Anda di halaman 1dari 46

WORKSHOP

“KESIAPSIAGAAN HIDROMETEOROLOGI, GEMPA BUMI DAN TSUNAMI


DI KOTA BALIKPAPAN”

Badan Penanggulangan Bencana Daerah


Kota Balikpapan
2019
GAMBARAN UMUM
KOTA BALIKPAPAN
KONDISI GEOGRAFIS KOTA BALIKPAPAN

luas wilayah:
503,3 Km2,

Keadaan topografi:
85% berbukit
15% dataran
LETAK GEOGRAFIS KOTA BALIKPAPAN
letak geografis
1,0° LS - 11° LS dan
116,5° BT - 117,5° BT.

Batas Wilayah
Utara : Kutai Kartanegara
Timur : Kutai Kartanegara
Selatan : Selat Makasar
Barat : Penajam Paser Utara

Jumlah penduduk
(per tanggal 31 Maret 2018) 713.323
jiwa.
Kecamatan : 6 Kelurahan : 34
HARI KESIAPSIAGAAN BENCANA
• UU No. 24 / 2007 tentang Penanggulangan Bencana Disahkan.
• UU No. 24/2007 adalah perangkat hukum pertama yang merubah paradigma
Penanggulangan Bencana dari responsive ke preventif (Pengelolaan risiko bencana) .

MENGAPA PERLU LATIHAN EVAKUASI BENCANA SERENTAK ?

1. Kurangnya Pemahaman Masyarakat tentang Karakteristik Bencana dan Risikonya


2. Kurangnya kewaspadaan dan kesipsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman
di sekitarnya.
3. Belum ada pelatihan secara teratur karena kewaspadaan dan kesiapsiagaan belum
menjadi budaya
MAKSUD :
Membangun Awareness / kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap bencana
dengan cara membangun partisipasi semua pihak.

TUJUAN :
Membangun kapasitas dan kapabilitas semua pihak terkait kesiapsiagaan bencana.

SASARAN :
Seluruh orang yang tinggal di bALIKPAPAN selamat dari bencana.

STRATEGI :
Keberhasilan ditentukan oleh sosialisasi dan kampanye, pendekatan melalui media cetak,
elektronik, dan sosial. Pilih tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh NGO.
SIKLUS BENCANA

KESIAPSIAGAAN
(PREPAREDNESS) TANGGAP DARURAT
(RESPONSE)
Publikasi & Latihan
 Selamatkan jiwa
 Kirim bantuan makan/
Logistik
 Masyarakat tidak sakit
MITIGASI
(MITIGATION)
REHABILITASI
Evaluasi dan Simulasi
(RECOVERY)
 Pembersihan
 Ekses penyakit
akibat banjir

PENCEGAHAN REKONSTRUKSI/
(PREVENTION) PEMBANGUNAN
Pembangunan sarana dan prasarana KEMBALI (DEVELOPMENT)
 Perbaikan Pemukiman
 Perbaikan sarana & prasarana
POTENSI BENCANA DI KOTA BALIKPAPAN

1.Kebakaran Hutan dan Lahan 1.Abrasi Pantai

2.Kebakaran Bangunan/Gedung 2. Semburan Lumpur dan Gas

3.Banjir 3.Pohon Tumbang

4.Tanah Bergerak/Longsor 10. Lain-lain

5.Angin Puting Beliung

6.Gelombang Pasang
PRA BENCANA
( PENCEGAHAN & KESIAPSIAGAAN)
Pencegahan bencana Kesiapsiagaan
adalah serangkaian adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan kegiatan yang dilakukan
untuk mengurangi atau untuk mengantisipasi
menghilangkan risiko bencana melalui
bencana, baik melalui pengorganisasian serta
pengurangan ancaman melalui langkah yang
bencana maupun tepat guna dan berdaya
kerentanan pihak yang guna.
terancam bencana.
PENYULUHAN & SOSIALISASI KEPADA
MASYARAKAT.
SIMULASI PENANGGULANGAN BENCANA
KEBAKARAN
PEMERIKSAAN INSPEKSI ALAT PROTEKSI KEBAKARAN
GEDUNG BERTINGKAT.
PEMBENTUKAN RELAWAN PEDULI
BENCANA.
PELATIHAN PENANGGULANGAN BENCANA BAGI
MASYARAKAT.
GENANGAN AIR (BANJIR)

Lokasi : JL Soekarno Hatta KM. 17 RT 37 , 39 , 55 , 38 , 58 Kelurahan Karang Joang


LONGSOR PEMUKIMAN

Lokasi :Jl. Nusa Indah Jembatan Mariyati RT 37 Kel. Gn. Sari Ilir Kec.
Balikpapan Tengah
POHON TUMBANG

