Anda di halaman 1dari 90

FINAL PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM
NURHALIZAH – 35120036
1B D3 ADMINISTRASI BISNIS
BAB 1 PENGETAHUAN AKIDAH

01
Akidah 02 03 04
Menurut Sumber- Tingkatan-
Bahasa, Sumber Tingkatan Pengertian Iman
Istilah, dan Akidah Akidah
Ilmuan
05 06 07 08
Proses
Tantangan Iman di Ciri-Ciri Orang
Rukun Iman Terbentuknya Beriman
Era Modern
Iman
AKIDAH MENURUT BAHASA,
ISTILAH, DAN ILMUAN
• Bahasa
Akidah berakar dari kata yang berarti tali pengikat
sesuatu dengan yang lain, sehingga menjadi satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan.
• Istilah
Aqidah berarti perkara yang wajib dibenarkan oleh hati
sehingga menjadi kenyataan yang teguh dan tidak ada keraguan
darinya.
Akidah Menurut Bahasa, Istilah, dan
Ilmuan
• Ilmuan
Syekh Muhammad Abduh mengatakan ilmu akidah adalah ilmu
yang membahas wujud Allah, sifat-sifat yang wajib ada pada-Nya,
rasul-rasul-Nya, meyakinkan mereka, meyakinkan apa yang wajib
ada pada mereka, apa yang boleh dihubungkan dan terlarang
menghubungkan kepada diri mereka.
Sedang Ibnu Khaldun mengartikan ilmu akidah adalah ilmu
yang membahas kepercayaan iman dengan dalil akal dan
mengemukakan alasan untuk menolak yang bertentangan dengan
kepercayaan golongan salaf dan ahlus sunnah.
SUMBER-SUMBER HUKUM ISLAM
• Al-Qur’an, merupakan firman Allah SWT, yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW secara mutawatir, atau
bertahap dalam rentang waktu kurang lebih 23 tahun
meliputi periode Mekkah dan Madinah. Al-Qur’an ini
sebagai petunjuk bagi orang-orang yang diberi petunjuk.
• Sunnah merupakan segala sesuatu yang disandarkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Entah itu perbuatan
maupun ucapannya.
TINGKATAN AQIDAH
Mencapai tahap ini, seseorang akan
HAQQUL
YAKIN
memiliki keyakinan yang utuh dan 04
mendalam
Keyakinan yang muncul telah
AINUL berdasarkan dalil rasional, ilmiah, 03
YAKIN dan mendalam.
Seringkali belum mampu menghubungkan
YAKIN objek keyakinan dengan dalil yang 02
diperolehnya.
Orang yang baru mengetahui sedikit
TAKLID tentang aqidah umumnya berada di 01
tingkatan ini.
PENGERTIAN IMAN
0 0
3 1
• Secara bahasa, iman
Imam Ali bin Abi Talib: "Iman itu
diambil dari kata kerja
ucapan dengan lidah dan
'aamana' yukminu'
kepercayaan yang benar dengan
yang berarti 'percaya'
hati dan perbuatan dengan
atau 'membenarkan'.
anggota.“
• Imam Ahmad berkata, “Iman bisa Secara istilah, iman adalah0
bertambah dan bisa berkurang. Ia keyakinan dalam hati, 2
bertambah dengan melakukan perkataan di lisan, amalan
amal, dan ia berkurang dengan dengan anggota badan,
sebab meninggalkan amal.” bertambah dengan ketaatan
dan berkurang dengan
kemaksiatan.
RUKUN IMAN
01 Iman kepada Allah

02 Iman kepada Malaikat Allah

03 Iman kepada Kitab Allah

04 Iman kepada Rasul Allah


05 Iman kepada Hari Akhir
06 Iman kepada Qada dan Qadar
PROSES TERBENTUKNYA IMAN

Proses pembentukan iman diawali dengan proses


perkenalan, kemudian meningkat menjadi senang dan
benci. Mengenal ajaran Allah adalah langkah awal
dalam mencapai iman kepada Allah. Jika seseorang
tidak mengenal ajaran Allah, maka orang tersebut
tidak mungkin beriman kepada Allah.
TANTANGAN ORANG BERIMAN DI ERA
Iman
MODERN
Iman
melenyapkan
memberikan
kepercayaan
ketentraman
pada kekuasaan
Tantangan jiwa
benda
Orang
Iman menanamkan Beriman di Iman melahirkan
keberanian Era Modern sikap ikhlas
menghadapi maut
Iman Iman
menanamkan memberikan
sikap “self-help” keuntungan
dalam kehidupan
CIRI-CIRI ORANG BERIMAN

Menjalankan Malu jika


perintah Allah melakukan
dan menjauhi sesuatu yang
larangannya dilarang Allah

Hidupnya Sabar menghadapi


selalu musibah, masalah,
bersyukur dan taat kepada
Allah
BAB 2 MANUSIA DALAM
PANDANGAN ISLAM
Proses Penciptaan Manusia
Eskatologi
Manusia Primordial dan
Promothean
01 03 05

02 04

Manusia dan Manusia dan


Struktur Tugasnya di
Dimensi Bumi
PROSES PENCIPTAAN
1.
MANUSIA
Keturunan manusia pertama ini dijadikan
Allah dari air mani.
2. Menurut informasi al-Qur’an, bahwa sel
yang akan jadi manusia disimpan di
sekitar daerah kandungan ibu.
3. Perkembangan di dalam rahim ibunya
berlangsung secara bertahap, yaitu air
mani menjadi segumpal darah, menjadi
sekerat daging, dijadikan tulang, kemudian
dibalut dengan daging lagi,
MANUSIA DAN STRUKTUR DIMENSI
 Al-Basyar,yaitu bahwa manusia merupakan makhluk
biologis yang memiliki segala sifat kemanusiaan dan
keterbatasan.
 An-Nas dalam Al-Qur’an, yaitu manusia sebagai makhluk
sosial dan kebanyakan digambarkan sebagai kelompok
manusia tertentu yang sering melakukan mafsadah.
 Bani Adam dalam Al-Qur’an, secara etimologi
menunjukkan arti pada keturunan nabi Adam as. Menurut
al-Thabathaba’I, penggunaan kata Bani Adam menunjuk
pada arti manusia secara umum.
Manusia dan Struktur
Dimensi
 Al-Insan, yang bila al-Insan dilihat dari
kata anasa yang berarti melihat, mengetahui,
dan meminta izin maka manusia memiliki
sifat-sifat potensial dan aktual untuk mampu
berpikir.. Dengan berpikir, manusia
mengetahui yang benar dan yang salah, yang
baik dan yang buruk,
MANUSIA PRIMORDIAL DAN
PROMOTHEAN
1. Manusia Primordial, adalah tipe manusia yang diciptakan oleh tuhan
dan menjadi wali tuhan dimuka bumi yang mana hal itu adalah
cerminan dari konsepsi Islam mengenai manusia adalah Khalifah
Islam. Manusia Primordial mengatakan bahwa ia adalah utusan dari
Tuhan untuk memelihara dunia ini.
2. Manusia Promothean, adalah yang digambarkan seperti sosok yang
ada dalam mitos Yunani, yaitu Promothrus adalah konsepsi mengenai
manusia yang berpaling dari tuhan dan menjadi lawan dari Tuhan.
MANUSIA DAN TUGASNYA
DI BUMI
Manusia sebagai makhluk Allah SWT.
mempunyai dua tugas utama, yaitu:
 Sebagai abdullah, yakni hamba Allah SWT. yang
harus tunduk dan taat terhadap segala aturan dan
kehendak-Nya serta mengabdi hanya kepada-Nya.
 Sebagai khalifah Allah SWT. di muka bumi, yang
meliputi pelaksanaan tugas kekhalifahan terhadap
diri sendiri, dalam keluarga/rumah tangga, dalam
masyarakat, dan tugas kekhalifahan terhadap alam.
ESKATOLOGI

Eskatologi dalam pandangan para teolog adalah ilmu atau pengetahuan


yang membahas tentang kebangkitan. Eskatologi dalam agama Islam adalah
prinsip keimanan, yakni percaya akan hari akhir, tanpa keyakinan terhadap
hal ini, maka gugurlah keimanan seorang muslim.

Pembahasan Eskatologi secara generik lebih ditujukan kepada realitas


ataupun peristiwa-peristiwa hari akhir kehidupan umat manusia, dan hal ini
sesuai dengan firman Allah dalam ayat Alquran. Misalnya, disebutkan dalam
surat Al-Isra> [17]:49-51
Eskatologi
Persoalan-persoalan yang dibahas dalam eskatologi adalah sebagai
berikut:
● Kubur/Barzakh.
Alam kubur adalah kehidupan awal dari proses perjalanan manusia
menuju Allah, yang disebut dengan barzakh, tempat awal bagi manusia
setelah mengalami kematian.
● Kebangkitan
Hari kebangkitan ialah hari dimana manusia semuanya dibangkitkan
dari alam kuburnya.
Eskatologi
● Penimbangan
Menurut Ali, semua mahluk akal ditimbang dengan neraca
keadilan pada hari kiamat dan Allah akan memberikan
ganjaran pada setiap individu melalui timbangan.
BAB 3 HUKUM ISLAM

Pengertian dan Sumber Hukum Islam 01

Ruang Lingkup Hukum Islam 02

Fungsi Hukum Islam dalam Kehidupan 03

Aktualisasi Hukum Islam di Indonesia 04

Konsep Hak Asasi Manusia dalam Kehidupan 05


Pengertian dan Hukum Islam

  Syariat Islam menurut bahasa berarti jalan yang dilalui

umat manusia untuk menuju kepada Allah Ta’ala.

Syariat Islam menurut istilah berarti hukum-hukum

yang diperintahkan Allah SWT untuk umat-Nya yang

dibawa oleh seorang Nabi, baik yang berhubungan dengan

kepercayaan (aqidah) maupun amaliyah.


SUMBER-SUMBER
HUKUM ISLAM

Al-Qur’an Hadits Al-Ijma’ Al-Qiyas Istihsan

Syar’un
Mashlahat Saddudz
‘Urf Man Istihsab
Mursalah Dzari’ah
Qablana
RUANG LINGKUP DALAM ISLAM
1. Manusia Primordial, adalah tipe manusia yang diciptakan oleh tuhan
dan menjadi wali tuhan dimuka bumi yang mana hal itu adalah
cerminan dari konsepsi Islam mengenai manusia adalah Khalifah
Islam. Manusia Primordial mengatakan bahwa ia adalah utusan dari
Tuhan untuk memelihara dunia ini.
2. Manusia Promothean, adalah yang digambarkan seperti sosok yang
ada dalam mitos Yunani, yaitu Promothrus adalah konsepsi mengenai
manusia yang berpaling dari tuhan dan menjadi lawan dari Tuhan.
FUNGSI HUKUM ISLAM DALAM KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT
1. Fungsi Ibadah, yaitu fungsi utama hukum Islam, adalah untuk beribadah
kepada Allah SWT.
2. Fungsi Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, yaitu mengatur kehidupan manusia
sehingga dapat menjadi kontrol sosial. Dari fungsi ini, dapat mendatangkan
kemaslahatan (manfaat) dan menghindarkan kemadharatan (sia-sia) baik di
dunia maupun di akhirat.
Fungsi Hukum Islam dalam Kehidupan
Bermasyarakat
3. Fungsi Zawajir, yaitu adanya sanksi hukum mencerminkan fungsi hukum
Islam sebagai sarana pemaksa yang melindungi umat dari segala perbuatan
yang membahayakan.
4. Fungsi Tanzim wa Islah al-Ummah. Sebagai sarana untuk mengatur sebaik
mungkin dan memperlancar interaksi sosial.
AKTUALISASI HUKUM ISLAM DI
INDONESIA
 Faktor Sejarah
Sejarah hukum Islam di Indonesia diwarnai dengan
pengorbanan politik hukum, yakni ketika menjelang kemerdekaan,
ketua BPUPKI, yaitu Dr. KRT Radjiman Wedyadiningrat
mempertanyakan ideologi Indonesia sebagai landasan filosofis.
 Faktor Politik
Sistem politik Indonesia memberi peluang besar terhadap
hukum Islam dalam mengembangkan aspirasi politik Islam, juga
Aktualisasi Hukum Islam di
Indonesia
 Faktor Penduduk
Secara historis dan sosiologis, hukum Islam telah mengakar
dalam praktik kehidupan masyarakat.
 Faktor Yuridis
Hukum Islam di Indonesia telah diterapkan oleh umat Islam
dan telah berlaku secara normatif dan formal yuridis yakni
hubungan antara seorang muslim dengan Tuhan, manusia dengan
manusia lain, serta manusia dengan benda serta masyarakat.
Aktualisasi Hukum Islam di
Indonesia
 Faktor Konstitusional
Pancasila dan UUD 45 memberikan kedudukan penting bagi
agama dalam mewarnai sistem hukum nasional, sebagaimana
dijelaskan dalam pasal 29 ayat 2 serta pengarahan GBHN tentang
perlunya pengembangan kesadaran hukum masyarakat dan
kesadaran hukum masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama
Islam adalah bukti adanya perananan hukum Islam di Indonesia.
e. Faktor Ilmiah
KONSEP HAK ASASI
MANUSIA DALAM
KEHIDUPAN
Konsep Islam tentang HAM berpijak pada
Tauhid, yang di dalamnya  mengandung ide
persamaan dan persaudaraan manusia yang Harun
Nasution sebut sebagai ide perkemakhlukan. Ide
perikemakhlukan mengandung makna bahwa
manusia tidak boleh sewenang­wenang terhadap
sesama makhluk termasuk juga pada binatang dan
alam sekitar.
Konsep Hak Asasi Manusia dalam
Kehidupan
Berdasarkan tingkatannya, Islam mengajarkan tiga bentuk hak
asasi manusia, yaitu:
Pertama, Hak Darury (hak dasar), yaitu yang apabila dilanggar,
bukan hanya membuat manusia sengsara, tetapi juga hilang
eksistensinya, bahkan hilang harkat kemanusiaannya.
Kedua_hak hajy (hak sekunder), yakni hak-hak yang bila tidak
dipenuhi akan berakibat pada hilangnya hak-hak elementer,
misalnya hak seseorang untuk memperoleh sandang pangan yang
BAB 4 AKHLAK DALAM ISLAM

Hakikat dan Pentingnya Akhlak Macam-Macam Akhlak

Konsep Etika Ruang Lingkup Akhlak

Seringkali belum mampu menghubungkan


Moral dan Akhlak objek keyakinan dengan dalil yang
diperolehnya.
Orang yang baru mengetahui sedikit
Dasar Akhlak dalam Islam tentang aqidah umumnya berada di
tingkatan ini.
HAKIKAT DAN
PENTINGNYA AKHLAK
Akhlak menurut bahasa (etimologi)
perkataan akhlak ialah bentuk jamak dari khuluk
(khuluqun) yang berarti budi pekerti, perangai,
tingkah laku atau tabiat.
Akhlak menurut istilah adalah kehendak jiwa
manusia yang menimbulkan suatu perbuatan
dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan
pertimbangan pikiran terlebih dahulu.
KONSEP ETIKA
Etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti
kebiasaan. Dalam kepustakaan umumnya, kata etika diartikan
sebagai ilmu. Makna etika dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, misalnya, adalah ilmu tentang apa yang baik dan
apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral atau
akhlak.
Apabila moral dan etika diperbandingkan, moral lebih
bersifat praktis, sedang etika bersifat teoritis. Moral
bersifat lokal, etika bersifat umum (regional).
MORAL DAN AKHLAK
 Moral
Moral berasal dari bahasa latin mores, jamak kata
mos yang berarti adat istiadat. Dalam KBBI, moral
artinya ajaran tentang baik dan buruk yang diterima
umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, budi pekerti,
dan akhlak.
Moral dipergunakan untuk menentukan batas-batas
suatu sifat, perangai, kehendak, pendapat, atau perbuatn
yang layak dikatakan benar, salah, baik, buruk.
Moral dan Akhlak
 Akhlak
Dari sudut pembahasan, akhlak berasal dari bahasa
Arab, jamak dari khuluqun yang menurut bahasa berarti
budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat.
Akhlak adalah tabai atau sifat seseorang, yakni
keadaan jiwa yang terlatih, sehingga benar-benar telah
melekat sifat-sifat yang melahirkan perbuatan-perbuaan
dengan mudah dan spontan tanpa dipikirkan dan diangan-
angankan lagi.
DASAR AKHLAK DALAM ISLAM
Abu Huroiroh meriwayatkan hadist dari Rosulullah
Saw:
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah
yang terbaik akhlaknya. Dan sebaik-baik diantara kamu
ialah yang paling baik kepada istrinya. Al-Qur’an
menggambarkan bahwa setiap orang yang beriman itu
niscaya memiliki akhlak yang mulia yang diandaikan
seperti pohon iman yang indah.”
Dasar Akhlak dalam Islam
Abu Huroiroh meriwayatkan hadist dari Rosulullah
Saw:
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah
yang terbaik akhlaknya. Dan sebaik-baik diantara kamu
ialah yang paling baik kepada istrinya. Al-Qur’an
menggambarkan bahwa setiap orang yang beriman itu
niscaya memiliki akhlak yang mulia yang diandaikan
seperti pohon iman yang indah.”
MACAM-MACAM AKHLAK
Akhlak Terpuji (Al-Akhlaaqul Mahmuudah)
Yaitu perbuatan baik terhadap Allah, sesama manusia, dan makhluk-
makhluk yang lain. Berikut ini contoh akhlak terpuji
1. Berbakti kepada kedua orang tua‫بــــديـن‬ ‫ّرـالواــل‬ ))
2. Menghormati tetanggga dan tamu (‫) اـكرـاـم لاــجار وـلاــّضيف‬
3. Berusaha menimbulkan rasa kasih sayang serta menarik simpati orang
lain   (‫اــاس‬
ّ‫) كــسب لاــمواـلدة وـاـستماـلة قـلو ب لن‬
4. Memberikan sumbangan yang bersifat meringankan beban hidup
orang-orang yang berhak menerimanya      (‫ستحقهـا‬ ‫من يـــ‬
‫ذل ّلاــصـدقة لـــ‬
‫) بــــ‬
5. Membantu memudahkan urusan sesama manusia bagi yang
berkemampuan       (‫سير اـمر عسير على اـخ عند ذـى سـلطان‬ ‫) تــــ‬
Macam-Macam Akhlak

Akhlak tercela (al-akhlaaqul madzmuumah)


Yaitu, perbuatan buruk terhadap Allah, sesama manusia, dan
makhluk-makhluk yang lain. Nerikut ini contoh-contoh akhlak
tercela
1.Berdusta‫كذب‬( ‫) لاــ‬
2.Mengumpat (‫) لاــغيبة‬
3.Mengadu domba (‫اــميمة‬ ّ ‫) لن‬
4.Iri hati/dengki (‫) لاــحسـد‬
5.Congkak (‫) اـألصغـر‬
Ruang Lingkup Akhlak

Akhlak Pribadi Akhlak Akhlak


Bermasyarakat Beragama

Akhlak Akhlak
Berkeluarga Bernegara
Table of contents

Objectives

Objectives Methodology

Results Analysis Conclusions


AKHLAK DAN AKTUALISASI DALAM
KEHIDUPAN

Akhlak
Akhlak Akhlak Akhlak terhadap
Pribadi
terhadap terhadap Sesama Manusia
Allah SWT. Rasulullah
SAW.

Akhlak kepada
Lingkungan
Hidup
IPTEKS DALAM PANDANGAN
ISLAM
Islam tidak menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi juga tidak anti terhadap barang-barang produk teknologi
baik dimasa lampau, sekarang maupun yang akan datang.
Dalam pandangan Islam, menurut hukum asalnya segala sesuatu
itu mubah termasuk segala apa yang disajikan berbagai peradaban,
semua tidak ada yang haram kecuali jika terdapat nash atau dalil yang
tegas dan pasti, karena Islam bukan agama yang sempit.
INTEGRASI IMAN, ILMU, DAN AMAL
Dalam pandangan Islam, antara agama, ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni terdapat hubungan
yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi ke dalam
suatu sistem yang disebut Dinul Islam. Di dalamnya ada
3 unsur pokok, iman, ilmu dan amal sholeh. Islam
adalah agama yang sempurna, dimana terdapat iman,
Islam, dan ikhsan.
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN
TERHADAP LINGKUNGAN
Fungsi utama manusia di dunia adalah sebagai abdun dan
khalifah Allah di bumi. Esensi dari abdun adalah ketaatan,
ketundukan, dan kepatuhan kepada Allah. Sedangkan esensi khalifah
adalah tanggung jawab terhadap diri sendiri dan alam lingkungannya.
Untuk itu, manusia diberi keistimewaan berupa kebebasan untuk
berkreasi sekaligus menghadapkan tuntutan kodratnya sebagai
makhluk psikofisik. Namun ia harus sadar akan keterbatasannya yang
menuntut ketaatan dan ketundukan terhadap aturan Allah.
BAB 6 PLURALISME DAN
TOLERANSI

Konsep Toleransi
Pluralisme (Kerukunan) dalam
Islam
PLURALISME
Secara bahasa, kata pluralisme berasal dari bahasa Inggris
yang diambil dari kata pluralism. Pluralisme terdiri dari dua
kata, yakni plural sera isme. Plural artinya beragam,
sementara isme berarti paham. Apabila keduanya dikaitkan,
maka pluralisme berarti paham atas suatu keberagaman.

Sedangkan secara istilah, pluralisme merupakan kondisi


majemuk masyarakat yang berhubungan erat dengan sistem
sosial, kebudayaan, serta politik yang berbeda.
Pluralisme
M. Rasjidi mendefinisikan pluralisme agama sebatas
sebagai realitas sosiologi, bahwa pada kenyataannya
masyarakat memang plural.
Sedangkan menurut Mukti Ali dan Alwi Shihab,
pluralisme agama merupakan sebuah gagasan yang
mengajarkan bahwa Tuhan sebagai pusat dikelilingi oleh
sejumlah agama. Setiap komunitas mendekati Tuhan dengan
cara masing-masing.
Pluralisme
Upaya-upaya memelihara pluralisme agama:
1.Adanya kesadaran Islam yang sehat
2.Dialog antar umat beragama
3.Menggali semangat pluralisme dalam masyarakat
4.Saling menjaga tempat-tempat peribadatan
5.Saling menjaga relasi antar umat beragama
Pluralisme

Artinya:
“Dan jika Allah menghendaki niscaya Dia menjadikan
kamu satu umat (saja), tetapi Dia menyesatkan siapa yang
Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia
kehendaki. Tetapi kamu pasti akan ditanya tentang apa
yang telah kamu kerjakan.” (QS. An-Nahl:
KONSEP TOLERANSI (KERUKUNAN)
Kata kerukunanDALAM ISLAM
menurut Poerwadaeminta, (1983: 836)
berasal dari kata rukum, yang berarti perihal hidup muslim,
keragaman, kesepakatan, perasaan rukun (bersatu hati).
Peter Salim dan Yenni Salim (1991) memberikan
pengertian kerukunan yang sama dengan redaksi yang berbeda,
yaitu 1) hal hidup rukun, 2) rasa rukun, kesempatan. Jadi,
kerukunan adalah kesempatan hidup berdampingan dengan
orang lain yang berbeda agama untuk mewujudkan kedamaian.
Konsep Toleransi (Kerukunan) dalam
Islam
oHubungan Intern Umat Islam
Hubungan antara sesama umat muslim digambarkan
sebagai hubungan yang tak terpisahkan, seperti halnya anggota
dalam suatu tubuh yang saling berhubungan dengan anggota
tubuh lainnya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
Konsep Toleransi (Kerukunan) dalam Islam
 Hubungan Intern Umat Islam
Hubungan antara sesama umat muslim
digambarkan sebagai hubungan yang tak
terpisahkan, seperti halnya anggota dalam
suatu tubuh yang saling berhubungan dengan
anggota tubuh lainnya, sebagaimana sabda
Rasulullah SAW.
Konsep Toleransi (Kerukunan) dalam Islam
Sabda Nabi yang diriwayatkan Muslim dan
Imam Ahmad:
”Seorang muslim dengan muslim lainnya bagaikan
satu tubuh, apabila salah satu anggota tubuh
itu terluka, maka seluruh tubuh akan merasakan
sakit (demam) nya.”
Konsep Toleransi (Kerukunan) dalam Islam
Firman Allah yang berkaitan dengan saling menghargai,
saling menghormati, tidak mengolok-ngolok antara lain Q.S
Al-Hujuratayat 11
Konsep Toleransi (Kerukunan) dalam Islam
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-
laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan
itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan
merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu
lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan
jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan.
Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah
iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah
orang-orang yang zalim. (Q.S Al-Hujuratayat 11)
BAB 7 KEBUDAYAAN DALAM
ISLAM Dasar-Dasar
Pengertian
Kebudayaan Kebudayaan
Islam Islam

Urgensi dan KEBUDAYAAN Muatan Nilai-


Hakikat DALAM ISLAM Nilai Budaya
Kebudayaan dalam Islam
Islam

Masjid sebagai
Unsur-Unsur Pusat Kebudayaan
Kebudayaan Islam
PENGERTIAN KEBUDAYAAN ISLAM
1. J. Verkuyl, bahwa kebudayaan berasal dari bahasa Sangsekerta, yakni
budaya, jamak dari budi yang berarti roh atau akal. “Kebudayaan” berarti
segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia.
2. Koentjaraningrat, kebudayaan berasal dari bahasa Sangsekerta, yakni
budhaya, merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau
akal. Kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan
dengan budi dan akal.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan adalah hasil karya dan rasa
manusia melalui proses pemikiran yang sungguh-sungguh berdasarkan
kerangka teoritis keilmuwan.
URGENSI DAN HAKIKAT KEBUDAYAAN
ISLAM
Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan, karena
kebudayaan merupakan hasil karya, rasa kemudian menjadi adat istiadat
manusia sebagai khalifah di bumi. Tidak ada kebudayaan bila tidak ada
manusia dan sebaliknya.
Kebudayaan Islam selalu terkait dengan nilai-nilai ilahiyah yang
bersumber dari ajaran kitab suci Qur’an dan hadits, sehingga dapat
dipahami bahwa kebudayaan islam itu adalah implementasi dari Qur’an
dan Sunnah oleh umat islam dalam kehidupannya.
UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Ditinjau secara umum, budaya Ditinjau dari dimensi isi, atau
terdiri dari dua dimensi, sering disebut tujuh unsur
yaitu wujud dan isi. Dalam dimensi kebudayaan universal, maka
wujud, budaya terdiri dari tiga kebudayaan terdiri dari tujuh
unsur, yaitu: unsur yaitu:
1.Wujud dalam bentuk ide atau 1.Sistem religi,
gagasan, 2.Bahasa,
2. Wujud dalam bentuk aktivitas 3.Teknologi dan peralatan
atau kegiatan, dan hidup,
3. Wujud dalam bentuk benda- 4.Sistem mata pencaharian,
benda atau artifak.  5.Sistem organisasi sosial,
6.Pendidikan,
7. Kesenian atau sering juga
disinonimkan dengan
DASAR-DASAR KEBUDAYAAN ISLAM
Tiga hal yang menjadi dasar dalam kebudayaan Islam, yaitu akidah,
akhlak, dan ilmu.  Akidah sebagai kepercayaan sepenuhnya kepada
keesaan Allah. Ini sangat penting dalam kebudayaan Islam karena ini
dapat melahirkan masyarakat yang tidak hanya menekankan kepada
aspek kebendaan saja, tetapi juga menekankan aspek rohani.
Akidah yang sama ini menjadi dasar dalam hubungan antara semua
muslim dunia, sebagai satu saudara. Akhlak dan ilmu menjadi penting
juga dalam kebudayaan Islam.  Kedua aspek itu membentuk pemikiran
yang paling penting dalam kebudayaan Islam sejak zaman Nabi
Muhammad hingga kini. 
MUATAN NILAI-NILAI BUDAYA DALAM
ISLAM
Nila-Nilai Islam dalam Budaya Indonesia
Sistem budaya nasional adalah suatu yang relatif baru dan sedang
berada dalam proses pembentukan. Nilai-nilai yang terbentuk dalam
sistem budaya nasional ini bersifat menyongsong masa depan. Diantara
nilai-nilai budaya nasional itu berkaitan antara lain dengan faktor-faktor :
1. Kepercayaan dan nilai nilai agama
2. Ilmu pengetahuan
3. Penghargaan kepada kedaulatan rakyat
4. Toleransi dan empati terhadap budaya suku bangsa yang bukan suku
bangsanya sendiri (Iberani dan Hidayat, 2003)
Muatan Nilai-Nilai Budaya dalam Islam
Wardiman Joyonegoro (1996) mengatakan Bangsa Indonesia
terdiri atas berbagai suku bangsa dengan sistem budaya yang
beragam dari masing masing etnik lokal kemudian berkembang
menjadi tradisi atau adat istiadat yang berakar kuat dalam
masyarakat yang bersangkutan. Di daerah-daerah, budaya
Islam juga tampak mewarnai kehidupan berbangsa baik budaya
seni, tradisi, maupun peninggalan fisik, misalnya oerayaan
maulid, peringatan Isra’ mi’raj, halah bihalal, pembacaan
sejarah hidup Nabi (Barzanji) di berbagai acara sosial.
BAB 8 EKONOMI SYARIAH

01 02 03
Pengertian Istilah-Istilah Tujuan Ekonomi
Ekonomi Syariah Ekonomi Syariah Syariah

04 05
Perbedaan Ekonomi
Karakteristik
Syariah dan Ekonomi
Ekonomi Syariah
Konvensional
Introduction
Ekonomi syariah atau
sering disebut juga
dengan Ekonomi
Islam adalah
bentuk percabangan ilmu
ekonomi yang
berlandaskan nilai-nilai
Islam.
ISTILAH-ISTILAH EKONOMI SYARIAH
 Gharar, adalah transaksi yang objeknya tidak jelas,
tidak dimiliki, tidak diketahui keberadaannya, atau
tidak dapat diserahkan pada saat transaksi dilakukan
kecuali diatur lain dalam syariah.
 Maysir adalah transaksi yang bersifat spekulatif
(untung-untungan) yang tidak terkait langsung dengan
produktifitas di sektor riil.
Istilah-Istilah Ekonomi Syariah
 Riba, adalah pemastian penambahan pendapatan
secara tidak sah (bathil) antara lain dalam transaksi
pertukaran barang sejenis yang tidak sama kualitas,
kuantitas, dan waktu penyerahan (fadhl), atau dalam
transaksi pinjam-meminjam yang mempersyaratkan
nasabah penerima fasilitas mengembalikan dana yang
diterima melebihi pokok pinjaman karena berjalannya
waktu (nasiah).
Istilah-Istilah Ekonomi Syariah
 Adl, adalah menempatkan sesuatu hanya pada
tempatnya, dan memberikan sesuatu hanya pada yang
berhak serta memperlakukan sesuatu sesuai posisinya.
 Tawazun, adalah meliputi keseimbangan aspek material
dan spiritual, aspek privat dan publik, sektor keuangan
dan sektor riil, bisnis dan sosial, dan keseimbangan
aspek pemanfaatan dan kelestarian.
Istilah-Istilah Ekonomi Syariah
 Maslahah, merupakan segala bentuk kebaikan yang
berdimensi duniawi dan khrawi, material dan
spiritual serta individual dan kolektif serta harus
memenuhi 3 (tiga) unsur yakni kepatuhan syariah
(halal), bermanfaat dan membawa kebaikan (thoyib)
dalam semua aspek secara keseluruhan yang tidak
menimbulkan kemudaratan.
TUJUAN EKONOMI SYARIAH
Tujuan ekonomi syariah, adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan ekonomi sebagai upaya mempertahankan hidup dan
nafkah keluarga
2. Memfasilitasi ibadah pribadi dan ibadah sosial
3. Meningkatkan peradaban manusia.
4. Membekali keturunan agar mempunyai keberdayaan/kejayaan
yang lebih baik.
KARAKTERISTIK EKONOMI SYARIAH
 Memberikan Kebebasan sesuai Ajaran Islam
Ekonomi syariah memberikan kebebasan kepada para
pelaku ekonomi untuk bertindak sesuai hak dan kewajiban
mereka dalam menjalankan perekonomian
 Mengakui Kepemilikan Multi Jenis
Artinya bahwa kepemilikan dana dan harta dalam
perekonomian sejatinya hanyalah milik Allah.
Karakteristik Ekonomi Syariah

 Terikat Akidah, Syariah, serta Moral


Semua kegiatan ekonomi didasarkan pada akidah, syariah
dan moral untuk menyeimbangkan perekonomian.
 Menggabungkan antara Nilai Spiritual dan Materia
Ekonomi syariah hadir sebagai wujud dalam membantu
perekonomian para nasabah untuk mendapatkan keuntungan
sesuai ajaran Islam.
PERBEDAAN EKONOMI
SYARIAH DAN
Syariah KONVENSIONAL
Konvensional
Tujuan Mencapai falah di dunia dan Mengejar kesejahteraan
akhirat serta kesejahteraan dan duniawi semata dan
keadilan bagi masyarakat. kesejahteraan individu.
Sumber Al-Qur’an dan Hadits. Hal-hal yang bersifat
Utama positivistic.
Pengambil Sistem bagi hasil. Menerapkan bunga atau sistem
an riba.
Keuntung
an
BAB 9 SISTEM POLITIK DAN
DEMOKRASI DALAM ISLAM
25% 25%
Demokrasi
Pengertian
dan
Politik Islam
Musyawarah

25% 25%
Kontribusi
Prinsip Dasar Umat Islam
Politik Islam dalam
Perpolitikan
Nasional
PENGERTIAN POLITIK ISLAM
Perkatan politik berasal dari bahasa latin dan bahasa yunani
“politicus” dan “politicos”, keduanya berarti sesuatu yang berhubungan
dengan warga negara atau kota. Kedua kata berasal dari kata polis
maknanya kota. (Muhammad Daud Ali, 1998).
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (1989) Pengertian politik
sebagai kata benda ada tiga maknanya jika dikaitkan dengan ilmu
artinya:
1. Pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan
2. Segala urusan dan tindakan mengenai pemerintahan atau terhadap
negara lain
3. Kebijakan, cara bertindak (dalam menghadapi atau menangani suatu
masalah).
Pengertian Politik Islam

Pengertian politik menurut kamus di atas dapat disimpulkan sebagai


ilmu tentang ketatanegaraan, kebijaksanaan, siasat, dan cara bertindak
menghadapi suatu masalah.
Pengertian politik menurut ilmuwan adalah sebagai berikut:
 Meriam Budiardjo (1993)
Bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik (negara)
yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan itu.
 Deliar Noer
Segala aktivitas yang berhubungan dengan kekuasaan untuk
mempengaruhi, dengan jalan mengubah atau mempertahankan suatu
PRINSIP DASAR POLITIK ISLAM
Prinsip menunaikan amanah
Prinsip ini mengandung kewajiban setiap orang beriman baik ia
sebagai pejabat (berkuasa) maupun sebagai masyarakat biasa agar
menunaikan amanah yang menjadi tanggung jawabnya, meskipun
amanah itu dari sesama manusia apalagi dari Allah.
Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan ini, menurut Islam berlaku kepada semua
makhluk di bumi ini, baik manusia secara individu maupun secara
berkelompok, beriman atau tidak beriman, kaya atau miskin, anak-
anak atau orang dewasa.
Prinsip Dasar Politik Islam
Prinsip ketaatan kepada Allah, Rasul dan Ulil Amri
Prinsip ketiga ini mengandung unsur kesadaran untuk menaati
perintah baik perintah itu sumbernya dari Allah yang tercantum dalam
Al-Qu’ran dan Sunnah Rasul-Nya maupun dari orang yang diberi
kekuasaan memerintah.
Prinsip merujuk kepada Allah dan Rasul jika terjadi perselisihan.
Perselisihan apa pun yang terjadi diantara manusia hendaklah
diselesaikan dengan cara mengembalikan kepada Allah dan Rasul-
Nya (Al-Quran dan Sunnah) sekiranya masalahnya tidak dapat
diselesaikan dengan cara musyawarah dan mufakat.
DEMOKRASI DAN MUSYAWARAH

Iberani dan Hidayat (2003) memberikan pengertian "Demokrasi",


yaitu terdiri atas kata “demos" yang berarti rakyat dan "cratia" yang
berarti pemerintahan. Jadi demokrasi artinya pemerintahan di tangan
rakyat atau kekuasaan ada di tangan rakyat. Pendek kata, rakyat yang
berkuasa, menentukan roda pemerintahan dengan sistem perwakilan.
Ibnu Zakaria (1972) dalam bukunya "Mu'jam Maqaayis Lughat"
jilid II, menjelaskan makna "Musyawarah," yaitu merupakan bentuk
mashdar (kata kerja yang dibendakan) yang berarti menampakkan dan
menawarkan atau mengambil sesuatu.
Demokrasi dan Musyawarah

Dalam melaksanakan musyawarah ada empat unsur penting


diperhatikan:
1. Mustasyir adalah orang yang menghendaki adanya musyawarah dan
menginginkan suatu pendapat yang benar atau mendekati kebenaran
2. Mustasyar adalah orang yang diajak bermusyawarah
3. Mustasyar fih adalah permasalahan yang akan dikaji atau dijadikan
obyek musyawarah
4. Ralyu-adalah pendapat bebas yang argumentatif, mencermati esensi
syari'at dan terlepas dari perasaan nafsu.
KONTRIBUSI UMAT ISLAM DALAM
PERPOLITIKAN NASIONAL
Dalam perjalanan sejarah pembanguan bangsa, umat Islam banyak
memberikan sumbangsih terhadap perpolitikan di Indonesia (Iberani dan
Hidayat, 2003: 198) dalam bukunya "Mengenal Islam" mengatakan sejak
tahun 1930-an sampai akhir 1960.
Bahkan, sampai sekarang umat Islam tetap memberi warna dalam
perpolitikan bangsa, meskipun di antara mereka ada yang tidak murni
untuk perpolitikan Islam yang aijalankan, tetapi masih banyak yang lain
tetap konsisten dalam menegakkan politik Islam.
THANK
YOU!


Anda mungkin juga menyukai