Anda di halaman 1dari 23

http://www.free-powerpoint-templates-design.

com

LogoType

Free Google Slides Themes


30+ Ready Made PowerPoint Template with Google Slides for Free
Skenario1

Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke klinik


dokter umum dengan keluhan mata merah sejak 2
hari yang lalu, nyeri (+) riwayat trauma (-). Pemerik
saan visus kedua mata 6/6
Kalimat Sulit: Visus
Kalimat Kunci:

1 Laki-Laki 35 Tahun
2 Mata merah sejak 2 hari
yang lalu

3 Nyeri (+)
Riwayat Trauma (-)
4 Pemeriksaan Visus
kedua mata 6/6
Pertanyaan:
1 Jelaskan Anatomi, Histologi dan Fisiologi mata!

2 Sebutkan Definisi dan Etiologi mata merah!

3 Jelaskan Patomekanisme mata merah dan nyeri

Bagaimana langkah-langkah diagnosis dari


4 skenario?

5 Tentukan Differential Diagnosis dari skenario!


Anatomi, Histologi dan Fisiologi
Definisi dan Etiologi Mata Merah

Definisi Mata Merah


Mata Merah biasanya terjadi karena adanya pelebaran pembulu darah di mata. Mata merah mengindikasikan
adanya masalah, bisa masalah yang ringan maupun serius yang memerlukan penanganan lebih lanjut.

Etiologi Mata Merah


Penyebab mata merah yang paling sering adalah karena
pelebaran pembuluh darah pada permukaan mata. Hal ini
biasanya disebabkan oleh:
1. Udara yang panas/kering
2. Paparan sinar matahari
3. Debu
4. Reaksi alergi
5. Influenza
6. Infeksi Bakteri atau virus
7. Batu
Patomekanisme Mata Merah
Peradangan akut

Asupan Pembuluh Asupan Pembuluh


darah↑ darah↓

Dilatasi Pembulu
Pendarahan
darah

Hyperemi

Mata Merah
Patomekanisme Nyeri
Kerusakan jaringan
pada mata

Zat-zat Inflamsi
Bradikinin
Dikeluarkan

Merangsang Nosiseptor
Teraktifasi

Nosiseptor ini mengirim


sinyal kesaraf aferen
melalui serabut saraf alfa
dan C

Rangsangan ini
Diperantarai substansia P

Dipresepsikan
Thalamus
sebagai nyeri
Langkah-Langkah Diagnosis

Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik

Pemeriksaan
Penunjang
DIAGNOSIS BANDING
Konjungtivitis Skleritis Episkleritis Dry eye Pterigium

Mata merah + + + + +

Nyeri + + + + +

Visus N +/- N N -/+

Trauma - - - +/- +/-


Definisi dan Etiologi Konjungtivitis

Konjungtivitis
Konjungtivitis merupakan radang konjungtiva atau radang selaput lendir yang menutupi belakang kelopak dan bola
mata, dalam bentuk akut maupun kronis.

Etiologi Konjungtivitis Klasifikasi Konjungtivitis


1. Bakteri Berdasarkan Etiologi
2. Alergi
3. Klamidia 1. Konjungtivitis Bakteri
4. Viral Toksik 2. Konjungtivitis Virus
5. Berkaitan dengan penyakit sistemik 3. Konjungtivitis Alergi
6. Asap 4. Konjungtivitis Jamur
7. Angin 5. Konjungtivitis bentuk lain
8. Sinar

Ref: Ilmu Penyakit Mata FK UI hal 121


Epidemiologi
Di Dunia
Pada kunjungan di Departemen Penyakit Mata di Amerika
Serikat 30% kunjungan merupakan konjungtivitis, 30%
tersebut terdiri dari 15% konjungtivitis akibat bakteri dan virus,
dan 15% lainnya merupakan konjungtivitis akibat alergi.
Nigeria bagian timur merupakan negara paling umum dijumpai
konjungtivitis dengan insidensi 32,9% dari 949 kunjungan di
Departemen Mata Aba Metropolis, Nigeria pada tahun 2004-
2006.

Di Indonesia
Konjungtivitis masuk kedalam 10 besar penyakit rawat jalan di
Indonesia pada tahun 2009, namun belum ada data mengenai jenis
konjungtivitis apa yang paling sering menyerang masyarakat
Indonesia. Di dapatkan data pasien di RS DKT DR. Soetarto
Yogyakarta sebanyak 30,7% pasien konjungtivitis alergi, 14,7%
konjungtivitis virus, 26,7% konjungtivitis bakteri, 22,7% glaukoma, dan
5,3% sindroma mata kering. Meskipun tidak ada data yang
menjelaskan prevalensi konjungtivitis secara rinci, namun dengan
keadaan ini sudah ditetapkan sebangai penyakit yang sering terjadi di
masyarakat.
Manifestasi Klinik
Klinik dan Sitologi Viral Bakteri Klamidia Alergi
Gatal minim minim minim hebat
Hiperemia umum umum umum Umum
Air Mata profuse sedang sedang sedang
Eksudasi minim mengunc menguncur minim
ur
Adenopati-preurikular lazim jarang Lazim hanya Tidak ada
konjungtivitis inkulsi
Pewarnaan kerokan dan Monosit Bakteru, PMN, Plasma Sel Eosinofil
eksudat PMN badan² Inkulsi
Panas yang menyertai Kadang² Kadang² Tidak Pernah Tidak Pernah
Penatalaksanaan
Kojungtivitis Bakteri:
• Diberikan obat tunggal selama 3-5 hari Kojungtivitis Alergi:
• Bila pengobatan tidak berhasil maka pengobatan dihentikan • Hindarkan penyebab pencetus
sampai hasil lab keluar • diberikan astrigen, sodium kromolin, steroid topikal dosis
• diberikan antibiotik spektrum luas dalam bentuk tetes mata rendah
tiap jam atau salep mata 4 sampai 5 kali sehari • kompres dingin untuk menghilangkan edema-nya
• Apabila dipakai tetes mata, sebaiknya sebelum tidur diberi • pada kasus berat dapat diberikan antihistamin dan steroid
salep mata (sulfasetamid 10-15%/khloramfenikol) sistemik
•Bila dalam 1 minggu tidak sembuh maka dilakukan
pemeriksaan resistensi , kemungkinan diefisiensi air mata
atau kemungkinan obstruksi ductus nasolakrimalis

Kojungtivitis Viral:
• Pengobatan hanya suportif karena dapat sembuh sendiri
• diberikan kompres, astrigen, ubrikasi
• pada kasusu berat dapat diberikan antibiotik dengan steroid
topikal
• Pengobatan biasanya hanya simtomatik dan antibiotik
untuk mencegah infeksi sekunder
Skleritis
Skleritis
Skleritis biasanya disebabkan kelainan atau penyakit sistemik. Lebih sering disebabkan penyakit jaringan ikat, pasca
herpes, sifilis, dan gout. Kadang-kadang disebabkan tuberkulosis, bakteri (pseudomonas), sarkoidosis, hipertensi,
benda asing, dan pasca bedah.

MK:
• Terdapat perasaan sakit yang berat menyebar ke dahi, alis, Penatalaksanaan:
dan dagu •Diberikan antiinflamasi steroid atupun nonsteroid atau
• Rasa sakit dapat membangunkan sewaktu tidur karena imunosupresif lainnya
sering kambuh
• Mata merah berair, fotofobia, dengan pengelihatan menurun
• Skleritis tidak mengeluarkan kotoran, terlihat benjolan
berwarna sedikit biru jingga mengenai seluruh lingkaran
kornea
•Skleritis biasanya disertai dengan peradangan di sektarnya
seprti uveitis atau keratitis sklerotikan.
Skleritis
Manifestasi Klinik: Komplikasi
• Terdapat perasaan sakit yang berat menyebar ke dahi, alis, -keratitis
dan dagu -uveitis
• Rasa sakit dapat membangunkan sewaktu tidur karena -glaukoma
sering kambuh
• Mata merah berair, fotofobia, dengan pengelihatan menurun
• Skleritis tidak mengeluarkan kotoran, terlihat benjolan prognosis
berwarna sedikit biru jingga mengenai seluruh lingkaran Skleritis: tergantung pada penyakit penyebabnya.
kornea
•Skleritis biasanya disertai dengan peradangan di sektarnya
seprti uveitis atau keratitis sklerotikan.

