KEUANGAN ?
CONTOH STRUKTUR ORGANISASI DI RS
KONSEP DAN TEKNIK KEUANGAN RS
KEUANGAN RS
AKUNTANSI
TARIF AUDIT
SISTEM
INFORMASI
INVESTASI
BAB VI – ANALISA LAPORAN KEUANGAN mh # 6
• Rasio Likuiditas:
• Current ratio = perbandingan jumlah aktiva lancar terhadap
Keterbatasan jumlah utang lancar
• Acid-test ratio = perbandingan tiga aktiva lancar (kas, piutang, dan
surat berharga jangka pendek) dengan jumlah utang lancar.
BAB VI – ANALISA LAPORAN KEUANGAN (4) mh # 9
• Rasio Efisiensi:
• Total Asset Turnover = mengukur jumlah penjualan
Metode yang dihasilkan dari setiap rupiah yang ditanamkan
pada aktiva.
• Fixed Asset Turnover – membandingkan penjualan
dengan rata-rata aktiva tetap,
Pembandingan • Accounts Receivable Turnover Rasio ini menunjukkan
Data berapa kali dalam setahun perusahaan menerima
pembayaran piutangnya, atau berapa kali piutang
berputar selama setahun
• Inventory Turnover menunjukkan berapa kali dalam
Keterbatasan setahun persediaan barang dijual oleh perusahaan,
atau berapa kali persediaan berputar dalam setahun.
BAB VI – ANALISA LAPORAN KEUANGAN (5) mh # 10
Metode
• Rasio Solvabilitas:
• Debt Ratio = menunjukkan persentase (%) aktiva yang
dibiayai dengan utang.
Pembandingan • Times Interest Earned = menghitung berapa besar Laba
Data Sebelum Bunga dan Pajak dibandingkan dengan bunga yang
dibayarkan
• Rasio Profitabilitas:
Metode • Return on Sales = mengukur berapa rupiah laba bersih (net
earnings) yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan
• Gross Profit Margin = menunjukkan berapa rupiah laba
kotor (gross profit margin) yang dihasilkan dari setiap
Pembandingan rupiah penjualan
Data • Return on Investment = mengukur seberapa baik
perusahaan mengelola aktivanya untuk menghasilkan laba
• Return on Equity = mengukur berapa rupiah laba bersih
yang tersedia bagi pemilik modal atas setiap rupiah yang
Keterbatasan ditanamkan pada perusahaan.
BAB VI – ANALISA LAPORAN KEUANGAN (7) mh # 12
Tujuan
• Rasio Pasar:
• Book Value per Share = menunjukkan suatu aproksimasi nilai
likuidasi per lembar saham, yaitu berapa rupiah nilai realisasi per
lembar saham biasa (common stocks) bila perusahaan
Metode dilikuidasi/dibubarkan (tentunya setelah semua utang perusahaan
dilunasi).
• Earnings Yield = menunjukkan berapa persen return yang dapat
diharapkan pemegang saham apabila semua laba perusahaan dibagi
Pembandingan dalam bentuk dividen
Data • Price Earnings Ratio = mengukur perspektif investor atas kualitas
perusahaan dan sahamnya
• Dividend Yield = menunjukkan berapa % dividen dapat diharapkan
dari nilai pasar saham
Keterbatasan • Dividend Payout = membandingkan dividen yang dibayarkan dengan
laba bersih
Standar
Rasio Keuangan Makna Rumus Industri
Likuiditas :
Rasio Lancar seberapa jauh aktiva lancar bisa dipakai untuk memenuhi kewajiban lancar Aktiva Lancar : Kewajiban Lancar 1,5
membandingkan total kas (tunai) dan setara kas perusahaan dengan
Rasio Kas kewajiban lancar (Kas + Setara Kas) : Hutang Lancar 1,6
Quick Ratio seberapa cepat aktiva lancar bisa memenuhi kewajiban lancar (Aktiva Lancar – Persediaan) : Hutang
Lancar 2
Solvabilitas :
Debt of Equity Ratio perbandingan antara hutang dengan modal Total Kewajiban : Modal Sendiri 90%
(Hutang Jangka Panjang+Sewa) : (Hutang
Long Term Leverage hutang jangka panjang Jangka Panjang+Sewa Guna+Modal
Sendiri)
1,7
Short Term Leverage 1,8
Aktivitas
seberapa banyak penjualan bisa diciptakan dari setiap rupiah
Asset Turnover aktiva yang dimiliki
Penjualan : (Rata-rata) Aktiva 2,8
Harga Pokok Penjualan : (Rata-
Inventory Turnover berapa lama rata-rata barang berada di gudang rata Persediaan) 2,5
Penjualan Kredit : (Rata-rata)
Account Payable Turnover seberapa cepat piutang dilunasi dalam satu tahun
Piutang 2,75
Rentabilitas :
Laba Kotor / Penjualan Bersih x
Gross Profit Margin 100% 30%
seberapa banyak keuntungan operasional bisa diperoleh dari (Laba operasi : Penjualan) X
Nett Profit Margin setiap rupiah penjualan 100% 20%
[Laba setelah pajak : (Rata-rata)
Return of Equity seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak modal sendiri] X 100% 20%
seberapa banyak laba bersih yang bisa dipoles dari seluruh (Laba setelah pajak : (Rata-rata)
Return of Investment kekayaan kekayaan) X 100% 30%
BAB VI – ANALISA LAPORAN KEUANGAN (8) mh # 14
Keterbatasan
• Perusahaan harus memberikan penjelasan yang lengkap (full
disclosure) dalam laporan keuangannya.
BAB VI – ANALISA LAPORAN KEUANGAN (9) mh # 15
realitas gaji
GOOD GOVERNANCE
•Transparency
•Accountability
•Responsibility
•Independence
•Fairness
SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI RUMAH
SAKIT
AKTIVITAS AKUNTANSI
USER/PENGGUNA
MENGIDENTIFIKASI
MENCATAT
MENGKOMUNIKASIKAN
AKTIVITAS AKUNTANSI
IDENTIFIKASI MELAKUKAN
ANALISIS
TERHADAP
PERISTIWA
EKONOMI
ORGANISASI
MENCATAT MENCATAT,
MENGKLASIFIKASIK
AN, MERINGKAS
MENYUSUN
MENGKOMUNIKASI LAPORAN
KAN KEUANGAN
PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN
LAPORAN KEUANGAN
AKAN DIANALISIS DAN
DIINTERPRETASIKAN
OLEH PENGGUNA
LAPORAN KEUANGAN :
EKSTERNAL:
PEMERINTAH,
MASYARAKAT, DONATUR
INTERNAL: MANAJEMEN
UNTUK PERENCANAAN,
PENGENDALIAN,
EVALUASI DAN
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
LAPORAN KEUANGAN RUMAH SAKIT
NERACA:
• Aktiva dan utang diklasifikasi menjadi:
• Aktiva lancar – aktiva tetap
• Utang lancar – utang jangka panjang
• Aktiva bersih (ekuitas) diklasifikasi berdasarkan:
• Aktiva bersih tidak terikat
• Aktiva bersih terikat temporer
• Aktiva bersih terikat permanen
AKUNTANSI RS DI INDONESIA? 27
LAPORAN AKTIVITAS:
Pendapatan:
1. Pendapatan operasioal rawat jalan: karcis umum
dan karcis spesialis.
2. Pendapatan operasional rawat inap: akomodasi
dan visite.
3. Pendapatan tindakan medis: tindakan medik, dan
tindakan keperawatan
4. Pendapatan operasional unit penunjang:
radiologi, laboratorium, fisioterapi, farmasi, dan
rehab medik.
AKUNTANSI RS DI INDONESIA? 28
LAPORAN AKTIVITAS:
Biaya:
1. Biaya pelayanan: bahan, jasa pelayanan, pegawai,
penyusutan, pemeliharaan, asuransi, langganan
dan daya, pelatihan, dan penelitian.
2. Biaya umum dan administrasi: pegawai,
administrasi kantor, penyusutan, pemelihataan,
langganan dan daya, pelatihan, dan penelitian.
AKUNTANSI RS DI INDONESIA? 29
31
EMPAT PILAR STANDAR AKUNTANSI INDONESIA 32
SAK
PSAK & SAK
PSAK ETAP & PSAP
PSAK 45 ETAP
PSAK 45
LAPORAN KEUANGAN
1. ASET
2. KEWAJIBAN
3. EKUITAS
4. PENDAPATAN
5. BIAYA
37
PENGKODEAN AKUN
• Digit kedua, menggambarkan klasifikasi kelompok pos laporan keuangan sampai
dengan sembilan sub klasifikasi, contoh:
DIGIT KEDUA AKUN
1 Aset
11 Aset Lancar
12 Investasi Jangka Panjang
13 Aset Tetap
14 .......
39
PENGKODEAN AKUN
• Digit ketiga dan keempat menggambarkan sub klasifikasi dari pos laporan keuangan
sebelumnya sampai dengan 99 digit, contohnya
PENGKODEAN AKUN
• Digit kelima dan keenam menggambarkan klasifikasi dari pos laporan keuangan
sebelumnya sampai dengan 99 digit, contoh:
PENGKODEAN AKUN
• Digit ketujuh dan kedelapan menggambarkan sub klasifikasi pos laporan keuangan
sebelumnya sampai dengan 99 digit berikutnya, contoh:
DIGIT KE 7 & 8 AKUN
1 Aset
11 Aset Lancar
1104 Persediaan
110401 Persediaan Barang Farmasi
11040101 Persediaan Alat Kesehatan
11040102 Persediaan Obat
PROSES AKUNTANSI
1. Analisis Transaksi
2. Jurnal, berisi informasi tentang:
• Tanggal transaksi
• Nama akun dan jumlahnya yang harus didebet dan dikredit
• Keterangan singkat atas transaksi tersebut
• Pendebetan dicatat di sisi kanan dan pengkreditan dicatat pada sisi kiri
CONTOH JURNAL:
Contoh format jurnal:
• Tanggal 5 Oktober terjadi pembelian barang farmasi secara tunai sebesar
Rp 500.000
• Tanggal 7 Oktober mencatat pendapatan dari pasien umum, berdasarkan
formulir kuitansi yang diperoleh dari kasir, dengan perincian: biaya
pendaftaran Rp 5.000, Biaya pemeriksaan dan tindakan Rp 15.000 dan
biaya obat Rp 60.000 (harga pokok obat Rp 50.000)
CONTOH JURNAL:
Jurnal Umum
JI
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
5 Okt Persediaan-Barang Farmasi Rp. 500.000
Kas Rp. 500.000
7 Okt Kas 80.000
Pendapatan-Pendaftaran 5.000
Pendapatan-Pelayanan 15.000
Pendapatan-Apotek 60.000
Biaya/Beban Obat 50.000
Persediaan-Barang Farmasi 50.000
PROSES AKUNTANSI (CONT..)
3. Posting ke Buku Besar
- pemindahan akun yang dicatat dalam buku jurnal ke dalam buku besar
Langkah-langkah:
• Masukkan tanggal posting, jumlah yang didebet dan yang dikredit di dalam jurnal
dan ke dalam kolom-kolom yang sesuai di dalam buku besar
• Di dalam kolom referensi pada jurnal, masukkan nomor akun buku besar
CONTOH POSTING KE BUKU BESAR
CONTOH POSTING KE BUKU BESAR
(CONT...)
PROSES AKUNTANSI (CONT..)
5. Daftar Saldo/ Neraca Saldo
• Daftar saldo atau neraca saldo ini disusun berdasarkan saldo akhir yang terdapat dalam setiap
akun individual atau buku besar
• Disusun pada akhir periode ketika akan membuat laporan keuangan
DAFTAR/NERACA SALDO
RUMAH SAKIT “HARAPAN SEHAT”
DAFTAR SALDO
31 OKTOBER 2011
NAMA AKUN DEBET KREDIT
Kas Rp 430.000
Piutang Pelayanan 50.000
Persediaan barang farmasi 450.000
Peralatan rumah tangga 185.000
Hutang usaha Rp 100.000
Hutang Gaji 50.000
Pendapatan diterima di muka 100.000
Ekuitas 800.000
Surplus tahun lalu 50.000
Pendapatan pendaftaran 5.000
Pendapatan pelayanan 15.000
Pendapatan apotik 60.000
Beban obat 50.000
Beban bahan habis pakai 15.000
Total Rp 1.180.000 Rp 1.180.000
PROSES AKUNTANSI (CONT..)
