Anda di halaman 1dari 14

NAMA : RANTI MAY SUNDARI

NIM : P031915401027
TINGKAT : 2A
POLTEKKES KEMENKES RIAU
EJAAN DAN TANDA BACA
1. Pengertian Ejaan
Ejaan adalah keseluruhan peraturan
bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan
bagaimana antarhubungan antara lambang-
lamabang itu (pemisahan dan penggambungan
dalam suatu bahasa), secara teknis yakni
dimaksud dengan ejaan adalah penulisan
huruf, penulisan kata dan pemakaian tanda
baca.
2. Fungsi Ejaan
Antara lain berfungsi sebagai :
1. Landasan pembakuan tata bahasa
2. Landasan pembakuan kosa kata dan peristilahan
3. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa
lain ke dalam bahasa Indonesia
4. ejaan memiliki fungsi untuk membantu
pemahaman pembaca di dalam mencerna
informasi yang di sampaikan secara tertulis
3. Perkembangan Ejaan
a. Ejaan Van Ophuijsen, Contoh: Huruf ‘’j’’
untuk menuliskan kata-kata ‘’jang, pajang,
sajang’’
b. Ejaan Soewandi, contoh: Huruf oe diganti
dengan u seperti pada guru, itu, umur
c. Ejaan Melindo, ejaan Melindo (melayu –
indonesia).
d. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
4. Ejaan Dalam Peristilahan
a. Ejaan Fonemik
Penulisan istilah pada umumnya berdasarkan
ejaan fonemik; artinya hanya satuan bunyi yang
berfungsi dalam bahasa Indonesia yang di
lambangkan dengan huruf.
Misalnya :
Presiden bukan President
Teks bukan Text
Standar bukan Standard
b. Ejaan Etimologi
Untuk menegaskan makna yang berbeda, istilah
yang homonim dengan kata lain dapat di tulis
dengan mempertimbangkan etimologinya, yakni
sejarahnya, sehingga bentuknya berlainan
walaupun lafalnya mungkin sama.
Misalnya :
- Bank dengan bang
- Sanksi dengan sangsi
c. Transliterasi
Pengejaan istilah dapat juga di lakukan menurut
aturan transliterasi, yakni penggantian huruf
demi huruf dari abjad yang satu ke abjad yang
lain, lepas dari bunyi lafal yang sebenarnya.
Misalnya :
Yaum ul-adha(hari kurban)
Suksma (sukma)
Psyche (jiwa,batin)
Moskva (Moskwa,Moskou)
d. Ejaan Nama Diri
Ejaan nama diri, termasuk merek dagang, yang di dalam
bahasa aslinya di tulis dengan huruf Latin tidak di ubah.
Misalnya :
Baekelund Cannizaro
Aquadag Daeron

e. Penyesuaian Ejaan
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap
unsur pelbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah
maupun bahasa asing, seperti Sanskerta, inggris, arab, dan
lain-lain. Berdasarkan taraf integrasinyaunsur serapan
dalam bahasa Indonesia dapat di bagi atas tiga golongan.
f. Penyesuaian Imbuhan Asing
1) Penyesuaian Awalan
Awalan asing yang bersumber dari bahasa Indo-Eropa
dapat di pertimbangkan pemakaiannya di dalam
peristilahan Indonesia setelah di sesuaikan ejaannya.
2) Penyesuaian Akhiran
Di samping pegangan untuk penyesuaian huruf istilah
asing tersebut di atas, berikut ini di daftarkan juga
akhiran-akhiran asing serta penyesuaiannya dalam
bahasa Indonesia. Akhiran itu di serap sebagai bagian
kata yang utuh. Kata seperti standardisasi, implementasi,
dan objektif di serap secara utuh di samping kata
standar, implemen, dan objek.
5. TANDA BACA
Tanda baca adalah tanda-tanda yang
digunakan di dalam bahasa tulis agar kalimat-
kalimat yang kita tulis dapat di pahami orang
persis seperti yang kita maksudkan.
1. Jenis Tanda Baca
Jenis tanda baca dalam bahasa Indonesia
adalah sebagai berikut.
a. Tanda baca titik (.)
b. Tanda baca koma (,)
c.  Tanda baca titik koma (;)
d.   Tanda baca titik dua (:)
e.   Tanda hubung (-)
f.    Tanda pisah (–)
g.   Tanda elipsis (…)
h.      Tanda kurung ((…))
i.        Tanda tanya (?)
j.        Tanda seru (!)
k.       Tanda kurung siku ( [] )
l.        Tanda petik (“…..”)
m.    Tanda petik tunggal (‘…’)
n.      Tanda garis miring (/)
o.      Tanda apostrof (‘)

Anda mungkin juga menyukai