompat2,


pembicaraan tidak logis. Tangentiality (menyimpang jauh dari pertanyaannya), loose association
(mengubah topik secara mendadak dengan topik yang tidak berkaitan)
● Perilaku katatonik atau sangat terdisorganisasi perilaku katatonik melibatkan disfungsi
motorik, dimana orang tetap diam tak bergerak, kadang-kadang dengan postur yang ganjil dalam
jangka waktu yang lama. Perilaku sangat terdisorganisasi individu bisa saja menampilkan
perilaku tertentu yang berulang-ulang
Gejala-Gejala Negatif Gangguan Skizofrenia

● Avolisi ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-kegiatan penting, individu


yang mengalami ini memiliki minat yang rendah untuk melakukan sesuatu, bahkan fungsi-fungsi dasar
sehari-hari termasuk kesehatan pribadi
● Alogia  kuangnya jumlah atau isi pembicaraan. Orang dengan alogia merespon pertanyaan dengan
jawaban-jawaban pendek yang isinya terbatas dan mungkin tampak tidak tertarik untuk berbincang.
● Anhedonia  Ketidakmampuan untuk memperoleh kesenangan, muncul antaralain dalam bentuk
hilangnya minat dalam aktivitas rekreasional, kegagalan menjalni hubungan yang dekat dengan orang
lain dan hilangnya minat dalam hubungan seksual.
● Pendataran Afek  ketikdamampuan dalam menampilkan ekspresi emosi (bicara tanpa nada dan
tatapan mata kosong)
Tipe-Tipe Gangguan Skizofrenia

Tipe Paranoid Tipe Terdisorganisasi

Tipe Katatonik Tipe Tak Terbedakan

Tipe Residual
Tipe Paranoid
● Mencolok dalam hal delusi dan halusinasi
● Keterampilan kognitif dan afek relatif utuh
● Tidak mengalami pembicaraan maupun perilaku yang terdisorganisasi maupun afek datar (perilaku
motorik atau emosionalnya relatif utuh)
● Prognosis lebih baik dibanding tipe lainnya
Tipe Terdisorganisasi

● Perilaku dan pembicaraan mengalami distrupsi


● Afek datar
● Menghabiskan banyak waktu di cermin
● Tipe ini sebelumnya disebut hebefrenik
● Individu mengalami kesulitan sejak dini, jarang menunjukkan perbaikan yang mencari ciri pada
bentuk lain
Tipe Katatonik

● Respon motorik tidak lazim dalam bentuk posisi yang tetap


● Kegiatan yang dilakukan bersifat eksesif
● Menolak usaha orang lain untuk menggerakkan atau mengubah posisinya
● Sering mengulang kata-kata orang lain (echolalia) dan gerakan orang lain (echopraxia)
● Tipe katatonik ini memiliki aktivitas motor yang berlebihan, negativisme berlebihan, keanehan
gerakan
Tipe Tak Terbedakan

● Individu menunjukkan gejala skizofrenia namun tidak tepat disklasifiksikan dalam


subtipe diatas
● Individu yang mengalami hal ini memiliki gejala-gejala utama tetapi tidak memenuhi
kriteria tipe paranoid, terdisorganisasi, katatonik
Tipe Residual

● Individu pernah mengalami setidaknya satu episode skizofrenia tetapi tidak lagi memanifastesikan
gejala-gejala utamanya
● Mereka memiliki gejala-gejala aneh yang merupakan sisa-sisa gangguan terdahulu seperti
menarik diri, pikiran ganjil, inaktifitas, afek datar
Etiologi Gangguan Skizofrenia
● Pemicunya  Kejadian hidup yang traumatik dan menimbulkan stress, Expressed emotion yang
tinggi (kritik, sikap bermusuhan, intruksi keluarga)
● Pengaruh biologis  kecenderungan yang diwarisi (genetik) untuk mengembangkan penyakit,
komplikasi prenatal/persalinan (infeksi viral selama kehamilan atau kecelakaan dalam proses
persalinan yang memengaruhi sel-sel otak anak)
● Neurobiologis kimiawi otak (abnormalitas pada disitem dopamin dan gultamat), struktur otak
(ventrikel yang membesar)
● Pengaruh psikologis dan sosial  Lingkungan (pengalaman keluarga pada usia dini), peristiwa
traumatis, gaya interaksi yang terlalu banyak mengandung kritik, sikap bermusuhan.
● Faktor budaya  kepercayaan terhadap hal-hal tertentu
Penanganan Gangguan Skizofrenia

● Perawatan Rumah Sakit


● Intervensi biologis
Pemberian obat antipsikotik  penanganan obat harus konsisten agar efektif. Dosis yang tidak
konsisten dapat memperberat gejala yang sudah ada atau menciptakan gejala baru
● Intervensi Psikososial
 Terapi individual
 Terapi Kelompok
 Terapi Keluarga
 Pelatihan Keterampilan Sosial
Sekian dan Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai