Anda di halaman 1dari 64

UNTUK APA LAPORAN

KEUANGAN ?
CONTOH STRUKTUR ORGANISASI DI RS
KONSEP DAN TEKNIK KEUANGAN RS
KEUANGAN RS

AKUNTANSI

TARIF AUDIT
SISTEM
INFORMASI
INVESTASI
BAB VI – ANALISA LAPORAN KEUANGAN mh # 6

• Analisis laporan keuangan dilakukan sesuai dengan kepentingan


pihak yang melakukan analisis.

• Manajemen berkepentingan untuk menilai kinerja dan


 Tujuan pemanfaatan sumber daya perusahaan.
• Investor berkepentingan terhadap elemen-elemen seperti
profitabilitas (kemampuan meraih laba), dividen (pembagian
laba), dan perkembangan harga saham.
Metode

• Kreditur berkepentingan atas elemen-elemen profitabilitas,


likuiditas jangka pendek, dan solvabilitas jangka panjang
perusahaan
Pembandingan
Data
• Analisis laporan keuangan memberikan manfaat karena:
• kinerja masa-masa yang lalu sering merupakan indikator
yang tepat untuk memprediksi kinerja di masa datang, dan
Keterbatasan • kondisi pada tahun ini dapat menjadi landasan bagi
peningkatan kinerja di masa datang.
BAB VI – ANALISA LAPORAN KEUANGAN (2) mh # 7

• Tiga metode analisis laporan keuangan:


• analisis tren,
• persentase komponen, dan
Tujuan • rasio keuangan

• Analisis Tren adalah analisis terhadap kenaikan dan penurunan dari


tahun ke tahun dilihat dari nilai uang maupun persentasenya
 Metode

• Dalam metode Persentase Komponen, jumlah setiap pos atau item


dinyatakan dalam persentase terhadap jumlah tertentu.
Pembandingan
Data • Yang paling sering digunakan adalah Metode Rasio Keuangan, yaitu
menggunakan formula perhitungan dan interpretasi atas hasil
perhitungan tersebut.
• Rasio merupakan bilangan pecahan atau persentase yang
menunjukkan hubungan antara angka pembilang (numerator) dan
Keterbatasan angka penyebut (denominator)
• Hasil perhitungan rasio dibandingkan dengan rasio perusahaan
tahun-tahun sebelumnya atau dengan rasio perusahaan sejenis atau
rata-rata industri
BAB VI – ANALISA LAPORAN KEUANGAN (3) mh # 8

• Lima kelompok rasio keuangan dalam melakukan analisis laporan


keuangan:
Tujuan • Rasio Likuiditas,
• Rasio Efisiensi,
• Rasio Solvabilitas,
• Rasio Profitabilitas, dan
 Metode • Rasio Pasar.

• Rasio Likuiditas adalah rasio yang memberikan gambaran mengenai


kemampuan jangka pendek perusahaan. Pengertian Likuiditas mengacu
Pembandingan kepada seberapa besar kemampuan aktiva perusahaan diubah menjadi
Data uang tunai atau kas.

• Rasio Likuiditas:
• Current ratio = perbandingan jumlah aktiva lancar terhadap
Keterbatasan jumlah utang lancar
• Acid-test ratio = perbandingan tiga aktiva lancar (kas, piutang, dan
surat berharga jangka pendek) dengan jumlah utang lancar.
BAB VI – ANALISA LAPORAN KEUANGAN (4) mh # 9

• Rasio Efisiensi menggambarkan seberapa efisien


manajemen perusahaan mendayagunakan aktiva yang
dimilikinya. Maksudnya adalah seberapa besar kontribusi
Tujuan aktiva pada perolehan pendapatan.

• Rasio Efisiensi:
• Total Asset Turnover = mengukur jumlah penjualan
 Metode yang dihasilkan dari setiap rupiah yang ditanamkan
pada aktiva.
• Fixed Asset Turnover – membandingkan penjualan
dengan rata-rata aktiva tetap,
Pembandingan • Accounts Receivable Turnover Rasio ini menunjukkan
Data berapa kali dalam setahun perusahaan menerima
pembayaran piutangnya, atau berapa kali piutang
berputar selama setahun
• Inventory Turnover menunjukkan berapa kali dalam
Keterbatasan setahun persediaan barang dijual oleh perusahaan,
atau berapa kali persediaan berputar dalam setahun.
BAB VI – ANALISA LAPORAN KEUANGAN (5) mh # 10

• Rasio Solvabilitas mengukur tingkat penggunaan utang oleh


Tujuan perusahaan dan pengaruhnya pada kemampuan perusahaan
membayar kewajiban-kewajiban yang ditimbulkannya
(misalnya bunga).

 Metode
• Rasio Solvabilitas:
• Debt Ratio = menunjukkan persentase (%) aktiva yang
dibiayai dengan utang.
Pembandingan • Times Interest Earned = menghitung berapa besar Laba
Data Sebelum Bunga dan Pajak dibandingkan dengan bunga yang
dibayarkan

Keterbatasan • Rasio Profitabilitas mengukur efektifitas keseluruhan dari


manajemen dalam menjalankan perusahaan, sehingga rasio ini
umumnya menjadi perhatian utama bagi pengguna laporan
keuangan.
BAB VI – ANALISA LAPORAN KEUANGAN (6) mh # 11

• Rasio Profitabilitas mengaitkan pendapatan (earnings) dengan


Tujuan jumlah aktiva, penjualan, atau modal sendiri.

• Rasio Profitabilitas:
 Metode • Return on Sales = mengukur berapa rupiah laba bersih (net
earnings) yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan
• Gross Profit Margin = menunjukkan berapa rupiah laba
kotor (gross profit margin) yang dihasilkan dari setiap
Pembandingan rupiah penjualan
Data • Return on Investment = mengukur seberapa baik
perusahaan mengelola aktivanya untuk menghasilkan laba
• Return on Equity = mengukur berapa rupiah laba bersih
yang tersedia bagi pemilik modal atas setiap rupiah yang
Keterbatasan ditanamkan pada perusahaan.
BAB VI – ANALISA LAPORAN KEUANGAN (7) mh # 12

• Rasio Pasar memberikan gambaran apakah suatu investasi saham


atraktif atau tidak.

Tujuan
• Rasio Pasar:
• Book Value per Share = menunjukkan suatu aproksimasi nilai
likuidasi per lembar saham, yaitu berapa rupiah nilai realisasi per
lembar saham biasa (common stocks) bila perusahaan
 Metode dilikuidasi/dibubarkan (tentunya setelah semua utang perusahaan
dilunasi).
• Earnings Yield = menunjukkan berapa persen return yang dapat
diharapkan pemegang saham apabila semua laba perusahaan dibagi
Pembandingan dalam bentuk dividen
Data • Price Earnings Ratio = mengukur perspektif investor atas kualitas
perusahaan dan sahamnya
• Dividend Yield = menunjukkan berapa % dividen dapat diharapkan
dari nilai pasar saham
Keterbatasan • Dividend Payout = membandingkan dividen yang dibayarkan dengan
laba bersih
Standar
Rasio Keuangan Makna Rumus Industri
Likuiditas :
Rasio Lancar seberapa jauh aktiva lancar bisa dipakai untuk memenuhi kewajiban lancar Aktiva Lancar : Kewajiban Lancar 1,5
membandingkan total kas (tunai) dan setara kas perusahaan dengan
Rasio Kas kewajiban lancar  (Kas + Setara Kas) : Hutang Lancar 1,6
Quick Ratio seberapa cepat aktiva lancar bisa memenuhi kewajiban lancar (Aktiva Lancar – Persediaan) : Hutang
Lancar 2
Solvabilitas :
Debt of Equity Ratio perbandingan antara hutang dengan modal Total Kewajiban : Modal Sendiri 90%
(Hutang Jangka Panjang+Sewa) : (Hutang
Long Term Leverage hutang jangka panjang Jangka Panjang+Sewa Guna+Modal
Sendiri)
1,7
Short Term Leverage 1,8
Aktivitas
seberapa banyak penjualan bisa diciptakan dari setiap rupiah
Asset Turnover aktiva yang dimiliki
Penjualan : (Rata-rata) Aktiva 2,8
Harga Pokok Penjualan : (Rata-
Inventory Turnover berapa lama rata-rata barang berada di gudang rata Persediaan) 2,5
Penjualan Kredit : (Rata-rata)
Account Payable Turnover seberapa cepat piutang dilunasi dalam satu tahun
Piutang 2,75
Rentabilitas :
Laba Kotor / Penjualan Bersih x
Gross Profit Margin 100% 30%
seberapa banyak keuntungan operasional bisa diperoleh dari (Laba operasi : Penjualan) X
Nett Profit Margin setiap rupiah penjualan 100% 20%
[Laba setelah pajak : (Rata-rata)
Return of Equity seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak modal sendiri] X 100% 20%
seberapa banyak laba bersih yang bisa dipoles dari seluruh (Laba setelah pajak : (Rata-rata)
Return of Investment kekayaan kekayaan) X 100% 30%
BAB VI – ANALISA LAPORAN KEUANGAN (8) mh # 14

• Analisis laporan keuangan dapat dibagi dua:


Tujuan
• intracompany analysis dan
• intercompany analysis.

Metode Untuk kedua analisis tersebut, perlu diperhatikan bahwa:

• Pembandingan dilakukan berdasarkan kebijakan akuntansi yang sama /


konsisten pada tahun-tahun yang dibandingkan.
 Pembanding-an
Data
• Apabila terdapat perubahan prinsip akuntansi, harus ada penjelasan
mengenai perubahan tersebut serta dampak rupiah yang
ditimbulkannya.

Keterbatasan
• Perusahaan harus memberikan penjelasan yang lengkap (full
disclosure) dalam laporan keuangannya.
BAB VI – ANALISA LAPORAN KEUANGAN (9) mh # 15

• Laporan Keuangan didasarkan pada nilai historis dan


kebijakan akuntansi. Apabila inflasi tinggi dan
mempengaruhi angka pada laporan keuangan serta ada
Tujuan kebijakan akuntansi yang berubah, analisis laporan
keuangan yang tidak mempertimbangkan hal tersebut
bisa menyesatkan.

Metode • Kinerja perusahaan juga dipengaruhi faktor ekstern.


Karena keterbatasan informasi mengenai faktor-faktor
ekstern tersebut, analis harus mempelajari pengaruh
faktor ekstern pada kinerja perusahaan.
Pembandingan
Data • Analisis terhadap perusahaan sejenis atau rata-rata
industri memerlukan kepastian bahwa:
• Rumus rasio yang digunakan sama;
• Perusahaan sejenis atau rata-rata industri yang
 Keterbatasan digunakan tepat sebagai benchmark; dan
• Tidak ada kejadian penting yang mungkin
mempengaruhi data yang dianalisis.
PREDIKSI BEBAN BELANJA
PEGAWAI (GAJI POKOK)
Prediksi belanja pegawai
Rp10,000,000,000
Rp9,000,000,000
Rp8,000,000,000
Rp7,000,000,000
Rp6,000,000,000
Rp5,000,000,000
Rp4,000,000,000
Rp3,000,000,000
Rp2,000,000,000
Rp1,000,000,000
Rp-
2018 2019 2020 2021 2022

realitas gaji
GOOD GOVERNANCE

•Transparency
•Accountability
•Responsibility
•Independence
•Fairness

SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI RUMAH
SAKIT
AKTIVITAS AKUNTANSI
USER/PENGGUNA
MENGIDENTIFIKASI

MENCATAT

MENGKOMUNIKASIKAN
AKTIVITAS AKUNTANSI

IDENTIFIKASI MELAKUKAN
ANALISIS
TERHADAP
PERISTIWA
EKONOMI
ORGANISASI

MENCATAT MENCATAT,
MENGKLASIFIKASIK
AN, MERINGKAS

MENYUSUN
MENGKOMUNIKASI LAPORAN
KAN KEUANGAN
PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN
LAPORAN KEUANGAN
AKAN DIANALISIS DAN
DIINTERPRETASIKAN
OLEH PENGGUNA
LAPORAN KEUANGAN :
EKSTERNAL:
PEMERINTAH,
MASYARAKAT, DONATUR

INTERNAL: MANAJEMEN
UNTUK PERENCANAAN,
PENGENDALIAN,
EVALUASI DAN
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
LAPORAN KEUANGAN RUMAH SAKIT

UNTUK PIHAK EKSTERNAL UNTUK PIHAK INTERNAL


• NERACA • LAPORAN REALISASI ANGGARAN
• LAPORAN OPERASI • LAPORAN KINERJA UNIT
• LAPORAN ARUS KAS • LAPORAN BIAYA
• CATATAN ATAS LAPORAN • FORECASTING BIAYA
KEUANGAN • FEASIBILITY STUDY
• DLL
AKUNTANSI RS DI INDONESIA? 22

Tidak ada PSAK khusus yang mengatur standar


akuntansi untuk rumah sakit. PSAK yang paling
“cocok” untuk sementara waktu digunakan adalah
PSAK 45 tentang organisasi nirlaba.

Berdasarkan PSAK 45, akuntansi RS tidak


berdasarkan sistem dana, hanya dana tunggal.
Namun aktiva bersih RS dikategori berdasarkan tiga
jenis:
1. Dana tidak terikat
2. Dana terikat sementara
3. Dana terikat permanen
AKUNTANSI RS DI INDONESIA? 23

Terikat tidaknya aktiva tergantung pada ketentuan


pihak lain (donor) yang memberikan sumber
keuangan.

Laporan keuangan berdasarkan PSAK 45 terdiri atas:


• Neraca
• Laporan Aktivitas
• Laporan Arus Kas
• Catatan Atas Laporan Keuangan
AKUNTANSI RS DI INDONESIA? 24

Ditjen Pelayanan Medik Depkes membuat ketentuan akuntansi,


khususnya bagi RS yang sudah menjadi BLU (Badan Layanan
Umum). Pedoman akuntansi RS ini berisi 10 bab:
1. Pendahuluan
2. Laporan Keuangan
3. Akuntansi Aktiva
4. Akuntansi Kewajiban
5. Akuntansi Aktiva Bersih (Ekuitas)
6. Akuntansi Perubahan Aktiva Bersih
7. Laporan Arus Kas
8. Catatan Atas Laporan Keuangan
9. Ilustrasi Laporan Keuangan
10. Rasio Keuangan
AKUNTANSI RS DI INDONESIA? 25

Pedoman akuntansi RS BLU ini tidak spesifik berdasarkan satu


PSAK,misalnya hanya PSAK 45, melainkan berbagai PSAK yang
terkait.

PSAK yang terkait aktiva, utang, ekuitas, pendapata, dan


biaya yang diterbitkan oleh IAI yang relevan juga menjadi
dasar akuntansi.

Laporan keuangan terdiri atas:


1. Neraca
2. Laporan Aktivitas (Laporan Pendapatan dan Biaya)
3. Laporan Arus Kas
4. Catatan Atas Laporan Keuangan
AKUNTANSI RS DI INDONESIA? 26

NERACA:
• Aktiva dan utang diklasifikasi menjadi:
• Aktiva lancar – aktiva tetap
• Utang lancar – utang jangka panjang
• Aktiva bersih (ekuitas) diklasifikasi berdasarkan:
• Aktiva bersih tidak terikat
• Aktiva bersih terikat temporer
• Aktiva bersih terikat permanen
AKUNTANSI RS DI INDONESIA? 27

LAPORAN AKTIVITAS:
Pendapatan:
1. Pendapatan operasioal rawat jalan: karcis umum
dan karcis spesialis.
2. Pendapatan operasional rawat inap: akomodasi
dan visite.
3. Pendapatan tindakan medis: tindakan medik, dan
tindakan keperawatan
4. Pendapatan operasional unit penunjang:
radiologi, laboratorium, fisioterapi, farmasi, dan
rehab medik.
AKUNTANSI RS DI INDONESIA? 28

LAPORAN AKTIVITAS:
Biaya:
1. Biaya pelayanan: bahan, jasa pelayanan, pegawai,
penyusutan, pemeliharaan, asuransi, langganan
dan daya, pelatihan, dan penelitian.
2. Biaya umum dan administrasi: pegawai,
administrasi kantor, penyusutan, pemelihataan,
langganan dan daya, pelatihan, dan penelitian.
AKUNTANSI RS DI INDONESIA? 29

LAPORAN ARUS KAS:


1. Aktivitas operasi
2. Aktivitas investasi
3. Aktivitas pendanaan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


4. Gambaran umum RS
5. Iktisar kebijakan akuntansi
6. Penjelasan pos-pos laporan keuangan
STANDAR AKUNTANSI ?? 30

• Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan keuangan yang relevan dan


reliable (representational faitfullness)
• Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada pedoman baku sehingga
meminimalkan bias dari penyusun
• Memudahkan auditor dalam mengaudit
• Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan
membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda.
• Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga penyusun tidak dapat
menjelaskan kepada masing-masing pengguna

Laporan Keuangan bertujuan umum yang relevan dan reliable sehingga


dapat digunakan sebagai dasar dalam pengembilan keputusan.
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
• Memberikan infomasi 
• posisi keuangan,
• kinerja
• perubahan posisi keuangan suatu perusahaan
yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi
• Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen
(stewardship), dan pertanggung jawaban sumber daya yang dipercayakan
kepadanya
• Memenuhi kebutuhan sebagian besar pemakai.
• Menyediakan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak
diwajibkan menyediakan informasi non keuangan.

31
EMPAT PILAR STANDAR AKUNTANSI INDONESIA 32

 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan


 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik signifikan - SAK-ETAP
 Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah
 Standar Akuntansi Pemerintahan - SAP

 IFRS hanya diadopsi PSAK


 SAK ETAP diluncurkan pada tanggal 17 July 2009
 Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan
PP 71 tahun 2010
33

AKUNTANSI RUMAH SAKIT


STANDAR MANA
YANG
DIGUNAKAN ??

SAK
PSAK & SAK
PSAK ETAP & PSAP
PSAK 45 ETAP
PSAK 45

 Akuntabilitas publik signifikan atau tidak


 Orientasi bisnis atau layanan umum
LAPORAN KEUANGAN 34

• NERACA ETAP • NERACA ETAP


 BLU
• LAPORAN LABA RUGI • LAPORAN
AKTIVITAS/OPERASI
• LAPORAN
PERUBAHAN EKUITAS • LAPORAN PERUBAHAN
ASET BERSIH
• LAPORAN ARUS KAS
• LAPORAN ARUS KAS
• CATATAN ATAS • CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN
• LAPORAN POSISI KEUANGAN
• LAPORAN LABA RUGI & PENGHASILAN KOMPREHENSIF
LAIN
• LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
• LAPORAN ARUS KAS
PSAK
• CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
SIKLUS AKUNTANSI
KLASIFIKASI AKUN DALAM 36

LAPORAN KEUANGAN
1. ASET
2. KEWAJIBAN
3. EKUITAS
4. PENDAPATAN
5. BIAYA
37

CONTOH : PENGKODEAN AKUN


Digit pertama menggambarkan unsur dalam laporan
keuangan, contoh:
DIGIT PERTAMA AKUN
1 Aset
2 Kewajiban
3 Ekuitas
4 Pendapatan
5 Biaya
38

PENGKODEAN AKUN
• Digit kedua, menggambarkan klasifikasi kelompok pos laporan keuangan sampai
dengan sembilan sub klasifikasi, contoh:
DIGIT KEDUA AKUN
1 Aset
11 Aset Lancar
12 Investasi Jangka Panjang
13 Aset Tetap
14 .......
39

PENGKODEAN AKUN
• Digit ketiga dan keempat menggambarkan sub klasifikasi dari pos laporan keuangan
sebelumnya sampai dengan 99 digit, contohnya

DIGIT KE 3 & 4 AKUN


1 Aset
11 Aset Lancar
1101 Kas dan Setara Kas
1102 Investasi Lancar
1103 Piutang Pelayanan
40

PENGKODEAN AKUN
• Digit kelima dan keenam menggambarkan klasifikasi dari pos laporan keuangan
sebelumnya sampai dengan 99 digit, contoh:

DIGIT KE 5 & 6 AKUN


1 Aset
11 Aset Lancar
1101 Kas dan Setara Kas
110101 Kas
110102 Kas Kecil
41

PENGKODEAN AKUN
• Digit ketujuh dan kedelapan menggambarkan sub klasifikasi pos laporan keuangan
sebelumnya sampai dengan 99 digit berikutnya, contoh:
DIGIT KE 7 & 8 AKUN
1 Aset
11 Aset Lancar
1104 Persediaan
110401 Persediaan Barang Farmasi
11040101 Persediaan Alat Kesehatan
11040102 Persediaan Obat
PROSES AKUNTANSI
1. Analisis Transaksi
2. Jurnal, berisi informasi tentang:
• Tanggal transaksi
• Nama akun dan jumlahnya yang harus didebet dan dikredit
• Keterangan singkat atas transaksi tersebut
• Pendebetan dicatat di sisi kanan dan pengkreditan dicatat pada sisi kiri
CONTOH JURNAL:
Contoh format jurnal:
• Tanggal 5 Oktober terjadi pembelian barang farmasi secara tunai sebesar
Rp 500.000
• Tanggal 7 Oktober mencatat pendapatan dari pasien umum, berdasarkan
formulir kuitansi yang diperoleh dari kasir, dengan perincian: biaya
pendaftaran Rp 5.000, Biaya pemeriksaan dan tindakan Rp 15.000 dan
biaya obat Rp 60.000 (harga pokok obat Rp 50.000)
CONTOH JURNAL:
Jurnal Umum
JI
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
5 Okt Persediaan-Barang Farmasi Rp. 500.000
Kas Rp. 500.000
7 Okt Kas 80.000
Pendapatan-Pendaftaran 5.000
Pendapatan-Pelayanan 15.000
Pendapatan-Apotek 60.000
Biaya/Beban Obat 50.000
Persediaan-Barang Farmasi 50.000
PROSES AKUNTANSI (CONT..)
3. Posting ke Buku Besar
-  pemindahan akun yang dicatat dalam buku jurnal ke dalam buku besar
Langkah-langkah:
• Masukkan  tanggal posting, jumlah yang didebet dan yang dikredit di dalam jurnal
dan ke dalam kolom-kolom yang sesuai di dalam buku besar
• Di dalam kolom referensi pada jurnal, masukkan nomor akun buku besar
CONTOH POSTING KE BUKU BESAR
CONTOH POSTING KE BUKU BESAR
(CONT...)
PROSES AKUNTANSI (CONT..)
5. Daftar Saldo/ Neraca Saldo
• Daftar saldo atau neraca saldo ini disusun berdasarkan saldo akhir yang terdapat dalam setiap
akun individual atau buku besar
• Disusun pada akhir periode ketika akan membuat laporan keuangan
DAFTAR/NERACA SALDO
RUMAH SAKIT “HARAPAN SEHAT”
DAFTAR SALDO
31 OKTOBER 2011
NAMA AKUN DEBET KREDIT
Kas Rp 430.000
Piutang Pelayanan 50.000
Persediaan barang farmasi 450.000
Peralatan rumah tangga 185.000
Hutang usaha Rp 100.000
Hutang Gaji 50.000
Pendapatan diterima di muka 100.000
Ekuitas 800.000
Surplus tahun lalu 50.000
Pendapatan pendaftaran 5.000
Pendapatan pelayanan 15.000
Pendapatan apotik 60.000
Beban obat 50.000
Beban bahan habis pakai 15.000
Total Rp 1.180.000 Rp 1.180.000
PROSES AKUNTANSI (CONT..)
6. Penyesuaian
• Hal-hal yang menyebabkan perlunya penyesuaian antara lain:
• Transaksi tidak mungkin dicatat secara harian dengan pertimbangan efisiensi
• Beberapa biaya tidak dicatat dalam periode waktu tertentu, karena biaya tersebut
berkaitan dengan berlalunya waktu dan bukan merupakan akibat dari pemakaian
sumber daya sehari-hari
• Transaksi tidak dicatat karena sebab lain
JURNAL PENYESUAIAN
• Jurnal penyesuaian dapat diklasifikasikan menjadi
dua, yaitu:
1. Deferrals
• prepaid expenses – Beban/biaya telah dibayar tunai dan dicatat
sebagai aset sebelum digunakan atau dikonsumsi
• Unearned Revenue- Kas telah diterima dan dicatat sebagai hutang
(kewajiban) sebelum pendapatan diperoleh
2. Accruals
• Accrued Revenues – Pendapatan telah diperoleh tetapi kas belum
diterima atau belum dilakukan pencatatan
• Accrual Expenses – Beban telah terjadi tetapi kas belum
dibayarkan atau belum dilakukan pencatatan
CONTOH JURNAL PENYESUAIAN
Contoh Kasus Prepaid Expense:
Bahan Habis Pakai
• Tanggal 5 Oktober rumah sakit membeli bahan habis pakai secara kredit
seharga Rp 2.500.000. Bahan habis pakai ini diperkirakan akan habis dalam
waktu 3 bulan
• Tanggal 31 Oktober Bahan habis pakai yang tersisa senilai Rp 1.000.000

Tanggal Jurnal
5 Okt Transaksi Bahan Habis Pakai Rp 2.500.000
Hutang Usaha 2.500.000
31 Okt Penyesuaian Beban/Biaya Bahan Habis Pakai Rp 1.500.000
Bahan habis Pakai 1.500.000
CONTOH JURNAL PENYESUAIAN (CONT’..)
Contoh Kasus Prepaid Expense:
• Asuransi
• Tanggal 5 Oktober Membayar polis asuransi sebesar Rp
600.000, akan jatuh tempo pada tanggal 30 September
tahun yang akan datang

Tanggal Jurnal
5 Okt Transaksi Asuransi Dibayar Di muka Rp 600.000
Kas 600.000
31 Okt Penyesuaian Beban asuransi Rp 50.000
Asuransi Dibayar di muka 50.000
CONTOH JURNAL PENYESUAIAN
• Contoh Kasus Prepaid Expense:
(CONT’...)
• Depresiasi Aset Tetap
Tanggal 1 Oktober rumah sakit membeli peralatan kantor
seharga Rp 5.000.000 secara kredit dengan umur ekonomis 5
tahun

Tanggal Jurnal
5 Okt Transaksi Peralatan Kantor Rp 5.000.000
Hutang Usaha 5.000.000
31 Okt Penyesuaian Biaya Depresiasi Rp 1.000.000
Akumulasi Depresiasi 1.000.000
CONTOH JURNAL PENYESUAIAN
Kasus Unearned Revenue: (CONT’...)
- Tanggal 5 Oktober , rumah sakit menerima dana jamkesmas
sebesar Rp 1.000.000
- Tanggal 31 Oktober, berdasarkan analisis yang dilakukan
pendapatan yang terealisasi adalah Rp 500.000

Tanggal Jurnal
5 Okt Transaksi Kas Rp 1.000.000
Pendapatan diterima di muka Rp 1.000.000
31 Okt Penyesuaian Pendapatan diterima di muka Rp 500.000
Pendapatan Pelayanan 500.000
CONTOH JURNAL PENYESUAIAN
(CONT’...)
Contoh Kasus ACCRUED REVENUE
- Tanggal 31 Oktober rumah sakit melakukan tagihan kepada pasien
sebesar atas pelayanan sebesar Rp 100.000, tetapi pasien akan membayar
bulan depan

Tanggal Jurnal
31 Okt Penyesuaian Piutang usaha Rp 100.000
Pendapatan Pelayanan 100.000
CONTOH JURNAL PENYESUAIAN
(CONT’...)
Contoh Kasus ACRRUED EXPENSE
• pada tanggal 31 Oktober , rumah sakit mempunyai kewajiban untuk membayar gaji
karyawan sebesar Rp 250.000, tetapi baru akan dibayarkan pada tanggal 5
November

Tanggal Jurnal
31 Okt Penyesuaian Beban Gaji Rp 250.000
Hutang Gaji 250.000
PENYELESAIAN DALAM
SIKLUS AKUNTANSI

• Kertas Kerja (Worksheet)


• Jurnal Penutup
• Jurnal Koreksi
• Jurnal Pembalik
JURNAL PENUTUP

• Berfungsi untuk menutup akun-akun temporer


• Memindahkan surplus/ defisit ke akun permanen/ neraca
CONTOH JURNAL PENUTUP
• Menutup Akun Pendapatan danNama
Tanggal
Biaya
Akun Debet Kredit
31 Okt Pendapatan pelayanan Rp 10.600.000
Iktisar S/D Rp 10.600.000
31 Okt Iktisar S/D Rp 7.740.000
Biaya obat Rp 1.500.000
Biaya habis pakai 40.000
Biaya depresiasi 50.000
Biaya gaji 5.200.000
Biaya sewa 900.000
Biaya bunga 50.000
CONTOH JURNAL PENUTUP
(CONT’...)
• Menutup akun pembantu (Ikhtisar S/D) ke akun Permanen

Tanggal Nama Akun Debet Kredit


31 Okt Ikhtisar S/D Rp 2.860.000
Surplus tahun berjalan Rp 2.860.000
Penyisihan Piutang Tak
No Umur Piutang
Tertagih (%)

1 < 1 tahun 0%

2 1 s.d. 2 tahun 30%

3 > 2 s.d. 5 tahun 50%

4 > 5 tahun 100%

Anda mungkin juga menyukai