Anda di halaman 1dari 13

TEORI DAN MODEL

KEPERAWATAN JIWA
KELOMPOK 2
Wellyatara Safitri 1911311015
Laura Sheres Desina P 1911311021
Lara Sovia 1911311033
Ayumi Aprillya Diharja 1911311045

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Model Konseptual dalam Keperawatan Jiwa

1. Psycoanalitical

Merupakan teori Sigmun Freud. Teori ini mengatakan bahwa penyimpangan perilaku pada
usia dewasa berhubungan dengan perkembangan pada masa anak

Proses Terapi Peran Perawat

Pada model ini Melakukan pengkajian keadaan


menggunakan metode traumatik atau stressor yang
asosiasi dianggap bermakna pada masa
bebas dan analisis mimpi lalu
transferen yang bertujuan
untuk memperbaiki
traumatic masa lalu
2. Interpersonal

Model ini dikembangkan oleh Sullivan dan Peplau. Teori ini meyakini bahwa perilaku
berkembang dari hubungan interpersonal.

Proses Terapi Peran Perawat

Terbagi menjadi 2 Share Anxieties


komponen yaitu : Teraphist use empathy
 Build Feeling and Relationship.
Security.
 Trusting Relationship
and Interpersonal
Satisfaction.
3. Sosial
• Model ini berfokus pada lingkungan fisik dan sosial yang dapat menimbulkan
stres dan pencetus gangguan jiwa. Setiap individu mampu mengontrol perilaku
dan emosinya sendiri.
• proses terapi yang dilakukan adalah modifikasi lingkungan dan Support System.
Terapi ini berupaya untuk menggali sistem sosial klien
4. Existensial
• Dikembangkan oleh Ellis & Rogers. Model eksistensial menyatakan bahwa
gangguan perilaku atau gangguan jiwa terjadi apabila individu gagal menemukan
jati dirinya dan tujuan hidupnya
• Proses Terapi dilakukan dengan terapi aktivitas kelompok

5. Supportive Therapy
• Dikembangkan oleh Wermon dan Rockland yang menyatakan bahwa penyebab
gangguan jiwa adalah faktor bio psiko sosial dan respon maladaptif saat ini.
• Proses Terapi dilakukan dengan menguatkan respon koping adaptif pasien.
6. Medica

Model ini dikembangkan oleh Mayer & Kraeplin.Menurut konsep ini penyebab
gangguan jiwa adalah multi faktor yang kompleks yaitu aspek fisik, genetik, lingkungan
dan faktor sosial.
Peran perawat dalam model ini adalah melakukan kolaborasi dengan tim medis dalam
melakukan prosedur diagnostik dan terapi jangka panjang
7. Model Komunikasi

Model ini menyatakan bahwa penyimpangan perilaku terjadi jika pesan


yang disampaikan tidak jelas.

Proses Terapi
• Memberi umpan balik dan klarifikasi masalah
• Memberi penguatan untuk komunikasi yang efektif
• Memberi alternatif koreksi
• Melakukan analisa proses interaksi (API)
8. Model Perilaku
• Dikembangkan oleh Eysenck, Wilp, & Skinner. Terapi ini dikembangkan dari teori belajar
(Learning theory).
• Proses Terapi Desentisasi dan Relaksasi, Asertif Training, Positif Training, Self regulasi.

9. Model Adaptasi Roy


• Keperawatan adalah suatu disiplin ilmu dan ilmu tersebut menjadi landasan dalam
melaksanakan praktik keperawatan (Roy, 1983).
• Adaptasi adalah komponen pusat dalam keperawatan. Adaptasi menggambarkan manusia
sebagai sistem adaptif dan menggambarkan proses koping terhadap stressor dan produk
akhir dari koping.
• Peningkatan adaptasi dapat mengarah pada tingkat yang lebih sejahtera dan sehat.
10. Model Keperawatan

 Merupakan model konsep yang digunakan dalam memberikan askep dengan


menggunakan pendekatan proses keperawatan, secara holistik, bio, psycho, social,
spiritual.
 Model ini mengadopsi beberapa teori lain seperti teori sistem, teori perkembangan
dan teori interaksi
Model Of Prevention
1. Pencegahan Primer
Target Pelayanan
Fokus Pelayanan Tujuan Pelayanan
Anggota masyarakat
Berfokus pada peningkatan Mencegah terjadinya
yang belum mengalami
kesehatan & pencegahan gangguan jiwa dan
gangguan jiwa sesuai
terjadinya gangguan jiwa. mempertahankan dan
dengan kelompok umur.
meningkatkan kesehatan
Aktivitas Pelayanan jiwa
1. Memberikan pendidikan kesehatan kepada orangtua.
2. Pendidikan kesehatan bisa berupa mengatasi stress.
3. Program dukungan sosial diberikan kepada anak yang membutuhkan.
4. Program pencegahan penyalahgunaan obat.
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan yang diberikankepada orang yang telah yang telah terkena gangguan tertentu
agar tidak memburuk.

Target Pelayanan
Fokus Pelayanan Tujuan Pelayanan
Adalah 16 anggota
Deteksi dini dan penanganan Menurunkan angka
masyarakat yang
dengan segera masalah kejadian gangguan
berisiko atau
psikososial dan gangguan jiwa. jiwa.
memperlihatkan
tanda-tanda masalah
Aktivitas Pelayanan
psikososial dan
Deteksi kasus sedini mungkin dan melakukan
gangguan jiwa
penjaringan kasus.
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan yang diberikan kepada orang yang terkena gangguan penyakit yang cukup
parah agar tidak terancam jiwanya.

Aktivitas
Fokus Pelayanan Tujuan Pelayanan
1. Program pendukung
Berfokus pada peningkatan Untuk mengurangi
sosial.
fungsi dan sosialisasi serta kecepatan atau
2. Program rehabilitasi.
pencegahan kekambuhan ketidakmampuan akibat
3. Program sosialisasi.
pada pasien gangguan jiwa. gangguan jiwa.
4. Program mencegah
Target Pelayanan stigma.
Yaitu anggota masyarakat yang mengalami
gangguan jiwa pada tahap pemulihan
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai