Oleh:
Dr. Ir. Dwi Listyawardani, M.Sc, Dip.Com.
DEPUTI BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN
REPRODUKSI
2 80
57.9
52.1 54.7 56.7 57.4 57.2
1.5 6047.1
1 40
TARGET RPJMN 2019 : TARGET RPJMN 2019 : All
0.5 TFR : 2,28 Per WUS 20 methods
CPR : 66% Modern
0 0
1991 1994 1997 2002 2007 2012 2017 1991 1994 1997 2002 2007 2012 2017
RPJMN
50
12 48
10 10.6 40 39 36
8
6
2019 : 30
35
4 UNMET 20
10
TARGET RPJMN 2019 :
2 ASFR 15-19 : 38 per 1000 Kelahiran
0 NEED : 0
1991 1994 1997 2002 2007 2012 2017
1991
9.91%
1994 1997 2002-
03
2007 2012 2017
Nas
Unmet need Prov > Unmet need
Papua Barat 11 12.7 23.7
Maluku 8.8 10.2 19
Maluku Utara 7.7 10 17.7
NTT 9.8 7.7 17.6
Kalimantan Utara 6.2 9.6 15.8
NTB 7.9 7.7 15.7
DKI Jakarta 6.5 9.2 15.7
Papua 6 9.2 15.2
Sulawesi Tenggara 8.2 7 15.2
Sulawesi Barat 7 7.6 14.6
Sulawesi Selatan 6.3 8 14.4
Gorontalo 3.9 9.1 12.9
Sulawesi Utara 4.8 7.6 12.4
Aceh 5.6 6.7 12.3
Riau 5.8 5.5 11.3
Jawa Barat 4 7 11
Jawa Tengah 3.7 7.1 10.8 19 Prov
Bali 2.6 8 10.7
Sumatera Utara 3.8 6.9 10.7
Indonesia 4.1 6.5 10.6
Target Renstra 2015-2019 15 Prov
need Nas
Unmet need Prov < Unmet
Kalimantan Timur 4 6.2 10.2
Kepulauan Riau 3.7 6.3 10.1
Kalimantan Barat 5.3 4.5 9.8
Banten 4.2 5.7 9.8 INDIKATOR 2015 2016 2017 2018 2019
Sulawesi Tengah 3.1 6.3 9.4
Sumatara Barat 2.9 6.2 9.1 Persentase kebutuhan ber- 10,60 10,48 10,26 10,14 9,91
Sumatera Selatan 2.7 5.9 8.6 KB yang tidak terpenuhi
Kalimantan Selatan 2.5 6 8.5 (unmet need)(%)
Lampung 3.2 5.2 8.4
Jawa Timur 2.7 5 7.8 Penjarangan
Bengkulu 2.8 4.1 6.9 Pembatasan
Jambi 2.9 3.9 6.8 Total Unmet Need
Kalimantan Tengah 2.1 4.2 6.3
D.I Yogyakarta 1.8 4.4 6.3
Bangka Belitung 1.5 4.1 5.6
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Sumber : Hasil SDKI 2017
PA MKJP DAN NON MKJP TERHADAP CPR CARA MODERN (%)
NTT 57.63 42.37
Sumatera Utara 59.82 40.18
Gorontalo 62.18 37.82
Bali 62.41 37.59
D.I Yogyakarta 67.82 32.18
70
60
0.9 1.3 1.8
2.5
0.7
0.9
50 13.2 13.2 13.6 12.1
0.8 15.4
17.1
40 14.8
30
21.1 27.8 29
15.2 31.8 31.9
11.7
20
3.1
4.9
6
4.3
10 13.3 4.7
10.3 2.8 3.3
8.1 6.2 4.7
4.9 3.9
0.6 0.7 0.4 0.4 0.2 0.2 0.2
2.7 3.1 3 3.7 3 3.2 3.8
0
SDKI 1991 SDKI 1994 SDKI 1997 SDKI 2002 SDKI 2007 SDKI 2012 SDKI 2017
Sumber : SDKI 1991 , 1994, 1997, 2002, 2007, 2012 dan 2017
TOTAL DEMAND UNTUK KELUARGA BERENCANA (%)
Nas
Total Demand Prov > Total Demand
D.I Yogyakarta 6.3 76 82.2
Sulawesi Utara 12.4 67.4 79.8
Kalimantan Tengah 6.3 73.2 79.5
Bali 10.7 67.3 78
Lampung 8.4 69.6 77.9
Jawa Timur 7.8 69.8 77.6
Bengkulu 6.9 70.5 77.4
Bangka Belitung 5.6 71.1 76.8
Kalimantan Timur 10.2 66.5 76.7
Kalimantan Barat 9.8 66.9 76.7
Kalimantan Selatan 8.5 68.1 76.6
Jawa Tengah 10.8 65.7 76.5
Jambi 6.8 69.7 76.5 17 Prov
Sumatera Selatan 8.6 67.8 76.4
Sulawesi Tengah 9.4 65.4 74.9
Gorontalo 12.9 61.6 74.5
Jawa Barat 11 63.3 74.3 Total Demand = Unmet Need+Met Need
Indonesia 10.6 63.6 74.2
DKI Jakarta 15.7 56.9 72.6
Riau 11.3 60.3 71.6
Nas
Total Demand Prov < Total Demand
Banten 9.8 61.6 71.4
Sulawesi Selatan 14.4 56.8 71.1
17 Prov
Maluku Utara 17.7 51.9 69.6
Sumatera Utara 10.7 58.9 69.5
Sumatera Barat 9.1 60.1 69.2
Kepulauan Riau 10.1 59 69.1
Sulawesi Tenggara 15.2 53.8 69
Sulawesi Barat 14.6 54.2 68.8
Kalimantan Utara 15.8 52.8 68.6
NTB 15.7 52.3 68
NTT 17.6 50.2 67.7
Maluku 19 46.9 65.8
Papua Barat 23.7 40.5 64.2
Aceh 12.3 51.6 63.9
Papua 15.2 38.4 53.6
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
IUD 9
Alasan Lainnya 1.9
900
797
800
700 602
600 534
Total : 4,912
500 TAHUN 2016
400
300 253 240
182 169 156
200 142 139 130 108
103 97 96 95 94 92 92 86 74 73 73
100 61 59 54 50 49 47 46 41 39
24 15
0
800 695
700
600 529
TAHUN 2017
Total : 4,294
475
500
400
300 230 193
200 147 138 119 119 117 113 110
107 103 97 91 86 86 75 74
100 61 59 53 53 53 45 44 43 39 34 33 28 24
21
0
DIY
RIAU
NTB
NTT
Bali
JATIM
KALTIM
KALSEL
Banten
ACEH
SULUT
JABAR
KALBAR
PAPBAR
SUMUT
SULSEL
SULTENG
PAPUA
SULTRA
JAMBI
KALTARA
MALUT
MALUKU
SULBAR
JATENG
SUMSEL
LAMPUNG
KALTENG
SUMBAR
Kep. BABEL
Kep. RIAU
BENGKULU
DKI JAKARTA
GORONTALO
Sumber : Data Rutin Kesga, 2016-2017
STATUS KESEHATAN PEREMPUAN INDONESIA
Nikah Kehamilan
Ca Ca cervix remaja (15- remaja (15-
12,8% Kekerasan: 1
payudara dari 3 19 th) 19 th)
28,7% perempuan 23,9% 48/1000
Ketidaksetaraan Gender:
Keterbatasan Diskriminasi, Subordinasi, Rentan
Persepsi Budaya Kondisi Geografis
Sosial-Ekonomi Mengalami Kekerasan,
Peran Ganda
15.000 14.211
13.209 Target
Target2017
2017
57,2%
57,2%dari
dari
target
targetRenstra
Renstra
10.428 10.462
10.000 9.511 53.342Faskes
53.342 Faskes
8.037 8.358
7.138
5.000
-
Total Faskes Faskes Bekerjasama BPJS Faskes Belum Bekerjasama BPJS
Keterangan:
• Jumlah faskes yang teregistrasi mengalami penurunan terus menerus (pembersihan data)
• Jumlah yang bekerjasama dengan BPJS mengalami peningkatan
Sumber : Data Potensi Klinik Semester 1 & 2 tahun 2016 serta semester 1 dan 2 tahun 2017
Jenis faskes yang teregistrasi dalam SIM BKKBN 2017
25.000
19.973
20.000 18785
15.000
9.807
9697
10.000
?
6.722
5822
5.000
1.778
1783
816 744 586 590
252 139 12 11
-
Nasional Puskesmas Lainnya RS RS bersalin Pustu Praktik dokter Praktik Bidan
Mandiri
catatan:
Pustu dan praktik bidan mandiri harusnya tidak berdiri sebagai Faskes KB karena merupakan
jejaring/jaringan Faskes KB; Faskes lainnya terlalu banyak dan harus didentifikasi lagi lebih lanjut
(dibanding semester 1 sudah mulai ada perbaikan)
Sumber : Data Potensi Klinik Semester 1 dan 2 tahun 2017
Faskes KB yang bekerjasama dengan BPJS Kes
SUL. BARAT 0.00 100.00
BENGKULU 7.69 92.31
GORONTALO 8.92 91.08
KALTARA 14.58 85.42
SUMSEL 16.36 83.64
LAMPUNG 17.44 82.56
DIY 20.43 79.57
BALI 20.61 79.39
SULSEL 26.08 73.92
BABEL 28.74 71.26
JATIM 29.75 70.25
JAMBI 30.59 69.41
KALTIM 31.01 68.99
RIAU 33.47 66.53
SULTENG 38.04 61.96
JABAR 39.47 60.53
SUMUT 41.75 58.25
Tidak bekerja
BANTEN 42.22 57.78
sama
NASIONAL 44.49 55.51
KALSEL 44.54 55.46 Bekerja sama
JATENG 44.59 55.41
KEP. RIAU 48.78 51.22
NAD 49.82 50.18
NTT 57.17 42.83
KALTENG 59.85 40.15
NTB 61.63 38.37
DKI 61.63 38.37
KALBAR 62.61 37.39
SULTERA 65.25 34.75
SUMBAR 70.52 29.48
SULUT 74.44 25.56
MALUT 85.71 14.29
PAPUA BARAT 92.79 7.21
PAPUA 94.61 5.39
MALUKU 99.21 0.79
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Sarana Penunjang
tidak
29,75
28,65 26.70
27,32 SDKI
memberikan
2012
SDKI
dampak yang
2007
signifikan
terhadap
9,58 9,4
pertambahan
Peserta KB aktif
8,65 8,5
7,68 7,76
6,8 6,41 6,66 6,39
5,7
5,08
4,23
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Sumber: Laporan Pelkon, Ditlaptik – BKKBN 2013, 2014, 2015, 2016 dan
2017
• Cakupan pelayanan KB pasca persalinan dan pasca keguguran masih rendah dan pilihan kontrasepsi
lebih banyak non MKJP
PENAMBAHAN PA TAHUN 2017
Tahun Bulan Jumlah PA Penambahan PA dibandingkan
Des 2016
Sumber Data: Laporan umpan balik Pengendalian Lapangan Des 2016 – Des 2017
Sumber Data: Laporan umpan balik Pengendalian Lapangan Des 2016 dan Des 2017
ISU STRATEGIS, TANTANGAN DAN KEGIATAN STRATEGIS
Peraturan Presiden RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua atas Perpres No. 12/2013 tentang Jaminan Kesehatan
Pasal 21
(4). Pelayanan keluarga berencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c meliputi konseling, pelayanan kontrasepsi termasuk
vasektomi dan tubektomi, bekerjasama dengan Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(4a) Ketentuan mengenai pemenuhan kebutuhan alat dan obat kontrasepsi
bagi peserta jaminan kesehatan di fasilitas kesehatan diatur dengan
Peraturan Kepala Badan kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional
(5). Vaksin untuk imunisasi rutin serta alat dan obat kontrasepsi sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4a) disediakan oleh Pemerintah
dan/atau Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
PERMENKES RI NO. 52 TAHUN 2016 TENTANG
STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN
PROGRAM JAMINAN KESEHATAN
Tarif Pelayanan KB :
1. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) : kapitasi & non kapitasi
a. Tarif Kapitasi: Pil dan Kondom
b. Tarif non kapitasi
3. Faskes & jejaring 1. Kebijakan sertifikasi dan kompetensi serta penyelenggara pelatihan
dengan nakes terlatih (terkait lembaga pelatihan yang terakreditasi oleh PPSDM Kemenkes
RI);
2. Retensi pelayanan KB MKJP pasca pelatihan;
3. Bidan yang terlatih belum berjejaring dengan FKTP
4. Belum semua tenaga yang dilatih memiliki sertifikat kompetensi
4. Kab galciltas dan kota 1. Belum sinkronnya pelayanan KB bergerak dengan kebijakan SJSN
(miskot) yang Bidang Kesehatan;
difasilitasi kesertaan 2. Belum optimalnya pelayanan KB di wilayah DTPK, dan miskin
ber KB perkotaan;
3. Masih rendahnya kesertaan KB pria
4. Penggarapan wilayah unmet need belum optimal.
5. Kurangnya kompetensi motivator KB Pria dalam memberikan
motivasi
Isu strategis & tantangan (3)
No Isu strategis Tantangan
5. Peningkatan kualitas 1. Belum optimalnya promosi dan konseling KBKR di faskes dan
kesehatan reproduksi kelompok kegiatan, tribina dan UPPKS
di Faskes KB dan 2. Belum meratanya pengetahuan tenaga penyuluh KB
poktan (PKB/PLKB) tentang program KB dan KR
3. Bahan promosi dan konseling hak-hak reproduksi yang belum
merata penyebarannya;
4. Mekanisme promosi dan konseling hak-hak reproduksi di
Faskes dan poktan;
6. Sistem rujukan 1. Belum berjalannya sistem rujukan horisontal antar FKTP untuk
horisontal pelayanan KB yang terkendala dari aspek SDM atau sarana;
2. Belum tersedia sistem informasi /kerjasama (termasuk sistem
klaim) antar FKTP yang merujuk/menerima rujukan.
Sasaran Strategis:
1. Meningkatnya jumlah PA tambahan
2. Meningkatnya persentase kesertaan ber KB di daerah
tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan terluar (DTPK)
CATATAN:
UNTUK PERENCANAAN KEBUTUHAN PIL, SUNTIK DAN KONDOM TAHUN
2018, SELAIN DATA PPM MENGGUNAKAN KOMBINASI DATA KONSUMSI DAN
DATA PELAYANAN ACUAN BUKU REFERENSI KUANTIFIKASI ALOKON
KEBIJAKAN PENYEDIAAN SARANA PENDUKUNG PELAYANAN KB
Tahun 2018
IUD KIT Penyediaan
melalui DAK
Kabupaten/Kota
GYNECOLOGY BED
Fasilitas
Kesehatan
Tingkat Pertama
Promosi Kespro/KB
pada Catin
Menurunkan
hubungan seksual
remaja 31 %
Mengurangi remaja
berganti-ganti
pasangan 44%
Pendidikan
Meningkatkan
Kesehatan penggunaan alat
Reproduksi kontrasepsi 33%
Bermutu
Mengurangi perilaku
seksual beresiko 50%
we
Verifikator
bsit
P2KS/ P2KP
e:
Websit
e
Server Jika
Jika
Kompe
Kompe
android ten
ten
Aktivasi
dan
Upload
Jika gagal aktivasi,
BKKBN
Email ke : (provinsi)
kompetensictu@gmail.com provinsi
++ Sertifikat
Sertifikat Training
Training CTU
CTU dengan
dengan logo
logo Tuliskan Nama, No. KTP, bidang
JNPK
JNPK Tanggal lahir, jenis kelamin Latbang/
++ Kartu
Kartu KIV
KIV atau
atau Surat
Surat Rekomendasi
Rekomendasi dan lampirkan photo KTP adpin
dari
dari P2KS/P2KP
P2KS/P2KP Dan tunggu 2 x 24 untuk
++ KTP
KTP proses aktivasi
SKB PENILAIAN KOMPETENSI DOKTER DAN BIDAN
PESERTA PELATIHAN CTU PERIODE 2011 – 2016
OLEH BKKBN
56
Sukseskan KB dalam
Terima
Kasih