AMIRUL SYAH
Model Antrian
Teori antrian pertama kali diciptakan oleh A.K. Erlang seorang ahli matematik Denmark pada tahun
1909. Sejak itu penggunaan model antrian mengalami perkembangan yang cukup pesat terutama
setelah berakhirnya perang dunia ke-II.
Cabang dari management science yang secara umum menyangkut penomena dalam hal "konsumen
atau pelanggan menunggu untuk mendapatkan jasa pelayanan".
Berbagai struktur model antrian yang telah diakui, karakteristik model antrian, dan contoh aplikasi
dalam menentukan jumlah kasir bank untuk mengurangi waktu tunggu para pelanggan.
www.febriyanto79.wordpress.com
Model Antrian
◦ Ketika para pelanggan (konsumen) menunggu untuk mendapatkan jasa pelayanan, maka
keberadaan sistem antrian sangat diperlukan.
◦ Beberapa contoh berikut ini menunjukkan bahwa penggunaan sistem antrian sangat membantu
dalam melancarkan pelayanan kepada pelanggan atau konsumen seperti:
◦ Pelanggan menunggu pelayanan di depan kasir.
◦ Mahasiswa menunggu untuk konsultasi dengan dosen pembimbing akademik.
◦ Mahasiswa menunggu untuk registrasi dan pembayaran uang kuliah.
◦ Para penumpang kereta api menunggu pelayanan loket penjualan karcis.
◦ Para pengendara kendaraan menunggu untuk mendapatkan pelayanan pengisian bahan bakar.
◦ Pelanggan menunggu pelayanan di Kentucky Fried Chicken.
◦ Pesawat terbang menunggu pelayanan menara pengawas untuk melakukan landing maupun take up.
www.febriyanto79.wordpress.com
CONTOH ANTRIAN
Pelanggan menunggu pelayanan di kasir
Mahasiswa menunggu konsultasi dengan pembimbing
Mahasiswa menunggu registrasi dan pembayaran SPP
Penumpang kereta api menunggu pelayanan loket penjualan
karcis
Pengendara kendaraan menunggu pengisian bahan bakar
Beberapa produk atau komponen menunggu untuk di selesaikan
dsb
Stuktur Model Antrian
1. Garis tunggu atau sering disebut antrian (queue)
2. Fasilitas pelayanan (service facility)
Pelanggan masuk
Ke dalam sistem Garis tunggu Pelanggan keluar
atau antrian dari sistem
antrian s antrian
Fasilitas
Pelayanan
Fasilitas
Pelayanan
s
Kedatangan Mobil antri menunggu Mobil Keluar
mobil, 15 per pelayanan 1 pompa bensin
jam melayani 20 mobil per
jam
SPBU CIARD
Penyelesaian
λ = 20 dan µ = 25
1. Tingkat intenstas (kegunaan) pelayanan atau p
λ 20
p 0,80
μ 25
Angka tersebut menunjukkan bahwa operator akan sibuk melayani
kendaraan selama 80% dari waktunya. Sedangkan 20% dari waktunya
(1 – p) yang sering disebut idle time akan digunakan operator untuk
istirahat, dll
λ 20
2 L 4, atau
μ - λ 25 20
p 0,80
L 4
1 - p 1 0,80
4
1 1 1
W 0,20 jam atau 12 menit
μ - λ 25 20 25
Angka tersebut menunjukkan bahwa waktu rata-rata kendaraan menunggu
dalam sistem selama 12 menit
5
λ 20 20
Wq 0,16 jam atau 9,6 menit
μ(μ - λ) 25(25 20) 125
Angka tersebut menunjukkan bahwa waktu rata-rata kendaraan menunggu
dalam antrian selama 9,6 menit
Hubungan antara L, Lq, W dan Wq
◦ L =λW
◦ Lq = λ Wq
◦ W = Wq + 1/µ
Dalam Multiple-Channel Model, fasilitas yang dimiliki lebih dari satu. Huruf (s)
menyatakan jumlah fasilitas pelayanan
Contoh
Sebuah rumah sakit memiliki ruang gawat darurat (RGD) yang berisikan tiga bagian ruangan yang terpisah
untuk setiap kedatangan pasien. Setiap ruangan memiliki satu orang dokter dan satu orang jururawat. Secara
rata-rata seorang dokter dan jururawat dapat merawat 5 orang pasien per jam. Apabila pasien yang dihadapi
hanya luka-luka ringan, mereka dapat melayani 12 pasien per jam. Laporan pihak statistik pasien pada rumah
sakit tersebut menunjukkan bahwa kedatangan dan penyelesaian pelayanan mengikuti distribusi Poisson.
Sistem : (M/M/3)
λ = 12 s=3
µ=5 s
p = 12/3(5) = 0,8
s
Pasien menunggu
ddalam antrian untuk s
Pasien datang Pasien pergi
berobat
(rata-rata 12 3 saluran pelayanan
setelah menerma
pasien per jam) 1 team mengobati rata-
rata 15 pasien perjam pengobatan
Model UGD
µ = rata-rata tingkat pelayanan untuk setiap fasilitas pelayanan
λ
p Lq
μs Wq
λ
λ n λ s
s-1 μ ( ) ( ) 1
μ W Wq
Po μ
n! λ
n 0
s!(1 - )
sμ λ
L λW Lq
μ
( μλ ) n
n! ( Po ), jika 0 n s
Pn λ n
( )
μ ( Po ), jika n s
s!s n-s
λ
Po ( ) s p
μ
Lq 2
s!(1 - p)
Penyelesaian
λ s
Po ( ) p 0,20(12 ) 5 (12 )
Lq
μ
5 15 0,20(13,824)(0,80)
s! (1 - p) 2 12 2 6(0,04)
3!(1 - )
15
2,21184
Lq 9,216 pasien
0,24
Lq 9,216
Wq 0,768 jam atau 46 menit
λ 12
1 1
W Wq 0,768 0,968 jam atau 58 menit
μ 5
L λW 12(0,968) 11,62
Model Networks
Sistem Seri
Subsistem 1 Subsistem 2
Sistem Paralele
SINGLE CHANNEL MODEL
Angka tersebut menunjukkan bahwa John akan sibuk melayani mobil selama
80% dari waktunya. Sedangkan 20% dari waktunya atau (1 - p) atau (1 - 0,80)
yang sering disebut idle time akan digunakan John untuk istirahat,
membersihkan pompa dan lain-lain.
Angka tersebut menunjukkan bahwa, mobil yang menunggu untuk dilayan dalam antrian
sebanyak 3,20 kendaraan.
Angka tersebut menunjukkan bahwa, waktu rata-rata kendaraan menunggu dalam sistem
selama 12 menit.
Angka tersebut menunjukkan bahwa, waktu rata-rata kendaraan menunggu dalam antrian
selama 9,6 menit.
www.febriyanto79.wordpress.com
Model Antrian Multi Chanel
◦ Sebuah rumah sakit memiliki sebuah ruang gawat darurat (RGD) yang berisi
tiga bagian ruangan yang terpisah untuk setiap kedatangan pasien. Setiap
ruangan memiliki satu orang dokter dan satu orang jururawat. Secara rata-rata
seorang dokter dan jururawat dapat merawat 5 orang pasien per jam. Apabila
pasien yang dihadapi hanya luka-luka ringan, mereka dapat melayani rata-rata
12 pasien per jam.
www.febriyanto79.wordpress.com
Model Antrian Multi Chanel
◦ Dasar yang digunakan
dalam multiple-channel
model adalah sistem
(M/M/s). Perbedaannya
dengan single-channel
model adalah terletak pada
jumlah fasilitas pelayanan.
Dalam multiple-channel
model, fasilitas pelayanan
yang dimiliki lebih dari satu.
Huruf (s) yang terdapat
dalam sistem (M/M/s)
menyatakan jumlah fasilitas
pelayanan.
www.febriyanto79.wordpress.com
Model Antrian Multi Chanel
◦ Sebuah rumah sakit memiliki sebuah ruang gawat darurat (RGD) yang berisi
tiga bagian ruangan yang terpisah untuk setiap kedatangan pasien. Setiap
ruangan memiliki satu orang dokter dan satu orang jururawat. Secara rata-rata
seorang dokter dan jururawat dapat merawat 5 orang pasien per jam. Apabila
pasien yang dihadapi hanya luka-luka ringan, mereka dapat melayani rata-rata
12 pasien per jam.
www.febriyanto79.wordpress.com
Model Antrian Multi Chanel
www.febriyanto79.wordpress.com
Model Antrian Multi Chanel
◦ Kelompok tenaga kerja memiliki (n) anggota dan dapat membongkar 0,8n truk per hari.
◦ Biaya yang harus dikeluarkan ketika truk ditahan karena sedang melakukan pembongkaran
sebesar Rp. 300.000,00. Setiap pekerja yang bertugas melakukan pemuatan menerima
upah sebesar Rp. 105.000,00 per hari.
◦ Tentukan jumlah optimum anggota kelompok kerja.
www.febriyanto79.wordpress.com
Model Biaya Minimum
◦ Penyelesaian
◦ Model antrian yang digunakan adalah sistem (M/M/1) dengan λ = 1 truk per
hari. Tingkat pelayanan µ = 0,8n, di mana n = jumlah anggota kelompok
kerja. Persoalannya adalah menentukan nilai n agar total biaya per hari
minimum.
◦
◦ Jika terdapat n pekerja dalam satu kelompok, maka biaya pelayanan adalah
SC = 105.000n (Rp/hari). Maka biaya menunggu per hari: C w = 300.000
(Rp/hari/truk),
λ 1 1 300.000
L LCw x 300.000
μ - λ 0,8n - 1 0.8n - 1 0.8n - 1
300000 300000
TC 105.000n TC 105.000(2) Rp.710.000/hari
0,8n - 1 0,8(2) - 1
300000
TC 105.000(3) Rp.529.285/hari
0,8(3) - 1
300000
TC 105.000(4) Rp.556.360/hari
0,8(4) - 1