Visit us!
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan
3.3 Menunjukkan sikap responsive dan pro-aktif, peduli
faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, terhadap lingkungan dan sesame, menghargai kaya seni
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
dan pembuatnya.
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
Rangsang Auditif :
Sal ah s atu tahapan m engem bangkan gagasan gerak yang diilham i oleh suara atau bunyi suatu
benda atau perbuatan. Seper ti Suar a instrument music/ Suara M anusia /Suara bers umbe r dari
Ala m/lingkungan.
Rangsang Visual :
Tahapa dim ana pancaindra yait u ma ta menangkap be rbagai hal yang menar ik untuk di ungkapka n dal am bentuk gerak tari. Se perti meli hat
obejk gambar, me lihat orang mena ri/mel akukan aktifi tas dsb.
Rangsang Kinestetik :
Tahapan Pengem banga n Gerak Tari Berdasar kan kesadaran pengolahan potensi tubuh ki ta.De ngan menggunakan pola perhitungan
Rangsang Kinestetik :
Rangsang yang ser ing kali digunakan pena ta t ari dalam membuat ka ryanya . Untuk menya mpaikan gaga san a tau c erita yang akan disajika n
biasanya ger ak dirangsang dan dibentuk dengan kapasit as kemampuan pe nata tari
Stilisasi & Seleksi Gerak
Dalam berkarya tari tentunya memerlukan bentuk - bentuk baru dari suatu gerak. Oleh
karena itu, hasil dari eksplorasi dan improvisasi perlu diubah atau diperhalus dengan
proses pengembangan. Adapun proses pengembangan dapat dilakukan dengan cara
mengubah volume.
Untuk medapatkan bentuk baru dari pengembangan gerak yang diharapkan memerlukan
kecermatan dan uji coba terus menerus, berdasarkan kreativitas dari gerak tubuh yang
terkecil sampai pada totalitas gerak tubuh sepenuhnya.
Upaya koreksi terhadap alur gerak dari awal sampai akhir perlu terus ditinjau ulang
sehingga keberlangsungan gerak dapat terwujud dengan rapi. Proses Penghalusan, memberi
kesan indah disebut stilisasi.
Stilisai dan Seleksi Gerak
Setelah proses pembentukan gerak, selanjutnya dilakukan pemilihan gerak yang sesuai
dengan ide. Pada tahap ini kegiatan memilih dan memilah gerak-gerak yang sudah diolah,
diseleksi Kembali untuk disesuaikan dengan ide Garapan. Pemilihan gerak setidak-tidaknya
dapat digunakan seefektif mungkin sehingga mempunyai kualitas yang mantap dari karya
yang akan dibuat.
Setelah proses tahapan pertama dari proses eksplorasi dilakukan, tahapan selanjutnya adalah
proses penghalusan dan pemilihan gerak sesuai dengan kebutuhan penyajian garapan tari
yang diinginkan. Tahapan ini penting dilakukan untuk menentukan pilihan dari motif-motif
gerak yang dibuat dan yang akan dipakai pada Garapan tari.
Tahapan akhir dari proses eksplorasi adalah tahapan penggabungan dengan unsur-unsur
pendukung lainnya. Baik dengan musik iringan tari, penggunaan property, atau dengan
artistik lainnya, termasuk penggunaan busana dan aksesoris tari.
Improvisasi Gerak dalam Tari
Pada saat mengapresiasi karya tari, kamu bisa pasti bisa melihat beberpa adegan
gerak yang berbeda dari yang lainnya, khusunya pada garapan karya tari
kelompok.
Perbedaan adegan gerak itu dapat dikategorikan sebagai adegan gerak yang
disengaja atau sebaliknya.
Adegan yang tidak disengaja oleh salah satu penari tersebut dapat dikategorikan
sebagai gerak improvisasi oleh si penari.
Inti dari gerak improvisasi adalah bentuk bentuk gerak yang dilakukan
penari yang pada setiap saat dapat dilakukan berbeda, tetapi masik
disesuaikan dengan maksud pengadegan dari gerak itu sendiri. Beberapa
motif gerak improvisasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya
melalui pengolahan property tari, menggunakan stimulus iringan musik
atau bergerak menurut kata hati.
Konsep Tata Pentas
Keberadaan tata pentas dalam atri merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya, karena
mampu membuat penyajian tari menjadi lebih hidup dan dinamis.
Pada umumnya jenis panggung yang sering digunakan dalam pertunjukan tari terbagi menjadi beberapa jenis di
antaranya ada jenis panggung arena, proscenium dan jenis panggung campuran.
Jenis panggung arena adalah jenis panggung terbuka yang tidak terdapat batasan yang jelas antara garis pemain dan
penonton. Pada umumnya jenis panggung arena ini dilakukan di lapangan atau dapat dilakukan di halaman rumah atau
halaman yang lainnya.
Jenis panggung prosenium adalah jenis panggung yang sering digunakan dalam pertunjukan tari yang memiliki batasan
yang jelas antara pemain dan penonton serta memiliki ketinggian khusus untuk tempat penari bergerak sehingga
penonton menjadi lebih fokus melihatnya.
Jenis panggung campuran, ciri dari jenis panggung ini biasanya menggunakan beberapa daerah tempat penari bergerak
tetapi dalam peristiwa pertunjukan. Intinya adalah mengombinasikan jenis panggung arena dengan panggung
prosenium sesuai dengan konsep garap karya tari yang dipertunjukan.
Konsep Tata Pentas
Tata lampu adalah segala perlengkapan perlampuan baik tradisional maupun modern yang digunakan untuk keperluan
penerangan dan penyinaran dalam seni pertunjukan. Tata lampu di dalam pergelaran tari, disamping untuk menerangi
serta menyinari juga dipakai untuk membentuk suasana yang diperlukan dalam adegan-adegan yang ditampilkan.
seorang penata lampu harus peka terhadap efek yang ditimbulkan akibat pengaturan lampunya.
Dalam pertunjukan tari dapat digolongkan menjadi lampu tradisional dan lampu modern. Lampu tradisional, semua
lampu yang memiliki sumber cahaya yang dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk kepentingan pertunjukan atau
pergelaran seni. Lampu ini memiliki bentuk yang sederhana dan dibuat secara turun temurun dan merupakan warisan
budaya nenek moyang kita. Seperti api unggun, blencong, obor dari bambu, dll. Lampu modern, lampu yang dihasilkan
oleh manusia melalui pengembangan iptek dengan menggunakan listrik sebagai bahan dasar utamanya. Ada beberapa
macam bentuk lighting modern diantaranya : Lampu khusus atau spotlight, Follow spotlight, Strip light, General light.
Tata Dekorasi adalah tata ruang atau menghias ruangan agar kelihatan indah. Fungsi dekorasi memperjelas tempat
dalam suatu pertunjukan tari. Dekorasi di samping mengandung unsur keindahan juga mengandung unsur kewajaran,
maka sudah barang tentu setiap pengaturan dekorasi haruslah dengan perhitungan dan pengamatan yang cermat. Perlu
diperhatikan struktur setting dan jenis perlengkapan dekorasi yang akan dipasang.
Referensi
Buku Seni Budaya Kelas XII
Youtube.com
S AT U A N P E N D I D I K A N
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
S M A N E G E R I 2 S I N G A PA R N A DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
Smandas
Sherly Lucia, S.Sn
@smandas_
SMAN 2 SINGAPARNA
Visit us!
S AT U A N P E N D I D I K A N
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
S M A N E G E R I 2 S I N G A PA R N A DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
Visit us!
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
2. Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif, peduli
berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu
terhadap lingkungan dan sesama,menghargai karya seni
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan pembuatnya
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
3.3.3 Mengidentifikasi teknik dalam mengolah media ungkap dalam karya teater.
3.3.4 Menganalisis karya teater secara utuh.
3.3.5 Menunjukkan kelemahan dan kekuatan masing-masing unsurnya.
4.3.1 Membuat ulasan lisan tentang karya teater yang ditanggapinya.
4.3.2 Membuat resume pergelaran teater yang ditontonnya.
4.3.3 Mempresentasikan karya kritiknya dalam forum diskusi dengan teman sekelasnya.
4.3.4 Menyusun naskah drama & Mempresentasikan hasil kreativitas dalam bentuk pergelaran.
Seni Teater
Kontemporer
Seni
Teater
Peran
Kontemporer
Ekspresi jiwa manusia yang
Kekinian
diwujudkan melalui pemeranan dengan
mengimplementasikan aktifitas
perilaku manusia yang kekinian
Seni Teater Kontemporer
Seni teater kontemporer merupakan seni teater yang mengandung usur kekinian. Teater ini tumbuh dan
berkembang diantara tokoh pegiat teater dan komunitas teater. Seni teater ini tidak menyasar penonton
yang banyak atau pertunjukan yang megah. Pertunjukannya dilakukan untuk menyampaikan gagasan si
sutradara pada kalangan yang memahami teater. Sehingga pesan-pesannya dapat tersampaikan secara
tepat pada audiensnya.
Ciri-ciri :
1. Merupakan buah pikir atau idedari si sutradara pribadi.
2. Menggunaan bahasa nasional atau internasional dalam dialognya.
3. Pertunjukan diselenggarakan sesuai tema. Bisa di pentas tertutup atau pentas terbuka, tanpa atau
dengan panggung.
4. Berisi nilai atau pesan dari sutradara yang ingin disampaikan pada penonton tertargetnya.
5. Dialognya sebagian dari naskah, sebagian improvisasi.
Contoh seni teater modern yang banyak dijumpai dalam masyarakat adalah drama, operet dan drama
musikal.
Teknik & Prosedur
Berkarya Seni Teater
Kontemporer
Teknik Pemeranan terdiri dari beberapa
unsur latihan, diantaranya :
Menentukan aktor/pemain
Visit us!
Visit us!