Anda di halaman 1dari 39

1

PERTEMUAN 3

DIKSI DAN
KALIMAT EFEKTIF

TIM MKWU BAHASA INDONESIA


2

Mari…
Kekuatan…

3
4
5

 Mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai


untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana
membentuk pengelompokkan kata-kata yang tepat/
menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat dan gaya
mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.

 Kemampuan membedakan secara tepat nuansa-


nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan,
dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang
sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang
dimiliki kelompok masyarakat pendengar.
 Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya
dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar
kosakata/perbendaharaan kata bahasa itu.
6

• Diksi yang baik : Pilihan kata secara efektif dan tepat


di dalam makna serta sesuai bentuk
pokok masalah atau peristiwa

Mengungkapkan gagasan

Sesuai dengan konteks


7

1. Melambangkan gagasan secara verbal


2. Menciptakan komunikasi yang efektif
3. Menciptakan susasana yang tepat
4. Mencegah perbedaan penafsiran/salah Paham
5. Membentuk gaya ekspresi gagasan secara
tepat (formal, informal, atau nonformal)
8

Bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat


dicapai apabila pilihan kata/diksi diperhatikan
dengan baik. Ada dua hal yang perlu diperhatikan,
yaitu ketepatan dan kesesuaian.

Ketepatan artinya kata-kata yang dipilih itu dapat


mengungkap-kan dengan tepat apa yang ingin
diungkapkan, sehingga tafsiran pembaca sesuai
dengan apa yang dimaksud penulis.

Kesesuaian artinya menuntut kecocokan antara


kata-kata yang dipakai dengan kesempatan dan
keadaan pembaca.

Persyaratan Diksi
9

 Membedakan secara cermat denotasi dan  Menghindari jargon dalam tulisan untuk
konotasi. pembaca umum.
 Membedakan dengan cermat kata-kata yang  Menggunakan kata-kata ilmiah dalam situasi
hampir bersinonim.
khusus.
 Membedakan kata-kata yang mirip dengan
ejaan.  Menghindari kata-kata slang.
 Menghindari pemakaian kata-kata ciptaan  Tidak menggunakan kata percakapan dalam
sendiri (subjektif). tulisan.
 Memperhatikan perubahan makna pada kata  Menggunakan kata berpasangan (idiomatik)
yang sudah dikenal.
dan berlawanan makna dengan cermat.
 Memakai kata penghubung yang berpasangan
dengan tepat
 Membedakan kata umum dan kata khusus.
 Selalu waspada terhadap penggunaan kata
asing.
10
11

Insentif
12

- Legalisir diganti degan


legalisasi

- Standarisasi diganti
dengan standardisasi
13
14
MAKNA ASOSIATIF

KONOTATIF REFLEKTIF STILISTIK KOLOKATIF

Merupakan sikap emosi Menghubungkan denotatif Lebih banyak berhubungan


pribadi, emosi lingkungan/ suatu kata dengan makna Berhubungan dengan gaya dengan makna dan frasa sebuah
sikap sosial yang dikenakan denotatif yang lain, biasanya mengarang, lingkungan bahasa.
terhadap makna denotatif cenderung pada yang bersifat masyarakat pemakai bahasa. Contoh :
sebuah kata. tabu/kurang sopan. Contoh : bahasa profesi (iklan, 1. indah, bagus, cantik, molek.
manajemen, hukum); status 2. kencang, keras, deras,
Contoh : - Contoh : Kata “butuh” cepat, lekas, laju.
mati; meninggal; wafat - (berasal dari Kalimantan); bahasa (bahasa per-cakapan,
bahasa sopan); modalitas 3. dara, gadis, perawan.
bunting; hamil; duduk perut kata “semangat” 4. penelitian, pemeriksaan,
(berasal dari Malaysia). bahasa (bahasa memorandum,
bahasa kuliah); gaya pribadi pengawasan, penilaian.
(gaya Soekarno, Suharto, Sutan 5. medan, forum, gelanggang,
Takdir Alisyahbana, Taufik arena.
Ismail)

PERUBAHAN MAKNA
Gejala Semantis pada kata atau konstruksi yang
hanya dapat ditafsirkan acuannya dengan
memperhatikan situasi pembicaraan.
Contoh : a. Kita harus berangkat sekarang.
b. Harga barang naik semua sekarang.
c. Sekarang pemalsuan barang terjadi di mana-mana.
15

JARGON
Kata dan frasa khusus yang digunakan oleh
kelompok orang tertentu

Kata Arti
Inflasi Suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus
berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
OTW on the way yang artinya dalam perjalanan
Kep Kapten

Situasi dan kondisi yang Kata Ilmiah Kata Populer


mempengaruhi pemilihan Harmonis – Sesuai
KATA-KATA
kata-kata yang akan Fraksi – Pecahan
ILMIAH
digunakan. Eksentrik – Aneh
Argumen – Bukti
Konklusi – Kesimpulan
16
KATA SLANG
• Ragam bahasa tidak resmi dan tidak baku yang sifatnya musiman,
dipakai oleh kaum remaja atau kelompok sosial tertentu untuk
komunikasi intern dengan maksud agar yang bukan anggota kelompok
tidak mengerti (bahasa gaul).

Anjir Kepo Baper Bokap Gokil Baper

IDIOMATIK BERPASANGAN
• Menggunakan kata berpasangan (idiomatik) dan berlawanan makna
dengan cermat
SALAH BENAR

sesuai bagi sesuai dengan

bukan hanya Melainkan juga

bukan hanya tidak hanya


17
PENERAPAN KATA

Kata Masing- SALAH • Masing-masing penduduk diwajibkan membayar pajak.


masing
• Pajak wajib dibayarkan oleh penduduk masing-masing.
BENAR

• Jenis-jenis sayuran seperti bayam, kangkong, dan


SALAH
toge, dan lain-lain.
Kata • Jenis-jenis sayuran seperti bayam, kangkong, toge,
dan lain-lain
BENAR dan lain-lain.

SALAH • Masuk sekolah mulai jam 07.30 hingga 13.00 wib.


Kata
Pukul dan Jam • Masuk sekolah mulai pukul 07.30 hingga 13.00 wib.
BENAR
18

Kata Sesuatu SALAH • Putri sedang mencari sesuatu benda.


dan Suatu
• Putri sedang mencari sesuatu.
BENAR

• Gubernur yang terjerat kasus korupsi itu berasal


Kata SALAH
daripada Provinsi Banten.
dari dan daripada
• Gubernur yang terjerat kasus korupsi itu berasal dari
BENAR
Provinsi Banten.

• Merupakan kebahagiaan bagi kami di mana telah


SALAH
Kata Di mana
lahir anak pertama kami berjenis kelamin laki-laki.
dan bahwa • Merupakan kebahagiaan bagi kami bahwa telah lahir
BENAR anak pertama kami berjenis kelamin laki-laki.
19

im
m

ek
ton
i

k
n

end
on

Do an

ah
el e
Ke ah=
pua

Gu en=
Pe nita=

aw
k-J

iP
n
Bentuk dan

An
m
r em

di a

s
ru

s-B
Si

gg
Konteks Kata

Ru

nti
Wa

Tin

Ata
Ca
Pe jang-
ek
nd

ta-
=

Ba si=
f at

De h-
mil

nci
ku
ng

Pa

kat
Cin
Jau
Wa

r
Ku
ng
nti
Ha

Be
ti =

Bu
Ma
Polisemi Hipernim Hiponim

Kepala Sekolah Burung Beo, Merpati, pipit


Kepala Desa Transportasi Mobil, Motor, Becak
Kepala Rusun Warna Merah, Putih, Biru
Homonim
Homograf
Bisa=Bisa Homofon
Kali =Kali Apel=Apel
Akar=Akar Teras=Teras Bank=Bang
Sedan=Sedan Tank=Tang
Massa=masa
PENGGUNAAN 20
MAKNA KATA

: Berhubungan erat dengan masyarakat pemakai


bahasa. Makna kata berkembang sesuai dengan
keperluan pemakai bahasa.
Makna kata dapat menyempit dan meluas.
Makna Cakupan makna dahulu lebih luas dari
menyempit makna sekarang.
Contoh : Makna Dahulu Makna Sekarang
a. Sarjana - orang yang banyak - gelar lulusan
ilmu pengetahuan perguruan tinggi
(cendikiawan)
b. Madrasah - sekolah - sekolah Agama
Islam

Makna Cakupan makna sekarang lebih luas dari


meluas makna dahulu.
Contoh : - Bapak - Ibu
- saudara - Putra-putri
21

Kesalahan Pembentukan Kata

Penanggalan
Awalan/Imbuhan  Menpora umumkan pembekuan PSSI tadi malam. (SALAH)
meng-  Presiden Joko Widodo hadiri pertandingan final Piala Jenderal Sudirman di
Gelora Bung Karno. (SALAH)
 Menpora mengumumkan pembekuan PSSI tadi malam. (BENAR)
 Presiden Joko Widodo menghadiri pertandingan final Piala Jenderal Sudirman
di Gelora Bung Karno. (BENAR)

KETERANGAN:
Penanggalan imbuhan meng- pada judul berita dalam surat kabar diperbolehkan.
Namun, dalam teks beritanya awalan meng- harus eksplisit. Di bawah ini
diperlihatkan bentuk yang salah dan bentuk yang benar.
22

 Sampai jumpa lagi. (SALAH)


Penanggalan Awalan/  Pendapat saya beda dengan pendapat yang telah diungkapkan olehnya.
Imbuhan ber- (SALAH)
 Kami tidak keberatan untuk membantu Anda untuk belajar. (SALAH)
 Sampai berjumpa lagi. (BENAR)
 Pendapat saya berbeda dengan pendapat yang telah diungkapkan olehnya.
(BENAR)
 Kami tidak berkeberatan untuk membantu Anda untuk belajar. (BENAR)

KETERANGAN:
Penanggalan imbuhan ber- kerap kali muncul dalam pemakaiannya, terutama
dalam bahasa lisan. Padahal, imbuhan atau awalan ber- harus dieksplisitkan
secara jelas

 Ocid sedang menyuci sepeda. (SALAH)


Peluluhan Bunyi /c/  Munaroh menyubit Siti karena gemas akan keluguannya. (SALAH)
 Ocid sedang mencuci sepeda. (BENAR)
 Munaroh mencubit Siti karena gemas akan keluguannya. (BENAR)
23

Penyengauan Kata Dasar

Sengau itu sendiri merupakan suara yang diucapkan melalui hidung, seperti yang
dihasilkan oleh orang yang sedang influenza. Gejala penyengauan ini terjadi pada awal
kata dasar. Kita sering menemukan penggunaan kata-kata dengan bentuk yang salah,
seperti mandang, nyubit, nyolek, nyukur, nyesal, nyabut, nyuap, nyari, nyuri, nolak,
nutup, notok, nyusu, dan nyobek. Dalam bahasa Indonesia bentuk tulis, yaitu
memandang, mencubit, mencolek, mencukur, menyesal, menyabut, menyuap, mencari,
mencuri, menolak, menutup, menotok, menyusu, dan menyobek.
Gejala tersebut pada dasar merupakan pengaruh kebiasaan ragam lisan yang
diaplikasikan dalam penggunaan ragam tulis. Akhirnya, pencampuradukan antara
ragam lisan dan ragam tulis menimbulkan suatu bentuk kata yang salah dalam
pemakaiannya.
24

Kesalahan Imbuhan ke-


Bentuk Salah
 Pejalan kaki itu ketabrak bus Trans-Jakarta saat melintasi jalur Busway.
 Bajunya ketukar dengan bajuku saat acara persami Minggu lalu.
Bentuk Benar
 Pejalan kaki itu tertabrak bus Trans-Jakarta saat melintasi jalur Busway.
 Bajunya tertukar dengan bajuku saat acara persami Minggu lalu.

Penggunaan akhiran –ir

Penggunaan akhiran –ir sangat sering kita temui dalam penggunaan bahasa Indonesia saat ini. Padahal,
dalam kaidah bahasa Indonesia baku, akhiran –ir tidak ada. Kata yang sepadan dengan akhiran –ir adalah –
asi atau –isasi yang artinya ‘proses’. Selain itu, akhiran ini hanya bisa digunakan pada kata serapan dari
bahasa asing.
25

Imbuhan meng- dan peng- terhadap Fonem


/k/, /t/, /s/, dan /p/

(SALAH)
 Pak Sahrul sedang mengkoreksi hasil UTS siswanya.
 Polisi sedang mentelaah semua kesaksiannya.
 Rigfa merupakan pensuplai ayam terbesar di daerahnya.
 Puting beliung itu memporak-porandakan ribuan rumah warga. Menpora mengumumkan pembekuan
PSSI tadi malam.
(BENAR)
 Pak Sahrul sedang mengoreksi hasil UTS siswanya.
 Polisi sedang menelaah semua kesaksiannya.
 Rigfa merupakan penyuplai ayam terbesar di daerahnya.
 Puting beliung itu memorak-porandakan ribuan rumah warga.
26

Contoh:

Bentuk Salah Bentuk Benar


Legalisir legalisasi
Perlu kita ingat bahwa yang bisa ditambahkan unsur –
Koordinir koordinasi
asi atau –isasi hanya kata serapan, artinya jika kata
Proklamir proklamasi
selain kata serapan (bahasa Inggris) tidak bisa
Netralisir netralisasi
ditambahkan unsur tersebut. Sebagai contoh, kata
Akomodir akomodasi “hijau” bukan merupakan kata serapan. Walaupun
Intimidir intimidasi terdapat makna proses untuk mengijaukan sesuatu,
Realisir realisasi tetap saja kata “hijau” ini tidak bisa diubah menjadi
Lokalisir Lokalisasi “hijauisasi”.
Blokir Blokdisasi
Generalisir Generalisasi
27

Penggunaan Kata yang Hemat

Boros Hemat
sejak dari Sejak atau dari
agar supaya Agar atau supaya
Demi untuk Demi atau untuk
Adalah merupakan Adalah atau merupakan
Seperti … dan sebagainya seperti atau dan sebagainya
Misalnya … dan lai-lain Misalnya atau dan lain-lain
Antara lain … dan seterusnya Antara lain atau dan seterusnya
Tujuan daripada itu Tujuan itu
Membahas tentang pembagian Membahas pembagian
Berbagai faktor-faktor Berbagai factor
Daftar nama-nama peserta Daftar nama peserta
28
Mengadakan penelitian Meneliti
Dalam rangka untuk mencapai untuk mencapai tujuan
tujuan
Berusaha untuk memberikan Berusaha menafkahi
nafkah
Mempunyai pendirian Berpendirian
Melakukan pembinaan Membina
Menyatakan pendapat Berpendapat
Apabila …, maka Apabila …, tanpa kata maka atau maka tanpa
apabila
Walaupun …, namun Walaupun …, tanpa kata namun atau namun tanpa
walaupun
Berdasarkan …, maka Berdasarkan …, tanpa kata maka
Karena … sehingga Karena … tanpa kata sehingga atau kata sehingga
tanpa kata karena
Namun demikian Namun, tanpa demikan atau walaupun demikian
Sangat … sekali Sangat tanpa sekali atau sekali tanpa sangat
29

Bentuk Jamak dalam Bahasa Indonesia


Bentuk jamak dalam bahasa Indonesia dengan cara sebagai berikut:

 Bentuk jamak dengan melakukan pengulangan kata yang bersangkutan, seperti nama-nama, buku-
buku, dan meja-meja.
 Bentuk jamak dengan menambah kata bilangan, seperti beberapa meja, tamu sekalian, sepuluh pensil
dan semua bangku.
 Bentuk jamak dengan penambahan kata bantu jamak, seperti para tamu.
 Bentuk jamak dengan menggunakan kata ganti orang, seperti mereka, kami, kita, dan kalian.

Ungkapan Idiomatik

Ungkapan yang bersifat idiomatik terdiri atas dua atau tiga kata yang dapat memperkuat diksi di dalam
bahasa Indonesia. Ungkapan idiomatik yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
30

Baik … ataupun Baik … maupun


Contoh: Antara … dengan Antara … dan
Bukan … tetapi Bukan …
Salah Benar melainkan
Terdiri Terdiri atas/ dari Tidak … melainkan Tidak … tetapi
  Terbuat dari Menemui kesalahan Menemukan
  Terhindar dari kesalahan
  Terlepas dari Menjalankan Menjalani
  Berasal dari hukuman hukuman

Terjadi atas Terjadi karena Sehubungan pada Sehubungan

Disebabkan karena Disebabkan oleh dengan

Membicarakan tentang Berbicara tentang Berhubungan pada Berhubungan

Tergantung kepada Tergantung pada dengan

  Bergantung kepada Sesuai pada Sesuai dengan

  Berdasar pada Bertepatan pada Bertepatan


dengan
Sejalan pada Sejalan dengan
Bertemu pada Bertemu dengan
31

TIM MENGAJAR
MKWU BAHASA INDONESIA
32

Mari…
33

KALIMAT
DASAR CONTOH:

1. Dani datang.
Kalimat dasar adalah kalimat
S P
yang sudah mempunyai unsur
sekurang-kurangnya subjek (S)
2. Anak itu pandai.
dan predikat (P). Dengan kata S P
lain, kalimat dasar adalah yang 3. Gina berasal dari Bandung.
mempunyai satu klausa, dan S P K
unsur-unsurnya sudah lengkap. 4. Marisa Kehilangan jejak hidup.
S P O Pel
5. Agus membaca buku.
S P O
6. Tarwanto mengirim dokumen.
S P O
7. Inah menjahit baju di kamar.
S P O K
34

Kalimat Efektif
Secara tepat dapat mewakili gagasan atau
perasaan pembicara atau penulis.

Sanggup menimbulkan gagasan yang sama


tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca
seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis.

Bila kedua syarat ini dipenuhi maka tidak mungkin akan


terjadi salah paham antara mereka yang terlibat dalam
komunikasi.
35

Kesepadanan

Keparalelan

• Syarat Kalimat Efektif Kehematan Kata

Kecermatan

Kelogisan
36

KESEPADANAN

• Kalimat memiliki subjek Tidak terdapat Predikat kalimat


Dan predikat yang jelas Subjek ganda tidak didahului
kata “yang”
– Di dalam buku ini akan membahas cara-cara menjadi penyunting yang baik
dan profesinal.
– Bagi mahasiswa yang berkeinginan menjadi seorang penyunting harus
membaca dan memahami buku ini dengan seksama.
Perbaikannya:
• Buku ini akan membahas cara-cara menjadi penyunting yang baik dan
profesinal.
• Mahasiswa yang berkeinginan menjadi seorang penyunting harus membaca
dan memahami buku ini dengan seksama.

Keparalelan : Kesamaan bentuk kata (bentuk pertama nomina,


seterusnya juga nomina)
Contoh : Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.
Perbaikan:
Kenaikan diganti dengan dinaikan (kata kerja)
37
Kehematan yaitu mempergunakan kata,
frase, atau bentuk lain secara hemat.
Contoh:
1. Karena ia tidak diundang, ia tidak datang (salah)
Karena tidak diundang, ia tidak datang (benar)
2. Penonton serentak berdiri setelah mereka melihat
idolanya datang.
Penonton serentak berdiri setelah melihat idolanya
datang.

Kecermatan:kalimat itu tidak menafsirkan


tafsiran ganda.
Contoh:
1. Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.(salah)
Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribu. (benar)
2. Suntingan ini saya akan laporkan kepada redaksi.(salah)
Suntingan ini akan saya laporkan kepada redaksi. (benar)
38

Kelogisan:kalimat itu bisa diterima


akal sehat.
Contoh 1:
Waktu dan tempat kami persilakan
(salah)
Kepada bapak…kami persilahkan
(benar)

Contoh 2:

Orang yang membeli ayam


harus diikat kakinya. (salah)
Ayam yang dibeli seseorang
harus diikat kakinya. (benar)
41

Anda mungkin juga menyukai