6. Penyesuaian
• Hal-hal yang menyebabkan perlunya penyesuaian antara lain:
• Transaksi tidak mungkin dicatat secara harian dengan pertimbangan efisiensi
• Beberapa biaya tidak dicatat dalam periode waktu tertentu, karena biaya tersebut
berkaitan dengan berlalunya waktu dan bukan merupakan akibat dari pemakaian
sumber daya sehari-hari
• Transaksi tidak dicatat karena sebab lain
JURNAL PENYESUAIAN
• Jurnal penyesuaian dapat diklasifikasikan menjadi
dua, yaitu:
1. Deferrals
• prepaid expenses – Beban/biaya telah dibayar tunai dan dicatat
sebagai aset sebelum digunakan atau dikonsumsi
• Unearned Revenue- Kas telah diterima dan dicatat sebagai hutang
(kewajiban) sebelum pendapatan diperoleh
2. Accruals
• Accrued Revenues – Pendapatan telah diperoleh tetapi kas belum
diterima atau belum dilakukan pencatatan
• Accrual Expenses – Beban telah terjadi tetapi kas belum
dibayarkan atau belum dilakukan pencatatan
CONTOH JURNAL PENYESUAIAN
Contoh Kasus Prepaid Expense:
Bahan Habis Pakai
• Tanggal 5 Oktober rumah sakit membeli bahan habis pakai secara kredit
seharga Rp 2.500.000. Bahan habis pakai ini diperkirakan akan habis dalam
waktu 3 bulan
• Tanggal 31 Oktober Bahan habis pakai yang tersisa senilai Rp 1.000.000
Tanggal Jurnal
5 Okt Transaksi Bahan Habis Pakai Rp 2.500.000
Hutang Usaha 2.500.000
31 Okt Penyesuaian Beban/Biaya Bahan Habis Pakai Rp 1.500.000
Bahan habis Pakai 1.500.000
CONTOH JURNAL PENYESUAIAN (CONT’..)
Contoh Kasus Prepaid Expense:
• Asuransi
• Tanggal 5 Oktober Membayar polis asuransi sebesar Rp
600.000, akan jatuh tempo pada tanggal 30 September
tahun yang akan datang
Tanggal Jurnal
5 Okt Transaksi Asuransi Dibayar Di muka Rp 600.000
Kas 600.000
31 Okt Penyesuaian Beban asuransi Rp 50.000
Asuransi Dibayar di muka 50.000
CONTOH JURNAL PENYESUAIAN
• Contoh Kasus Prepaid Expense:
(CONT’...)
• Depresiasi Aset Tetap
Tanggal 1 Oktober rumah sakit membeli peralatan kantor
seharga Rp 5.000.000 secara kredit dengan umur ekonomis 5
tahun
Tanggal Jurnal
5 Okt Transaksi Peralatan Kantor Rp 5.000.000
Hutang Usaha 5.000.000
31 Okt Penyesuaian Biaya Depresiasi Rp 1.000.000
Akumulasi Depresiasi 1.000.000
CONTOH JURNAL PENYESUAIAN
Kasus Unearned Revenue: (CONT’...)
- Tanggal 5 Oktober , rumah sakit menerima dana jamkesmas
sebesar Rp 1.000.000
- Tanggal 31 Oktober, berdasarkan analisis yang dilakukan
pendapatan yang terealisasi adalah Rp 500.000
Tanggal Jurnal
5 Okt Transaksi Kas Rp 1.000.000
Pendapatan diterima di muka Rp 1.000.000
31 Okt Penyesuaian Pendapatan diterima di muka Rp 500.000
Pendapatan Pelayanan 500.000
CONTOH JURNAL PENYESUAIAN
(CONT’...)
Contoh Kasus ACCRUED REVENUE
- Tanggal 31 Oktober rumah sakit melakukan tagihan kepada pasien
sebesar atas pelayanan sebesar Rp 100.000, tetapi pasien akan membayar
bulan depan
Tanggal Jurnal
31 Okt Penyesuaian Piutang usaha Rp 100.000
Pendapatan Pelayanan 100.000
CONTOH JURNAL PENYESUAIAN
(CONT’...)
Contoh Kasus ACRRUED EXPENSE
• pada tanggal 31 Oktober , rumah sakit mempunyai kewajiban untuk membayar gaji
karyawan sebesar Rp 250.000, tetapi baru akan dibayarkan pada tanggal 5
November
Tanggal Jurnal
31 Okt Penyesuaian Beban Gaji Rp 250.000
Hutang Gaji 250.000
PENYELESAIAN DALAM
SIKLUS AKUNTANSI
1 < 1 tahun 0%