Anda di halaman 1dari 14

Kerajaan mataram

islam
NAMA ANGGOTA

01 09 15 30

Adhi Tri Atmaka David Hendra Lathifa Puspita Wianda


Kurniawan Ningrum Berliana Aziz
MATERI

latar belakang Masa


runtuhnya

Sosial politik Masa kejayaan


Kerajaan Mataram
Kerajaan Mataram (Kesultanan Mataram)
merupakan kerajaan Islam yang berdiri di
tanah Jawa pada abad ke-17. Kerajaan
Mataram Islam berpusat di kawasan Kota
Gede, Yogyakarta saat ini. Wilayah kekuasaan
Kerajaan Mataram sebelum tahun 1613
mencakup wilayah Kerajaan Pajang atau Jawa
Tengah.
Kemudian di bawah pemerintahan Sultan
Agung Hanyokrokusumo (1613-1645) wilayah
kekuasaan Mataram diperluas hingga
mencakup kawasan Jawa Barat, sebagian
Jawa Timur seperti Surabaya, Lasem,
Pasuruan, Tuban dan Madura.
Latar Belakang
Sejarah singkat kerajaan Mataram Islam dimulai ketika Sultan Hadiwijaya berkuasa di
Pajang, Ki Ageng Pemanahan dilantik menjadi bupati di Mataram. Hadiah ini merupakan
imbalan atas keberhasilannya membantu menumpas Aria Penangsang. Selain itu,
putranya yaitu Sutawijaya diambil sebagai anak angkat oleh Sultan Hadiwijaya.
Pada tahun 1575, Ki Ageng Pemanahan wafat, kemudian Sutawijaya diangkat menjadi bupati
di Mataram. Namun Sutawijaya tidak puas hanya menjadi bupati dan ingin menjadi raja
yang menguasai seluruh Jawa. Sehingga Sutawijaya memperkuat sistem pertahanan
Mataram.
Hal ini diketahui oleh Hadiwijaya, sehingga ia mengirim pasukan untuk menyerang Mataram.
Peperangan sengit terjadi pada tahun 1582, dimana prajurit Pajang menderita
kekalahan. Di samping itu, keadaan Sultan Hadiwijaya dalam keadaan sakit dan
kemudian wafat.
Kemudian terjadilah perebutan kekuasaan di antara para bangsawan Pajang. Pangeran
Pangiri yang merupakan menantu Hadiwijaya sekaligus bupati Demak datang menyerbu
Pajang untuk merebut tahta. Namun, hal ini ditentang oleh para bangsawan Pajang yang
bekerja sama dengan Sutawijaya. Akhirnya, Pangeran Pangiri dikalahkan dan diusir dari
Pajang.
Setelah kondisi mulai aman, Pangeran Benawa, putra Hadiwijaya menyerahkan tahtanya
kepada Sutawijaya. Kemudian pusat pemerintahan dipindah ke Mataram pada tahun
1586. Dan berdirilah Kerajaan Mataram.
Kehidupan Sosial
Kehidupan masyarakat Mataram Islam
sangatlah tertata dengan baik. Dimana semua
hal selalu berdasarkan hukum Islam. Tanpa
meninggalkan norma-norma lama begitu saja.
Dalam pemerintahan Mataram Islam, raja
merupakan pemegang kekuasaan tertinggi
dan diikuti sejumlah pejabat kerajaan.

Di bidang keagamaan. Terdapat penghulu, khotib, naid dan


surantana yang bertugas memimpin upacara-upacara
keagamaan. Di bidang pengadilan dalam istana terdapat
jabatan jaksa yang bertugas menjalankan pengadilan. Dan
demi terciptanya ketertiban di seluruh kerajaan, Mataram
Islam menciptakan peraturan yaitu anger-anger yang
harus dipatuhi.
Kehidupan Politik
Sutowijoyo mengangkat dirinya sebagai raja Mataram dengan
gelar Pguambahan Senopati (1586-1601) dengan ibukota kerajaan
di Kota Gede. Tindakan-tindakan penting yang dilakukan ialah
meletakkan dasar-dasar Kerajaan Mataram dan berhasil
memperluas wilayah kekuasaan ke timur, Surabaya, Madiun
dan Ponorogo, dan ke barat menundukkan Cirebon dan Galuh.
Raja yang Memimpin
Ki Ageng Pamanahan
01 (1556 – 1584)

Panembahan Senapati
02 (1584 – 1601)

Raden Mas Jolang (1601


03 – 1613)

Raden Mas Rangsang (1613 –


04 1646)

Amangkurat I
05 (1646-1676)

Amangkurat II
06 (1677-1703)
PENINGGALAN
Pertapaan Kembang
Masjid Kotagede Lampir
Meriam Segara Wana dan
Syuh Brata

Kitab Sastra Pasar Legi Masjid Agung Gedhe


Gending Kotagede Kauman
Masa Kejayaan
Mataram Islam mencapai puncak kejayaannya pada jaman
Sultan Agung Hanyokrokusumo (1613-1646). Daerah
kekuasaannya mencakup Pulau Jawa (kecuali Banten dan
Batavia), Pulau Madura, dan daerah Sukadana di Kalimantan
Barat. Pada waktu itu, Batavia dikuasai VOC (Vereenigde
Oost Indische Compagnie ) Belanda.Kekuatan militer
Mataram sangat besar. Sultan Agung yang sangat anti
kolonialisme itu menyerang VOC di Batavia sebanyak dua
kali (1628 dan 1629). Pada saat itu, Sultan Agung memakai
konsep politik keagungbinataran yang berarti bahwa
kerajaan Mataram harus berupa ketunggalan, utuh, bulat,
tidak tersaingi,dan tidak terbagi-bagi.
Masa Keruntuhan
Kemunduran Kerajaan Mataram Islam berawal ketika Sultan
Agung merebut Batavia untuk menguasai seluruh Jawa dari
Belanda. Akan tetapi Mataram Islam mengalami kekalahan.
Setelah kekalahan tersebut, kehidupan ekonomi rakyat
terbengkalai, karena sebagian rakyat dikerahkan untuk
berperang.
Perseteruan antara Wangsa Syailendra terhadap Jawa terus
berlanjut bahkan ketika Wangsa Isana berkuasa. Ketika Mpu
Sindok memulai periode di Jawa Timur, pasukan Sriwijaya
datang menyerang. Pertempuran terjadi di daerah
Anjukladang atau Nganjuk, Jawa Timur. Peperangan
dimenangkan oleh pihak Mpu Sindok.
Faktor Runtuhnya
Mataram
Faktor Eksternal
• Letusan gunung Merapi yang mengeluarkan
lahar. Lahar tersebut menimbun candi-candi
yang didirikan oleh kerajaan sehingga candi
rusak.
Faktor Internal • Pada tahun 927 – 929 M terjadi krisis politik.
• Adanya campur tangan VOC dalam sistem
• Tidak ada pembentukan pemimpin pemerintahan
baru • Adanya pertimbangan ekonomi.
• • Masuknya agama Islam, Adipari dari daerah
Perang saudara melemahkan
pedalaman yang beragama Islam merasa tidak
kekuatan, perang paregreg
terikat oleh kekuasaan kerajaan Majapahit
menimbulkan malapetaka bagi
sehingga mereka tidak taat dan setia kepada
rakyat dan kaum bangsawan penguasa yang beragama Hindu.
THANKS !

—group5

Anda mungkin juga menyukai