Konjungtivitis => ganciclovir gel 0,15% , triuridine tetes 1% atau vidarabine salep 3%
5x/hari. Antivirus dihentikan setelah 7 sampai 14 hari.
Jika terkena bagian epitel kornea:
• Ganciclovir gel 0,15% 5x/hari, trifluridine tetes 1% 9x/hari, atau salep vidarabine
3% 5x/hari. Obat antivirus oral (misalnya, asiklovir 400 mg p.o 5x/hari, valacyclovir
500 mg p.o 3x/hari atau famciclovir 250 mg p.o 3x/hari untuk 7-10 hari) adalah
alternatif untuk anak-anak
• Cycloplegic (misalnya, cyclopentolate 1% t.i.d.) jika terdapat reaksi COA atau
fotofobia.
• Pasien yang memakai topikal steroid harus segera di tapering.
• Debridemen pada epitel yang terinfeksi
• Untuk defek epitel yang tidak membaik dalam 1-2 minggu, harus curiga disebabkan
oleh Acanthamoeba. Ketidakpatuhan dan toksisitas antivirus topikal juga harus
dipertimbangkan. Obat antivirus topikal harus dihentikan, dan salep atau tetes
mata tanpa pengawet atau salep antibiotik (misalnya, Eritromisin) harus digunakan
4-8 kali/hari dan terus di follow up.
Herpes zoster keratitis
• Definisi
Keratitis yang disebabkan karena rekurensi endogen dari chickenpox
(disebbkan oleh virus varicella zoster)
• Etiologi
Melanjutkan dari ganglion trigeminal, virus mereinfeksi daerah yang
disuplai oleh nervus trigeminus. Mata hanya terpengaruh dimana divisi
ophthalmic dari nervus trigeminus terlibat.
• Diagnosis
Muncul dalam bentuk superficial maupun dalam, dimana mirip dengan
herpes simplex infeksi di kornea (mata merah dengan keratitis
dendritic, stromal keratitis, dan keratouveitis). Sensitivitas kornea
biasanya menurun ataupun hilang.
Patogenesis
• Herpes zoster opthalmicus (HZO) adalah penyakit ruam saraf yang
melibatkan dermatome dari divisi opthalmicus dari nervus trigeminus.
Varicella zoster virus (VZV) menyebabkan baik varicella maupun
herpes zoster. VZV memiliki subfamily yang sama dengan HSV. Setelah
episode chickenpox virus berpindah secara retrograde ke akar dorsalis
dan nervus cranial sensorik ganglia, dimana menjadi dormant untuk
beberapa decade, dan akan terjadi reaktivasi setelah VZV- specific cell
mediated immunity menghilang. Paparan kembali VZV, dapat
memperkuat imunitas dan melindungi dari perkembangan penyakit.
Keterlibatan mata
• Infeksi virus langsung dapat menyebabkan konjunctivitis dan epithelial
keratitis.
• Inflamasi sekunder dan acclusive vasculitis dapat menyebabkan episcleritis,
scleritis, keratitis, uveitis, optic neuritis, dan cranial nerves palsies. Inflamasi
dan destruksi dari pheripheral nerves atau central ganglia, atau perubahan
proses sinyal di central nervous system (CNS) mungkin bertanggung jawab
untuk pos- herpetic neuralgia. Sikatriks mungkin terbentuk pada
keterlibatan kelopak mata, kulit periocular, dan konjunctiva yang parah.
• Reaktivasi menyebabkan nekrosis dan inflamasi pada sensory ganglia,
menyebabkan anesthesia kornea yang menyebabkan neurotrophic
keratopathy.
Terapi
• Keterlibatan Kulit
Pada orang dewasa dengan rash sedang-berat <4 hari dimana lesi kulit
aktif muncul dan apabila pasien datang pada minggu pertama dengan
lesi aktif: oral antiviral (acyclovir 800mg 5 kali sehari, famciclovir 500mg 3
kali sehari, valacyclovir 1000 mg 3 kali sehari) 7-10 hari.
Apabila kondisi parah, dimana melibatkan orbital, nervus optikus, atau
nervus cranial, atau pasien sakit sistemik, rawat inap dan berikan
acyclovir 5-10 mg/kg iv setiap 8 jam untuk 5-10 hari.
Antibiotik salep (bacitracin atau eritromycin) pada lesi kulit 2 kali sehari.
Kompres hangat pada kulit periocular 3 kali sehari.
• Orang dewasa dengan rash kulit lebih dari 1 minggu atau tanpa lesi
aktif: antibiotic salep (bacitracin dan erythromycin) pada lesi kulit 2
kali sehari. Kompres hangat pada kulit periocular.
• Anak-anak: diskusikan dengan dokter anak untuk pemberian acyclovir
(20 mg/kg setiap 8jam) untuk anak <12 tahun atau <40 kg, bila tidak
gunakan dosis dewasa.
• Keterlibatan ocular: antiviral sistemik selama 7-10 hari (acyclovir 800
mg 5 kali sehari, famciclovir 500 mg 3 kali sehari, valacyclovir 1000 mg
3 kali sehari).
• keterlibatan conjunctiva: kompres sejuk dan salep mata (bacitracin
atau erythromycin) pada mata 2 kali sehari. Berikan artificial tears
setiap 1-2 jam, topical antiviral (ganciclovir 0,15% gel atau vidarabine
3% salep) 3-4 kali sehari.
• Pertimbangkan antibiotic salep untuk mencegah infeksi bakteri.
• Uveitis: topical steroid ( prednisolone acetate 1%) 4-8 kali sehari dan
cyclopegic (cyclopentolate 1% 3 kali sehari).
Prognosis
• Prognosis penyakit ini umumnya baik namun tergantung derajat dan
rekurensi penyakit