Anda di halaman 1dari 15

PERUBAHAN SIKLUS

MENSTRUASI PADA TENAGA


KESEHATAN
DI MASA PANDEMIC COVID-19

dr. Juliana Sari Harahap


Dr. dr. R. Muharam SpOG(K), MPH
dr. Kevin Ardito - dr. Sekar Tiarin - dr. Aprilia A. Siregar

Reproductive Immunoendocrinology Division, Department of Obstetrics and Gynecology,


Faculty of Medicine Universitas Indonesia, Dr. Cipto Mangunkusumo General Hospital
Pendahuluan
• Pandemi COVID-19 sudah berlangsung hampir satu tahun.
• Menurut data, total kasus di seluruh dunia hingga mencapai 45,8 juta. Di Indonesia total
kasus hingga saat ini mencapai 410.000.
• Kasus baru setiap harinya berkisar 3000 kasus, belum ada menunjukkan penurunan,
bahkan Indonesia pernah mencapai 4850 kasus baru dalam satu hari.
• Hal ini berdampak pada sistem kesehatan. Meningkatnya kasus akan selaras dengan
kebutuhan fasilitas kesehatan maupun tenaga kesehatan.
• Keterbatasan akan menambah beban pekerjaan terutama kepada tenaga kesehatan selain
dari kondisi pandemic itu sendiri.
Pendahuluan
• Sebanyak 60% tenaga kesehatan memiliki keluhan psikologi terutama tenaga
kesehatan frontliner yang diakibatkan beban kerja yang bertambah, risiko terinfeksi
dan kelelahan.
• Pandemi mempengaruhi kesehatan mental dan fisik.
• Tenaga kesehatan yang lebih menunjukkan gangguan akibat pandemi adalah wanita.
• Indikator kesehatan reproduksi wanita dapat dilihat paling mudah dengan siklus
menstruasi
• Ketidakteraturan siklus menstruasi merupakan gejala awal gangguan hormonal. Hal ini
bila dibiarkan akan mempengaruhi kualitas hidup dan dalam jangka panjang dapat
mempengaruhi fertilitas.
Rumusan Masalah

Apakah terdapat perubahan


siklus menstruasi pada tenaga
kesehatan sebelum dan
selama Pandemi COVID-19?
• Potong Lintang
• Bulan September 2020
• Tenaga kesehatan di DKI
• Pola menstruasi
Jakarta Proses • Panjang Siklus
• Sampel Minimal 100
subjek • Keteraturan
• Consecutive Sampling • Lama fase
Metode • Kriteria Inklusi menstruasi
• Tenaga kesehatan usia • Kuesioner • Volume darah
reproduktif & <45 tahun berbasis online • Dismenore
• Kriteria Eksklusi disebar melalui • Dilakukan uji
media komunikasi beda non
• Hamil diantara tenaga
• Konsumsi Pil Kontrasepsi parametrik
• Perimenopause dan
kesehatan Analisa
masalah ginekologi • Kuesioner berisi
Desain data demografik
dan data
menstruasi
256 Kuesioner

Hasil
245 data yang
memenuhi
kriteria
Hasil

Hasil
Siklus Menstruasi Siklus Irreguler
15 29 26
Unit Kerja
6%
17% 8.60% Lainnya
3%
Kamar Bersalin 4%
6%
17%

19%

Hasil Poliklinik
22%
70% UGD
54%

74% Ranap COVID


6%
64% Ranap Non
6%
ICU/HCU
1%

21.40%

Instansi Rata-rata Jam Kerja


Profesi
RS PKM
<8 jam 8-12 jam >12 jam
Klinik Lainnya Dokter Bidan Perawat
Hasil
48

40

31 32
29

Hasil 25
20
16

10
7

<24 hari 24-32 >32 <3 hari 3-5 hari >5 hari Sedikit Sedang Banyak Dismenor

Siklus Menstruasi Lama Menstruasi


Pola Menstruasi Banyak Perdarahan
Diskusi
• Pada penelitian ini dijumpai adanya perbedaan pola menstruasi sebelum dengan
saat pandemi COVID. Didapati perbedaan signifikan pada panjang siklus
menstruasi dengan keteraturan siklus menstruasi.
• Yuksel (2020) pada 58 wanita dijumpai terdapat gangguan menstruasi
dibandingkan sebelumnya 27.6% vs 12.1%, P=0.008
• Liu et al menyelidiki efek gempa bumi pada 587 mahasiswi dan menemukan
bahwa 76% mengalami kelainan menstruasi
• Pasternak dan Brooks melaporkan amenore pada 94,8% wanita yang ditahan
selama perkemahan Holocaust, dan 91% dari mereka melanjutkan menstruasi saat
terbebas
Diskusi
• Melamed et al menemukan bahwa tekanan terkait COVID-19 yang berkelanjutan
diperkirakan akan berdampak tak hanya kesehatan mental tapi juga akan menyebabkan
kesehatan fisik (kardiometabolik)
• Khasne et al dikatakan sangat memengaruhi kesejahteraan tenaga kesehatan. Hal ini
dapat diliat dari beberapa penelitian yang di lakukan di tahun 2020 untuk menilai
pengaruh pandemi dengan kesehatan mental
• Cheung et al mengungkapkan di Hong Kong, tenaga kesehatan seperti dokter dan
perawat lebih rentan terhadap kecemasan dan kelelahan mental
• Studi yang dilakukan di Jepang (Nohara et al) menunjukkan ketika seluruh faktor
pemberat lainnya dikontrol, satu-satunya penyebab gangguan siklus dan juga penyebab
dismenore adalah faktor stress.
Diskusi
• Dijumpai hubungan antara sistem kerja shift pada perawat dengan gangguan
siklus menstruasi. Beban psikologis yang berat dilaporkan memiliki risiko relative
4,3 kali untuk mengalami gangguan siklus menstruasi. (Lai et al dan Albert et al)
• Cheung et al pada studi tentang kesehatan mental pada tenaga kesehatan selama
pandemi, menemukan bahwa tenaga kesehatan yang lebih rentan terdampak
adalah perempuan, usia lebih lanjut, dan tempat penugasan.
Keterbatasan
• Penelitian ini tidak melakukan penilaian pada derajat stress sebagai faktor
risiko terjadinya gangguan menstruasi

• Tidak dilakukan pengelompokan tenaga kesehatan yang melakukan sehari-


hari pada pasien COVID dan yang tidak
Kesimpulan
• Dijumpai adanya perubahan bermakna pada siklus dan keteraturan
menstruasi selama masa Pandemi COVID-19 yang dialami oleh
tenaga kesehatan.
• 55% tenaga kesehatan yang mengalami gangguan menstruasi terjadi
pada tenaga kesehatan yang berkerja di UGD
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai