Ns.Erni Suprapti,M.Kep.
• Kondisi anak harus dirawat di RS
1. Perpisahan
2. Kehilangan kendali
3. Perubahan gambaran diri
4. Nyeri dan rasa takut
Faktor-faktor yang
mempengaruhi hospitalisasi
• Usia sekolah
– Reaksi === cemas berpisah dgn
lingkungan yg dicintai, kehilangan
kontrol, takut mati, kelemahan fisik,
reaksi nyeri verbal dan non verbal.
• Usia Remaja
– Menolak perawatan/tindakan
– Tidak kooperatif
– Bertanya-tanya
– Menarik diri
– Menolak kehadiran orang lain
• Reaksi orang tua akibat hospitalisasi :
– Cemas dan takut
– Sedih
– Frustasi
– Penolakan/ketidakpercayaan
– Marah atau merasa bersalah
– depresi
• Reaksi sibling akibat hospitalisasi :
– Kesepian
– Ketakutan
– Khawatir
– Marah
– Cemburu
– Benci
– Merasa bersalah
Intervensi keperawatan
• Meminimalkan stessor
– Mengurangi dampak perpisahan
• Melibatkan ortu
• Modifikasi ruangan
• Pertahankan kontak dgn sekolah
– Mencegah perasaan kehilangan kontrol
• Hindari pembatasan fisik
• Isolasi == modifikasi lingkungan
• Buat jadwal prosedur terapi, latihan dan
bermain
Intervensi keperawatan
• Mengurangi rasa takut akibat nyeri
dan perlukaan tubuh
– Mempersiapkan psikologis sebelum
tindakan ( pengkajian , pemberian
informasi )
– Lakukan permainan ( melalui cerita /
gambar )
– Menghadirkan ortu
– Tunjukkan sikap empati
Intervensi keperawatan
• Memaksimalkan manfaat hospitalisasi
– Kesempatan ortu belajar
– Meningkatkan kemampuan kontrol diri
– Kesempatan sosialisasi
Intervensi keperawatan
• Memberikan dukungan psikologis
• Mempersiapkan anak sebelum masuk
ke rumah sakit/ sebelum dirawat
– Mengenalkan dgn petugas dan pasien lain
di rumah sakit
– Berikan identitas pada anak
– Jelaskan aturan RS
– Laksanakan pengkajian
– Lakukan pemeriksaan fisik
Manajemen asuhan
keperawatan anak dengan
hospitalisasi
• Usia balita
– Berikan askep yg konsisten
– Menyanyi dan berbicara dgn bayi
– Sentuh,pegang, gendong bayi dan terus
berinteraksi selama prosedur
– Rooming in dan anjurkan ortu untuk ijin
pada anak bila ingin pergi
– Berikan mainan yang aman dan nyaman
– Anjurkan ortu berada disamping anak
saat prosedur invasif
– Pertahankan kontak maksimal dgn
perawat
– Bantu kunjungan sibling
• Usia prasekolah
– Batasi aturan dan dorongan pada prilaku
– Anjurkan ortu kunjungan ke anak
– Ijinkan memilih dalam batasan yg bisa
diterima
– Berikan cara yg dapat membantu
perawatan
– Berikan pujian atas kerjasama anak
• Usia sekolah
– Monitor perilaku anak== menentukan
kebutuhan emosi terutama anak yg
menarik diri dan apatis
– Jelaskan prosedur secara rinci
– Anjurkan kunjungan teman sebaya
– Diskusikan tentang penyakit, perawatan
– Ijinkan anak memilih, berpartisipasi dan
menjaga privasi
– Ikuti keinginan anak ttg keberadaan ortu
• Usia remaja
– Fasilitasi perencanaan aktivasi teman
sebaya
– Jelaskan ke ortu ttg kebutuhan mandiri
– Monitor perilaku anak apabila ingin
bicara
– Berikan permainan dan aktivitas lain yg
membantu remaja berdiskusi
– Berikan penkes secara rinci
– Berikan privasi