Kasus Fraktur Radius - Evalin
Kasus Fraktur Radius - Evalin
Tinjauan Pustaka
• Anatomi dan Fisiologi
penyembuhan fraktur
• Definisi + Jenis-jenis
fraktur
• Epidemiologi
Laporan Kasus • Etiologi
Kesimpulan
• Patofisiologi
• Gejala Klinis
• Pemeriksaan fisik dan
penunjang
• Diagnosis
• Tatalaksana
• Komplikasi
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
■ Nama : Tn. Mulyandana Jenis kelamin : Laki-laki
■ Tanggal lahir/Umur : 04 Mei 1970/47 tahun Suku Bangsa : Jawa
■ Status perkawinan : Menikah Agama : Islam
■ Pekerjaan : PNS Pendidikan : S1
■ Alamat : Jl. Mesjid 1 No.1 RT 01/02 No RM : 166446
ANAMNESIS
Dilakukan secara autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 16 Juni 2017 Pukul 15.30 di IGD
Keluhan Utama
■ Pergelangan tangan kanan nyeri sejak + 4 jam SMRS
Keluhan Tambahan
■ Bengkak
Riwayat Penyakit Sekarang
■ Pasien mengatakan mengalami kecelakaan sepeda motor sejak 4 jam
SMRS. Pasien di tabrak oleh pengendara motor lainnya dari arah kanan
depan sehingga tangan kanan pasien membentur stir motor. Pasien
terjatuh ke sebelah kiri, sehingga terdapat luka lecet kecil pada siku dan
kaki kiri. Pasien menggunakan helm dan saat terjatuh helm tidak terlepas
dari kepala pasien. Saat ini pasien mengeluh nyeri dan bengkak pada
lengan bawah tangan kanan. Tangan kanan pasien juga susah di gerakan
akibat nyeri. Riwayat pinsan, pusing, mual dan muntah tidak ada.
Riwayat Penyakit Dahulu
■ Pasien memiliki riwayat penyakit maag dan alergi terhadap obat sulfa.
Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, penyakit paru,
asma, riwayat operasi sebelumnya disangkal.
TIPE
FRAKTU
• Fraktur Komplit
• Fraktur Inkomplit
R
KLASIFIKASI FRAKTUR
Klasifikasi
Klasifikasi klinis
etiologis
Fraktur traumatik Fraktur tertutup
(simple fracture)
Fraktur patologis
Fraktur terbuka
Fraktur stres (compound fracture)
KLASIFIKASI FRAKTUR TERBUKA
KLASIFIKAS
I FRAKTUR
MENURUT
KONFIGUR
ASI
PENYEMBUHAN FRAKTUR
EPIDEMIOLOGI
■ Gejala Klinis
– keluhan nyeri mendadak, tegang, bengkak dan memar, serta dapat terjadi
deformitas pada kasus yang berat.
■ Pemeriksaan Fisik
– Keadaan umum
– Keadaan spesifik
■ Look : warna, luka, deformitas, bengkak
■ Feel : Nyeri tekan, krepitasi, nyeri sumbu, pemeriksaan vaskuler
■ Move: gerakan aktif dan pasif, ROM
DEFORMITAS
Gambar : (A) tipikal deformitas pada tangan (B) radiologis
tampak posteroanterior (C) tampak lateral.
Pemeriksaan vaskular
• Capillary refill time teknik
yang umum digunakan untuk
mengevaluasi aliran darah dari
tangan sensitivitas rendah
• Pulsasi arteri radial dan ulnar
haruslah teraba
• Jika pulsasi tidak teraba,
deformitas dapat dipikirkan
dan pemeriksaan pembuluh
darah dapat diulang Defek jaringan lunak sekitar perlu
dipikirkan suatu fraktur terbuka.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan
penunjang yang • ronsen foto polos.
harus dilakukan
Pemeriksaan
radiologis • CT scan dapat digunakan untuk perencanaan pre-
lainnya tidak operasi fraktur dengan keterlibatan artikulasi.
diindikasikan • MRI juga dapat digunakan untuk mengetahui
untuk kondisi tambahan perubahan sendi, seperti pada cedera
akut dan ligamen.
emergensi.
TATALAKSANA
Indikasi tatalaksana non operatif : fraktur stabil + pasien usia tua dengan risiko tinggi untuk tindakan
operatif
Tindakan non operatif dilakukan dengan metode closed reduction + pemasangan cast.
Reposisi dapat dilakukan dengan memakai anestesi lokal, regional blok (plexus brachialis gyn atau
anestesi umum)
Prinsip Penanganan Fraktur
■ Rekognisi atau pengenalan adalah dengan melakukan berbagai diagnosa
yang benar sehingga akan membantu dalam penanganan fraktur karena
perencanaan terapinya dapat dipersiapkan lebih sempurna.
■ Reduksi atau reposisi adalah tindakan mengembalikan fragmen-fragmen
fraktur semirip mungkin dengan keadaan atau kedudukan semula atau
keadaan letak normal.
■ Retensi atau fiksasi atau imobilisasi adalah tindakan mempertahankan
atau menahan fragmen fraktur tersebut selama penyembuhan.
■ Rehabilitasi adalah tindakan dengan maksud agar bagian yang menderita
fraktur tersebut dapat kembali normal
KOMPLIKASI