Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 2

maria wonga
sella ginting
elisa simanjuntak
 Tukak lambung
Tukak lambung adalah luka yang muncul pada dinding lambung akibat terkikisnya lapisan dinding
lambung. Luka ini juga berpotensi muncul pada dinding bagian pertama usus kecil (duodenum) serta
kerongkongan (esofagus).
Komplikasi akibat tukak lambung jarang dialami pengidap, tapi tetap dapat apabila tukak lambung tidak
ditangani secara tepat, beberapa komplikasi yang dapat terjadi diantaranya:
 Gejala utama yang dirasakan jika mengalami tukak lambung adalah nyeri atau perih pada perut. Rasa
sakit tersebut muncul karena terjadinya iritasi akibat asam lambung yang membasahi luka. Gejala ini
biasanya berupa rasa nyeri yang:
– Menyebar ke leher, pusar, hingga punggung.
– Muncul pada malam hari.
– Terasa makin parah saat perut kosong.
– Umumnya berkurang untuk sementara jika makan atau mengonsumsi obat penurun asam lambung.
– Hilang lalu kambuh beberapa hari atau minggu kemudian.
Di samping nyeri pada perut, ada beberapa gejala lain yang mungkin dialami, di antaranya nyeri ulu hati,
tidak nafsu makan, mual, serta gangguan pencernaan.
 Pengobatan Tukak Lambung
Langkah pengobatan untuk tiap pengidap tentu tidak sama. Dokter menentukannya berdasarkan pada
penyebab tukak lambung yang dialami pengidap. Beberapa jenis obat yang umumnya akan digunakan untuk
menangani tukak lambung meliputi:
– Antibiotik, apabila tukak lambung disebabkan oleh bakteri H. pylori.
– Penghambat pompa proton dan obat penghambat reseptor H2, apabila tukak lambung disebabkan oleh obat
anti inflamasi non-steroid untuk menurunkan kadar asam lambung.
– Obat yang berfungsi untuk mengurangi rasa nyeri secara cepat sebelum obat-obatan lainnya mulai bekerja.

Pencegahan Tukak Lambung


Terdapat beberapa langkah sederhana yang dapat kita lakukan agar terhindar dari risiko terkena tukak
lambung, seperti:
– Menjaga kebersihan, misalnya sering mencuci tangan dan memastikan makanan benar-benar matang
sebelum mengonsumsinya.
– Berhati-hati dalam penggunaan obat anti inflamasi non-steroid agar tidak berlebihan.
– Mengurangi atau berhenti merokok.
– Menghindari konsumsi minuman beralkohol.
• Omeprazole
bermanfaat untuk meringankan gejala sakit maag dan heartburn yang  ditimbulkan oleh penyakit asam
lambung atau tukak lambung. Obat ini juga membantu penyembuhan kerusakan pada jaringan lambung dan
kerongkongan.
Dosis omeprazole berbeda-beda, tergantung pada kondisi penggunanya. Berikut adalah dosis omeprazole untuk
menangani beberapa kondisi pada orang dewasa:
Tukak lambung
Dosis: 20-40 mg per hari, selama 4 sampai 8 minggu.
– Dosis omeprazole untuk anak-anak dan penderita gangguan organ hati akan disesuaikan oleh dokter.
Cara Menggunakan Omeprazole dengan Benar
– Omeprazole diminum sehari sekali pada pagi hari. Obat ini tidak menyebabkan sakit perut, sehingga dapat
dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Dokter menganjurkan omeprazole untuk diminum 2 kali sehari,
pada pagi dan sore.
– Bila lupa untuk mengosumsi omeprazole, segera konsumsi dosis yang terlupakan begitu ingat. Jangan
mengonsumsi obat jika sudah dekat dengan waktu dosis berikutnya.
 Obat gangguan system perkemihan
 Antiseptik saluran kemih
Antiseptik saluran kemih merupakan kelompok antimikroba yang bioavailabilitas sistemiknya
rendah tetapi terkonsentrasi di tubuli ginjal sehingga setelah berdifusi ke parenkim, efektif
mengobati infeksi saluran kemih. Pada infeksi berat yang disertai demam, menggigil, dan hipertensi,
tetap diperlukan antimikroba sistemik. Untuk infeksi yang demikian pemilihan obat harus didasarkan
pada hasil biakan kuman. Sebelum ada hasil biakan, dapat digunakan antibiotika sistemik antara
lain gentamisin, sulfonamid, kotrimoksazol, ampisilin, sefalosporin, atau fluorokuinolon.
Infeksi saluran kemih lebih sering terjadi pada wanita. Bila terjadi pada pria, terutama yang
berulang, biasanya didasari oleh kelainan anatomis saluran kemih. Oleh karena itu, semua
penderita infeksi saluran kemih berulang harus diperiksa dengan teliti untuk menemukan adanya
obstruksi. Infeksi berulang juga sering terjadi pada manula akibat adanya prostatitis kronis yang sulit
diatasi karena memerlukan antibiotik yang mampu mencapai parenkim prostat. Harus diingat bahwa
pielonefritis yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan kerusakan ginjal permanen.
 Jenis obat,dosis,pemakaian
– fosfomisin
Dosis: Oral: infeksi akut saluran kemih bagian bawah yang tidak terkomplikasi. Wanita ≥ 18 tahun, 3 g sebagai dosis tunggal.
Profilaksis infeksi saluran kemih prosedur transurethral. dua kali dosis, dosis pertama diberikan 3 jam sebelum prosedur dan
dosis kedua 24 jam setelah dosis pertama.
Fosfomisin diberikan pada saat perut kosong (2-3 jam setelah makan), sebelum tidur, setelah kandung kemih kosong.
Obat harus dilarutkan ke dalam segelas air (50-750 mL) diberikan segera setelah dilarutkan.
– NEOMISIN DAN SULFAMETIZOL NITROFURANTOIN
pada kasus sederhana 50 mg tiap 6 jam selama 7 hari, bersama makanan; ANAK di atas 3 bulan 3 mg/kg bb/hari terbagi dalam
4 dosis; pada infeksi berat berulang 100 mg tiap 6 jam selama 7 hari (dosis dikurangi atau dihentikan jika diikuti mual berat);
untuk pencegahan: 50-100 mg pada malam hari; ANAK di atas 3 bulan 1 mg/kg bb pada malam hari, lihat juga peringatan.
Analgetik dan antipiretik adalah kombinasi golongan obat yang umumnya digunakan untuk meredakan gejala demam dan
meredakan rasa nyeri yang dialami pada infeksi, peradangan otot dan sendi, serta dysmenorrhea.
Terdapat 3 jenis obat yang masuk dalam golongan analgetik dan antipiretik, yaitu:
– Salisilat, seperti aspirin.
– Paracetamol.
– Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen, naproxen sodium, dan ketoprofen.
 Analgetik perangsang dan antispasmodic
Analgetika adalah obat-obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri tanpa
menghilangkan kesadaran. Analgetika pada umumnya diartikan sebagai suatu obat yang efektif untuk
menghilangkan sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan nyeri lain misalnya nyeri pasca bedah dan pasca
bersalin, dismenore (nyeri haid) dan lain-lain sampai pada nyeri hebat yang sulit dikendalikan. Hampir semua
analgetik ternyata memiliki efek antipiretik dan efek anti inflamasi. Asam salisilat, paracetamol mampu
mengatasi nyeri ringan sampai sedang, tetapi nyeri yang hebat membutuhkan analgetik sentral yaitu analgetik
narkotik. Efek antipiretik menyebabkan obat tersebut mampu menurunkan suhu tubuh pada keadaan demam
sedangkan sifat anti inflamasi berguna untuk mengobati radang sendi (artritis reumatoid) termasuk pirai
/gout yaitu kelebihan asam urat sehingga pada daerah sendi terjadi pembengkakan dan timbul rasa nyeri.
Analgesik anti inflamasi diduga bekerja berdasarkan penghambatan sintesis prostaglandin (penyebab rasa
nyeri). Rasa nyeri sendiri dapat dibedakan dalam tiga kategori:
• Nyeri ringan (sakit.gigi, sakit kepala, nyeri otot, nyeri haid dll), dapat diatasi dengan asetosal, paracetamol
bahkan placebo.
• Nyeri sedang (sakit punggung, migrain, rheumatik), memerlukan analgetik perifer kuat.
• Nyeri hebat (kolik/kejang usus, kolik batu empedu, kolik batu ginjal, kanker ), harus diatasi dengan
analgetik sentral atau analgetik narkotik.
 antispasmodik
Antispasmodik adalah golongan obat untuk spasm otot. Spasm adalah kontraksi, tegang otot yang
terjadi secara tiba-tiba dan tanpa sadar. Spasm otot sering disebut orang awam sebagai kram otot. Semua
otot tubuh, baik otot anggota gerak maupun otot di dalam organ tubuh (otot usus, otot rahim, otot
pembuluh darah) dapat mengalami spasm. Penderita akan merasa sangat nyeri. Spasm biasanya
berlangsung dalam hitungan menit dan akan menghilang sendiri, tetapi dapat juga berlangsung lebih lama.
Spasm yang terjadi amat sering atau berlangsung lama memerlukan obat antispasmodik.
Contoh obat antispasmodik ialah phenobarbital dan belladona alkaloid (atropin, skopolamin). Sebagian
besar obat antispasmodik bekerja pasa sistem saraf sehingga efek samping yang muncul juga banyak.
Namun efek positifnya juga banyak. Obat antispasmodik juga dapat diberikan untuk kondisi ulkus
duodenum (luka pada usus dua belas jari) dan peradangan usus halus.
Antispasmodik tidak boleh diberikan pada penderita dengan riwayat alergi
 Dosis,penggunaan obat
Dosis pengobatan tergantung pada jenis obat dan kondisi penyakit yang diatasi. Phenobarbital,
salah satu antispasmodik yang sering digunakan, diberikan dengan dosis 1-2 tablet 3-4 kali sehari
untuk mengatasi luka usus dua belas jari, peradangan usus, dan gangguan spasm pada otot usus.
Untuk anak-anak tersedia obat dalam bentuk sirup. Dosis pada anak-anak disesuaikan dengan berat
badannya. Anak dengan berat 4,5-9 kg diberikan 0,5 ml sirup 3 kali sehari. Anak dengan berat 9-13,5
diberikan dengan dosis 1 ml sirup 3 kali sehari.
Thanks All

Anda mungkin juga menyukai