Anda di halaman 1dari 11

TUGAS INOVASI DAN

TEKNOLOGI KESEHATAN
Kelompok 6 :
Selvia Ariyani P07120318006
Kusumalia Deasabiela K. P07120318015
Sintia Cahya Wulandari P07120318026
Fadia Haya P07120318036
Endah Dwi P. P07120318048
PRODUK 1
Konsep Produk
Latar Belakang
Nyeri atau rasa sakit merupakan respon yang paling dipahami oleh
individu ketika mengalami cidera. Dalam banyak literatur menyebutkan bahwa
adanya definisi nyeri yang berbeda-beda dan hal ini merefleksikan bahwa sifat
nyeri yang subjektif sehingga ada keragaman dalam cara memahami dan
mengkategorikan pengalaman manusia yang kompleks ini.
Berdasarkan penelitian Jacobson (1999 dikutip dalam James, 2012)
penggunaan metode nonfarmakologi untuk mengatasi masalah nyeri pada anak
post op lebih mudah dan dapat dilakukan oleh perawat. Teknik yang dapat
dilakukan adalah dengan menggunakan teknik distraksi. Distraksi adalah
metode atau teknik yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri dengan
mengalihkan perhatian klien dari nyeri. Salah satu teknik distraksi yang dapat
dilakukan pada anak dalam penatalaksanaan nyeri adalah menonton kartun
animasi. Ketika anak lebih fokus pada kegiatan menonton film kartun, hal
tersebut membuat impuls nyeri akibat adanya cidera tidak mengalir melalui
tulang belakang, pesan tidak mencapai otak sehingga anak tidak merasakan
nyeri.
Cara Kerja
Cara kerja dalam video animasi 2D untuk mengurangi tingkat nyeri
adalah menggunakan teknik distraksi dengan cara memberikan video
animasi 2d. Pada video animasi 2d terdapat unsur gambar,warna, dan
cerita sehingga dapat mengalihkan rasa nyeri pada pasien anak usia
SD. Video animasi 2D untuk upaya mengurangi tingkat nyeri adalah
dengan format berupa file mp4. Video bisa diputar oleh berbagai
perangkat lunak pemutar video. Dalam perancangan video animasi
berbasis animasi 2D tentang upaya pengurangan nyeri ini terdapat
tiga tahapan, yaitu praproduksi, produksi, dan pascaproduksi. Selain
itu, perancangan video animasi 2D ini merujuk pada suatu metode
pengembangan. Perancangan iklan ini menggunakan metode
pengembangan Multimedia Development Life Cycle (MDLC).
CARA PEMBUATAN
Pembuatan Materi
Pengumpulan materi merupakan proses untuk pengumpulan segala
sesuatu yang dibutuhkan dalam proyek. Mengenai materi yang akan
disampaikan, kemudian file-file multimedia seperti audio, video, dan
gambar yang akan dimasukkan dalam penyajian proyek multimedia
tersebut
Konsep Animating
Tahap animating dibuat dengan menggunakan software Animasi
Digital dengan storyline dan storyboard yang telah dibuat.
Konsep Editing
Tahap editing adalah tahap footage video animasi hasil render dari
file proyek di software Animasi Digital, digabungkan dan disusun
menjadi satu kesatuan sesuai dengan alur cerita (script) dan storyline
yang telah dibuat.
Metode Penelitian
Proses pembuatan video animasi ini dimulai dengan membuat proses
perancangan, pembuatan, hingga analisis hasil pengujian. Perancangan dalam
penelitian ini adalah berupa perancangan video animasi dan perancangan
kuesioner. Dari perancangan video animasi dan perancangan kuesioner
tersebut, dapat diketahui solusi dari permasalahan yang ada. Dalam
perancangan video animasi berbasis animasi 2D tentang upaya pengurangan
nyeri ini terdapat tiga tahapan, yaitu praproduksi, produksi, dan pascaproduksi.
Selain itu, perancangan video animasi 2D ini merujuk pada suatu metode
pengembangan. Perancangan iklan ini menggunakan metode pengembangan
multimedia Luther. Menurut Luther, pengembangan multimedia dapat
dilakukan dengan metode Multimedia Development Life Cycle (MDLC), yaitu:
Konsep (Concept)
Desain (Design)
Pengumpulan Materi
Penyusunan dan Pembuatan
 Hasil Penelitian
Setelah semua konsep pada tahap perancangan dilakukan,
diharapkan dapat menghasilkan suatu produk berupa video
animasi 2D sebagai upaya mengurangi tingkat nyeri post
operasi pada anak usia sekolah dasar dengan format berupa
file *MP4.
PRODUK 2
1. Konsep Produk
A. Latar Belakang
Masker aromatherapy yang dimodifikasi pada masker kain merupakan sebagai
pelindung saluran pernapasan dari berbagai polusi maupun zat-zat berbahaya.
Masker ini biasa digunakan oleh tenaga kesehatan khususnya diruang bedah. Para
ahli medis menggunakan masker kain ketika bekerja diruangan. Aromaterapi dikenal
sebagai salah satu cara terapi kesehatan yang aman dan nyaman dengan
menggunakan minyak esensial (sari pati) hasil ekstraksi bunga, daun, buah, dan
bagian lain tumbuhan. Banyak produk aroma terapi yang populer. Sifat unik dari
aromaterapi yang mudah larut dalam lemak dan minyak membuat senyawa aromatik
dapat dengan mudah terserap ke dalam kulit sehingga dapat meningkatkan
aliran darah, mengurangi stres, dan memberikan kenyamanan. Minyak esensial
atau minyak atsiri lebih digunakan masyarakat sebagai terapi holistik yang dapat
membantu menenangkan pikiran, sedangkan di negara maju seperti Inggris, digunakan
sebagai antiseptik yang di transmisikan melalui udara ditempat-tempat umum.
Berdasarkan penelitian Emerson (2004) membuktikan bahwa minyak esensial yang
memiliki kandungan fenol, carvacrol, thymol, dan terpene tinggi dapat membunuh
hampir semua mikroba, yang salah satunya adalah minyak esensial mawar (Rosa
damacena Mill). Masker aromatherapy juga memiliki keunggulangan yaitu
meminimalasi stres sehingga tenaga kesehatan khususnya perawat bedah dan dokter
B. Cara Pembuatan
1. Masker wajah aromaterapi yang terdiri dari:
- perisai persegi panjang yang terdiri dari:
lapisan pertama yang tahan cairan, lapisan kedua yang menyerap yang
diresapi dengan aromaterapi minyak esensial; dan lapisan ketiga yang
tahan cairan; dan dua lilitan telinga yang memanjang dari ujung rektan
yang berlawanan gular shield, tiap lilitan telinga terdiri dari: ujung
pertama digabungkan ke sudut atas persegi panjang; dan ujung kedua
digabungkan ke sudut bawah rektan perisai gular.
2. Masker wajah aromaterapi pada klaim 1 selanjutnya terdiri dari
potongan hidung yang dapat dibentuk yang digabungkan ke tepi atas
pelindung.
3. Masker wajah aromaterapi pada klaim satu dimana menggunakan
minyak esensial aromaterapi mawar rosa domacena mill.
2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah observasi laboratorik dengan
menghitung jumlah koloni bakteri pada agar nutrien sebelum dan
sesudah penguapan aromaterapi minyak esensial mawar ( Rosa
damacena mill). Dengan variasi konsentrasi sebesar 1%, 2%, 3%,
serta variasi waktu selama 40 menit, 80 menit, dan 120 menit.
 
3. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini adalah terciptanya Masker aromatherapy
minyak esensial mawar (Rosa domacena MILL) yang dimodifikasi
pada masker kain untuk tenaga medis khususnya untuk
menurunkan tingkat stress nakes dikamar operasi pada saat
pendemi covid 19.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai