Anda di halaman 1dari 16

PEMBELAJAR

AN
ABAD 21
(sebuah keniscayaan)
PROF.DR. PRIMA GUSTI YANTI, M.HUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PROF.DR.HAMKA
Kita perlu mendidik anak-anak kita
untuk masa depan mereka, bukan
masa lalu kita.

(Arthur C. Clarke)

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Ciri-ciri Abad 21
1. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam segala segi kehidupan
2. Tidak ada sekat geografis

Dunia mengalami perubahan besar-besaran: cara hidup,


pekerjaan, masyarakat

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Fakta
 97% remaja Amerika berusia 12-17 tahun bermain game
komputer,ponsel, dan tiga perempat dari remaja ini setidaknya
memainkannya dengan orang lain.
 93% menggunakan Internet, 61% online setiap hari, dan 51%
Fakta Sosial
membuat konten yang dapat dilihat orang lain secara online
Facebook 75.1 %, BBM (46,1%), Whatsapp (Lenhart et al. 2007).
(63,1%), Line (62,1%), Instagram (60,1%),
Twitter (46,1%), Path (24,2%), terakhir  11.000.000 di bawah usia 18 tahun menggunakan MySpace,
adalah pilihannya media sosial lainnya
(14%).. (Rezha Rosita Amali, 2015)  Situs myYearbook, situs jejaring sosial yang dibuat khusus untuk
Rata-rata lulusan perguruan tinggi saat ini anak usia 12 hingga 17 tahun, memiliki 7 juta anggota (Loten 2008).
menghabiskan waktunya:
 1kurang 5.000 jam hidup mereka untuk  Mahasiswa memiliki akun Instagram mencapai 97%. Hanya 3%
membaca mahasiswa yang tidak memiliki akun tersebut. Setelah itu, media
 Lebih dari 10.000 jam bermain video sosial Whatsapp sebanyak 96% , Line sebanyak 91%. , Facebook
game, 69% dari Twitter 68%, dan Ask FM yang hanya dimiliki oleh 9%.
 Lebih dari 20.000 jam menonton TV. (Prima Gusti Yanti, 2019)
Kaum milenial : Digital Natives. (Generasi Net, Generasi Pesan Instan, Generasi
Gamer, Homo Zappiens) (Prensky, 2001)
Homo Zappiens karena kemampuannya untuk mengontrol berbagai sumber informasi
digital secara bersamaan

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
• Data pengguna internet di Indonesia

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Perbedaan generasi siswa ini menyebabkan lembaga pendidikan bekerja
sesuai dengan kebutuhan siswa yang berbeda-beda.

Sepanjang sejarah manusia, pendidikan telah dibentuk oleh kebutuhan


masyarakat

informasi dan teknologi penting bagi masyarakat baru, keterampilan belajar


baru muncul sebagai kebutuhan masyarakat baru.

pendidik telah berfokus pada peningkatan keterampilan berpikir tingkat tinggi


dan literasi teknologi untuk siswanya.

Keterampilan belajar ini disebut keterampilan belajar abad ke-21.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI
D
Kebutuhan Abad 21

1. Critical Thinking 10. Enterpreneurship


2. Creative Thinking 11. Healty Lifestyle
3. Comunication 12. Leadership
4. Collaboration 13. Made for everyone
5. Computation Logic 14. Meaningful
6 Compassion 15. Motivating
7. Cultural Apreciation (Cultural 16. Reflectiveness
Understanding) 17. Resilience
8. Curiosity 18. Risk Taking
9. Care for self, others, and the planet 19 Responsibility

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Ada pengembangan terbaru dalam dunia pendidikan yaitu 10 skill utama tahun
2020 berdasarkan Future Jobs Report dari World Economic Forum (Luu,
2016).
1. complex problem solving,
2. critical thinking,
3. creativity,
4. people management,
5. coordinating with others,
6. emotional intelligence,
7. judgement and decision making,
8. service orientation,
9. negotiation,
10. cognitive flexibility.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
1. Emphasize core subjects.
2. Emphasize learning skills.
3. Use 21st century tools to develop
6 unsur untuk learning skills.
mencapai 4. Teach and learn in a 21st century
keterampilan context.
pembelajaran abad 21
5. Teach and learn 21st century content.
6. Use 21st century assessments that
measure 21st century skills

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Menurut Andrew Yeaman bahwa paradigma ilmiah, sistematis dan
kuantitatif, tetapi juga sebagai seni sekaligus sains. desain instruksional
disarankan sebagai berikut:

1. beberapa solusi yang bisa diterapkan untuk setiap masalah


2. siswa menafsirkan pelajaran dengan cara yang berbeda.
3. belajar dari pengajaran yang gagal serta pengajaran yang berhasil.
4. Metafora, simbol dan model harus digunakan dengan hati-hati.
5. Tentukan apakah perbaikan teknologi telah memperbaiki masalah atau menciptakan lebih banyak masalah.
6. Hindari idealisme bahwa semua siswa memiliki mutlak kesesuaian pemahaman - tidak pernah ada kesatuan
pikiran yang benar.
7. Hindari pendekatan otoriter - berikan kendali kepada peserta didik.
8. Cari kontradiksi dalam pesan Anda dan pesan orang lain.
9. Rencanakan pengajaran berdasarkan kebutuhan peserta didik bukan hanya teknologi
Mehmet Can Sahin (2009)

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Saran untuk pengembangan desain pembelajarannya:
Analisis Tujuan: Menentukan tujuan dan mengasosiasikan siswa dengan keterampilan belajar abad 21.
Define Learners: Pertimbangkan karakteristik "digital native" siswa.
Pengembangan strategi instruksional: Pilih strategi yang memaksa siswa mengembangkan keterampilan
belajar abad 21
Implementasi: Fokus pada peserta didik ciptakan lingkungan belajar yang berpusat pada siswa, kolaboratif,
dan berteknologi tinggi.
Pemilihan media: Pilih teknologi dan media mutakhir dengan peserta didik. Pastikan media membuat pelajar
aktif dan produktif.
Evaluasi siswa: Gunakan e-portfolio dan biarkan siswa mengevaluasi diri mereka sendiri dan satu sama lain,
dan pertimbangkan semua fase dan kondisi;
1. Pluralitas: Dalam setiap fase dan kondisi desain, libatkan guru dan siswa sebagai bagian dari tim desain.

2. Fleksibilitas: Dalam setiap fase dan kondisi, pertimbangkan sudut pandang, media, strategi, dll. yang
berbeda jika terjadi kegagalan.
3. Kemanusiaan: Dalam setiap fase dan kondisi, berikan prioritas pada kebutuhan dan preferensi pelajar
atas tujuan, prosedur
www.uhamka.ac.id
dan kegiatan,(021)73944451
info@uhamka.ac.id
dll. uhamkaid Uhamka @UhamkaI
D
Kredo Pembelajaran Aktif (Silberman, M. 1996)

Apa yang saya dengar Saya lupa

Apa yang saya dengar dan lihat Saya ingat sedikit

Apa yang saya dengar , lihat, dan diskusikan Saya mulai memahami

Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan, dan saya memperoleh pengetahuan dan keterampilan
lakukan
Apa yang saya ajarkan kepada orang lain Saya kuasai

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
 dignity (martabat),
 energy (energi),
Harmin dan Toth (2012)
menyarankan lima potensi siswa  self management (manajemen diri),
yang dapat diarahkan guru:
 community (komunitas),
 awareness (kepedulian)

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
SOSOK GURU YANG DIPERLUKAN

• Sosok guru yang terbuka serta adaptif dan akomodatif terhadap kebutuhan siswa:
penyediaan materi ajar, penggunaan model pembelajaran, penggunaan teknik
penilaian, dan penciptaaan atmosfir belajar yang menantang.
• Guru mampu mengembangkan bahan ajar yang bukan saja berorientasi pada
pengembangan kompetensi berbahasa Indonesia dan apresiasi sastra, tapi juga
mengakomodir tuntutan pada skala makro serta berbagai kebutuhan 18 karakter seperti
pendidikan multikultural dan pendidikan ekologi.
• Pola pembelajaran campuran dapat dipilih dengan memanfaatkan perkembangan
teknologi dan informasi.
• Penilaian autentik yang menekan proses dan hasil pembelajaran harus diterapkan.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
TERIMA
KASIH

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D

Anda mungkin juga menyukai