Anda di halaman 1dari 17

TUGAS

MORBUS HANSEN
PEMERIKSAAN BAKTERIOSKOPIK
PADA MORBUS HANSEN

 Sediaan dibuat dari kerokan jaringan kulit atau usapan dan kerokan

mukosa hidung dan cuping telinga yang diwarnai dengan pewarnaan


Ziehl-Neelsen.
 Sediaan diambil dengan cara melakukan sayatan atau irisan dan

kerokan kecil pada kulit dengan menggunakan scalpel steril.


 Irisan yang dibuat harus sampai di dermis, melampaui subepidermal

clear zone agar mencapai jaringan yang diharapkan banyak


mengandung sel Virchow (sel lepra) yang di dalamnya
mengandung kuman M. leprae.
 Pada pemeriksaan bakterioskopik dinilai indeks bakterial (IB) dan
indeks morfologi (IM)
 M. leprae dibedakan menjadi bentuk batang utuh (solid), batang
terputus-putus (fragmented), dan butiran (granular)
PERBEDAAN MORBUS HANSEN DAN TINEA
  Morbus Hansen Tinea
Etiologi Bakteri Mycobacterium leprae Jamur yang terbagi dalam 3 genus: Microsporum,
Trichophyton, dan Epidermophyton

Sifat Penyakit Kronis Akut

Gejala Klinis - Bercak kulit yang mati rasa - Lesi kulit yang terasa gatal
- Penebalan/pembesaran saraf perifer yang dapat/tidak - Reaksi inflamasi pada lesi
disertai nyeri
Bentuk lesi - Dapat berupa makula hipopigmentasi, plakat - Efloresensi kulit bermacam-macam (polimorfi)
eritematosa, nodus, ulkus - Lesi khas: central healing (bagian tengah lesi
- Lesi khas: punched out lesion (lesi bentuk donat) tampak sehat, tepi lesi aktif)

Pengobatan Tipe PB (6-9 bulan) Antifungal topikal: ketokonazol cream 2%,


- Rifampisin 600 mg/bulan terbinafin cream 1%
- Dapson 100 mg/bulan, selanjutnya 100 mg/hari mulai Antifungal sistemik:
hari ke 2-28. - Griseofulvin 0.5-1 gr (1-2x/hari)
Tipe MB (12-18 bulan) - Ketokonazol 200 mg/hari (10-14 hari)
- Rifampisin 600 mg/bulan - Itrakonazol 100-200mg/hari (3 hari)
- Dapson 100 mg/bulan, selanjutnya 100 mg/hari mulai - Terbinafin 62,5-250 mg/ hari (2-3 minggu)
hari ke 2-28.
- Klafazimin 300 mg/bulan, selanjutnya 50 mg/hari
mulai hari ke 2-28.
PERBEDAAN MORBUS HANSEN TIPE
PAUSIBASILAR DAN MULTIBASILAR

  MH tipe PB MH tipe MB
Lesi kulit (macula datar, - 1-5 lesi - >5 lesi
ppapul yang meninggi,
- Hipopigmentasi/eritema - Distribusi lebih simetris
plakat eritmatosus, nodus)
- Distribusi asimetris - Hilang sensasi kurang jelas
- Hilang sensasi jelas

Kerusakan saraf perifer - Hanya satu cabang saraf - Banyak cabang saraf
(menyebabkan hilangnya
sensasi/kelemahan otot
yang dipersarafi oleh saraf
yang terkena)

BTA Negatif Positif


 Pada MH tipe PB (tuberkuloid dan borderline tuberkuloid) didapatkan

hasil pemeriksaan bakterioskopik BTA negatif karena jumlah BTA pada

MH tipe PB sangat sedikit atau abhkan tidak terdeteksi, hal ini

disebabkan sejumlah besar kuman BTA sudah dihancurkan atau

dimatikan oleh system pertahanan tubuh.


PEMERIKSAAN SARAF PERIFER
PADA MORBUS HANSEN

 Perlu diperhatikan saat pemeriksaan adalah pembesaran, konsistensi,

ada/tidaknya nyeri spontan dan/atau nyeri tekan. Selalu bandingkan

saraf bagian kiri dan kanan.

 Hanya beberapa saraf superfisial yang dapat dan perlu diperiksa, yaitu:

N. fasialis, N. auricularis magnus, N. radialis, N. ulnaris, N.

medianus, N. peroneus lateralis, dan N. tibialis posterior.


N. auricularis magnus

 Pasien diminta menoleh ke


samping semaksimal mungkin,
 Dua jari pemeriksa diletakan di atas

persilangan jalannya N. auricularis


magnus dengan arah otot. Bila ada
penebalan pada perabaan secara
seksama akan menemukan jaringan
kabel atau kawat. Jangan lupa
bandingkan sisi kiri dan kanan.
N. ulnaris
N. peroneus lateralis
N. tibialis posterior
MULTY DRUG THERAPY PADA MORBUS HANSEN

Multi-Drug Therapy untuk kusta tipe PB

Jenis obat <10 tahun 10-15 tahun >15 tahun Catatan

Rifampisin 300 mg/bulan 450 mg/bulan 600 mg/bulan Diminum di depan petugas

Dapson 25 mg/bulan 50 mg/bulan 100 mg/bulan Diminum di depan petugas

  25 mg/hari 50 mg/hari 100 mg/hari Diminum di rumah

Durasi terapi: terapi diberikan 6 dosis selama 6-9 bulan.


Multi-Drug Therapy untuk kusta tipe MB
Jenis obat <10 tahun 10-15 tahun >15 tahun Catatan

Rifampisin 300 mg/bulan 450 mg/bulan 600 mg/bulan Diminum di depan petugas

Dapson 25 mg/bulan 50 mg/bulan 100 mg/bulan Diminum di depan petugas

  25 mg/hari 50 mg/hari 100 mg/hari Diminum di rumah

Clofazimine 100 mg/bulan 150 mg/bulan 300 mg/bulan Diminum di depan petugas

(Lampren) 50 mg 2 kali 50 mg setiap 2 hari 50 mg/hari Diminum di rumah


seminggu sekali

Durasi terapi: terapi diberikan 12 dosis selama 12-18 bulan.


REAKSI KUSTA

 Reaksi kusta adalah interupsi dengan episode akut pada perjalanan

penyakit yang kronik disebabkan karena system kekebalan tubuh yang


menyerang kuman M.leprae.
 Reaksi tipe 1 (reaksi reversal)

 Reaksi reversal hanya dapat terjadi pada pasien yang berada dalam
spektrum borderline (BL, BB, BT)
 Gejala klinis: aktifnya sebagian atau seluruh lesi yang sudah ada,
disertai munculnya lesi baru dalam waktu yang singkat
 Reaksi tipe 2 (reaksi ENL)

 Pada tipe LL dan BL


 Gejala klinis: timbul nodus eritem disertai nyeri yang terutama
muncul pada kulit lengan dan tungkai, dapat disertai gejala
konstitusi dari ringan sampai berat.
 Dapat terjadi sebelum pengobatan, saat pengobatan ataupun setelah
selesai pengobatan
Perbedaan reaksi tipe 1 dan tipe 2

Anda mungkin juga menyukai