Lokasi :Jl. Ruhui Rahayu Gn. Bahagia Balikpapan Selatan


GANGGUAN HEWAN (ULAR)

Lokasi : Jl. Blora no 22 Rt. 58 SMA Meratus RT 65 No 33 Gn.Sari Ilir


Kelandasan Ilir Balikpapan Tengah
GANGGUAN HEWAN (TAWON)

Lokasi :Jl. Perdamaian 1 Rt.12 Kel.Sepinggan Baru Rusun


TNI
GANGGUAN HEWAN (ANJING)

Lokasi : JL. Letjen S.Parman Gunung Guntur RT.14


Kelurahan Gunung Sari Ulu
KECELAKAAN LAUT

Lokasi :Perairan Senipah Kutai Kertanegara dan dievakuasi


di Pelabuhan Jety Semayang Balikpapan (CHEVRON)
PENCARIAN KORBAN TENGGELAM

Lokasi :Pelabuhan Jety Semayang Balikpapan (CHEVRON)


KEBAKARAN LAHAN

Lokasi : Jl. Kariangau RT.04 Kelurahan Graha Indah


KEBAKARAN HUTAN

Lokasi: kebakaran Hutan Lindung Sungai Wain di Kilometer 38


SEMBURAN LUMPUR DAN GAS

Lokasi: belakang gereja Bethany, jln. Syarifuddin yoes dan jln.


Mulawaran
KEBAKARAN BATUBARA

Lokasi :Perumahan CGS RT 58 Kel. Manggar Balikpapan Timur


KEBAKARAN PEMUKIMAN

Lokasi :Jl. Soekarno Hatta KM 24 RT 45 No 19 dan 21 Kelurahan


Karang Joang Balikpapan Utara
DATA KEJADIAN BENCANA DI KOTA BALIKPAPAN
POLISI
TNI
• PEMADAM Timur
KEBAKARAN 112 PLN
PDAM
DISHUB
743337
• AMBULANCE POL PP
Dsb Selatan
878207
Tengah
791941
BPBD Kota
Balikpapan

Kota
8504191

Utara
421113

0542-113 Barat
731606
SEGITIGA API
FIRE TRIANGLE

PROSES
TERJADINY
A API PENDINGINAN

PENGISOLASIAN O2

PA
gen

NA
si
Ok

BAHAN BAKAR S

PENGURAIAN
API DIBAGI MENURUT KELASNYA
NFPA (National Fire Protection Association)

Kebakaran pada benda padat mudah terbakar yang menimbulkan


arang/karbon
(contoh : Kayu, kertas, karton/kardus, kain, kulit, plastik)

Kebakaran pada benda cair dan gas yang mudah terbakar


(contoh : bahan bakar, bensin, lilin, gemuk, minyak tanah, thinner)

Kebakaran pada benda yang menghasilkan listrik atau yang


mengandung unsur listrik

Kebakaran pada logam mudah terbakar


(contoh : Sodium, lithium, radium)
Jenis Media Pemadam Kebakaran Sederhana
Alat Pemadam Api Sederhana/Tradisional
Adalah peralatan pemadam api yang menggunakan media/bahan dari alam &
penggunaan maupun pemindahannya secara sederhana.

Alat Pemadam Api Sederhana

Air Pasir Karung

Alat bantu: Alat bantu: Alat bantu:


- Ember,Kaleng - Ember,Sekop, Cangkul - Karung goni
Metode Pemadaman: Metode Pemadaman: Metode Pemadaman:
Pendinginan Pembatasan Oksigen Pembatasan Oksigen
Alat pemadam api berbentuk tabung yang mudah dioperasikan
oleh satu orang dan mudah dijinjing. APAR ditujukan untuk
memadamkan api awal kecil pada mula terjadinya.

Berat APAR berkisar antara 1 kg – 16 kg. Alat pemadam lebih


berat dari 16 kg disebut alat pemadam api Mobile Unit (kereta
dorong)
GEMPA BUMI
Gempa Bumi adalah Satu ancaman bahaya Bencana Alam yang dapat
menimbulkan Resiko terhadap Kehidupan Manusia, Kerugian Harta Benda
dan Kerusakan Lingkungan. Gempa Bumi juga dapat di artikan
berguncangnya Bumi yang disebabkan oleh tumbukan atau penunjaman
antar Lempeng Bumi, letusan Gunung Api atau Runtuhan Batuan.

Secara sederhana, saat bangunan runtuh,


langit-langit akan runtuh menimpa benda atau
furniture sehingga menghancurkan benda-
benda ini, menyisakan ruangan kosong di
sebelahnya. Ruangan kosong ini lah yang di
sebut "segitiga kehidupan". Semakin besar
bendanya, maka semakin kuat benda tersebut
dan semakin kecil kemungkinannya untuk
remuk. Semakin sedikit remuk, semakin besar
ruang kosongnya, semakin besar kemungkinan
untuk orang yang menggunakannya untuk
selamat dari luka-luka.
TANAH LONGSOR
• Crude (1991) Longsor yaitu suatu kejadian atau peristiwa
geologi yang disebabkan oleh pergerakan massa batuan, tanah
atau puing- puing yang menuruni suatu lereng. Sedangkan
Vernes (1978) mengartikan longsor sebagai pergerakan
material ke bawah dan ke luar lereng karena pengaruh dari
gravitasi. Longsor yang lebih dikenal dengan tanah longsor
(landslide) juga dapat didefinisikan sebagai perpindahan massa
berbagai jenis batuan atau tanah yang tidak membutuhkan
media berpindah seperti air atau udara.
JENIS-JENIS LONGSOR

• Longsoran Translasi

Terjadinya tanah longsor ini di akibatkan bergeraknya massa tanah serta bebatuan di
bidang gelincir dengan bentuk rata atau bergelombang landai

• Longsoran Rotasi

Terjadinya Longsoran rotasi disebabkan pergerakan pada massa tanah serta bebatuan di
bidang gelincir yang memiliki bentuk cekung.

• Pergerakan Blok

Terjadinya Pergerakan blog di sebabkan adanya perpindahan batuan yang bergerak


pada bidang gelincir dengan memiliki bentuk yang rata. Longsoran jenis ini biasanya di
namakan juga longsoran translasi blok batu.

• Runtuhan Batu

Terjadinya Runtuhan Batu disebabkan ketika sejumlah besar batuan atau material
lain yang bergerak ke arah bawah jatuh bebas. Umumnya longsoran jenis ini terjadi pada
lereng yang terjal hingga menggantung, khususnya pada daerah pantai. Dari runtuhnya
batu-batu besar tersebut mengakibatkan kerusakan parah.
• Rayapan Tanah

Untuk longsor jenis ini bergerak cukup lambat dan dari jenis tanahnya berbentuk

butiran kasar dan halus. Jenis longsoran ini hampir tidak bisa dikenali. Setelah

beberapa lama terjadi longsor rayapan tanah ini posisi tiang, pepohonan serta rumah

menjadi ikut kebawah.

• Aliran bahan rombakan

Kemudian Jenis longsoran lainnya adalah aliran bahan rombakan dimana

Longsoran ini disebabkan massa tanah bergerak terdorong oleh air dan terjadi pada

sepanjang lembah yang mana mencapai ratusan meter jauhnya. Untuk kecepatannya

tergantung dengan tingkat kemiringan lereng volume air dan jenis materialnya.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TANAH LONGSOR

1. Faktor Topografi
Faktor pertama adalah faktor topografi adalah kondisi permukaan tanah yang meliputi
lahan dan vegetasi beserta pengaruh manusia terhadap lingkungan itu. Tanah longsor
yang disebabkan dari topografi lahan yang sangat curam, besarnya sudut kemiringan
lereng, air, beban dan berat bebatuan.
2. Faktor Alam
Faktor Alam menjadi penyebab kedua terjadinya tanah longsor. Faktor alam ini meliputi
curah hujan yang tinggi dan curah hujan ini terjadi pada kurun waktu yang cukup lama.
Curah hujan tinggi yang terjadi saat dan sebelum longsor juga turut menggerakkan tanah
longsor ke pemukiman warga. Seperti yang kita tahu bahwa kebanyakan tanah longsor
terjadi ketika adanya hujan deras yang sangat lama.
3. Faktor Manusia
Manusia juga bisa menjadi faktor penyebab terjadinya tanah longsor. Aktivitas manusia
seperti pengerukan tanah pada sisi tebing, penebangan hutan tanpa pilih pohon, perusakan
vegetasi di perbukitan dapat menyebabkan tanah mudah tergerus ketika terjadi hujan
lebat. Ketika kondisi lereng semakin curam karena tergerus, maka resiko terjadinya tanah
longsor juga semakin besar. Untuk itu perlu dilakukannya pencegahan longsor pada area
perbukitan atau lereng dengan penanaman tanaman pada pinggir tebing.
PENYEBAB TERJADINYA TANAH LONGSOR