Penatalaksanaan:
•Diberikan antiinflamasi steroid atupun nonsteroid atau
imunosupresif lainnya
Definisi dan Etiologi Episkleritis

Episkleritis
Episkleritis merupakan reaksi radang jaringan ikat vaskular yang terletak antara konjungtiva dan permukaan sklera.

Etiologi Episkleritis
1. Reaksi hipersensivitas terhadap penyakit
sistemik
2. Reaksi toksik
3. Alergik
4. Infeksi
5. Terjadi spontan dan idiopatik
Episkleritis
Manifestasi Klinik: Komplikasi :
• Mata terasa kering dengan rasa sakit ringan, mengganjal Skleritis
dengan konjungtiva kemotik
• terdapat benjolan setempat dengan batas tegas dan warna
merah ungu dibawah konjungtiva Prognosis :
•Bila benjolan ditekan dengan kapas atau pada kelopak diatas Episkleritis: dapat sembuh sempurna
benjolan akan terasa sakit
•Rasa sakit menjalar ke sekitar mata
•Terdapat riwayat berulang dan dapat berminggu-minggu atau
beberapa bulan

Penatalaksanaan:
•Diberikan vasokonstriktor
•Pada keadaan berat diberi kortikosteroid tetes mata sistemik
atau salisilat
Definisi dan Etiologi Pterygium

Pterygium
Pterigium merupakan suatu pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang bersifat degeneratif dan invasif. Pterigium
mudah meradang dan bila terjadi iritasi, akan berwarna merah daPat Gambar 29" Pterigium mengenaikedua mata.

Etiologi Pterygium
1. Iritasi Kronik akibat debu, cahaya sinar
matahari dan udara panas
2. Neoplasma
3. Radang
4. Degenerasi
Pterygium
Manifestasi Klinik: Komplikasi :
•Dapat tidak memberikan keluhan • Timbul jaringan parut kronis dari konjungtiva dan
•Mata iritatif, merah atau mungkin menimbulkan astigmat yang kornea
menyebabkan gangguan pengelihatan •Dry Eye Sindrom
•Dapat disertai dengan keratitis pungtata dan dellen, dan garis
besi yang terletak diujung pterygium Pencegahan :
Lindungi mata dengan pterigium dari sinar
matahari, debu dan udara kering dengan
Penatalaksanaan:
kacamata pelindung
•Tidak perlu pengobatan karena bersifat rekuren
•Dilakukan pembedahan
•Bila terdapat tanda radang beri air mata buatan bila perlu
dapat diberi steroid
•Bila terdapat dellen maka diberi air mata buatan berupa salep
•Vasokontriktor dapat diberikan dengan kontrol 2 minggu dan
pengobatan dapat dihentikan bila sudah ada perbaikan
Definisi dan Etiologi Dry Eye

Dry Eye
Adalah defisiensi air mata bisa disebabkan beberapa hal, salah satu penyebabnya adalah atrofi dan fibrosis
jaringan lakrimal karena infiltrasi sel mononuklear akibat sindrom Sjögren maupun keratokonjungtivitis sika.

Etiologi Dry Eye


1. Kerusakan atau destruksi jaringan lakrimal oleh inflamasi granulomatosa, inflamasi
kronis atau lesi neoplastik
2. Kelenjar lakrimal tidak ada, bisa kongenital atau akuisita. Pada kondisi ini palpebra
pasien harus menutup agar tidak terjadi kekeringan mata karena tidak ada
produksi air mata
3. Duktus sekretorius tersumbat
4. Lesi neurogenik
5. Disfungsi kelenjar Meibom
Pterygium
Penatalaksanaan: Komplikasi :
•Air mata (buatan), gel/salep mata. •ulkus kornea
•Kaca mata •Infeksi sekunder oleh bakteri
•pelembab udara (humidifier) •Parut kornea
•Neovaskularisasi kornea
Prognosis

Dry eyes: Secara umum, prognosis untuk ketajaman visual pada


pasien dengan sindrom mata kering baik
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai