AGAMA ISLAM
NURHALIZAH – 35120036
1B D3 ADMINISTRASI BISNIS
BAB 1 PENGETAHUAN AKIDAH
01
Akidah 02 03 04
Menurut Sumber- Tingkatan-
Bahasa, Sumber Tingkatan Pengertian Iman
Istilah, dan Akidah Akidah
Ilmuan
05 06 07 08
Proses
Tantangan Iman di Ciri-Ciri Orang
Rukun Iman Terbentuknya Beriman
Era Modern
Iman
AKIDAH MENURUT BAHASA,
ISTILAH, DAN ILMUAN
• Bahasa
Akidah berakar dari kata yang berarti tali pengikat
sesuatu dengan yang lain, sehingga menjadi satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan.
• Istilah
Aqidah berarti perkara yang wajib dibenarkan oleh hati
sehingga menjadi kenyataan yang teguh dan tidak ada keraguan
darinya.
Akidah Menurut Bahasa, Istilah, dan
Ilmuan
• Ilmuan
Syekh Muhammad Abduh mengatakan ilmu akidah adalah ilmu
yang membahas wujud Allah, sifat-sifat yang wajib ada pada-Nya,
rasul-rasul-Nya, meyakinkan mereka, meyakinkan apa yang wajib
ada pada mereka, apa yang boleh dihubungkan dan terlarang
menghubungkan kepada diri mereka.
Sedang Ibnu Khaldun mengartikan ilmu akidah adalah ilmu
yang membahas kepercayaan iman dengan dalil akal dan
mengemukakan alasan untuk menolak yang bertentangan dengan
kepercayaan golongan salaf dan ahlus sunnah.
SUMBER-SUMBER HUKUM ISLAM
• Al-Qur’an, merupakan firman Allah SWT, yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW secara mutawatir, atau
bertahap dalam rentang waktu kurang lebih 23 tahun
meliputi periode Mekkah dan Madinah. Al-Qur’an ini
sebagai petunjuk bagi orang-orang yang diberi petunjuk.
• Sunnah merupakan segala sesuatu yang disandarkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Entah itu perbuatan
maupun ucapannya.
TINGKATAN AQIDAH
Mencapai tahap ini, seseorang akan
HAQQUL
YAKIN
memiliki keyakinan yang utuh dan 04
mendalam
Keyakinan yang muncul telah
AINUL berdasarkan dalil rasional, ilmiah, 03
YAKIN dan mendalam.
Seringkali belum mampu menghubungkan
YAKIN objek keyakinan dengan dalil yang 02
diperolehnya.
Orang yang baru mengetahui sedikit
TAKLID tentang aqidah umumnya berada di 01
tingkatan ini.
PENGERTIAN IMAN
0 0
3 1
• Secara bahasa, iman
Imam Ali bin Abi Talib: "Iman itu
diambil dari kata kerja
ucapan dengan lidah dan
'aamana' yukminu'
kepercayaan yang benar dengan
yang berarti 'percaya'
hati dan perbuatan dengan
atau 'membenarkan'.
anggota.“
• Imam Ahmad berkata, “Iman bisa Secara istilah, iman adalah0
bertambah dan bisa berkurang. Ia keyakinan dalam hati, 2
bertambah dengan melakukan perkataan di lisan, amalan
amal, dan ia berkurang dengan dengan anggota badan,
sebab meninggalkan amal.” bertambah dengan ketaatan
dan berkurang dengan
kemaksiatan.
RUKUN IMAN
01 Iman kepada Allah
02 04
Syar’un
Mashlahat Saddudz
‘Urf Man Istihsab
Mursalah Dzari’ah
Qablana
RUANG LINGKUP DALAM ISLAM
1. Manusia Primordial, adalah tipe manusia yang diciptakan oleh tuhan
dan menjadi wali tuhan dimuka bumi yang mana hal itu adalah
cerminan dari konsepsi Islam mengenai manusia adalah Khalifah
Islam. Manusia Primordial mengatakan bahwa ia adalah utusan dari
Tuhan untuk memelihara dunia ini.
2. Manusia Promothean, adalah yang digambarkan seperti sosok yang
ada dalam mitos Yunani, yaitu Promothrus adalah konsepsi mengenai
manusia yang berpaling dari tuhan dan menjadi lawan dari Tuhan.
FUNGSI HUKUM ISLAM DALAM KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT
1. Fungsi Ibadah, yaitu fungsi utama hukum Islam, adalah untuk beribadah
kepada Allah SWT.
2. Fungsi Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, yaitu mengatur kehidupan manusia
sehingga dapat menjadi kontrol sosial. Dari fungsi ini, dapat mendatangkan
kemaslahatan (manfaat) dan menghindarkan kemadharatan (sia-sia) baik di
dunia maupun di akhirat.
Fungsi Hukum Islam dalam Kehidupan
Bermasyarakat
3. Fungsi Zawajir, yaitu adanya sanksi hukum mencerminkan fungsi hukum
Islam sebagai sarana pemaksa yang melindungi umat dari segala perbuatan
yang membahayakan.
4. Fungsi Tanzim wa Islah al-Ummah. Sebagai sarana untuk mengatur sebaik
mungkin dan memperlancar interaksi sosial.
AKTUALISASI HUKUM ISLAM DI
INDONESIA
Faktor Sejarah
Sejarah hukum Islam di Indonesia diwarnai dengan
pengorbanan politik hukum, yakni ketika menjelang kemerdekaan,
ketua BPUPKI, yaitu Dr. KRT Radjiman Wedyadiningrat
mempertanyakan ideologi Indonesia sebagai landasan filosofis.
Faktor Politik
Sistem politik Indonesia memberi peluang besar terhadap
hukum Islam dalam mengembangkan aspirasi politik Islam, juga
Aktualisasi Hukum Islam di
Indonesia
Faktor Penduduk
Secara historis dan sosiologis, hukum Islam telah mengakar
dalam praktik kehidupan masyarakat.
Faktor Yuridis
Hukum Islam di Indonesia telah diterapkan oleh umat Islam
dan telah berlaku secara normatif dan formal yuridis yakni
hubungan antara seorang muslim dengan Tuhan, manusia dengan
manusia lain, serta manusia dengan benda serta masyarakat.
Aktualisasi Hukum Islam di
Indonesia
Faktor Konstitusional
Pancasila dan UUD 45 memberikan kedudukan penting bagi
agama dalam mewarnai sistem hukum nasional, sebagaimana
dijelaskan dalam pasal 29 ayat 2 serta pengarahan GBHN tentang
perlunya pengembangan kesadaran hukum masyarakat dan
kesadaran hukum masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama
Islam adalah bukti adanya perananan hukum Islam di Indonesia.
e. Faktor Ilmiah
KONSEP HAK ASASI
MANUSIA DALAM
KEHIDUPAN
Konsep Islam tentang HAM berpijak pada
Tauhid, yang di dalamnya mengandung ide
persamaan dan persaudaraan manusia yang Harun
Nasution sebut sebagai ide perkemakhlukan. Ide
perikemakhlukan mengandung makna bahwa
manusia tidak boleh sewenangwenang terhadap
sesama makhluk termasuk juga pada binatang dan
alam sekitar.
Konsep Hak Asasi Manusia dalam
Kehidupan
Berdasarkan tingkatannya, Islam mengajarkan tiga bentuk hak
asasi manusia, yaitu:
Pertama, Hak Darury (hak dasar), yaitu yang apabila dilanggar,
bukan hanya membuat manusia sengsara, tetapi juga hilang
eksistensinya, bahkan hilang harkat kemanusiaannya.
Kedua_hak hajy (hak sekunder), yakni hak-hak yang bila tidak
dipenuhi akan berakibat pada hilangnya hak-hak elementer,
misalnya hak seseorang untuk memperoleh sandang pangan yang
BAB 4 AKHLAK DALAM ISLAM
Akhlak Akhlak
Berkeluarga Bernegara
Table of contents
Objectives
Objectives Methodology
Akhlak
Akhlak Akhlak Akhlak terhadap
Pribadi
terhadap terhadap Sesama Manusia
Allah SWT. Rasulullah
SAW.
Akhlak kepada
Lingkungan
Hidup
IPTEKS DALAM PANDANGAN
ISLAM
Islam tidak menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi juga tidak anti terhadap barang-barang produk teknologi
baik dimasa lampau, sekarang maupun yang akan datang.
Dalam pandangan Islam, menurut hukum asalnya segala sesuatu
itu mubah termasuk segala apa yang disajikan berbagai peradaban,
semua tidak ada yang haram kecuali jika terdapat nash atau dalil yang
tegas dan pasti, karena Islam bukan agama yang sempit.
INTEGRASI IMAN, ILMU, DAN AMAL
Dalam pandangan Islam, antara agama, ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni terdapat hubungan
yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi ke dalam
suatu sistem yang disebut Dinul Islam. Di dalamnya ada
3 unsur pokok, iman, ilmu dan amal sholeh. Islam
adalah agama yang sempurna, dimana terdapat iman,
Islam, dan ikhsan.
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN
TERHADAP LINGKUNGAN
Fungsi utama manusia di dunia adalah sebagai abdun dan
khalifah Allah di bumi. Esensi dari abdun adalah ketaatan,
ketundukan, dan kepatuhan kepada Allah. Sedangkan esensi khalifah
adalah tanggung jawab terhadap diri sendiri dan alam lingkungannya.
Untuk itu, manusia diberi keistimewaan berupa kebebasan untuk
berkreasi sekaligus menghadapkan tuntutan kodratnya sebagai
makhluk psikofisik. Namun ia harus sadar akan keterbatasannya yang
menuntut ketaatan dan ketundukan terhadap aturan Allah.
BAB 6 PLURALISME DAN
TOLERANSI
Konsep Toleransi
Pluralisme (Kerukunan) dalam
Islam
PLURALISME
Secara bahasa, kata pluralisme berasal dari bahasa Inggris
yang diambil dari kata pluralism. Pluralisme terdiri dari dua
kata, yakni plural sera isme. Plural artinya beragam,
sementara isme berarti paham. Apabila keduanya dikaitkan,
maka pluralisme berarti paham atas suatu keberagaman.
Artinya:
“Dan jika Allah menghendaki niscaya Dia menjadikan
kamu satu umat (saja), tetapi Dia menyesatkan siapa yang
Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia
kehendaki. Tetapi kamu pasti akan ditanya tentang apa
yang telah kamu kerjakan.” (QS. An-Nahl:
KONSEP TOLERANSI (KERUKUNAN)
Kata kerukunanDALAM ISLAM
menurut Poerwadaeminta, (1983: 836)
berasal dari kata rukum, yang berarti perihal hidup muslim,
keragaman, kesepakatan, perasaan rukun (bersatu hati).
Peter Salim dan Yenni Salim (1991) memberikan
pengertian kerukunan yang sama dengan redaksi yang berbeda,
yaitu 1) hal hidup rukun, 2) rasa rukun, kesempatan. Jadi,
kerukunan adalah kesempatan hidup berdampingan dengan
orang lain yang berbeda agama untuk mewujudkan kedamaian.
Konsep Toleransi (Kerukunan) dalam
Islam
oHubungan Intern Umat Islam
Hubungan antara sesama umat muslim digambarkan
sebagai hubungan yang tak terpisahkan, seperti halnya anggota
dalam suatu tubuh yang saling berhubungan dengan anggota
tubuh lainnya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
Konsep Toleransi (Kerukunan) dalam Islam
Hubungan Intern Umat Islam
Hubungan antara sesama umat muslim
digambarkan sebagai hubungan yang tak
terpisahkan, seperti halnya anggota dalam
suatu tubuh yang saling berhubungan dengan
anggota tubuh lainnya, sebagaimana sabda
Rasulullah SAW.
Konsep Toleransi (Kerukunan) dalam Islam
Sabda Nabi yang diriwayatkan Muslim dan
Imam Ahmad:
”Seorang muslim dengan muslim lainnya bagaikan
satu tubuh, apabila salah satu anggota tubuh
itu terluka, maka seluruh tubuh akan merasakan
sakit (demam) nya.”
Konsep Toleransi (Kerukunan) dalam Islam
Firman Allah yang berkaitan dengan saling menghargai,
saling menghormati, tidak mengolok-ngolok antara lain Q.S
Al-Hujuratayat 11
Konsep Toleransi (Kerukunan) dalam Islam
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-
laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan
itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan
merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu
lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan
jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan.
Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah
iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah
orang-orang yang zalim. (Q.S Al-Hujuratayat 11)
BAB 7 KEBUDAYAAN DALAM
ISLAM Dasar-Dasar
Pengertian
Kebudayaan Kebudayaan
Islam Islam
Masjid sebagai
Unsur-Unsur Pusat Kebudayaan
Kebudayaan Islam
PENGERTIAN KEBUDAYAAN ISLAM
1. J. Verkuyl, bahwa kebudayaan berasal dari bahasa Sangsekerta, yakni
budaya, jamak dari budi yang berarti roh atau akal. “Kebudayaan” berarti
segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia.
2. Koentjaraningrat, kebudayaan berasal dari bahasa Sangsekerta, yakni
budhaya, merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau
akal. Kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan
dengan budi dan akal.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan adalah hasil karya dan rasa
manusia melalui proses pemikiran yang sungguh-sungguh berdasarkan
kerangka teoritis keilmuwan.
URGENSI DAN HAKIKAT KEBUDAYAAN
ISLAM
Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan, karena
kebudayaan merupakan hasil karya, rasa kemudian menjadi adat istiadat
manusia sebagai khalifah di bumi. Tidak ada kebudayaan bila tidak ada
manusia dan sebaliknya.
Kebudayaan Islam selalu terkait dengan nilai-nilai ilahiyah yang
bersumber dari ajaran kitab suci Qur’an dan hadits, sehingga dapat
dipahami bahwa kebudayaan islam itu adalah implementasi dari Qur’an
dan Sunnah oleh umat islam dalam kehidupannya.
UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Ditinjau secara umum, budaya Ditinjau dari dimensi isi, atau
terdiri dari dua dimensi, sering disebut tujuh unsur
yaitu wujud dan isi. Dalam dimensi kebudayaan universal, maka
wujud, budaya terdiri dari tiga kebudayaan terdiri dari tujuh
unsur, yaitu: unsur yaitu:
1.Wujud dalam bentuk ide atau 1.Sistem religi,
gagasan, 2.Bahasa,
2. Wujud dalam bentuk aktivitas 3.Teknologi dan peralatan
atau kegiatan, dan hidup,
3. Wujud dalam bentuk benda- 4.Sistem mata pencaharian,
benda atau artifak. 5.Sistem organisasi sosial,
6.Pendidikan,
7. Kesenian atau sering juga
disinonimkan dengan
DASAR-DASAR KEBUDAYAAN ISLAM
Tiga hal yang menjadi dasar dalam kebudayaan Islam, yaitu akidah,
akhlak, dan ilmu. Akidah sebagai kepercayaan sepenuhnya kepada
keesaan Allah. Ini sangat penting dalam kebudayaan Islam karena ini
dapat melahirkan masyarakat yang tidak hanya menekankan kepada
aspek kebendaan saja, tetapi juga menekankan aspek rohani.
Akidah yang sama ini menjadi dasar dalam hubungan antara semua
muslim dunia, sebagai satu saudara. Akhlak dan ilmu menjadi penting
juga dalam kebudayaan Islam. Kedua aspek itu membentuk pemikiran
yang paling penting dalam kebudayaan Islam sejak zaman Nabi
Muhammad hingga kini.
MUATAN NILAI-NILAI BUDAYA DALAM
ISLAM
Nila-Nilai Islam dalam Budaya Indonesia
Sistem budaya nasional adalah suatu yang relatif baru dan sedang
berada dalam proses pembentukan. Nilai-nilai yang terbentuk dalam
sistem budaya nasional ini bersifat menyongsong masa depan. Diantara
nilai-nilai budaya nasional itu berkaitan antara lain dengan faktor-faktor :
1. Kepercayaan dan nilai nilai agama
2. Ilmu pengetahuan
3. Penghargaan kepada kedaulatan rakyat
4. Toleransi dan empati terhadap budaya suku bangsa yang bukan suku
bangsanya sendiri (Iberani dan Hidayat, 2003)
Muatan Nilai-Nilai Budaya dalam Islam
Wardiman Joyonegoro (1996) mengatakan Bangsa Indonesia
terdiri atas berbagai suku bangsa dengan sistem budaya yang
beragam dari masing masing etnik lokal kemudian berkembang
menjadi tradisi atau adat istiadat yang berakar kuat dalam
masyarakat yang bersangkutan. Di daerah-daerah, budaya
Islam juga tampak mewarnai kehidupan berbangsa baik budaya
seni, tradisi, maupun peninggalan fisik, misalnya oerayaan
maulid, peringatan Isra’ mi’raj, halah bihalal, pembacaan
sejarah hidup Nabi (Barzanji) di berbagai acara sosial.
BAB 8 EKONOMI SYARIAH
01 02 03
Pengertian Istilah-Istilah Tujuan Ekonomi
Ekonomi Syariah Ekonomi Syariah Syariah
04 05
Perbedaan Ekonomi
Karakteristik
Syariah dan Ekonomi
Ekonomi Syariah
Konvensional
Introduction
Ekonomi syariah atau
sering disebut juga
dengan Ekonomi
Islam adalah
bentuk percabangan ilmu
ekonomi yang
berlandaskan nilai-nilai
Islam.
ISTILAH-ISTILAH EKONOMI SYARIAH
Gharar, adalah transaksi yang objeknya tidak jelas,
tidak dimiliki, tidak diketahui keberadaannya, atau
tidak dapat diserahkan pada saat transaksi dilakukan
kecuali diatur lain dalam syariah.
Maysir adalah transaksi yang bersifat spekulatif
(untung-untungan) yang tidak terkait langsung dengan
produktifitas di sektor riil.
Istilah-Istilah Ekonomi Syariah
Riba, adalah pemastian penambahan pendapatan
secara tidak sah (bathil) antara lain dalam transaksi
pertukaran barang sejenis yang tidak sama kualitas,
kuantitas, dan waktu penyerahan (fadhl), atau dalam
transaksi pinjam-meminjam yang mempersyaratkan
nasabah penerima fasilitas mengembalikan dana yang
diterima melebihi pokok pinjaman karena berjalannya
waktu (nasiah).
Istilah-Istilah Ekonomi Syariah
Adl, adalah menempatkan sesuatu hanya pada
tempatnya, dan memberikan sesuatu hanya pada yang
berhak serta memperlakukan sesuatu sesuai posisinya.
Tawazun, adalah meliputi keseimbangan aspek material
dan spiritual, aspek privat dan publik, sektor keuangan
dan sektor riil, bisnis dan sosial, dan keseimbangan
aspek pemanfaatan dan kelestarian.
Istilah-Istilah Ekonomi Syariah
Maslahah, merupakan segala bentuk kebaikan yang
berdimensi duniawi dan khrawi, material dan
spiritual serta individual dan kolektif serta harus
memenuhi 3 (tiga) unsur yakni kepatuhan syariah
(halal), bermanfaat dan membawa kebaikan (thoyib)
dalam semua aspek secara keseluruhan yang tidak
menimbulkan kemudaratan.
TUJUAN EKONOMI SYARIAH
Tujuan ekonomi syariah, adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan ekonomi sebagai upaya mempertahankan hidup dan
nafkah keluarga
2. Memfasilitasi ibadah pribadi dan ibadah sosial
3. Meningkatkan peradaban manusia.
4. Membekali keturunan agar mempunyai keberdayaan/kejayaan
yang lebih baik.
KARAKTERISTIK EKONOMI SYARIAH
Memberikan Kebebasan sesuai Ajaran Islam
Ekonomi syariah memberikan kebebasan kepada para
pelaku ekonomi untuk bertindak sesuai hak dan kewajiban
mereka dalam menjalankan perekonomian
Mengakui Kepemilikan Multi Jenis
Artinya bahwa kepemilikan dana dan harta dalam
perekonomian sejatinya hanyalah milik Allah.
Karakteristik Ekonomi Syariah
25% 25%
Kontribusi
Prinsip Dasar Umat Islam
Politik Islam dalam
Perpolitikan
Nasional
PENGERTIAN POLITIK ISLAM
Perkatan politik berasal dari bahasa latin dan bahasa yunani
“politicus” dan “politicos”, keduanya berarti sesuatu yang berhubungan
dengan warga negara atau kota. Kedua kata berasal dari kata polis
maknanya kota. (Muhammad Daud Ali, 1998).
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (1989) Pengertian politik
sebagai kata benda ada tiga maknanya jika dikaitkan dengan ilmu
artinya:
1. Pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan
2. Segala urusan dan tindakan mengenai pemerintahan atau terhadap
negara lain
3. Kebijakan, cara bertindak (dalam menghadapi atau menangani suatu
masalah).
Pengertian Politik Islam