DI SUSUN OLEH :
Start!
A. Pengertian Anak Usia Dini
Menurut Berk (dalam Sujiono, 2013: 6), anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani
suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Pada masa
ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek sedang mengalami masa yang
cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia.
Masa anak usia dini sering disebut dengan istilah “golden age” atau masa emas. Pada masa ini
hampir seluruh potensi anak mengalami masa peka untuk tumbuh dan berkembang secara cepat dan
hebat.
Dengan demikian, dibutuhkan upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek
perkembangan, baik perkembangan fisik maupun perkembangan psikis. Potensi anak yang sangat
penting untuk dikembangkan. Potensi-potensi tersebut meliputi kognitif, bahasa, sosioemosional,
kemampuan fisik dan lain sebagainya.
B. Pengertian Perkembangan Sosial dan
Emosional
Perkembangan sosial adalah suatu proses yang muncul di mana anak-anak belajar tentang diri
dan orang lain dan tentang membangun serta merawat pertemanan (2010 : 63). Perkembangan
sosial sejatinya mulai pada saat lahir dan muncul dari interaksi yang dialami bayi dan anak
kecil di rumah dan selanjutnya bersosialisasi di luar rumah. Sedangkan dalam pengertian
perkembangan emosional yang sederhana, Lawrence E. Shapiro dalam Suyadi (2010 : 109)
menjelaskan bahwa emosi adalah kondisi kejiwaan manusia. Lawrence mengungkapkan
karena sifatnya yang psikis atau kejiwaan, maka emosi hanya dapat dikaji melalui letupan-
letupan emosioanal atau gejala-gejala dan fenomena-fenomena, seperti kondisi sedih,
gembira, gelisah, benci, dan lain sebagainya. Perkembangan emosi, dalam artian yang
sederhana adalah luapan perasaan ketika anak berinteraksi dengan orang lain (Suyadi, 2010 :
108- 109).
C. Tahapan Perkembangan Sosial Emosional
Anak usia 5 – 6 Thn
1. Menunjukkan perhatian dan kasih sayang saat anak yang lebih kecil tersakiti
2. Kontrol diri lebih baik, misal belajar menahan marah dengan menarik napas
6. Meminta tolong orang dewasa saat tidak bisa, namun menolak dengan baik saat ingin
7. mencoba sendiri
1. Kesadaran Diri :
Mendongeng adalah suatu kegiatan yang bersifat professional, "Nilai yang terkandung dalam dongeng harus di
bungkus dengan sebaik mungkin, Cerita yang disampaikan dengan baik akan mampu mengajak anak memasuki
sebuah dunia baru dan membuat membangkitkan kehidupan yang baru dan menambah nilai seni anak" (Efendi,
2006: 4)Melalui kegiatan mendongeng ini pendidik dapat membentuk sikap anak melalui nilai, pesan, atau sikap
yang terkandung dalam dongeng yang disampaikan.
3. Bermain Kooperatif
bermain kooperatif adalah permainan yang dilakukan oleh sekolompok anak, dimana setiap anak
mendapatkan peran dan tugasnya masing-masing yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
bersama. efek dari bermain kooperatif menunjukkan bahwa anak yang tumbuh dengan sering
bermain, secara sosial ia lebih aktif, lebih kreatif, lebih kaya akan kosa kata, lebih lancar dalam
berbicara, dan lebih bahagia dalam menjalankan tugas-tugasnya jika dibandingkan dengan anak yang
tidak bermain.
4. Bermain Pura-Pura atau Bermain Peran
Kegiatan bermain ini melibatkan unsur imajinasi dan daya imitasi pada perilaku orang dewasa. Contohnya,
bermain sekolah-sekolahan, pasar-pasaran, dan dokter-dokteran. Dalam permainan ini anak menggunaka
imajinasi untuk menghasilkan gagasannya sendiri, seperti sebatang ranting yang dianggap sebagai sebuah
pedang. Imajinasi anak juga menggambarkan keinginan, perasaan, dan pandangan anak terhadap
lingkungan sekitarnya
5. Outbound
Outbound merupakan suatu kegiatan bermain yang dilakukan di alam terbuka dengan berdasarkan prinsip
experiential learning (belajar melalui pengalaman langsung) yang bersifat kreatif, edukatif, serta rekreatif,
dan petualangan dijadikan sebagai media penyampaian materi dengan anak dilibatkan dalam seluruh
kegiatan yang dilakukan. Melalui kegiatan ini anak belajar mengenali kemampuan dan kelemahan dirinya
sendiri, serta tertantang untuk mengembangkan kemampuan yang dimilkinya.
TERIMAKASIH
See You