Anda di halaman 1dari 46

KOMPETENSI DASAR

 Memahami hubungan gizi dan


immunitas pada vaksinasi
MATERI POKOK
1. Pengertian immunitas
2. Bahan-bahan makanan yang berkaitan
dengan modulasi system imun
3. Hubungan status gizi (malnutrisi dan
obesitas) dengan immunitas
4. Pengertian vaksinasi
5. Jenis-jenis vaksinasi
6. Gizi dan immunitas pada vaksinasi
PENGERTIAN
 Imunisasi :
Suatu tindakan terhadap tubuh agar
tubuh mempunyai kemampuan
imunitas (kekebalan) terhadap
penyakit tertentu
IMUNISASI PASIF
 Dengan memberikan seluruh serum
atau bentuk fraksinasi antibodi
 Digunakan pd :
- Pasien yg tidak mampu membentuk antibodi
sendiri
- Membutuhkan antibodi segera
 Serum yg masih dipakai :
- Tetanus
- Difteri
- Botulinum
- Racun ular
Jenis Serum
 Serum Homolog

 Serum Heterolog
 Serum Homolog :
- Diperoleh dari serum manusia
(Cth : Ibu ke bayi)
 Serum Heterolog :
- Diperoleh dari serum hewan
(Cth : Serum kuda untuk tetanus)
Kerugian serum heterolog :
- Dosis lebih tinggi dari serum

homolog
- Sering timbul reaksi hipersensitivitas

(alergi)
- Cepat dieleminasi apabila sudah

pernah mendapatkan sebelumnya


IMUNISASI AKTIF
 Disebut juga VAKSINASI
 Meningkatkan imunitas yang efektif
dengan merangsang tubuh secara aktif
untuk membentuk antibodi dan sel
memory
 Keberhasilan Vaksin tergantung pada :
- Spesifitas vaksin
- Cara pemberian vaksin
- Jenis vaksin
- Kondisi tubuh penerima vaksin
- Kelayakan vaksin
Jenis Bahan Vaksin
1. Dari Mikroorganisme yang telah mati (Salk)

Agar mikroba yang dimasukkan tidak


mampu membuat sakit inang, tetapi tetap
antigenik
Contoh : - Tifoid
- kolera
- polio (salk)
2. Dari mikroorganisme yang dilemahkan (Sabin)

Memodifikasi mikroorganisme agar berlaku


seperti alami tanpa menyebabkan sakit
yang berarti
Contoh :- Cacar
- TBC
- Influenza
- polio(sabin)
3. Dari Antigen protektif (toksoid)
 Vaksin hanya mengandung bagian
antigen proteftif mikroba saja
Contoh :
- Eksotoksin basil difteri
4. Dari Anti-idiotipe
 Merupakan bagian dari molekul
imunoglobulin, dimana anti-idiotipe
ini mempunyai struktur antigen
protektif
 Masih dikembangkan
Cara melemahkan mikroba untuk vaksin

 Menggunakan spesies yg virulen


pd hewan
 Mengubah kondisi hidup mikroba
 Rekayasa genetik
Keuntungan menggunakan mikroorganisme
yang dilemahkan (sabin)
 Mikroba yang masuk lebih bersifat
seperti kuman patogen
 Mikroba hidup lebih banyak
memberikan antigenik dari pada yang
mati
 Respon imun akan timbul lebih baik
pada tempat biasanya terjadi infeksi
 Imunitas yang dibangkitkan lebih baik
Kerugian :

 Kadang terbentuk mutasi → virulen


 Vaksin kurang stabil → perlu
penyimpanan khusus
Hal yang perlu diperhatikan pada
saat vaksinasi :
 Daerah Injeksi :
- ID (intradermal)
- SC (subcutan)
- IM (intra muscular)
 Biasanya pada lengan daerah deltoid
 Pemberian oral pada vaksin polio
 Vaksin pada ibu hamil
 Riwayat sakit sebelumnya
 Efek samping vaksinasi
Efek samping vaksinasi
 DPT (panas badan)
Pertussis : encephalopathy
Difteri, tetanus : hipersensitivitas lokal
 INFLUENZA : Guillain Barre Syndrome
 Polio : paralise
IMUNISASI PADA ANAK
WAJIB

1. BCG (Vaksin TBC)


diberikan saat usia 0 – 2 bln
2. Hepatitis B
 Diberikan 3 kali(dosis)
1. 0 bln / baru lahir (12 jam)
2. Usia 1 bln
3. Usia 6 bln
3. Polio
 Diberikan beberapa kali
1. 0 bln / lahir
2. 2 bln
3. 4 bln
4. 6 bln
5. 18 bln
6. 5 th
4. DPT
 Diberikan pada usia :
1. 2 bln
2. 4 bln
3. 6 bln
4. 18 bln
5. 5 th
5. dT / TT
 Usia 12 tahun (kls.6 SD)
6. Campak
 Diberikan saat usia :
1. 9 bln
2. 6 thn (Bila belum dapat MMR)
IMUNISASI ANAK YG DIANJURKAN

1. HiB (Haemophilus Influenza type B)


diberikan pada usia :
1. 2 bln
2. 4 bln
3. 6 bln
4. 15 – 18 bln
2. MMR (Mumps, Measles, Rubella)
 Diberikan usia :
- 15 bln (bila blm dpt im.campak)
- 6 th (bila blm dpt MMR 1)
3. Typhoid
 Usia > 2 thn, ulang setiap 3 thn
4. Hepatitis A
 Usia 2 thn
 Diberikan 2 kali, interval 6 - 12 bln
5. Varisella
 Pada usia >10 thn
Imunisasi pada orang Dewasa
1. dT (difteri tetanus)
Diberikan 3 kali (dosis)
jarak 1 & 2 :4 minggu
jarak 2 & 3 : 6 – 12 bln

 Dapat diberikan penguat setiap 10 th


2. MMR (Mumps, Measles, Rubella)

 Diberikan pd orang dewasa yg lahir


setelah thn 1956
: 1 dosis
 Pada orang berisiko : 2 dosis dgn
interval 4 mgg
3. Influenza
 Setiap tahun unt orang berisiko :
- usia > 50 th
- menderita penyakit kronis
- petugas kesehatan
- jemaah haji
4. Pneumokokal (radang paru)
 1 kali , diberikan pada:
- usia > 65 th
- menderita penyakit kronis
- Menderita kelainan imun
5. Hepatitis A
 Diberikan 2 kali, dengan jarak 6 – 12 bln
6. Hepatitis B
 Diberikan 3 kali,
jarak 1 – 2 : 1 bln
jarak 2 – 3 : 6 bln
7. Meningokokal (radang selaput otak)

 Diberikan 1 kali
 Wajib pada jemaah haji
8. Varisella (cacar air)
 Diberikan 2 kali
 Dengan interval 4 – 8 mgg
9. Demam Typhoid
 Setiap 3 tahun
10. Yellow Fever
 Setiap 10 thn
 Wajib bagi orang yang berkunjung
ke Afrika Selatan
11. Japanese Encephalitis
 Wajib bagi daerah endemis

Anda mungkin juga menyukai