1. Curah hujan yang tinggi - Tanah yang kering pada musim kemarau
mempunyai banyak pori- pori atau rongga tanah yang akan membentuk retakan
pada tanah. Ketika musim penghujan, air hujan akan memenuhi rongga tanah
dan menyebabkan terjadinya pergeseran tanah. Jika tanah bergeser terus
menerus maka akan terjadi longsor.
2. Sampah yang menumpuk – Sampah yang menumpuk di sungai akan
menyebabkan banjir. Sedangkan sampah yang menumpuk di atas permukaan
tanah kemudian terkena tekanan air hujan maka akan menimbulkan longsor.
3. Adanya aktivitas seismik – Gempa bumi yang terjadi pada daerah berlereng
terjal akan mengakibatkan dilatasi tanah. Apabila getaran gempa terus terjadi
maka daerah gempa tersebut akan mengalami longsor
4. Adanya aktivitas vulkanik – Salah satu penyebab terjadinya longsor adalah
adanya aktivitas gunung berapi. Larva yang mencair mengakibatkan banjir
lahar yang mengalir cepat ke permukaan lereng. Derasnya arus banjir lahar
tersebut memicu terjadinya banjir bandang dan longsor.
5. Hutan yang gundul – Hutan mempunyai peranan yang besar bagi kestabilan tanah. Apabila
pohon- pohon besar di hutan ditebangi, maka struktur lapisan tanah menjadi labil karena tidak
ada akar yang biasanya menguatkan tanah. Ketika curah hujan tinggi, kondisi tanah menjadi
jenuh akan air hujan karena tidak ada pohon yang membantu menyerap air.
6. Struktur bebatuan yang hancur – Batuan sedimen dan batuan endapan sangat mudah lapuk dan
hancur menjadi tanah. Apa lagi jika batuan- batuan tersebut berada di lereng gunung, maka akan
sangat rawan terjadi longsor.
7. Material yang menimbun lembah – Lahan permukiman yang semakin sempit di daerah dataran
rendah telah memaksa masyarakat untuk membuat perumahan di dataran tinggi. Perumahan
tersebut dibuat dengan cara memotong tebing dan menimbun lembah. Jika material yang
digunakan untuk menimbun lembah tidak benar- benar padat, maka akan mudah terjadi longsor
jika terkena aliran air hujan.
8. Bendungan yang menyusut – Menyusutnya air di danau, waduk atau bendungan mengakibatkan
penurunan permukaan tanah. Permukaan tanah yang terus menerus turun akan memunculkan
retakan dan mengakibatkan longsor.
9. Beban tanah yang berlebih – Perumahan dan bangunan yang dibangun di atas lereng memberi
beban berlebih pada tanah. Tidak hanya bangunan, kendaraan berat yang melintasi jalan di lereng
gunung juga menjadi beban berat bagi tanah. Jika struktur tanah yang mempunyai beban berat
tersebut tidak diperkuat, maka akan menimbulkan longsor.
10. Adanya erosi tanah – merupakan proses terkikisnya lapisan tanah oleh berbagai macam media
seperti air, angin dan es. Erosi tanah yang terjadi pada tebing yang curam dan tidak mempunyai
pohon sebagai penguat struktur tanah, dapat menyebabkan bencana longsor.
DAMPAK TANAH LONGSOR
1. Dampak terhadap kehidupan
 Banyak menelan korban jiwa
 Terjadinya kerusakan infrastruktur publik seperti jalan, jembatan dan
sebagainya
 Kerusakan bangunan seperti gedung perkantoran, perumahan serta sarana
peribadatan
 Menghambat proses aktifitas manusia dan merugikan baik masyarakat
disekitar bencana maupun pemerintah

2. Dampak terhadap lingkungan


• Terjadinya kerusakan lahan
• Hilangnya vegetasi penutup lahan
• Terganggunya keseimbangan ekosistem
• Lahan menjadi kritis sehingga cadangan air bawah tanah menipis
• Tanah longsor dapat menutup lahan seperti sawah, kebun dan lahan produktif
lainnya
CARA PENCEGAHAN TANAH LONGSOR

Beberapa cara yang bisa di lakukan untuk mencegah tanah longsor adalah sebagai
berikut :
• Membuat Terasering.
• Jangan membuka lahan pesawahan atau membuat kolam air pada bagian atas
lereng yang dekat dengan pemukiman penduduk.
• Usahakan menutup bagian retakan tanah secepatnya dan di padatkan, agar air
tidak masuk ke dalam tanah lewat retakan tersebut.
• Jangan melakukan penerbangan pohon secara liar.
• Jangan menggali tanah pada bagian bawah lereng yang terjal.
• Jangan membangun rumah pada area bawah tebing atau tepi sungai yang
rawan erosi.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai